Anda di halaman 1dari 17

Nama : Lailatul Nuzzulul Safitri

NIM : 18708251028

PARFUM

Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan kosmetik semakin
komplek, dari pewangi untuk tubuh (lotion) maupun parfum (bisa untuk tubuh atau pakaian).
Parfum dari bahasa Latin, yaitu "per fumum", yang berarti “melalui asap”. terbuat dari ±78-
95% etil alkohol (CH3CH2OH) terdenaturasi ditambah dengan minyak esensial tertentu.
Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Zat
pewangi bisa berasal dari minyak atsiri dan bahan sintesis. Parfum digunakan untuk
memberikan keharuman pada badan dan pakaian. Parfum merupakan larutan minyak wangi
dalam etanol 95% yg sudah didenaturasi. Kadar minyak wangi berkisar 5-22,5% yang sudah
didenaturasi. Sediaan parfum biasanya dalam bentuk larutan.
Kosmetik pengharum tubuh (fragrance) atau parfum sudah menjadi bagian dari
kehidupan umat manusia. Eau de Cologne atau Eau de toilette adalah sediaan kosmetik yang
digunakan untuk mengharumkan badan atau baju. Merupakan larutan minyak wangi dalam
etanol 75% atau 85 %. Kadar minyak wangi berkisar 1,25-5%. Sediaan ini biasa dalam
bentuk cair atau aerosol.
Adapun fungsi parfum dalam kehidupan manusia yaitu dapat memberikan kesenangan
hidup, dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf, memberikan wewangian kapada bahan
yang tidak wangi dan menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil
industri textil, kulit, kertas, karet, plastik. Selain itu, parfum juga dapat melindungi manusia
dari penyakit yang disebabkan bakteri, menambah selera makan, dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan dapat menarik perhatian lawan jenis.

Definisi, Sejarah, dan Persyaratan Parfum


Kata "parfum" berasal dari bahasa Latin yaitu per fume yang artinya "melalui asap".
Parfum atau biasa disebut minyak wangi, didefinisikan sebagai campuran minyak esensial
dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk
tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan parfum
tersebut akan menentukan jenis suatu parfum berdasarkan konsentrasi pelarutnya.
1
Parfum telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bentuk pertama dari parfum adalah
dupa yang ditemukan sekitar 4000 tahun yang lalu di Mesopotamia. Pada masa itu, salah satu
kegunaan parfum yaitu berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan
dalam pelayanan k m yaitu sekitar tahun 1000 SM. Botol parfum terbuat dari gelas atau kaca.
eagamaan, seringkali untuk aromatik gums, kemenyan dan mur, dan juga dikumpulkan dari
kayu-kayuan. Selain itu, pada zaman dahulu, parfum digunakan untuk membalsemkan mayat
dengan wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu dan resin yang dicampur dalam air
dan minyak. Negara pertama yang menjadikan parfum sebagai salah satu budaya yaitu Mesir,
diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi.
Di Eropa, parfum pertama kali masuk pada abad ke-14. Seni pembuatan parfum
tumbuh subur pada masa Renaissance di Italia. Kemudian pada abad ke-16, pengolahan
parfum Italia dibawa ke Perancis oleh pembuat parfum Chaterine de’ Medici yaitu Rene le
Florentin. Kemudian, industri parfum di Perancis berkembang pesat dengan munculnya usaha
pembibitan bunga-bungaan untuk bahan parfum menjadi industri terutama di selatan
Perancis. Setelh itu, seni pembuatan parfum berkembang pesat dan menjadikan Perancis
sebagai pusat parfum dan pembuatan kosmetik, bahkan hingga saat ini. Puncaknya yaitu pada
abad ke-18, perkebunan tumbuhan wewangian bermunculan di Perancis, untuk memenuhi
kebutuhan bahan dasar parfum.
Seni membuat parfum yang disebut Perfumery dimulai di Mesopotamia dan Mesir
kuno, kemudian disempurnakan oleh Romawi dan Persia. Penyulingan parfum pertama kali
dilakukan oleh Attar di India Utara menggunakan agarwood oil pada abad ke-7. Sementara
itu, penyulingan secara kimia pertama kali dilakukan oleh wanita bernama Tapputi, yaitu
seorang pembuat parfum di Mesopotamia. Dia menyuling bunga-bungaan, minyak dan
calamus dengan wangi-wangian lain yang kemudian disaring dan dimasukkan kembali pada
suatu alat suling selama beberapa kali. Ia juga menggunakan tumbuh-tumbuhan lain yaitu
almond, corriander, myrtle, conifer resin, bergamot, dan bunga-bungaan lain.
Pada abad ke-9, seorang ahli kimia dari Arab bernama Al-Kindi menulis sebuah buku
berjudul Book of the Chemistry of Perfume and Distillations mengenai resep wangi-wangian
dari minyak, salves, aromatic water dan bahan pengganti atau imitasi dari obat-obatan yang
mahal. Didalam buku tersebut juga terdapat 107 metode dan resep serta alat-alat pembuatan
parfum. Selain itu, di Persia, seorang dokter dan ahli kimia, Avicenna mengenalkan proses
ekstraksi minyak dari bunga-bungaan melalui mekanisme penyulingan. Tanaman yang
digunakan pertama kali adalah bunga mawar. Metode penyulingan ini kemudian menjadi
prosedur yang paling banyak digunakan dalam pembuatan parfum. Sebelum penemuan
2
tersebut, parfum cair dibuat dengan mencampur minyak dan tumbuh-tumbuhan yang
dihancurkan atau ditumbuk. Pada tahun 1370, teknik modern perfumery pertama kali
dilakukan oleh bangsa Hungaria. Parfum dibuat dengan mencampur minyak wangi dengan
larutan alkohol. Dan hingga saat ini, parfum sudah sangat berkembang dengan berbagai
macam teknologi pembuatan. Selain itu, parfum tidak hanya digunakan dalam kondisi-
kondisi tertentu saja, tetapi merupakan kosmetika wajib sehari-hari bagi manusia.
Menurut Takeo Mitsui (1997), parfum yang baik harus memiliki persyaratan sebagai
berikut:
• Harus sesuai dengan konsep produk.
• Memiliki aroma yang enak.
• Memiliki keaslian dan bebauan modern.
• Dapat berbaur dengan baik, bau tidak menyengat.
• Memiliki kualitas yang baik.

