ABSTRAK
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia.
Prevalensi balita stunting di dunia sebesar 22,9% dan keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2,2
juta dari seluruh penyebab kematian balita di seluruh dunia21. Indonesia merupakan peringkat ke 5
stunting tingkat dunia. Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 9 juta orang atau 37%12. Penyakit
infeksi seperti diare, ISPA, Kecacingan dan TBC merupakan faktor risiko stunting. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui riwayat penyakit infeksi yang berhubungan dengan stunting. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa riwayat penyakit infeksi yang berhubungan dengan stunting yaitu
penyakit diare, ISPA, Kecacingan dan TBC berhubungan dengan kejadian stunting. Metode Penelitian
ini adalah studi literature dengan berbagai referensi yaitu artikel atau jurnal penelitian, review jurnal,
buku dan data yang mendukung dengan kejadian stunting dari 2015-2020. Dalam penelusuran jurnal
dengan bantuan internet dengan kata kunci yang terkait riwayat penyakit infeksi dengan kejadian
stunting. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari riwayat penyakit infeksi yang berhubungan dengan
stunting maka direkomendasikan yaitu dalam pencegahan penyakit infeksi dalam stunting diharapkan
masyarakat memperhatikan imunisasi dasar lengkap, ASI ekslusif, pemberian obat cacing sesuai
petunjuk dokter, pemberian gizi seimbang pada anak dan balita, memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anak dan balita, menjaga personal hygiene dan kebersihan lingkungan.
Kata Kunci :riwayat penyakit infeksi, stunting, balita, anak
45 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
menyebabkan kematian adalah diare12. Selain Selain itu stunting menjadi pemicu kegemukan
diare penyebab kematian adalah Infeksi yang mengakibatkan berbagai penyakit tidak
pernapasan akut (ISPA) yang berkaitan dengan menular seperti kronis bahkan degeneratif
malnutrisi dan stunting pada anak4 dimasa yang akan datang 17 .Dampak pada
Permasalahan stunting di Indonesia jika tidak kejiwaan atau psikologis balita stunting akan
serius dalam pencegahan dan penanggulangan berpengaruh pada kondisi kejiwaan pada saat
akan berdampak negative pada masa depan anak menginjak remaja, anak akan mudah
anak bangsa. Beberapa penelitian dan teori stress, rendah diri, emosi yang sulit dikontrol
telah membuktikan dampak negatif stunting dibandingkan dengan anak yang
pada balita antara lain akan mempengaruhi pertumbuhannya normal 17. Oleh karena itu
kemampuan akademik di masa yang akan permasalahan stunting perlu mendapat
datang, stunting sangat mempengaruhi tingkat perhatian yang serius dalam pencegahan dan
kecerdasan prestasi belajar pada anak9. Anak penanggulangannya untuk kualitas sumber
yang pertumbuhannya normal lebih cerdas daya manusia yang baik di Indonesia
dibandingkan anak dengan riwayat stunting
.
46 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
riwayat penyakit infeksi yang berhubungan mendukung dengan kejadian stunting dari
dengan stunting. 2015-2020. Dalam penelusuran jurnal dengan
bantuan internet dengan kata kunci yang terkait
riwayat penyakit infeksi dengan kejadian
METODOLOGI stunting. Penyakit infeksi yang berhubungan
dengan stunting yaitu penyakit diare, penyakit,
Penelitian ini adalah studi literature dengan ISPA, TBC dan Kecacingan.
berbagai referensi yaitu artikel atau jurnal
penelitian, review jurnal, buku dan data yang
48 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
49 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
bulan atau dalam 1 tahun terakhir. Terdapat mempengaruhi keadaan stunting pada
perbedaan yang signifikan pada riwayat balita. Diare merupakan penyakit infeksi
penyakit infeksi salah satunya diare antara metabolisme yang dampaknya dapat
balita stunting dan non stunting (p = 0,01). langsung dilihat dalam jangka waktu yang
singkat, sedangkan keadaan stunting
Hal ini karena adanya interaksi timbal balik merupakan malnutrisi yang bersifat kronis
yang terdapat antara gangguan gizi dengan
dampak dari keadaan yang terjadi dalam
penyakit infeksi dapat terjadi secara waktu yang lama dan terus-menerus 11.
