Anda di halaman 1dari 21

Definisi:Kontraindikasi Secara harfiah, kontraindikasi berarti kontra-indikasi, yaitu melawan sesuatu yang diindikasikan (dianjurkan atau diperlukan).

Kontraindikasi adalah situasi di mana aplikasi obat atau terapi tertentu tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko terhadap pasien. Misalnya, ketika seseorang memiliki alergi terhadap penisilin, dia dianggap kontraindikasi untuk pemberian penisilin, karena akan memicu reaksi alergi. Kontraindikasi adalah salah satu dari fakta medis utama yang dipertimbangkan ketika memulai rencana perawatan untuk pasien. Kontraindikasi bisa bersifat absolut atau relatif. http://kamuskesehatan.com/arti/kontraindikasi/ Definisi:Indikasi Kata indikasi dalam kedokteran memiliki dua definisi yang berbeda: pertanda atau alasan. Dalam definisi yang pertama, orang dengan kondisi tertentu menampilkan indikasi atau tanda-tanda bahwa mereka harus diperlakukan dengan cara tertentu, baik dengan diberi pengobatan atau menjalani terapi tertentu seperti operasi. Gejala juga bisa menjadi indikasi penyakit dan dokter dapat menggunakan gejala sebagai metode untuk mendiagnosis penyakit. Dalam definisi kedua, indikasi adalah alasan untuk membenarkan pengobatan atau terapi tertentu. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik atau hanya

mendengarkan keluhan pasien untuk menentukan tindakan yang terbaik. Jika hal tersebut tidak memberikan informasi yang cukup, ada cara-cara yang lebih spesifik untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan seperti mengevaluasi darah atau jaringan untuk melihat apakah ada unsur-unsur yang dapat diobati. Sebagai contoh, posisi janin sungsang atau plasenta previa dapat menjadi indikasi medis untuk tindakan operasi caesar. http://kamuskesehatan.com/arti/indikasi/

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional. http://id.wikipedia.org/wiki/Obat

Definisi:Waktu Paruh Waktu paruh (t):

Pada manusia, adalah waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah awal obat/ zat lain dihilangkan dari tubuh, atau bagi obat untuk mengurangi setengah konsentrasi aslinya dalam darah. Hilangnya obat dapat karena berubah menjadi zat lain atau dibuang melalui urin. Di lingkungan, adalah waktu yang dibutuhkan untuk setengah jumlah awal zat menghilang ketika diubah menjadi kimia lain oleh bakteri, jamur, sinar matahari, atau proses kimia lainnya. Dalam kasus bahan radioaktif, adalah waktu yang diperlukan untuk setengah atom radioaktif berubah menjadi atom lain (yang biasanya tidak radioaktif). Setelah dua waktu paruh, 25% dari jumlah asli atom radioaktif masih ada. http://kamuskesehatan.com/arti/waktu-paruh/

Waktu paruh (half-life) dari sejumlah bahan yang menjadi subjek dari peluruhan eksponensial adalah waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang menjadi setengah dari nilai awal. Konsep ini banyak terjadi dalam fisika, untuk mengukur peluruhan radioaktif dari zat-zat, tetapi juga terjadi dalam banyak bidang lainnya. Tabel di kanan menunjukan

pengurangan jumlah dalam jumlah waktu paruh yang terjadi.

Turunan Kuantitas subyek yang mengalami peluruhan eksponensial biasanya diberi lambang N. Nilai N pada waktu t ditentukan dengan rumus , di mana

sebagai nilai awal N (pada saat t=0) sebagai konstanta positif (konstanta peluruhan).

Ketika t=0, eksponensialnya setara dengan 1, sedangkan N(t) setara dengan . Ketika t mendekati tak terbatas, eksponensialnya mendekati nol. Secara khusus, terdapat waktu sehingga

Mengganti rumus di atas, akan didapatkan:

Maka waktu paruhnya 69.3% dari mean lifetime http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu_paruh

Efek Samping Obat dan Cara Penanganannya Efek samping obat adalah efek dari obat yang tidak diinginkan. Ada beberapa efek samping yang ringan, seperti sakit kepala ringan, mulut kering, mengantuk dan Efek samping berat, misalnya kerusakan pada hati, ginjal bahkan merusak sel lain seperti pada efek samping obat-obat kanker. Ada beberapa efek samping yang bertahan hanya beberapa hari atau minggu, sementara yang lain dapat bertahan selama obat yang mengakibatkannya masih dipakai, atau bahkan setelah dihentikan. Ada efek samping yang muncul beberapa hari atau minggu setelah kita mulai penggunaan obat penyebab; ada yang baru menimbulkan masalah setelah obat dipakai berbulan-bulan bahkan bertahuntahun (efek pemakaian jangka panjang).