Klasifikasi Parfum
1. Berdasarkan pengguna
a. Parfum untuk pria, contohnya: Fougere, Oriental, dan Chypre.
b. Parfum untuk wanita, contohnya: Floral, Oriental, dan Chypre.
c. Parfum Unisex, kelompok Fresh/Citrus atau Chypre.

2. Berdasarkan volatilitas
a. Top Note
Wangi pertama yang tercium dari suatu parfum dan paling volatil. Biasanya
memiliki durasi yang pendek, yaitu maksimal 30 menit. Contohnya yaitu Citrus dan
Fruity yang berasal dari wangi buah-buahan.
b. Middle Note
Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note, durasinya sekitar 30 menit
hingga 1 jam. Contohnya adalah Floral yang berasal dari wangi bunga.
c. Base Note
Wangi yang tertinggal tahan lama dan masih dapat tercium setelah pemakaian
beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas terkecil. Contohnya adalah Woody
atau parfum yang berasal dari wangi kayu-kayuan.

3
3. Berdasarkan konsentrat
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak esensial/murni
(baik yang alami maupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil
yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika
digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga dapat menguapkan minyak
esensial dan membantu mereka menyebar ke udara. Pelarut yang paling umum digunakan
untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak
parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba,
minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum
adalah sebagai berikut:
a. Perfume Extract (Extrait)
Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48 jam karena
mengandung 20-40% konsentrat tanpa dicampur dengan alkohol.
b. Eau de Perfume (EDP)
Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentrat yaitu berkisar
antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol.
c. Eau de Toilette (EDT)
Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar 12% dan
dicampurkan dengan alkohol.
d. Eau de Cologne (EDC)
Parfum jenis ini yang paling ringan karena hanya mengandung konsentrat sebesar
dengan 5% dan mengandung alkohol paling banyak jika dibandingkan dengan ketiga
jenis parfum sebelumnya.
e. After Shave
Kadar konsentrat yang terkandung yaitu 3% atau kurang dengan ditambahkan alcohol
cukup tinggi. Jenis parfum ini dapat bertahan kurang lebih 2-3 jam. Parfum ini
mengandung balm atau lidah buaya yang digunakan untuk menenangkan pori-pori
setelah bercukur. Kandungan alkohol didalamnya juga berfungsi untuk menutup
kembali pori-pori.

