Anda di halaman 1dari 12

ANGINA PECTORIS

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

 SITI MUNTASIROH 108220001  ANANG PEBRIANTO 108220016


 NAUFAL ZAHID  ANDI SETIAWAN 108220017
108220002  TUTUT MINGGRAYANTI 108220018
 SUSANTI 108220009  EGA MELIANA A D 108220019
 ANJAR ANDIKA
108220011
 IRFAN SUBEKTI
108220015
Pengertian

Angina Pektoris adalah suatu sindroma klinis dimana klien mendapat


serangan sakit dada di daerah sternum atau dibawah sternum (substernal)
atau pada dada sebelah kiri yang khas yaitu seperti ditekan atau serasa berat
didada yang sering kali menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang menjalar ke
punggung rahang, leher atau ke lengan kanan. Sakit pada dada tersebut
biasanya timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas(Kasron,2016)
Etiologi

Penyebab paling umum Angina pektoris adalah Aterosklerosis atau penyakit


arteri koroner yang digolongkan sebagai akumilasi sel-sel otot halus, lemak dan
jaringan konektif disekitar lapisan intima arteri. Suatu plak fibrous adalah lesi
khas dari aterosklerosis, lesi ini dapat bervariasi ukurannya dalam dinding
pembuluh darah, yang dapat meningkatkan obstruksi aliran darah persial
maupun komplit. Komplikasi lebih lanjut dari lesi tersebut terdiri atas plak
fibrous dengan deposit kalsium, disertai dengan pembentukan thrombus.
Lanjutan...................

Obstruksi pada lumen akan mengurangi atau menghentikan aliran darah kepada
jaringan disekitarnya. Risiko seseorang mengalami angina pektoris meningkat saat
memasuki usia tua, memiliki keturunan kelainan jantung atau gejala angina, dan kondisi
medis lainnya seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Selain itu, gaya hidup juga
menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol
berlebih, mengonsumsi makanan berlemak, kurang berolahraga, obesitas, dan stres.
Manifestasi Klinis
Angina pectoris umumnya ditandai dengan rasa nyeri pada dada
seperti ditekan, berat dan tumpul, berapa gejala yang dialaminya
meliputi:
 Sesak nafas  Mudah lelah
 Merasakan gejala nyeri  Gelisah
seperti asam lambung  Keringat berlebih
(GERD)
 Mual
 Pusing
Faktor Yang Mempengaruhi

Terdapat dua fator risiko terhadap Angina


Pektoris yaitu faktor yang bisa diubah dan Faktor Yang Dapat Diubah
faktor yang tidak bisa diubah. (Sumiati et
 Hipertensi
al., 2010)
 Diabetes melitus
Faktor yg tidak bisa di ubah  Merokok
 Umur atau usia  Kolesterol
 Gender atau jenis kelamin  Stress
 Riwayat keluarga/faktor  Kurangnya aktivitas fisik
genetik
Patofisiologi

Mekanisme angina pektoris disebabkan oleh kurangnya suplay


oksigen ke sel-sel miokardium yang terjadi karena kekakuan arteri
dan penyempitan lumen pada arteri koroner. Ateriosklerosis adalah
penyakit arteri koroner yang sering ditemukan. Jika beban kerja suatu
jaringan meningkat, maka oksigen yang dibutuhkan juga meningkat.
Jika kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri
koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen
ke otot jantung. Apabila terjadinya penyempitan arteri koroner akibat
dari ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon
terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka akan terjadi
Jenis Jenis Angina Pectoris

Stable Angina Pectoris

Unstable Angina Pectoris

Varian Angina Pectoris


Diagnosis Angina Pectoris

Angina pektoris tidak mudah untuk didiagnosa karena ada beberapa penyakit
yang memiliki gejala yang sama, contohnya penyakit asam lambung. Selain
melakukan tes fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien beserta keluarga,
tes berikut juga akan dilakukan:
 Tes tekanan darah menggunakan tensimeter
 Mengukur berat badan
 Tes darah
 Tes urine untuk memeriksa fungsi ginjal penderita
 Tes lanjutan (EKG, Ekokardiogram,Foto Rontgen dan CT scan, Tes darah
Penatalaksanaan

Angina pectoris dapat ditangani dengan:


 Perubahan gaya hidup
 Obat obatan (aspirin, beta blocker, obat anti pembekuan darah, calcium channer
blocker, statin, ACE Inhibitor, ivabradine, ranolazine, nicorandril)
 Melalui operasi (Coronary Artery Bypass Graft (CABG), Percutaneous coronary
intervention (PCI).
 Terapi dan tindakan medis lainnya (cognitive behaviour therapy (CBT), terapi ini
dilakukan dengan mengubah pola pikir penderita dengan respons positif dengan tujuan
mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan stres pikiran dan memudahkan proses
penyembuhan.
Komplikasi
Komplikasi paling berbahaya yang mungkin terjadi pada angina adalah serangan
jantung. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera di rumah sakit.
Gejala yang yang dapat muncul pada serangan jantung, meliputi:
 Nyeri dada
 Nyeri menyebar ke anggota tubuh lain
 Nyeri perut berkepanjangan
 Keringat dingin
 Muntah
 Mual
 Pingsan
 Gelisah
 Mengalami serangan panik
 Nafas pendek

Anda mungkin juga menyukai