Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN COR PUMONALE

By: Ns. Derison Marsinova Bakara.


S.Kep.M.Kep
Fungsi Normal dari Sirkulasi
Paru-paru
• Dalam keadaan normal, aliran darah dalam anyaman
vaskuler paru-paru tidak hanya tergantung dari ventrikel
kanan tetapi juga dari kerja pompa pada pergerakan
pernapasan.
• Karena sirkulasi paru-paru normal merupakan sirkulasi
yang bertekanan dan resistensi rendah; maka curah
jantung dapat meningkat sampai beberapa kali (seperti
yang terjadi pada waktu latihan fisik) tanpa peningkatan
bermakna dari tekanan arteria pulmonalis.
Continue….

• Keadaan ini dapat terjadi karena besarnya kapasitas


anyaman vaskuler paru-paru, dimana perfusi
normal hanya 25% dalam keadaan istirahat, serta
kemampunan untuk menggunakan lebih banyak
pembuluh sewaktu latihan fisik.
Prognosis

• Prognosis kor pulmonal sangat bervariasi,


tergantung penjalanan alami penyakit paru yang
mendasari dan ketaatan pasien berobat. Penyakit
bronkopulmonal simtomatik angka kematian rata-
rata 5 tahun sekitar 40-50%.
Definisi
• Keadaan patologis dengan ditemukannya hipertropi
ventrikel kanan yang disebabkan oleh kelainan
fungsional dan struktural paru. (WHO, 1993)
• Pulmonary heart disease adalah pembesaran
ventrikel kanan (hipertrofi dan/atau dilatasi) yang
terjadi akibat kelainan paru, kelainan dinding dada,
atau kelainan pada kontrol pernafasan. Tidak
termasuk di dalamnya kelainan jantung kanan yang
terjadi akibat kelainan jantung kiri atau penyakit
jantung bawaan. (Boughman, 2000)
Continue….

• Kor pulmonal merupakan suatu keadaan dimana timbul


hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan tanpa atau dengan
gagal jantung kanan; timbul akibat penyakit yang
menyerang struktur atau fungsi paru-paru atau pembuluh
darahnya. Definisi ini menyatakan bahwa penyakit
jantung kiri maupun penyakit jantung bawaan tidak
bertanggung jawab atas patogenesis kor pulmonale. Kor
pulmonale bisa terjadi akut (contohnya, emboli paru-paru
masif) atau kronik. (A. Price Sylvia and M. Wilson
Lorraine, 1995)
Etiologi
1. Penyakit paru obstruksi kronik.
2. Emfisema
3. Penyumbatan vaskuler/ remodeling vaskuler/ obstruksi
pembuluh darah: emboli paru, atau penyakit yang
menyebabkan kompresi perivaskular atau destruksi
jaringan pada fibrosis paru, granulomatosis, kanker paru.
4. Trombo emboli
5. Vasokonstriksi pulmonal menyeluruh: dapat disebabkan
oleh hipoksia, pirau intrapulmonal kanan ke kiri.
Continue..

1. Penyakit / radang pembuluh darah


2. Penyakit sickle cell
3. Penyakit parenkim dan pengurangan daerah
pembuluh darah
4. Bronkiektasis difus
5. TB paru luas
6. Hipertensi pulmonal primer
4 Kategori Mekanisme Hipertensi
Pulmonale Pada Kor Pulmunale
• Obstuksi
• Terjadi karena adanya emboli paru baik akut maupun
kronik. Disebut Chronic Thromboembolic Pulmonary
Hypertesion (CTEPH)
• Obliterasi
• Penyakit intertisial paru yang sering menyebabkan
hipertensi pulmonale adalah lupus eritematosus sistemik
scleroderma, sarkoidosis, asbestosis, dan pneumonitis
radiasi.
Continue…

• Vasokontriksi
• Vasokontriksi pembuluh darah paru berperan penting
dalam pathogenesis terjadinya hipertensi pulmonale.
• Idiopatik
• Kelainan idiopatik ini di dapatkan pada apsien hipertensi
pulmonale primer yang di tandai dengan adanya lesi pada
arteri pumonale yang kecil tanpa di dapatkan adanya
penyakit dasar lainnya baik pada paru maupun pada
jantung.
Klasifikasi

• Kor pumonal (Pulmonary heart disease) akibat


Emboli Paru.
• Kor pulmonal (Pulmonary heart disease) dengan
PPOM.
• Kor pulmonal (Pulmonary heart disease) dengan
Hipertensi Pulmonal primer.
• Kor pulmonal (Pulmonary heart disease) dengan
kelainan jantung kanan.
Insiden