Sumber Parfum
Pada proses pembuatan parfum, terdapat berbagai sumber yang dapat digunakan untuk
membuat parfum yaitu terdiri dari:
1. Parfum berasal dari tumbuhan
4
Parfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri yang diperoleh dari
berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :
a. Bunga, contohnya bunga mawar, lavender, orange blossom
b. Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond (Prunus amygdalus)
c. Daun, contohnya daun bay, thyme, patchoull(nilan)
d. Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe
e. Kulit kayu, contohnya kulit kayu dari tanaman cinnamon, cascarilla
f. Buah, contohnya pada buah lemon (citrus), pala, jeruk, anggur, vanili
g. Akar, contohnya akar jahe
h. Lumut, contohnya lumut yang berasal dari pohon oak.
i. Getah pohon
j. Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh dari tanaman tetapi
terkadang mengandung bahan menguap yang beraroma dan kental seperti gum
stryax, balsam peru, benzoin.

Berikut akan dijelaskan beberapa parfum yang berasal dari tumbuhan tertentu,
antara lain :
a. Parfum dari bunga mawar
Bunga mawar terdiri atas ratusan jenis spesies, namun hanya 2 jenis yang
dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan parfum, yaitu Rosa centifolia
(tanaman yang tumbuh di daerah Grasse dan Maroko) dan Rosa damascena (tanaman
mawar yang tumbuh di daerah Bulgaria dan Turki). Untuk mendapatkan satu pon
esens aroma mawar biasanya diperlukan 2,5 ton bunga mawar yang sudah
dikeringkan. Contoh sediaan parfum yang beraroma mawar antara lain parfum Joy
dari Jean Patou dan parfum Paris dari Yves Saint Laurent.

b. Parfum dari bunga jasmine (Melati)


Bunga jasmine atau melati merupakan bunga yang sering digunakan sebagai
bahan pembuatan parfum. Tanaman ini berasal dari Persia dan Asia Tengah. Pada
pembuatan parfum, biasanya diperlukan 4000 kuntum bunga jasmine untuk
memproduksi 1 pon esens aroma jasmine. Contoh sediaan parfum yang berasal dari
bunga jasmine antara lain Joy dari Jean Patou, Arpege dari Lanvin, Fleur de Fleurs
dari Nina Ricci, dan First dari Van Cleef.

5
c. Parfum dari bunga tuberose
Tanaman ini biasanya dipakai dalam campuran parfum oriental. Contoh
sediaan parfum yang menggunakan bahan ini adalah parfum Poison dari Christian
Dior.

d. Parfum dari bunga narcissus


Bunga narcissus merupakan suatu bahan mentah parfum yang sangat mahal
yang berasal dari Pegunungan Alpen. Biasanya pada pembuatan parfum diperlukan
1200 pon bunga narcissus untuk memproduksi 1 pon esens aroma bunga narcissus ini.

e. Parfum dari bunga jeruk


Bunga jeruk yang berasal dari Cina ini juga dapat digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan parfum. Pada pembuatannya diperlukan 1000 pon bunga jeruk
untuk menghasilkan 1 pon aroma esens dari bunga jeruk yang disebut dengan neroli.

f. Parfum dari bunga lavender


Parfum yang berasal dari bunga lavender ini menyerupai parfum yang berasal
dari bunga mawar, tetapi kadar aromatis bunga lavender lebih rendah. Bunga lavender
ini lebih memancarkan aroma higienis seperti deterjen dan sabun mandi sehingga saat
ini bunga lavender jarang digunakan dalam industri parfum.

g. Parfum dari bunga ylang-ylang


Parfum yang berasal dari bunga ylang-ylang ini dapat membangkitkan
keindahan dan kelembaban alam tropis.

h. Parfum dari lumut pohon oak


Parfum yang berasal dario lumut pada pohon oak sering disebut dengan
mosses yang akan menghasilkan aroma chypre.

