Anda di halaman 1dari 2

Faktor risiko Epilepsi

Faktor risiko pada pasien epilepsi yang berisiko lebih tinggi antara lain : laki-laki, berusia kurang
dari 45 tahun, dengan kombinasi awal onset kejang, kejang tonik klon umum dan lesi otak
struktural. Sedangkan berada di tempat tidur, posisi tengkurap, tidur dan atau lebih banyak tingkat
darah subterapeutik merupakan faktor risiko tak langsung meningkatkan terjadinya epilepsi atau
faktor risiko epilepsi yang berisiko lebih rendah (Monte dkk., 2006).

Faktor risiko epilepsi pada anak antara lain :


1. Herediter
Berdasarkan studi case control didapatkan hasil bahwa riwayat keluarga dengan epilepsy
merupakan faktor risiko terjadinya epilepsi. Risiko epilepsi pada saudara kandung
penderita epilepsi primer kurang lebih 4%. Bila orang tua dan salah satu anaknya sama-
sama menderita epilepsi primer, maka anak yang lain berpotensi terkena epilepsi sebesar
10%.
2. Asfiksia
Pada asfiksia perinatal dapat timbul gangguan fungsi pada beberapa organ yaitu : otak,
jantung, paru, ginjal. Hepar, saluran cerna, dan sumsum tulang. Susunan saraf pusat
merupakan organ yang paling sering terkena.
3. Kelahiran Prematur
Epilepsi pada anak yang lahir prematur berkaitan dengan terjadinya kerusakan patologis
pada korteks serebral yang disebut dengan ensfalopati prematuris.
4. Kejang Demam
Faktor risiko timbulnya epilepsi yang berkaitan dengan kejang demam antara lain terdapat
kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama, kejang
demam kompleks, atau riwayat epilepsi pada orang tua kandung atau saudara kandung.
(Setianingsih, 2012).

Pustaka

Monte C, Arends J, Tan, I, Aldenkamp A, Limbung M, dan Krom. Sudden Unexpected Death in
Epilepsy Patients: Risk Factors. Europian Journal of Epilepsy
Setianingsih, PR. 2012. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Epilepsi pada Anak di RSUD Dr.
Moewardi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai