Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EKSPERIMEN BIOFISIKA B2.

KESETIMBANGAN DONNAN

Nama : Ni Made Indah Suwandewi

NIM : 0908205006

Dosen : Ni Komang Tri Suandayani, S.Si, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2012
I. Tujuan
Mengamati sifat-sifat sebuah sistem larutan dua bilik, yang mana salah satu bilik
berisi partikel bermuatan yang dibatasi oleh sebuah membran yang tidak permeable sama
sekali terhadap partikel-partikel tersebut. Sistem semacam ini dikenal sebagai sistem
“Donnan” klasik.

II. Dasar Teori


Perhatikan suatu sistem dua bilik, yang mana salah satu bilik berisi ion-ion, baik
karena terikat pada suatu matriks ataupun karena dipasangnya suatu membrane yang
memisahkan kedua bilik yang tidak permeable sama sekali terhadap ion-ion tersebut,
sehingga ion-ion tidak dapat keluar dari bilik itu. Bila kedalam syitem tersebut dimasukkan
larutan yang berisi ion-ion permeable, sehingga dapat berdifusi kedua bilik, maka akan
terbentuk agihan tak simetris dan terbentuk pada beda potensial elektrostatis diantara kedua
bilik. Kesetimbangan elektrokimiawi antara kedua bilik ini dinamakan “Kesetimbangan
Donnan”
Sistem ini relevan sekali dengan biologi, karena sitoplasma sel-sel hidup diketahui
mengandung molekul-molekul bermuatan tak berdifusi berkadar tinggi yang dihasilkan dari
penguraian protein-protein asam amino dasar. Dinding sel dari sel-sel tumbuhan juga
diketahui mengandung muatan tetap. Fase yang mempunyai muatan tetap atau tak berdifusi
ini disebut fase Donnan.

Ketika sistem mencapai kesetimbangan, akan terbentuk suatu beda potensial listrik yang
melintasi batas kedua fase tersebut. Harganya tergantung pada konsentrasi ion yang ada dan
tandanya mengikuti ion-ion yang tidak berdifusi.
Tinjau suatu system sederhana, yang ion-ion bergerak berasal dari suatu elektrolit
univalensi. Misalkan konsentrasi elektrolit ini didaerah yang sangat jauh dari bidang batas
adalah C1, maka syarat kesetimbangan elektrokimiawi untuk kation yang berdifusi dengan
konsentrasi C+ dan anion (konsetrasi C-) adalah
̃ 𝑰+ = 𝝁
𝝁 ̃ 𝑰𝑰
+

Potensial elektrokimiawi untuk suatu ion dalam larutan encer dapat dituliskan sebagai :

𝜇̃ = 𝜇𝑜 + 𝑅𝑇 ln 𝐶 + 𝑧𝜑 + 𝑣𝑃

Anion-anion yang tidak berdifusi sangat berperan dalam menentukan elektronetralitas


makroskopis. Agar tercapai kenetralan listrik tersebut, maka kita harus mempunyai :

Di dalam fase luar : 𝐶+𝐼 = 𝐶−𝐼 = 𝐶 𝐼

Di dalam fase Donnan : 𝐶+𝐼𝐼 = 𝐶−𝐼𝐼 = 𝐶𝑋−

Tekanan Osmosis

Dalam analisi yang sejauh ini kita lakukan selalu mengabaikan syarat kesetimbangan air.
Karena fase Donnan mengandung ion-ion yang tidak berdifusi dan COUNTER ION-nya
mencapai konsentrasi yang hamper sama dengannya, maka tekanan osmosis larutan fase
Donnan, jauh lebih besar daripada yang ada dibilik I. air akan berdifusi ke bliki II sampai
tekanan hidrostatis menyeimbangkan beda tekanan osmosis antara kedua bilik itu.

Satu cara untuk meyakinkan bahwa air juga dalam keadaan seimbang adalah
menambahkan suatu zat, misalnya gula atau molekul-molekul netral lain kedalam bilik I yang
mana membrane memisahkan kedua bilik tidak permeable terhadapnya.