2. Parfum berasal dari sekresi binatang


a. Ambergis
Ambergis merupakan bahan yang berasal dari sperma ikan paus yang terlepas
disaat kematiannya. Sehingga proses pengambilan bahan parfum ini tidak
membahayak hewan paus yang dilindungi tersebut. Ambergis ini memiliki berat
6
jenisnya lebih kecil dibandingkan air, sehingga ambergis ini mengapung bebas di
lautan. Hal tersebut akan memudahkan dalam hal pengumpulannya dan pengambilan
sperma ikan paus tersebut. Ambergis ini biasanya digunakan sebagai penguat
wewangian yang mudah menguap. Bahan ini setelah dikeringkan selama beberapa
bulan, maka bau amisnya akan berumah menjadi aroma ambergis.

b. Castoreum
Castoreum adalah bahan yang berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh
berang-berang. Castoreum ini merupakan penguat terbaik parfum dan biasanya
digunakan dengan larutan alkohol. Bahan ini biasanya digunakan pada wewangian
pria.

c. Musk
Musk adalah sekresi aroma yang diproduksi dari kelenjar perut rusa jantan
yang tidak bertanduk (musk deer). Rusa ini dapat hidup di Asia Tengah dan
Pegunungan Himalaya.

d. Civet (Kesturi)
Spesies kesturi yang biasa digunakan sebagai parfum berasal dari daerah barat
daya Ethiopia. Hewan ini memiliki kantong perut yang berada di dekat alat vitalnya
akan menghasilkan viverreum, yaitu substansi kental yang berwarna kecoklatan dan
beraroma khas.

e. Parfum dari bahan kimia / Isolat


Selain berasal dari bahan alami, parfum dapat juga diuat dari bahan sintetik
atau buatan yang berasal dari bahan kimia. Hal tersebut, karena permintaan pasar
untuk parfum meningkat, sedangkan bahan alami yang digunakan dalam pembuatan
parfum jumlahnya sangat terbatas. Maka dari itu para analis kimia meneliti dan
membuat bahan yang berasal dari bahan kimia. Berikut adalah parfum yang berasal
dari bahan kimia yaitu berasal dari isolat :
1) Euginol, bahan ini biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
2) Citral, berasal dari minyak lemongras
3) Geraniol, merupakan bahan yang berasal dari minyak citronella

7
i. Produk isolat ini diturunkan dari masing-masing minyak atsiri melalui
reaksi kimia. Senyawa ini tidak ada di alam dan merupakan produk
esterifikasi seperti : formiat, asetat, propionat, dan ester lainnya dari
citronellol, geraniol, dsb.
ii. Selain itu terdapat pula bahan sintetik parfum yang berasal dari bahan
organik sintetik yang terdiri dari alkohol aromatik dan alkohol lemak
yang biasanya mempunyai aroma tertentu, dan terdapat pula ester-ester
serta aldehida.
4) Fenil Etil Alkohol, merupakan salah satu bahan dasar parfum rose.
5) Cinnamyl Alkohol, merupakan suatu fixatif yang digunakan dalam lilac.
6) Terpineol, biasanya terdapat dalam minyak pine, tapi dibuat dari terpentin.
7) Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan, seperti : metil fenil karbonil
asetat dalam parfum gardenia dan jasmine.

Aroma Parfum
Aroma parfum bisa menjadi “senjata” untuk menarik perhatian orang lain karena
kekhasan parfum yang kita pakai. Dengan parfum, orang bisa menjadi lebih percaya diri bila
bertemu orang lain. Parfum tidak hanya berfungsi sebagai pengharum tubuh. Tetapi aroma
parfum memiliki efek samping yang positif, seperti menenangkan, memberi rasa nyaman,
atau mengurangi stres. Aroma parfum biasanya ditonjolkan sesuai kepribadian dan jenis
kelamin. Pada umumnya aroma pepohonan dan musk lebih dominan pada parfum pria,
sedangkan floral dan fruit dominan pada parfum wanita. Berikut adalah beberapa jenis aroma
parfum yang akan dibahas, antara lain:

1. Leather
Merupakan paduan dari aroma madu, tembakau, kayu yang di-mixed dengan
lembut dan meninggalkan aksen leather yang mewah.

