Anda di halaman 1dari 2

.

Toksisitas Lidokain
Gelala awal dari komplikasi SSP adalah rasa tebal lidah, agitasi, disorientasi,
euphoria, pandangan kabur dan mengantuk. Toksisitas lidokain terhadap CNS terjadi
secara bifasik. Manifestasi awal adalah eksitasi SSP dengan masalah berupa kejang.
Manifestasi yang berikutnya adalah depresi SSP dengan berhentinya kejang dan
diikuti dengan hilangnya kesadaran, depresi nafas, hingga berhentinya nafas. Efek
bifasik ini terjadi karena obat anestesi lokal memblok inhibitory pathway
( menghasilkan stimulasi ) dan kemudian dengan cepat memblok inhibitory dan
excitatory pathway ( menghasilkan hambatan luas SSP). Konsentrasi tinggi dalam
serum dari suatu anestesi lokal menyebabkan efek pada kardiovaskular. Lidokain
memblok Channel Natrium melalui mekanisme fastin slowout. Pada jantung
mekanisme ini mendepresi depolarisasi selama fase 0 potensial aksi jantung dan
mungkin menyebabkan aritmia. Tambahannya konduksi yang melalui Sinoatrial
Node dan Atrioventricular Node di tekan. Bila tidak diobati, toksisitas
lidokain dapat menyebabkan kejang, depresi dan henti napas, hipotensi, henti
jantung dan kematian.
Penyebab tersering dari keracunan lidokain adalah kesalahan dosis. Dosis

maksimum yang direkomendasikan adalah 35 mg/kgBB tanpa adrenalin dan


sampai 7 mg/kgBB bila dengan adrenalin. Rasa tebal lidah, pandangan kabur dan
mengantuk adalah gejala awal dengan konsentrasi plasma > 5 mcg/ml, hilangnya
kesadaran pada konsentrasi > 10 mcg/ml, diikuti dengan kejang pada 1218 mcg/ml,
dan akhirnya depresi napas dan jantung pada konsentrasi 2024 mcg/ml. CD100 (
convulsan dose ) pada manusia adalah 57 mg/kgBB dengan bolus cepat intra vena.

CD50 adalah dengan 24 mg/kgBB bolus cepat intra vena. Toksisitas lidokain tidak
akan terjadi dengan konsentrasi plasma kurang dari 5 mcg/ml.
Saat ini dilaporkan dosis bervariasi antara 11,5 mg/kgBB bolus intravena. Secara
umum dosis ini menghasilkan konsentrasi plasma 1,3 3,7 mcg/ml. Pada dosis ini
tidak ada peningkatan toksisitas lidokain.

40,41

Tujuan utama dari pengobatan toksisitas lidokain adalah pertahankan jalan napas
dan penanganan terhadap kejang. Penanganan toksisitas lidokain adalah hentikan
segera pemberian obat dan persiapan untuk penanganan reaksi yang terjadi. Pastikan
oksigenasi yang adekuat melalui facemask atau intubasi. Anticonvulsan seperti
benzodiazepin dan barbiturat adalah obat pilihan untuk mengatasi kejang yang terjadi,
phenytoin tidak efektif dan sebaiknya dicegah. Pada reaksi yang berat system
kardiovaskular dimonitor dan terapi supportif berupa cairan
vasopressor diperlukan. Asidosis metabolik dapat terjadi
sehingga penggunaan natrium bikarbonat dapat dipertimbangkan

intra

vena

dan

Anda mungkin juga menyukai