III. Alat dan Bahan


1. Sebuah kamar membrane 2 bilik yang terbuat dari plastik flexiglass yang dapat dibuka
untuk meletakkan sebuah membran diantara kedua bilik. Membrannya permeable
terhadap ion-ion kecil, tetapi tidak permeable terhadap silikat koloida bermuatan negative
yang sama besar.
2. Sebuah membrane netral yang tidak permeable terhadap silikat koloida tetapi permeable
terhadap air dan ion-ion kecil.
3. Larutan polimer atau koloida bermuatan (asam silikat atau asam poliakrilik)
4. Dua buah elektroda kalomel
5. Multimeter yang impedansi masukkannya tinggi
6. Dua liter air suling dan 10 buah gelas beaker 250 ml
7. Beberapa pipet dan sebuah labu ukur 250 ml
8. Serbuk KCl dan sebuah timbangan
9. Larutan KCl konsentrasi : 100 mM, 10 mM, 1 mM dan 0,1 mM masing-masing sebanyak
250 ml. Semua larutan ini dapat dibuat dengan mengencerkan 25 ml larutan 100 mM
menjadi bervolume total 250 ml. larutan-larutan yang lainnya dapat dibuat dengan cara
yang sama dengan melarutkan 25 ml larutan berkonsentrasi lebih tinggi sebelumnya
menjadi 10 kali lipatnya.
10. Gula atau manitol atau dekstran dll untuk menyeimbangkan tekanan osmosis larutan
didalam kedua bilik.
IV. Prosedur Percobaan
1. Susun peralatan seperti gambar berikut

2. Tegangan antara kedua bilik diukur ketika bilik 1 berisi larutan KCl 1 mM
sementara bilik 2 diisi larutan KCl 100 mM.
3. Campuran silikat harus dimasukkan ke bilik II
4. Bilik system telah setimbang potensial diukur lagi
5. Larutan yang berada dibilik 1 kemudian diganti dengan larutan KCl dari beberapa
konsentrasi yang berbeda dan potensial kesetimbangan Donnan diukur sebagai
fungsi dari konsentrasi KCl
6. Plot potensial Donnan sebagai fungsi konsentrasi ion.
7. Plot berbagai harga teoritis potensial Donnan sebagai fungsi konsentrasi KCl
dalam bilik I dengan asumsi bahwa, konsentrasi ion-ion yang tidak berdifusi jauh
lebih tinggi daripada konsentrasi KCl dalam bilik I.
8. Ulangi langkah 2-4 untuk konsentrasi yang lebih kecil dari ion-ion yang tak
berdifusi
9. Ulangi langkah 2-5 untuk konsentrasi awal larutan silikat tetapi dengan mengubah
pH-nya menjadi 3
10. Ulangi langkan 2-5 dengan gula atau dekstran ke dalam larutan didalam bilik I
berkonsentrasi 100 mM.

V. Data Pengamatan

Tabel 5.1 Larutan KCl ditambah dengan silikat (gel atau akrilik)

Bilik 1 (bilik luar) Bilik-2 (bilik dalam)


No Beda Potensial (mV)
KCl (mM) KCl (mM)
1 0,1 100 + silikat (gel atau akrilik) 60
2 1 100 + silikat (gel atau akrilik) 45
3 1 100 40
4 10 100 + silikat (gel atau akrilik) 25
5 100 100 + silikat (gel atau akrilik) 0,5

Tabel 5.2 Larutan KCl ditambah dengan silikat (dengan konsentrasi lebih kecil)

Bilik 1 (bilik luar) Bilik-2 (bilik dalam) Beda Potensial


No
KCl (mM) KCl (mM) (mV)
1 0,1 100 + silikat (dengan konsentrasi lebih kecil) 55
2 1 100 + silikat (dengan konsentrasi lebih kecil) 43
3 1 100 40
4 10 100 + silikat (dengan konsentrasi lebih kecil) 22
5 100 100 + silikat (dengan konsentrasi lebih kecil) 0,1

Tabel 5.3 Larutan KCl ditambah dengan silikat (atur pH 3)

Bilik 1 (bilik luar) Bilik-2 (bilik dalam)


No Beda Potensial (mV)
KCl (mM) KCl (mM)
1 0,1 100 + silikat (atur pH 3) 42
2 1 100 + silikat (atur pH 3) 40
3 1 100 36
4 10 100 + silikat (atur pH 3) 19
5 100 100 + silikat (atur pH 3) 0,05
VI. Grafik Hasil Pengamatan

