Anda di halaman 1dari 2

BAB II

Gambaran Umum
2.1 Geografi
Kabbupaten Gunung kidul berjarak 40km dari pusat kota provinsi DIY. Luas wilayah
1.485,36 km2 atau 46,63% dari luas Daerah DIY. Wilayahnya didominasi pegunungan
ketinggian 150-700 m, dengan air permukaan yang minim. Kabupaten Gunungkidul terbagi
menjadi 18 kecamatan, 144 desa. Wilayah terluas ada di Kecamatan Semanu. Jarak
Puskesmas ke ibukota Kabupaten rata-rata 15 Km, sedangkan jarak rata-rata ke ibukota
Propinsi 55 Km.
2.2 Demografi
jumlah penduduk Gunungkidul 2015 sebanyak 755.744 jiwa, laki-laki 375.217 jiwa dan
perempuan 380.527 jiwa. Laju pertumbuhan 2.21 %. (2014). Jumlah rumah tangga terdaftar
sebanyak 198.601 RT, dimana setiap rumah tangga dihuni antara 3-4 orang. Kepadatan
penduduk 509 jiwa/km². Dependency Ratio atau Perbandingan antara penduduk non produktif
(belum dan tidak produktif) dengan penduduk produktif (usia 15 –64 tahun) tahun 2015
sebesar 44%. Berarti setiap 44 orang penduduk usia produktif (umur 14–64 tahun )
menanggung 100 penduduk usia tidak produktif. Jumlah kelahiran tahun 2015 (7.868)
menurun dibanding tahun
2014 (8.223 kelahiran). Jumlah lahir mati tercatat 72 kasus per 1.000 kelahiran. Banyaknya
kelahiran 9.2/1000 penduduk, menurun dibanding Tahun 2014 (10 kelahiran bayi per 1000
penduduk). Seorang wanita rata-rata melahirkan 2-3 anak.

Analisis SWOT
 Kekuatan (Strength)
- Dependency Ratio atau Perbandingan antara penduduk non produktif dengan
penduduk produktif menurun
 Kelemahan (weakness)
- Jarak Puskesmas ke kota cukup jauh, ke ibukota Kabupaten rata-rata 15 Km,
sedangkan jarak rata-rata ke ibukota Propinsi 55 Km.
- Jumlah lahir mati tercatat 72 kasus per 1.000 kelahiran
 Kesempatan (opportunity)
- Peningkatan kulitas dan fasilitas puskesmas agar pelayanan kesehatan masyarakat
pada tiap kecamatan dapat tertangani dengan baik, mengingat jarak rata-rata dari
puskesmas ke kota relatif jauh yaitu 15km.
- Angka pengangguran menurun
- Melakukan edukasi terhadap ibu hamil atau pada calon orang tua selama masa
kehamilan untuk mencegah terjadinya bayi lahir mati
 Ancaman (threat)
- Semakin jauh jarak puskesmas ke kota membutuhkan kendaraan (ambulance) yang
memadai
- Terjadinya persaingan tidak sehat
- Tidak semua calon orang tua bersedia ikut serta dalam acara penyuluhan

 Solusi
- Menyediakan kendaraan (ambulans) yang memadai serta meningkatkan fasilitas
kesehatan di puskesmas
- Menyediakan lapangan kerja yang cukup
- Melakukan pendekatan pada masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
kehamilan sehingga memperkecil kemungkinan bayi lahir mati.

Anda mungkin juga menyukai