2. Fougere
Campuran dasarnya berasal dari lavender, coumarin, dan oakmoss. Aroma ini
juga ditandai perpaduan wangi rempah dan wood, serta membutuhkan waktu
beradaptasi dengan kondisi tubuh. Meski terkesan lembut dan menenangkan pikiran,
aromanya juga menampilkan sisi ambisius, classy, dan sedikit konvensional. Aroma
kayunya sangat kuat dengan tambahan dedaunan, bunga lavender dan serutan kayu
8
oak yang menjadi pesona bagi pria. Wewangian ini sangat cocok digunakan oleh
pria yang ingin tampil romantis dan menunjukkan sisi maskulinnya.

3. Floral
Aromanya berasal dari bunga-bungaan, seperti mawar, anggrek, dan melati.
Cocok untuk anda yang berkribadian feminim dan romantis. Aroma ringan ini
tentunya menjadi favorit sebagian besar wanita, beberapa aroma dasar bunga
disatukan menjadi aroma yang memesona, lembut, sekaligus bold. Dan terkadang
seksi, sekaligus feminin.

4. Gourmand
Bila Anda pencinta vanila, aroma ini paling cocok untuk Anda. Menghadirkan
aroma rileks dan lembut di mana ada sentuhan feminin di dalamnya yang membuat
kita merasa bak seorang putri dengan jubah mewah.

5. Chypre
Berasal dari gabungan ekstrak bargamot, oakmoss, dan labdanum.
Karakteristik wewangiannya ditandai oleh aroma khas apricot dan custard, dalam
bahasa Perancis disebut cyprus. Parfum ini cocok bagi seseorang yang berhati
lembut dan romantis, serta bernuansa dingin atau malam hari. Pepohonan seperti
Patchiuli, Labdanum, dan oak adalah tiga karakter utama dalam parfum ini yang
sangat kental dan nyata.

6. Fruity
Merupakan perpaduan aroma tumbuhan dan buah-buahan menyegarkan,
seperti citrus, orange, limes, dan grapefruit. Tepat bagi mereka yang berjiwa dinamis,
aktif, dan suka beraktifitas di luar ruang. Aroma buah-buahan ini lebih memberikan
sentuhan refreshing, keceriaan yang menyegarkan dan menyeimbangkan semua
aroma yang berat.

7. Wood
Wanginya didominasi aroma kayu khas dari Kepulauan Pasifik Selatan, ciri
khasnya dalah aroma sandalwood dan cedar. Tepat untuk menemani anda yang suka
berpetualang, independen serta menyukai tantangan Aroma sandalwood cenderung
9
bernuansa mewah dan memberikan kehangatan, terutama saat dipadu dengan cedar
dan camphoraceous.

8. Citrus
Karakteristik utama citrus yang berasal dari lemon, tangerine, clementine, dan
grapefruit, adalah aromanya yang menyegarkan dan langsung tercium begitu
disemprotkan. Biasanya digunakan untuk eaude teoilette, dan mengesankan pribadi
yang aktif, sportif, lively, serta, ekstrovert. Sangat pas digunakan saat berolah raga.

9. Ambers
Ambers merupakan campuran vanilla, bunga-bungaan, wood, dan minyak
camphorous. Perpaduannya mampu membawa pikiran maupun mood anda ke
suasana oriental yang eksotis, terutama bagi mereka yang berjiwa romantis, namun
tetap terkesan misterius dan maskulin.

10. Aroma Oriental


Aroma ini sangat elegan, anggun, dan tergolong aroma yang paling seksi.
Kandungan bahan bakunya yang beragam membuat paduan aromanya sulit untuk
ditebak. Contohnya antara lain sweet vanila, musk, spice, sumtuous flowers, dan
orientals resin.

