Anda di halaman 1dari 12

Syok

A. Pengertian Syok dari berbagai sumber


 Syok adalah keadaan klinis dengan gejala dan tanda-tanda yang muncul saat
terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen, dan hal
ini menimbulkan terjadinya hipoksia jaringan.
(Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015.BTCLS&DISASTER
MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI.halaman 70)

 Syok adalah suatu keadaan yang disebabkan gangguan perfusi akibat


disparitas (ketidakseimbangan) antara volume darah dengan susunan vascular.
(drg.Janti Sudiono,MDSc,dkk.2016.ILMU PATOLOGI.Jakarta.EGC.halaman
56)

 Syok didefenisikan sebagai kegagalan sirkulasi akut yang terjadi karena tidak
adekuatnya perfusi jaringan sehingga menimbulkan hipoksia selular.
(Ningsih Dewi Kartikawati.2015.PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN SYOK DENGAN PENDEKATAN PROSES
KEPERAWATAN.Malang.cetakan UB Press.halaman 1)
 Syok didefenisikan sebagai perfusi jaringan yang tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan metabolic sel, biasanya sebagai akibat dari tekanan
darah yang rendah
(Bresler Michael Jay, Sternbach George L.2007.KEDOKTERAN
DARURAT.Jakarta:EGC.Edisi 6. Halaman 2)
 Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika system kardiovaskular
(jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang memadai
(Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN.Penerbit
Salemba Medika.Jakarta Selatan.halaman 247)

 Jadi syok adalah suatu keadaan dimana ketidakmampuan tubuh untuk


menyediakan oksigen untuk mencukupi kebutuhan jaringan

B. Gejala syok:
- Gelisah
- Nyeri dada
- Linglung
- Pusing
- Tekanan darah rendah napas cepat, dangkal,dan tidak teratur
- Tekanan darah rendah

C. Tanda tanda syok:


- Wajah pucat, dan sianosis (bibir membiru)
- Pingsan
- Bibir dan kuku jari tangan tampak kebiruan
- Keringat berlebihan, kulit lembap
- Denyut nadi yang cepat dan pernapasan dangkal
(Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN.Penerbit Salemba Medika.Jakarta Selatan.halaman 248
& 250)

D. Penyebab syok
- Syok terjadi karena adanya penurunan volume darah (hopovolemi),
penurunan fungsi pompa jantung (kardiogenik), penurunan tahanan
vascular perifer (distributive) dan penurunan suplai darah ke organ
penting tubuh seperti jantung dan paru-paru (obstruktif)
(Ningsih Dewi Kartikawati.2015.PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN SYOK DENGAN PENDEKATAN
PROSES KEPERAWATAN.Malang.cetakan UB Press.halaman 5)

- Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan


berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya
serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah
(akibat perdarahan hebat atau dehidrasi), atau perubahan pada
pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi)
(Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN.Penerbit Salemba Medika.Jakarta Selatan.halaman
247)
E. Bahaya syok
- Jika tidak diobati biasanya berakibat fatal, kemungkinan terjadinya
kematian pada syok karena serangan jantung atau syok septik pada
penderita
- Jika diobati, hasilnya bergantung pada penyebabnya, jarak antara
timbulnya syok sampai dilakukannya pengobatan, serta jenis
pengobatan yang diberikan
(Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN.Penerbit Salemba Medika.Jakarta Selatan.halaman
249-250)
F. Pengobatan syok
- Penderita dijaga agar tetap merasa hangat dan kaki sedikit dinaikkan
untuk mempermudah kembalinya darah ke jantung
- Setiap perdarahan segera dihentikan dan pernapasan penderita
diperiksa
- Jika muntah, kepala dimiringkan ke satu sisi untuk mencegah
terhirupnya muntahan
(Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN.Penerbit Salemba Medika.Jakarta Selatan.halaman
249)
G. Patogenesis terjadi syok:
1. Factor yang menyebabkan venous return berkurang karena terdapatnya
reduksi sirkulasi volume darah:
a. Jumlah darah yang berkurang:
 Kehilangan plasma darah pada daerah yang terbakar, tempat
luka, dan operasi
 Kekurangan cairan tubuh karena muntah, diare, dan insufiensi
adrenal.
 Kehilangan cairan tubuh kedalam jaringan intersitium karena
terdapat kenaikan permeabelitas pembuluh darah secara umum
(menyeluruh).
b. Vasodilatasi pada susunan pembuluh darah perifer sehingga darah
berkumpul pada daerah ini, akibatnya jumlah darah efektif yang
beredar berkurang.
c. Vasokonstriksi atau thrombus dari susunan pembuluh darah perifer
sehingga darah terhambat.
d. Vasokonstriksi post-kapiler dengan akibat berkumpulnya darah pada
daerah perifer
2. Factor yang menyebabkan keluaran jantung secara primer menurun karena
terjadi kegagalan fungsi jantung mendadak, seperti pada:
a. Pengisian jantung terhambat, misalnya pada temponade jantung
b. Pengosongan jantung terhambat seperti pada insufiensi miokard
(infark miokard) dan obstruksi mekanis (embolus pulmonal yang
massif, ball valve anoksia)
3. Oleh karena factor 1 dan 2 terjadi pengurangan sirkulasi darah yang
efektif dan aliran darah menurun sehingga pemberian oksigen ke jaringan
menurun (hipoanoksia)
4. Akibat anoksia, kapiler darah menjadi rusak terjadi atoni, dilatasi disertai
permeabelitas yang bertambah dan cairan keluar ke jaringan.
5. Selain itu, juga terjadi stasis dalam pembuluh-pembuluh sehingga makin
banyak darah meresap keluar dari peredaran.
6. Dengan demikian terjadilah circulus vitiosus sehingga disparitas antara
volume darah dan ruang susunan vascular makin lama makin besar.
7. Jika syok berlangsung terus, akhirnya tercapai suatu stadium yang tidak
dapat pulih meskipun diberi pengobatan yang adekuat dan syok yang
terjadi ini disebut syok ireversibel / tahap ireversibel dari syok / syok
dekompensasi.
(drg.Janti Sudiono,MDSc,dkk.2016. ILMU PATOLOGI. Jakarta.
EGC.halaman 56)