Dampak efek samping bisa separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang yang memicu perdarahan lambung pada pasien yang mengidap penyakit maag kronis/akut. Tetapi ada juga efek samping yang dimanfaatkan pada terapi seperti efek mngantuk pada obat-obatan anti histamin atau anti alergi yang biasanya terdapat pada obat flu,batuk untuk

meringankan gejala-gejala flu atau untuk terapi tunggal alergi. Efek samping tidak dapat diremehkan begitu saja karena efek samping yang tertera pada brosur informasi setiap obat tidak semua orang akan mengalaminya, artinya ada beberapa orang dengan kondisi tubuh tertentu tidak mengalami efek samping yang sama dengan orang lain.

Beberapa obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu mendapat perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang meresepkan

serta

apoteker

jika

dirasakan

sudah

sangat

mengganggu. Dibawah ini adalah efek samping obat yang sering dilaporkan atau dirasakan pasien.

NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory) memicu perdarahan lambung Obat-obat anti inflamasi seperti asam mefenamat, NA diklofenak biasanya digunakan untuk demam, nyeri ringan. Jika anda memiliki masalah dengan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter/Apoteker sebab obat-obat ini bisa memicu luka dan perdarahan di lambung jika diminum saat perut kosong.

Penangannnya : minum obat-obatan ini 5-10 menit setelah makan, makanan ini berfungsi untuk melapisi mukosa lambung agar produksi asam lambung yang meningkat tidak mengiritasinya.

Obat asma memicu sariawan Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprotan) bisa memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru, namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa diatasi dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus untuk memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan. Penanganannya : berkonsultasilah kepada dokter /Apoteker cara penggunaan sediaan spray sehingga obat dapat maksimal masuk ke dalam tubuh.

Obat kolesterol memicu nyeri otot Beberapa orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek samping semacam ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah terbiasa. Namun bagi sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan mengurangi produktivitas saat bekerja.

Sekitar 1 dari 20 pemakai obat kolesterol paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri otot. Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk

menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.

Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi Obat-obat penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah serangan jantung sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun beragam efek samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi kadang membuat si penderita merasa frustras. Efek samping obat hipertensi memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat agar efek samping yang muncul bisa diminimalkan.

Obat jantung memicu sakit kepala ringan Obat-obat anti angina bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Mekanisme ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek sampingnya bisa menyebabkan nyeri hebat di kepala karena efek vasodilatasi obat. Jika dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan jantung maka obat ini masih diresepkan. Resiko lebih kecil daripada manfaat yang diperoleh

Antidepresan memicu orgasme Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek samping seperti ini, hanya terjadi pada

sebagian

kecil

ARV (obat HIV) memicu Osteoporosis Efek samping ini sering terjadi pada ODHA (Orang dengan HIV AIDS) Mineral tulang dapat hilang dan tulang menjadi rapuh. Pastikan konsumsi cukup zat kalsium dalam makanan dan suplemen. Lalu Bagaimana Kita Menangani Efek Samping? Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi efek samping. 1. Tanyakan kepada dokter/apoteker efek samping yang dapat timbul. Tanyakan kapan sebaiknya lapor ke dokter bila efek samping bertahan terlalu lama, atau menjadi berat. 2. Tanyakan bagaimana cara menghindari efek samping yang mungkin muncul atau saran-saran khusus saat minum obat tertentu. 3. Kadang kala, dokter langsung menyediakan resep untuk obat yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.

Sebenarnya masih banyak efek samping yang perlu dibahas tetapi efek samping ini adalah yang paling banyak terjadi pada pasien yang meminumnya, tidak perlu takut dengan efek samping obat karena obat sudah melalui uji pra klinik dan klinik untuk menjamin keamanannya secara menyeluruh dan produsen obat memiliki prinsip jika manfaatnya lebih besar daripada efek sampingnya maka obat tersebut layak diminum oleh pasien. https://www.google.com/search?q=definisi+reaksi+ob at+terhadap+tubuh&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefoxa&channel=fflb http://farmatika.blogspot.com/2012/07/efek-sampingobat-dan-cara.html DEFINISI EFEK SAMPING OBAT Definisi efek samping obat menurut WHO adalah tiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan, yang terjadi pada dosis yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan

terapi. Menghindari efek samping obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi biasanya selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya. Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya. Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda : 1.Baca dosis dan aturan pakainya. Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh. 2.Lihat tanda peringatan.

Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya. 3.Ketahui efek samping obat. Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut: - Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan. - Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot. - Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat. - Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh. Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter. 4.Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak. Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga

tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak. 5.Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat. Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis. 6.Beritahu dokter bila Anda : - Sedang hamil atau menyusui. - Alergi terhadap obat tertentu. - Memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver. - Sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal. - Sedang menjalani diet khusus. Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dan bereaksi dengan, makanan dan obat lain dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman. 7.Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda. Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan. Setiap obat memiliki kemungkinan untuk

menyebabkan efek samping. Efek samping obat merupakan hasil interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerjanya yang spesifik dalam sistem biologik tubuh. Pengertian efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan atau membahayakan pasien dari suatu pengobatan. Efek samping tidak mungkin dihindari/ dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan menghindari factor-faktor resiko yang sebagian besar sudah diketahui.