11. Oceanic Air


Aroma jenis ini terinspirasi dari udara dan laut, yaitu dengan aroma yang ringan
dan cenderung segar yang akan menebarkan wangi yang menyegarkan dan
menenangkan.

12. Green
Aroma ini berasal dari berbagai jenis dedaunan dan pepohonan yang mampu
menimbulkan sensasi relaksasi yang menenangkan.

10
Metode Pembuatan Parfum
1. Pengumpulan bahan mentah
Dalam pembuatan parfum, bahan-bahan alami yang akan diekstrak minyak atsirinya
dikumpulkan terlebih dahulu, seperti bunga, buah, akar, daun, biji, atau kelenjar dari
hewan.

2. Ekstraksi
Bahan-bahan mentah alami yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi yang dapat
dilakukan dengan cara:
a. Hidrodistilasi: bahan mentah dibenamkan dalam air dan dipanaskan hingga
mendidih. Minyak atsiri ditarik dengan uap air. Ketika destilat terkondensasi
menjadi cair, minyak atsiri yang diperoleh mudah terpisah dengan air dan akan
berada di atas air. Suhu saat destilasi yang tidak pernah mencapai suhu di atas
100o C meminimalkan dekomposisi minyak akibat panas.

Gambar 1. Hidrodestilaso

b. Steam distillation / destilasi uap: bahan mentah dilewatkan dengan uap bertekanan
yang mengalir hingga komponen yang beraroma terekstraksi. Uap terkondensasi
menjadi cair dan minyak atsiri terpisah dari air. Metode ini paling banyak
digunakan saat ini, berguna untuk mendapatkan minyak atsiri yang tahan
pemanasan. Suhu dapat diatur agar mencapai laju maksimum ekstraksi dengan
dekomposisi termal yang rendah.

11
Gambar 2. Alat Steam Distillation

Gambar 3. Proses Destilasi

c. Solvent extraction / ekstraksi dengan pelarut organik: pelarut hidrokarbon (heksan,


petroleum eter, metanol, etanol) ditambahkan ke material untuk ekstraksi
kemudian ekstraksi dilakukan dengan soxhlet. Setelah destilasi untuk
menghilangkan solvent, ekstrak yang tertinggal disebut concrete. Untuk
memurnikan ekstrak dapat ditambah etanol, kemudian dievaporasi etanolnya dan
didapatkan ekstrak yang disebut absolut yang merupakan ekstrak paling murni
dari minyak atsiri. Metode ini berguna untuk bahan yang tidak tahan pemasanan.

d. Enfleurage: menggunakan lemak hewan untuk pengekstraknya. Bahan diletakkan


di atas kaca yang dilapisi lemak selama beberapa hari (ditutup), diganti berulang
dengan bahan segar. Substansi yang didapat dinamakan pomade, minyak yang
diserap diekstraksi dengan etanol untuk mendapatkan ekstrak absolut. Cara ini

12
sudah lama tidak digunakan karena waktu proses lama dan membutuhkan biaya
besar.

Gambar 4. Proses Enfleurage

e. Maserasi: bahan mentah direndam dalam wadah minyak yang besar hingga
minyak atsiri terlarut. Minyak dapat dipanaskan untuk mempercepat proses,
proses ini menyita waktu. Pomade bisa diekstraksi oleh etanol untuk memurnikan
ekstrak.

f. Perkolasi : bahan mentah yang akan di ekstraksi dikemas ke dalam kolom dengan
keran pada bagian bawah kolom. Campuran ekstrak yang dituang ke atas kolom
akan mengalir melewati material kolom.

g. Ekspresi / cara peras: metode ekstraksi ini biasa digunakan untuk mendapatkan
minyak atsiri dari kulit buah segar yang biasanya keras, dengan proses pressing
dengan roller. Metode ini berguna untuk bahan yang tidak tahan panas.

Gambar 5. alat ekspresi

13
h. Ekstraksi Supercritical Fluid/ ekstraksi dengan menggunakan CO2 : menggunakan
karbondioksida pada kondisi superkritiknya untuk mengekstrak minyak atsiri.
Keuntungan karbondioksida adalah saat dihilangkan tekanannya, berubah menjadi
kondisi uapnya, meninggalkan ekstraknya, dan bukan merupakan kontaminan,
namun metode ini mahal karena memerlukan instrumentasi khusus.