bersamaan dan saling mempengaruhi satu
Anak yang menderita penyakit infeksi
sama lain10.
dengan durasi waktu yang lebih lama, maka
Adanya peningkatan durasi diare, demam, kemungkinan akan lebih besar mengalami
dan ISPA sangat berkaitan dengan kejadian stunting. Serta lebih cenderung
tingkatan gizi lain, yaitu penurunan indeks mengalami gejala sisa (sekuel) akibat
BB/U. Kendala pertumbuhan yang infeksi umum yang akan melemahkan
disebabkan oleh diare berhubungan dengan keadaan fisik anak 6 Zat besi merupakan
gangguan absorpsi nutrien pada saat dan microelement yang esensial bagi tubuh
pasca diare 14.Diare merupakan gejala dimana zat ini diperlukan dalam
penyakit yang disebabkan oleh infeksi, hemopobesis yaitu pembentukan molekul
malabsorpsi, alergi, keracunan, defisiensi hemoglobin (Hb), sehingga apabila jumlah
dan sebab-sebab lain 10 .Agent diare yang zat besi dalam bentuk simpanan cukup,
menyerang balita adalah enteropathogenic maka kebutuhan untuk pembentukan sel
Escherichia coli (EPEC) 2,13 .Agent darah merah dalam sumsum tulang akan
EPEC merupakan kategori tertua dari selalu terpenuhi. Akan tetapi jika tidak
E.coli penyebab diare yang ditemukan terpenuhi, maka terjadinya
dalam studi yang dilakukan pada tahun ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh.
1940 dan 1950 dimana serotype O:H Maka balita dan anak akan mengalami
tertentu diketahui sebagai penyebab diare risiko kekuragan besi. Berkurangnya
musim panas pada bayi, KLB diare pada asupan besi yang dimiliki balita dan anak
tempat perawatan bayi terbatas pada bayi- akan menyebabkan terhambatnya
bayi berumur kurang dari setahun yang pertumbuhan pada balita, jika berlangsung
menderita watery diarrhea dengan lendir, dalam waktu lama akan menyebabkan
demam dan dehidrasi 3 .Kejadian diare ini stunting pada balita dan anak16 . Di
dapat menyebabkan efek jangka panjang Indonesia prevalensi penyakit diare terus
berupa defisit pertumbuhan tinggi badan. meningkat disebabkan karena perilaku
Selama masa diare dialami oleh balita dan masyarakat dalam higiene personal dan
anak, maka mineral Zink akan ikut hilang sanitasi makanan kurang diperhatikan
dalam jumlah yang banyak sehingga perlu seperti mencuci tangan, kebiasaan dalam
diganti untuk membantu penyembuhan pembuangan tinja balita, dan penyajian
diare pada anak dan juga menjaga balita makanan. Hal ini perlu adanya peningkatan
tetap sehat dibulan-bulan berikutnya. perilaku hidup bersih dan sehat bagi ibu
Dimana pemberian Zink ini berguna untuk yang memiliki balita dan masyarakat pada
mengurangi lamanya dan tingkat keparahan umumnya. Beal, et al (2018) menyatakan
diare serta menghindari terjadinya diare penyakit infeksi merupakan salah satu
pada 2-3 bulan berikutnya yang akan determinan stunting balita dan anak di
berdampak pada balita yang mengalami Indonesia, disebabkan karena berbagai
stunting3. Stunting dapat dipengaruhi oleh faktor multikausal dalam penyebab
banyak faktor terutama riwayat terdahulu stunting 1. Penyakit diare juga dapat
dibandingkan dengan diare yang hanya disebabkan karena faktor pendidikan ibu
dilihat dalam waktu yang singkat 19 .Faktor yang kurang, kondisi sanitasi lingkungan
lain seperti keberagaman pangan baik zat yang buruk yang dapat memicu diare balita
gizi makro dan mikro terdahulu juga dapat
50 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
dan berdampak buruk pada kondisi stunting Kondisi ini karena balita yang ISPA
balita dan anak. mengalami anoreksia sehingga adanya
gangguan penyerapan makanan pemicu
2. Riwayat Infeksi Saluran Pernafasan
stunting15.
