Obstruksi pada lumen akan mengurangi atau menghentikan aliran darah kepada
jaringan disekitarnya. Risiko seseorang mengalami angina pektoris meningkat saat
memasuki usia tua, memiliki keturunan kelainan jantung atau gejala angina, dan kondisi
medis lainnya seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Selain itu, gaya hidup juga
menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol
berlebih, mengonsumsi makanan berlemak, kurang berolahraga, obesitas, dan stres.
Manifestasi Klinis
Angina pectoris umumnya ditandai dengan rasa nyeri pada dada
seperti ditekan, berat dan tumpul, berapa gejala yang dialaminya
meliputi:
Sesak nafas Mudah lelah
Merasakan gejala nyeri Gelisah
seperti asam lambung Keringat berlebih
(GERD)
Mual
Pusing
Faktor Yang Mempengaruhi
Angina pektoris tidak mudah untuk didiagnosa karena ada beberapa penyakit
yang memiliki gejala yang sama, contohnya penyakit asam lambung. Selain
melakukan tes fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien beserta keluarga,
tes berikut juga akan dilakukan:
Tes tekanan darah menggunakan tensimeter
Mengukur berat badan
Tes darah
Tes urine untuk memeriksa fungsi ginjal penderita
Tes lanjutan (EKG, Ekokardiogram,Foto Rontgen dan CT scan, Tes darah
Penatalaksanaan