Grafik 6.1 Larutan KCl ditambah dengan silikat (gel atau akrilik)

70

60
Beda Potensial (mV)

50

40

30
Series1
20

10

0
-20 0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi KCl (mM)

Grafik 6.2 Larutan KCl dengan silikat (dengan konsentrasi lebih kecil)

60

50
Beda Potensial (mV)

40

30
Series1
20

10

0
-20 0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi KCl (mM)
Grafik 6.3 Larutan KCl ditambah dengan silikat (atur pH 3)

45
40
35
Beda Potensial (mV)

30
25
20
Series1
15
10
5
0
-20 0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi KCl (mM)

VII. Pembahasan
Pada eksperimen tentang Kesetimbangan Donnan ini bertujuan untuk mengamati
sifat-sifat sebuah sistem larutan dua bilik, yang mana salah satu bilik berisi partikel
bermuatan yang dibatasi oleh sebuah membran yang tidak permeable sama sekali terhadap
partikel-partikel tersebut. Sistem semacam ini dikenal sebagai sistem “Donnan” klasik.
Percobaan ini menggunakan kamar membrane dua bilik yang terbuat dari plastik plexyglass
yang diantara kedua sekat kamar dipasang membrane yang permeable terhadap ion-ion kecil
seperti K+, Na+ adau Cl-. Percobaan ini juga menggunakan sebuah membrane netral, larutan
polimer, dua buah elektroda kalomel, multimeter, aquades, beberapa pipet dan labu ukur,
serbuk KCl beserta timbangan, dan juga menggunakan gula atau manitol untuk
menyeimbangkan tekanan osmosis larutan didalam kedua bilik.
Suatu sistem dua bilik, yang mana salah satu bilik berisi ion-ion, baik karena terikat
pada suatu matriks ataupun karena dipasangnya suatu membrane yang memisahkan kedua
bilik yang tidak permeable sama sekali terhadap ion-ion tersebut, sehingga ion-ion tidak
dapat keluar dari bilik itu. Bila kedalam system tersebut dimasukkan larutan yang berisi ion-
ion permeable, sehingga dapat berdifusi kedua bilik, maka akan terbentuk agihan tak simetris
dan terbentuk pada beda potensial elektrostatis diantara kedua bilik. Kesetimbangan
elektrokimiawi antara kedua bilik ini dinamakan “Kesetimbangan Donnan”
Langkah pertama yang harus dilakukan saat memulai praktikum adalah membuat
larutan KCl terlebih dahulu. Setelah membuat larutan KCl dengan berbagai konsentrasi yang
dibutuhkan, lalu masukkan larutan KCl tersebut kedalam bilik membrane. Kemudian, ukur
beda potensial di kedua bilik menggunakan elektroda kalomel, dan lihat beda potensial yang
ditunjukkan pada multimeter digital.
Setelah melakukan percobaan dapat dilihat beda potensial yang dihasilkan oleh 4
konsetnrasi larutan KCl yang berbeda pada multimeter. Hasil yang didapatkan adalah
semakin besar konsentrasi larutan KCl, maka semakin rendah beda potensial yang dihasilkan.
Sebaliknya, jika konsentrasi larutan KCl yang digunakan rendah, maka beda potensial yang
dihasilkan akan semakin tinggi.

VIII. Kesimpulan
1. Kesetimbangan elektrokimiawi antara kedua bilik membran dinamakan
“Kesetimbangan Donnan”
2. Sifat-sifat sebuah sistem larutan dua bilik, yang mana salah satu bilik berisi partikel
bermuatan yang dibatasi oleh sebuah membran yang tidak permeable sama sekali
terhadap partikel-partikel tersebut. Sistem semacam ini dikenal sebagai sistem
“Donnan” klasik.
3. Hasil yang didapatkan adalah semakin besar konsentrasi larutan KCl, maka
semakin rendah beda potensial yang dihasilkan. Sebaliknya, jika konsentrasi
larutan KCl yang digunakan rendah, maka beda potensial yang dihasilkan akan
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Tri Suandayani, S.Si, M.Si, Ni Komang, 2012, Modul Praktikum Biofisika B 2.2, Bukit
Jimbaran:Jurusan Fisika FMIPA UNUD

Anda mungkin juga menyukai