Akut (ISPA) dengan kejadian Stunting
pada Balita Kajian literatur dari penelitian Dewi (2018)
didapatkan penyakit infeksi salah satunya
Pada 7 artikel penelitian lebih membahas
ISPA berhubungan dengan stunting
riwayat penyakit infeksi yaitu ISPA pada 5
(p=0,049) disebabkan karena faktor saling
artikel mengkaji ISPA. Menurut literature mempengaruhi stunting dengan ISPA yaitu
review dari penelitian Rosello (2019) yaitu
anak dan balita yang stunting akan
riwayat penyakit infeksi salah satunya menurunkan imunitas sehingga mudah
ISPA yaitu disebabkan adanya faktor
terinfeksi penyakit salah satunya ISPA.
environment yaitu faktor social budaya
Ketika anak atau balita ISPA maka akan
seperti kebiasaan menghangatkan anak
sulit untuk makan dan mendapatkan asupan
dengan “budaya panggang”. Hal ini
gizi yang baik sehingga dapat menghambat
berdampak buruk bagi kesehatan anak
pertumbuhan dan berdampak pada
terutama pernapasan dan paru-paru anak stunting3. Sejalan menurut kajian literatur
akan terganggu oleh asap dari budaya pada penelitian Permatasari et al (2018)
tersebut. Masyarakat berasumsi bahwa didapatkan hasil bahwa riwayat penyakit
budaya panggang tersebut dapat
infeksi salah satunya ISPA adanya
menghangatkan badan ibu dan bayi yang
hubungan timbal balik ISPA dengan
baru dilahirkan dengan cara menyimpan
stunting. Jika interaksi yang buruk
arang dan bara api di bawah tempat tidur
dibiarkan dalam kurun waktu jangka
agar ibu dan bayi tidak kedinginan padahal panjang akan menjadikan berkurangnya
secara kesehatan sangat berbahaya intake makanan dan terganggunya absorpsi
terutama bagi bayi yang baru lahir dengan
zat gizi yang sangat penting dibutuhkan
imunitas yang rentan terhadap penyakit dan oleh tubuh sehingga terjadilah stunting. 10
gangguan kesehatan salah satunya bayi
akan berisiko ISPA13. Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan
stunting selain diare adalah ISPA. ISPA
Berdasarkan literature review penelitian adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Setiawan (2018) pada penelitian
(ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan
crossectional di Wilayah Kerja Puskesmas
atas atau bawah, biasanya menular yang
Andalas yaitu riwayat penyakit infeksi
dapat menimbulkan berbagai spektrum
salah satunya ISPA dihasilkan bahwa
penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa
hambatan pertumbuhan yang disebabkan gejala sampai penyakit yang parah dan
oleh ISPA berkaitan dengan peningkatan
mematikan, tergantung pada patogen
kebutuhan metabolik dan gangguan intake penyebabnya, faktor lingkungan dan faktor
makanan selama anak dan balita pejamu 8 .Selain itu, Berdasarkan data
mengalami periode sakit 14. Menurut
diketahui kejadian diare dan ISPA paling
kajian literatur (literature review)
banyak terjadi pada balita menurut
didapatkan hasil yaitu pada penelitian Solin
karakteristik kelompok umur. Penyakit
(2019) pada penelitian retrospektif di
ISPA merupakan penyakit yang sangat
Puskesmas Rejosari Pekanbaru didapatkan sering dijumpai dan merupakan penyebab
hasil bahwa balita stunting dengan kategori kematian paling tinggi pada anak balita
pendek yang mengalami ISPA memiliki Frekuensi ISPA berhubungan dengan status
proporsi tinggi yaitu 83,3% sedangkan gizi balita dimana semakin tinggi frekuensi
balita yang sering mengalami ISPA dengan
ISPA maka status gizi balita semakin buruk
kategori normal sebanyak 17,7%.
8 .Pneumonia merupakan salah satu ISPA
Frekuensi yang dominan adalah pada balita
yaitu proses infeksi akut yang mengenai
yang stunting dan mengalami ISPA.
jaringan paru-paru (alveoli), selain itu
51 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
52 | P a g e
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
53 | P a g e