Penisilin Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Asam 6-Aminopenisilanat, Inti dari setiap turunan Penisilin

Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) dalah sebuah kelompok antibiotika -laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif.Madigan, MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. Brock Biology of Microorganisms (ed. Edisi ke-12). San Francisco: Pearson Benjamin Cummings. hlm. hlm. 795. ISBN 9780321536150. Penisilin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri, dengan menghambat digabungkannya asam N-asetilmuramat non esensial ke dalam struktur mukopeptida yang biasanya membuat sel menjadi kaku dan kuat. Cara kerja ini juga berarti bahwa penisilin hanya akan aktif bekerja pada satuan patogen yang sedang tumbuh dengan aktif.[1] Sebutan "penisilin" juga dapat digunakan untuk menyebut anggota spesifik dari kelompok penisilin. Semua penisilin memiliki dasar rangka Penam, yang memiliki rumus molekul RC9H11N2O4S, dimana R adalah rangka samping yang beragam. http://id.wikipedia.org/wiki/Penisilin Definisi:Onset Onset adalah penampilan pertama dari tanda-tanda atau gejala suatu penyakit. http://kamuskesehatan.com/arti/onset/

Fisiologi Obat bagi Tubuh Manusia Obat merupakan kumpulan zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup setiap manusia yang mengkonsumsinya dan akan melewati mekanisme kerja dari mulai bagaimana obat itu diabsorpsi, didistribusikan, mengalami biotransformasi dan akhirnya harus ada yang diekskresikan. Absorpsi Obat Dalam Tubuh Absorpsi merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan kecepatan proses. Pada klinik pemberian obat yang terpenting harus mencapai bioavaibilitas yang menggambarkan kecepatan dan kelengkapan absorpsi sekaligus metabolisme obat sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Hal ini penting, karena terdapat beberapa jenis obat tidak semua yang diabsorpsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik, namun akan dimetabolisme oleh enzim didinding usus pada pemberian oral atau dihati pada lintasan pertamanya melalui organ-organ tersebut. Adapun faktor- faktor yang dapat mempengaruhi bioavaibilitas obat pada pemberian oral, antara lain : Faktor obat

Sifat- sifat fisikokimia seperti stabilitas pH lambung, stabilitas terhadap enzim pencernaan serta stabilitas terhadap flora usus, dan bagaimana formulasi obat seperti keadaan fisik obat baik ukuran partikel maupun bentuk kristsl/ bubuk dll. Faktor penderita Bagaimana pH saluran cerna, fungsi empedu, kecepatan pengosongan lambung dari mulai motilitas usus, adanya sisa makanan, bentuk tubuh, aktivitas fisik sampai dengan stress yang dialami pasien. Interaksi dalam absorpsi di saluran cerna Adanya makanan, perubahan pH saluran cerna, perubahan motilitas saluran cerna, perubahan perfusi saluran cerna atau adanya gangguan pada fungsi normal mukosa usus Distribusi Obat Dalam Tubuh Setelah diabsorpsi obat akan didistribusi keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah, karena selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga ditentukan oleh sifat fisikokimianya. Distribusi obat dapat dibedakan menjadi 2 fase berdasarkan penyebaran didalam tubuh, yaitu :

Distribusi fase pertama terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke organ yang perfusinya sangat baik, seperti jantung, hati, ginjal dan otak.

Distribusi fase kedua jauh lebih luas lagi, yaitu mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ pada fase pertama, misalnya pada otot, visera, kulit dan jaringan lemak.

Distribusi obat dari sirkulasi ke Susunan Saraf Pusat sulit terjadi, karena obat harus menembus Sawar Darah Otak, karena endotel kapiler otak tidak mempunyai celah antar sel maupun vesikel pinositotik. Biotransformasi Obat dalam Tubuh Biotransformasi atau lebih dikenal dengan metabolisme obat, adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar atau lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak, sehigga lebih mudah diekskresi melalui ginjal. Enzim yang berperan dalam biotransformasi obat dibedakan berdasar letak dalam sel, yaitu enzim mikrosom terdapat dalam reticulum endoplasma halus dan enzim non mikrosom. Kedua enzim mikrosom dan enzim non mikrosom, aktifitasnya ditentukan oleh faktor genetik, sehingga kecepatan metabolisme obat antar individu bervariasi. Ekskresi Obat dalam Tubuh Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi

atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi daripada obat larut lemak, kecuali yang melalui paru. Ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting dan ekskresi disini resultante dari 3 proses, yaitu filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubuli proksimal, dan reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal. http://www.kabarkesehatan.com/kesehatan/fisiologiobat-bagi-tubuh-manusia

Anda mungkin juga menyukai