3. Blending: komponen minyak atsiri dilarutkan dalam etil alkohol. Dua konsentrasi etil
alkohol adalah 99,5% (anhidrat) dan 95-96% (mengandung air). Konsentrasi 95-96%
biasa digunakan untuk parfum. Eau de cologne menggunakan konsentrasi yang sama
atau lebih rendah. Suatu substansi perlu ditambahkan ke parfum untuk mencegah
orang meminumnya seperti rasa pahit dan bau yang disebut denaturant.

Tabel 1. Tipe Produk Fragrance

4. Maturing: untuk menghilangkan bau yang mengiritasi dari alkohol dan menghasilkan
bau yang lembut. Maturing ini dilakukan dengan disimpan dalam wadah yang ditutup
rapat terbuat dari material stabil seperti stainless steel, disimpan dalam tempat sejuk
dan gelap. Lamanya waktu maturing tergantung tipe fragrance. Setelah maturing
selesai, parfum disaring untuk menghilangkan presipitat dengan menggunakan kertas
saring.

Gambar 6. Alat Saring


14
Formulasi Parfum
1. Mencampur Parfum
Bahan dasar parfum harus diracik untuk mendapatkan bau atau aroma yang
diinginkan. Meracik bahan dasar parfum memerlukan keahlian khusus yang meliputi
kemampuan teknis, pengalaman, dan bakat seni yang tinggi.
Poucher mengklasifikasikan kualitas bahan dasar parfum berdasarkan daya
menguap bahan (volatilitas), antara lain :
a. Tinggi (top notes), sangat mudah menguap, skala 1-14, misalnya lavender,
bergamot.
b. Menengah (middle notes), tidak terlalu mudah menguap, dan merupakan
campuran pembawa dan badan parfum, skala 15-60, misalnya geranium.
c. Rendah (basic notes), sukar menguap, skala 60-100, misalnya cinnamon dan
vanila.
Setelah dicampur, parfum harus dibiarkan agak lama sebelum digunakan agar
stabil.

2. Isi parfum
Dalam sediaan parfum, zat atau zat-zat pewangi (minyak esensial) biasanya
dilarutkan dalam pelarut alkohol. Setelah larut, baru ditambahkan air. Ketika minyak
parfum berada di dalam suatu larutan hidroalkoholik, maka proses pencampuran wangi
mulai berlangsung.Hal yang perlu diketahui adalah minyak essensial dapat
dikombinasikan dengan minyak esensial atau bahan lain sehingga dapat menghasilkan
wangi yang baru.
Berdasarkan pada kadar pelarut dan yang dilarutkan, dikenal eau de perfume yang
mengandung lebih banyak parfum dan eau de toilette yang mengandung lebih banyak
alkohol.

Berikut adalah beberapa contoh formula parfum.


1. Solid eau de cologne
Minyak cologne ………………………… 3,0 %
Na stearat ……………………………….. 9,0 %
Dietil adipat …………………………….. 5,0 %
Isopril miristat …………………….…… 5,0 %
15
Heksilin glikol ………………………….. 3,0 %
Etil alkohol ……………………………… 75,0 %

2. Rose Perfume
Geraniol ………………………………… 30,0 %
Rhodinal ………………………………... 20,0 %
Citronellol ………………………………. 10,0 %
Fenil etil alkohol …………….…………. 40,0 %

16
Daftar Pustaka
Adita. 2019. Jenis-Jenis Parfum. http://informasitips.com/jenis-jenis-parfum. Diakses pada 7
Mei 2019

Anonim. 2019. Mawar, Kesturi, Sperma Ikan Paus Bahan-Bahan Pembuat Parfum.
http://identics.tripod.com/parfum/bahan_aromatis.htm. Diakses pada 7 Mei 2019

Mitsui, Takeo. 1997. New Cosmetic Science. The Netherlands: Elsevier Science.

Salvador, Amparodan Alberto Chisvert. 2007. Analysis of Cosmetic Product. The


Netherlands: Elsevier Science.

17

Anda mungkin juga menyukai