• Menurut Boedhi-Darmojo (2001) di Indonesia


angka prevalensi hipertensi pulmonal penyebab
kor-pulmonal berkisar antara 0,65-28,6%. Biasanya
kasus terbanyak ada pada daerah perkotaan. Angka
tertinggi tercatat di daerah Sukabumi, diikuti
daerah Silungkang, Sumatera barat (19,4%) serta
yang terendah di daerah lembah Bariem, Irian Jaya.
Manifestasi Klinis
• Kor-pumonal akibat Emboli Paru : sesak tiba-tiba pada saat
istirahat, kadang-kadang didapatkan batuk-batuk, dan
hemoptisis.
• Kor-pulmonal dengan PPOM : sesak napas disertai batuk
yang produktif (banyak sputum).
• Kor pulmonal dengan Hipertensi Pulmonal primer : sesak
napas dan sering pingsan jika beraktifitas (exertional
syncope).
• Pulmonary heart disease dengan kelainan jantung kanan :
bengkak pada perut dan kaki serta cepat lelah.
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan jantung
• Elektro Kardiogram (EKG)
• Radiografi
• Ekokardiografi,
• Kateterisasi jantung kanan
• Laboratorium
Gambaran EKG Cor Pu;monale
Photo Thoraks Cor Pulmonale
Echokardigrafi Pada Cor
Pulmonale
Kateterisasi Pada Cor
Pulmonale
Penatalaksanaan
Keperawatan
1. Tirah baring, anjuran untuk diet rendah
garam.
2. Preventif, yaitu :
• berhenti merokok olahraga dan teratur.
• senam pernapasan sangat bermanfaat
walaupun harus dalam jangka panjang.
Penatalaksanaan Medis
Di fokuskan pada penatalaksanaan untuk penyakit paru
dan peningkatan oksigenasi serta peningkatan fungsi
ventrikel kanan dengan menaikkan kontraktilitas dari
ventrikel kanan dan menurunkan vasokonstriksi pada
pembuluh darah di paru. Yaitu dengan :
• Terapi Oksigen
• Diuretik
• Vasodilator
• Digitalis
• Trakeostomi
• Antikoagulan
Komplikasi

Komplikasi dari pulmonary heart disease


diantaranya: 
• Sinkope
• Gagal jantung kanan
• Edema perifer
• Kematian
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian

Anamnesa :
• Kasus yang paling sering ditemukan adalah pada
lansia karena sering didapati dengan kebiasaan
merokok dan terpapar polusi
• Pekerjaan berisiko kor pulmonal = pekerjaan yang
sering terpapar polusi udara dan kebiasaan
merokok yang tinggi
Continue….
• Lingkungan berresiko kor pulmonal = lingkungan yg
dekat daerah perindustrian
• Riwayat Sakit dan Kesehatan
• Keluhan utama : sering mengeluh sesak, nyeri dada
• Riwayat penyakit saat ini : biasanya akan diawali
dgn tanda2 mudah letih, sesak, nyeri dada, batuk yg
tdk produktif
• Riwayat penyakit dahulu : biasanya memilki riwayat
penyakit spt PPOK, fibrosis paru, fibrosis pleura, dan
yg paling sering adl klien dgn riwayat hipertensi
pulmonal
Continue….

• Pemeriksaan fisik = B1-B6


• Psikososial  meliputi perasaan pasien terhadap
penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta
bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang
dilakukan terhadap dirinya, kecemasan terhadap
penyakit
Diagnosa keperawatan

• Gangguan pertukaran gas yang berhubungan


dengan. hipoksemia secara reversible/ menetap,
refraktori dan kebokoran interstisial pulmonal/
alveolar pada status cedera kapiler paru.
• Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan.
sempitnya lapang respirasi dan penekanan toraks.
Continue…

• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan. penurunan nafsu makan
(energi lebih banyak digunakan untuk usaha
bernapas, sehingga metabolism berlangsung lebih
cepat).
• Intoleransi aktifitas  yang berhubungan dengan.
kelemahan fisik dan keletihan.
• Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan.
oliguria.
Intervensi Keperawatan

Gangguan pertukaran gas yang berhubungan


dengan. Hipoksemia secara reversible/
menetap, refraktori dan kebokoran interstisial
pulmonal/ alveolar pada status cedera kapiler
paru.
• Tujuan pemberian askep : meningkatkan tingkat
oksigen yang adekuat untuk  keperluan tubuh
dapat dipertahankan.
Continue..

2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan.


Hipoksia. 
• Tujuan pemberian askep : Memperbaiki atau
mempertahankan pola pernapasan normal dan
Pasien mencapai fungsi paru-paru yang maksimal
Continue..
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbbangan antara suplai dan demand
oksigen.
• Tujuan pemberian askep : tercapainya
keseimbanagn antara suplai dan demand oksigen
6. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan
dengan. Penurunan curah jantung.
• Tujuan pemberian askep : pola eliminasi urin
normal dapat dikembalikan
Continue…

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan
(energi lebih banyak digunakan untuk usaha
bernapas, sehingga metabolism berlangsung lebih
cepat).
• Tujuan pemberian askep : meningkatkan nafsu
makan membaik
I Want To Say
THANK
YOU…

Anda mungkin juga menyukai