Rasional :
1; Klien dengan paraplegia berisiko mengalami luka tekan (dekubitus).
Perubahan posisi setiap 2 jam dan melindungi respon klien dapat
mencegah teterjadinya luka tekan akibat tekanan yang lama karena
jaringan tersebut akan kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibawa oleg
darah
2; Bedrest bertujuan mengurangi kerja fisik, beban kerja jantung, mengatasi
keadaan high output yang disebabkan oleh tiroksin, anemia, beri-beri, dll,
3; Suasana terang akan memberikan rasa nyaman pada klien dan mencegah
ketegangan
4; Membantu drainase vena untuk mengurangi kongesti serebrovaskuler
5; Fungsi kortikal dapat dikaji dengan mengevaluasi pembukaan mata dan
respon motorik. Tidak ada respon menunjukkan kerusakan mesenfalon.
6; TIK. Perubahan nadi dapat menunjukkan tekanan
b; Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neurovascular
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan, klien akan memiliki
mobilitas fisik yang maksimal dengan kriteria:
1; Tidak ada kontraktur otot
2; Tidak ada ankilosis pada sendi
3; Tidak terjadi atropi
4; Mampu menggunakan alat bantu secara efektif
Intervensi :
1; Kaji fungsi motorik dan sensorik dengan mengobservasi setiap
ekstremitas secara terpisah terhadap kekuatan dan gerakan normal,
respon terhadap rangsang
2; Lakukan latihan secara teratur dan letakkan telapak kaki klien di lantai
saat duduk di kursi atau papan penyangga saat tidur di tempat tidur
3; Lakukan latihan di tempat tidur. Lakukan latihan kaki sebanyak 5x
kemudian ditingkatkan secara perlahan sebanyak 20x setiap latihan
4; Lakukan latihan pergerakan sendi (ROM) 4x sehari setelah 24 jam
serangan stroke jika sudah tidak mendapat terapi