Komplikasi :
• Sinkope
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan kurangnya
suplai oksigen, obstruksi alveoli
• Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan sempitnya
lapang respirasi dan penekanan toraks.
• Perubahan perfusi jaringan kardiopulmonal berhubungan dengan
masalah pertukaran pada tingkat alveolar atau tingkat jaringan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan nafsu makan (energi lebih
banyak digunakan untuk usaha bernapas, sehingga metabolisme
berlangsung lebih cepat).
• Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik
dan keletihan.
• Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan kurangnya
suplai oksigen, obstruksi alveoli.
Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan kurangnya suplai
oksigen, obstruksi alveoli
Tujuan : Mempertahankan tingkat oksigen yang adekuat utk keperluan tubuh.
Kriteria hasil :Klien tidak mengalami sesak napas, TTV DBN, Tidak ada tanda-
tanda sianosis, PaO2 dan PaCO2 dalam batas normal,
Saturasi O2 dalam rentang normal
Intervensi :
1) Pantau frekuensi, kedalaman pernapasan. Catat penggunaan otot
aksesori, nafas bibir, tidakmampuan bicara/ berbincang.
2) Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang
mudah untuk bernapas. Dorong nafas perlahan atau nafas bibir sesuai
kebutuhan atau toleransi individu.
3) Dorong mengeluarkan sputum; penghisapan bila diindikasikan.
4) Auskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara dan/atau bunyi
tambahan.
5) Awasi tingkat kesadaran/ status mental.
6) Evaluasi tingkat toleransi aktifitas. Berikan lingkungan yang tenang Batasi
aktifitas pasien atau dorong untuk tidur/ istirahat dikursi selama fase akut.
7) Awasi tanda vital dan irama jantung
8) Kolaborasi : seri GDA dan nadi oksimetri, pemberian oksigen, Bantu
instubasi, berikan/pertahankan ventilasi mekanik
Ketidakefektifan pola napas b.d Hipoksia.
Tujuan : - Memperbaiki atau mempertahankan pola
pernapasan normal
– Pasien mencapai fungsi paru-paru yang maksimal.
Kriteria hasil :
• Pasien menunjukkan frekuensi pernapasan yang
efektif.
• Pasien bebas dari dispnea, sianosis, atau tanda-tanda
lain distress pernapasan
Intervensi :
1) Kaji jumlah/kedalaman pernafasan dan pergerakan
dada
2) Auskultasi daerah paru, catat area yang
menurun/tidak adanya aliran udara, adanya suara
tambahan seperti crekels, wheezing.
Perubahan perfusi jaringan kardiopulmonal
berhubungan dengan masalah pertukaran pada
tingkat alveolar atau tingkat jaringan.
Tujuan : mempertahankan perfusi jaringan
Kriteria hasil : TTV normal, tidak ada tanda sianosis
Intervensi :
1) Auskultasi HR dan ritme, serta catat suara jantung
tambahan
2) Observasi perubahan status mental
3) Observasi warna dan temperatus kulit/membrane
mukosa
4) Evaluasi ekstremitas dari adanya kualitas nadi
5) Kolaborasi :
• Berikan cairan sesuai dengan indikasi
• Monitor hasil diagnostic/ laboratorium, misalnya EKG,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Penurunan nafsu makan (energi
lebih banyak digunakan untuk usaha bernapas,
sehingga metabolism berlangsung lebih cepat).
Tujuan : Nafsu makan membaik.
Kriteria hasil :
– Gizi untuk kebutuhan metabolik terpenuhi
– Massa tubuh dan berat badan klien dbn.
Intervensi :
1) Beri motivasi pada klien untuk mengubah kebiasaan
makan.
2) Sajikan makanan untuk klien semenarik mungkin.
3) Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin,
albumin, dan elektrolit.
4) Timbang berat badan pasien pada interval yang tepat.
Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan antara
suplai dan demand oksigen
Tujuan : keseimbanagn antara suplai dan demand oksigen.
Kriteria hasil : mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan di
tunjukkan dengan daya tahan, menunjukkan penghematan
energi.
Intervensi :
1) Evaluasi respons klien terhadap aktivitas
2) Beri lingkungan yang nyaman dengan membatasi pengunjung.
Anjurkan untuk menggunakan menejemen stress dan aktivitas
diversional
3) Jelaskan pentingnya beristirahat pada rencana terapi dan
perlunya keseimbangan antara aktivitas dengan istirahat
4) Bantu klien untuk mengambil posisi yang nyaman untuk
beristirahat dan atau tidur.
5) Ajarkan klien bagaimana meningkatkan rasa control dan
mandiri dengan kondisi yang ada
6) Ajarkan klien bagaimana menghadapi aktivitas menghindari