PELATIHAN DASAR
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
PASIEN GAGAL
KARDIOVASKULAR
NAFAS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN GAGAL NAPAS
ANATOMI DAN FISIOLOGI
•
❖ Passive process
➢ Active proses
❖ Chest cavity size decreases
➢ Chest cavity expands
❖ Intrathoracic pressure
➢ Intrathoracic pressure falls
rises
➢ Air flow in until pressure
❖ Air flow out until pressure
equalizes
equalizes
• Suatu kegawatan medik yang ditandai
dengan adanya kesulitan bernapas atau
ketidak mampuan untuk bernapas
KEGAWATAN RESPIRASI • Ditandai dengan napas dangkal, tidak
teratur atau napas lambat/ cepat
• Perlu penanganan segera
• Sangat gelisah
• Dapat menyebabkan kematian apabila
tidak segera dilakukan pertolongan
Terjadi kegagalan pada :
Ventilasi: Masuk /keluarnya udara
Difusi: Perpindahan gas
Perfusi: Pergerakan/aliran darah
:
PENYEBAB KEGAWATAN
PERNAPASAN Patofisiologi gagal napas adalah:
adanya ketidak seimbangan ventilasi
dan perfusi paru yang menyebabkan
hipoksemia atau peningkatan produk
karbondioksida dan pembuangan
karbondioksida yang dapat
menyebabkan hiperkapnia
❖ Paru normal memiliki rasio ventilasi dan perfusi (V/Q
ratio:1 ) Kelainan pada jalan napas, parenkim paru,
dan sirkulasi paru akan mempengaruhi rasio ventilasi
KETIDAKSEIMBANGAN dan perfusi sehingga dapat menyebabkan sesak napas
VENTILASI & PERFUSI hingga gagal napas pada keadaan berat. Secara garis
besar, terdapat empat gambaran klinis paru
berdasarkan rasio ventilasi dan perfusi.
❖ Penyebab utama dari gagal napas hipoksemik adalah
ketidakseimbangan V/Q.
❖ Beberapa penyebab ketidakseimbangan ini misalnya
emboli paru, obstruksi jalan napas, pneumonia,
atelektasis. Hipoksemia pada keadaan-keadaan ini
umumnya dapat dikoreksi sementara dengan bantuan
terapi oksigen dan ventilasi mekanik.
Ada 4 Gambaran klinis paru berdasarkan rasio ventilasi dan Perfusi
perfusi.
➢ Keadaan normal dengan rasio ventilasi dan perfusi seimbang
Gerakan napas
✓ Apa teratur, cheyne stokes, kusmaul
✓ Apakah pengembangan dada maksimal
✓ Ada tidaknya retraksi dinding dada
✓ Digunakan otot asesori pernafasan
✓ Apa ada tanda sianotik
• FEEL
(RABA/RASAKAN)
❑ Aliran udara
❑ Krepitasi
❑ Pergeseran/deviasi trakea
❑ Pembengkakan di leher
PENYEBAB GANGGUAN PERNAPASN
Kategory Masalah
Dinding dada Restriksi dinding dada,
flail chest
Abnormal Pleura Pneumothoraks
Hemothoraks
Pleural efusi
Emphisema
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
TATALAKSANA KEPERAWATAN
• 1. Tindakan Mandiri
➢ Atur posisi:
a. Posisi Ortopnea: menempatkan pasien alam posisi
duduk ditempat tidur atau disisi tempat tidur
dengan meja diatasnya diletakkan bantal
Tujuan:
➢ Memberikan Expansi dada maksimal
➢ Membantu pasien yang mengalami masalah exhalasi
b. Fowler
• Tujuan pada kasus K.V
• 1. Memfasilitasi pengembangan paru lebih maksimal
• 2. Mengurangi venous return
• 3 Mengurangi tekanan abdomen dan diafragma
Oksigen Terapi
Pada pasien hypercapnia tertama PPOK pemberian oksigen konsentrasi tinggi menjadi
kontra indikasi karena adanya retensi karbondioksida yang dapat menyebabkan asidosis
hiperkapnia sebagai akibat peningkatan mismatch ventilasi perfusi, karena berkurangnya
vasokontriksi pulmoner karena hipoksik efek Haldane, atelectasis dan penurunan drive
ventilasi
Respon fisiologis yang terjadi adalah peningkatan CO2 karena pemberian oksigen konsentrasi
tinggi juga asthma berat, CAP dan sindroma hipoventilasi pada obesitas
NUTRISI
Terapi Oksigen:
Tracheostomy
✓ Evaluasi kebutuhan oksigen
➢ Perhatikan frekwensi pernapasan dan
•✓ Keluhan pasien
✓ Pemeriksaan penunjang
saturasi oksigen
➢ Kualitas sputum
✓ Saturasi
➢ Kecukupan cairan
✓ Air entry
➢ Bersihkan luka
✓ Perhatikan kebersihan alat
➢ Bersihkan alat secara rutin
✓ Perhatikan humidifier
➢ Ganti tali tracheostomy
✓ Latihan pernapasan
➢ Latihan pernapasan
DUKUNGAN PSIKOLOGIS
KEDARURATAN PERNAPASAN
(GAGAL NAPAS)
• Cegah terjadinya infeksi/ komplikasi dengan menerapkan beberapa bundles : bundles DVT,
sepsis & VAP bundles