Hypoxemic Hypercapnic
PaO2 < 60 mmHg dengan PaCO2 > 50 mmHg
normal atau ↓ PaCO2 Seringkali disertai
Berhubungan dengan hipoksemia
penyakit paru akut, edema OD, penyakit sistem saraf,
(Cardiogenic, noncardiogenic deformitas dinding dada,
(ARDS), pneumonia, COPD, dan asma bronchial
perdarahan paru, dan kolaps Berkembang dari hari
Berkembang dari menit ke ↑ in HCO3
jam
↓ pH sedikit
↓ pH <7.2 sangat cepat
Polycythemia, Corpulmonale
Contoh : Pneumonia
Contoh: COPD
PATOFISIOLOGI
AKUT KRONIS
Timbul pada pasien yang Terjadi pada pasien dengan
parunya normal secara penyakit paru kronik seperti
struktural maupun fungsional bronkitis kronik, emfisema
sebelum awitan penyakit dan penyakit paru hitam
timbul. (penyakit penambang
batubara).
Pasien mengalami toleransi
Pada gagal nafas kronik
terhadap hipoksia dan
struktur paru alami
hiperkapnia yang memburuk
kerusakan yang ireversibel.
secara bertahap.
Setelah gagal nafas akut
biasanya paru-paru kembali
kekeadaan asalnya.
DEFINISI
Gagal nafas akut adalah ketidakmampuan system
pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah
normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH
yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi
atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
Kondisi klinis dimana PaO2 < 60 mmHg (Hypoksemia)
saat bernafas diudara terbuka atau PaCO2 > 50 mmHg
(Hypercapnea) (Brunner & Sudarth, 2001)
Rule of Fifty :
PaCO2 > 50 mmHg dan PaO2 < 50 mmHg Pada udara
kamar, permukaan laut, dan keadaan istirahat.
Hipoksemia atau hiperkarbia atau keduanya.
Penyebab tersering
Gagal nafas akut dapat terjadi akibat :
Hipoventilasi,
Gangguan difusi gas, dan
Ventilation – perfusion mismatch
Type Contoh
Hipoventilasi
• Obstruksi jalan nafas Spasme laring, aspirasi benda
asing, edema jalan nafas
• Penyakit paru Asma, COPD
• Penyebab neurologi SCI, overdosis obat, stroke
• Cedera dada Pneumothoraks
• Hypoventilation
• V/P mismatch
• Shunt
• Abnormal difus
1 – Hypoventilation
Terjadi ketika ventilasi ↓ ( 4-6 l/min )
Penyebab
Depresi sistem saraf pusat akibat dari obat obatan
Penyakit neuromuskuler yang menggangu otot - otot
pernafasan.
↑PaCO2 and ↓PaO2
Alveolar – arterial PO2 dalam rentang normal
COPD
2 – V/P mismatch
1. Airway
Peningkatan sekresi pernapasan
Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
2. Breathing
Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung,
takipneu/bradipneu, retraksi.
Menggunakan otot aksesori pernapasan
Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis
3. Circulation
Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
Sakit kepala
Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah,
kacau mental, mengantuk
Penurunan haluaran urine
Pemeriksaan Diagnostik
Analisa gas darah arteri
• Edema paru
• ARDS
Penting
Kecukupan pengiriman O2 ke paru
Pembuangan sekret
Ventilasi adekuat
Anticholinergics (COPD,BA)
Theophylline (COPD, BA)
Diuretik (pulmonary edema)
7 – Treatment of the underlying
causes
Setelah koreksi hipoksemia dan
stabilisasi hemodinamik
Antibiotics
Bronchodilators (COPD, BA)
Methyl prednisone
Fluids and electrolytes
IV nutritional support
7 - Treatmentof the
underlying causes
Fisioterapi dada
NANDA, NOC DAN NIC
Nursing Diagnoses Nursing Outcomes Nursing Intervention
Impaired spontaneous • Respiratory status: Respiratory monitoring
ventilation gas exchange Artificial airway
• Respiratory status management
ventilation Mechanical ventilation
Dysfunctional • Anxiety control Anxiety reduction
ventilator weaning • Respiratory status: Mechanical ventilator
response ventilation weaning
• Energy conservation Energy management
Ineffective airway • Respiratory status: Airway suctioning
clearance airway patency Airway insertion and
stabilization
Impaired gas exchange • Respiratory status: Oxygen therapy
gas exchange