H. Klasifikasi syok
1. Syok Kardiogenik (serangan jantung)

 Disebabkan oleh penurunan kontraktilitas jantung, yang biasanya


disebabkan oleh infarkmiokardium (MI) masif.
(Bresler Michael Jay, Sternbach George L.2007.KEDOKTERAN
DARURAT.Jakarta:EGC.Edisi 6. Halaman 2)

Tanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi


patofisiologi gagal jantung. Kerusakan jantung mengakibatkan
penurunan curah jantung yang ada pada gilirannya menurunkan
tekanan darah arteri ke organ-organ vital
(Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015.BTCLS &
DISASTER MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI.halaman
71)

2. Syok hipovolemik (perdarahan)

 Kondisi hipovolemik adalah penyebab tersering dari keadaan syok


dibandingkan dengan sebab yang lain akibat suatu trauma/ non trauma
yang menyebabkan kehilangan sejumlah besar darah atau cairan tubuh
(Junaedi,dkk.2016. SHOCK INDEX (SI) DAN MEAN ARTERIAL PRESSURE
(MAP) SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI
RSUD GUNUNG JATI CIREBON. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti. Volume 4,
Nomor 2 halaman 46)

3. Syok anafilaktik (reaksi alergi)


 Merupakan suatu reaksi alergi tipe yang fatal dan dapat menimbulkan
“bencana”, yang dapat terjadi dalam beberapa detik-menit sebagai
akibat reaksi antigen antibody pada orang-orang yang sensitive setelah
pemberian obat-obat secara parental, pemberian serum/vaksin atau
setelah digigit serangga
 Mekanisme umum terjadinya reaksi anafilaksis da anafilaktoid adalah
berhubungan dengan degranulasi sel mast dan basophil yang kemudian
mengeluarkan mediator kimia yang selanjutnya bertanggung jawab
terhadap symptom
(Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015. BTCLS &
DISASTER MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI.halaman
76)

4. Syok septik (infeksi)


 Syok septik adalah infasi aliran darah oleh beberapa organisme
mempunyai potensi untuk menyebabkan reaksi pejamu umum toksin.
Hasilnya adalah keadaan ketidakadekuatan perfusi jaringan yang
mengancam kehidupan (biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir)
(Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015. BTCLS &
DISASTER MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI.halaman
77-78)

5. Syok neurogenic
 Syok neurogenic disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok
distributive
 Syok neurogenic terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena
hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh
sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh
tampung
 Hasil ini diakibatkan oleh cedera pada system saraf (seperti trauma
kepala, atau anesti umum yang dalam)
(Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015. BTCLS &
DISASTER MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI.halaman
76)
(Bresler Michael Jay, Sternbach George L.2007.KEDOKTERAN
DARURAT.Jakarta:EGC.Edisi 6. Halaman 2)
Daftar Pustaka
Lumbantoruan Ns.Pirton,S.Kep,TRE.Nazmudin.2015.BTCLS&DISASTER
MANAGEMENT. Tanggerang Selatan.YPIKI

drg.Janti Sudiono,MDSc,dkk.2016.ILMU PATOLOGI.Jakarta.EGC

Ningsih Dewi Kartikawati.2015.PENATALAKSANAAN


KEGAWATDARURATAN SYOK DENGAN PENDEKATAN PROSES
KEPERAWATAN.Malang.cetakan UB Press

Mubarak Wahit Iqbal,dkk.2015.STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN


DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN.Penerbit
Salemba Medika.Jakarta Selatan

Bresler Michael Jay, Sternbach George L.2007.KEDOKTERAN


DARURAT.Jakarta:EGC.Edisi 6

Junaedi,dkk.2016. SHOCK INDEX (SI) DAN MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP)


SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI RSUD
GUNUNG JATI CIREBON. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti. Volume 4, Nomor 2
MAKALAH HASIL DISKUSI

PATOFISOILOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UKMC

DIV ANALIS KESEHATAN

Syok

KELOMPOK 2

1. Silvia 1834005
2. Yokhana Ferdinan 1834016
3. Wayan Ernawati 1834020
4. Indah Permata Sari 1834022

Dosen Pembimbing:

Margaretha Haiti S.Pd.,S.Kep.,M.Kes

UIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS


JL. KOLONEL HAJI BURLIAN, LRG SUKA SENANG NO.204 KM7
PALEMBANG 30152 TELP. 0711412806

Anda mungkin juga menyukai