Anda di halaman 1dari 8

Pada umumnya parfum dibuat dari bahan seperti:

1. Bibitparfum/ekstrak atsiri ,
sebagai bahan utama untuk yang sangat menentukan aroma produk
2. Alcohol 96% deodorized : Alcohol yang sudah dihilangkan baunya, sehingga parfum
yang kita produksi lebih tajam tanpa adanya bau sampingan dari alcohol.
3. Aquadest : Air hasil destilasi ( Air yang didihkan, uap airnya ditampung, hasil tampungan
uap air inilah yang disebut dengan aquadest), kita tidak perlu memproduksi sendiri
aquadest, karena banyak tersedia di toko-toko bahan kimia ataupun di apotik.
4. MPG/Mono Propylene Glycol : Untuk formula pembuatan body spray ini, fungsi
Propylene Glycol adalah pelembab, karena apabila kita hanya memakai alcohol saja
sebagai pelarut parfum, kulit kita akan menjadi kering.
5. Fixolite : adalah Solubilizer pada campuran air, minyak,& alcohol. Fungsinya untuk
formula ini, agar kita mendapatkan hasil yang bening (clear).
6. Pearl Fix : Fungsinya untuk memperpanjang daya Long Lasting dari parfum.
Jadi dengan adanya penambahan bahan ini, parfum yang kita buat, baunya bisa tahan
lebih lama. Untuk semua bahan baku, belilah yang Cosmetic/Pharmaceutical Grade,
sehingga aman untuk kulit. Pada pembuatan parfum sering kali hanya menggunakan
ekstrak parfum dan alkohol, sebagian lagi menambahkan bahan pengikat/fixative ,untuk
sekedar mendapatkan aroma , tanpa memperhatikan kualitas, kenyamanan dan
keselamatan pemakainya.

1. Solid eau de cologne

Minyak cologne ………………………… 3,0 %

Na stearat ……………………………….. 9,0 %

Dietil adipat …………………………….. 5,0 %

Isopril miristat …………………….…… 5,0 %

Heksilin glikol ………………………….. 3,0 %

Etil alkohol ……………………………… 75,0 %


- Etil alkohol
Rumus: C2H6O
Titik didih: 78,37°C
Titik nyala: 13 °C (55.4 °F)
Viskositas: 1,200 cP (20 °C)
Rumus molekul: C2H5OH
Kelarutan dalam air: tercampur penuh

- (aquadest) (Farmakope Indonesia III halaman 96)

BM = 18,02.

Rumus molekul = H2O.

Pemerian = Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan = Dalam wadah tertutup baik.

Stabilitas = Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es ,
air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan
penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan organik yang
dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel -
partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.

OTT = Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang
mudah terhidrolisis.

- Isopropyl myristate

TD : 140,3.

Pemerian : cairan jernih tidak berwarna,sedikit kental. Kelarutan: larut dalam aseton,
kloroform,etanol, lemak dan lilin. Praktis tidak larut dalam air dan gliserin. (HPE 6thed, p.349)

Kadar lazim: 1-10(HPE 6thed, p.349)

Kadar terpilih: 3

Fungsi: Emollient (HPE 6thed, p.349)

OTT: Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat (HPE 6thed, p.349)


- Asam stearate

Pemerian > Kristal Putih atau kuning berwarna, kristalin padat, atau putih.

Kelarutan > mudah larut dalam benBzene, karbon tetraklorida, kloroform, dan eter, larut
dalametanol, heksan, dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air.

Konsentrasi> 1/20%

Kegunaan > emulsifying agent

OTT > inkomapatibel dengan hamper semua logam hidroksida dan zat pengoksidasi.

Stabilitas > zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup.


BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
 Beaker glass  Klem  Bunga durian
 Batang pengaduk  Ember  Alkohol 70%
 Labu leher 3  Selang masuk dan keluar  Vaselin
 Kondensor bola  Pompa aquarium  Garam
 Heat mantle  Termometer  Es batu
 Sambungan T  Corong kaca  Tissue
 Pendingin liebig  Tutup botol  Karet gelang
 Erlenmeyer  Botol
 Panci  Plastik
 Tiang statif  Kertas saring

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Maserasi Bunga Durian
- Bunga durian dikeringkan tanpa menggunakan sinar matahari hingga kering
- Dirobek-robek sampai kecil bunga durian
- Ditambah dengan alkohol 70% sebanyak 1 liter
- Disaring
- Diambil titranya

3.2.2 Destilasi
- Dimasukan filtrat dalam labu alas bulat leher 3
- Dihubungkan kondensor bola ke sambungan T
- Di dalam sambungan T dipasang termometer
- Dihubungkan ke pendingin liebig
- Dihubungkan ke labu erlenmeyer
- Didalam pendingin liebig dipasang selang masuk dan keluar
- Dipasang ember yang telah disi es batu dan air yang telah terpasang oleh pompa
- Di dalam heat mantle, filtrat dipanaskan hingga suhu 700C-800C
- Diamati
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

Perlakuan Pengamatan
Sampel (bunga mawar)
- Dikeringkan sampel selama satu - Yang semula sampel berwarna kuning
minggu menjadi cokelat
- Dilakukan maserasi sampel dengan - Sampel terendam dalam alkohol
alkohol 70% selama 3 hari - Filtrat berwarna kuning dan berbau
- Disaring - Sampel terpisah dari H2O dan
- Dimasukan ke dalam labu leher 3 alkohol, membentuk parfum
- Dirangkai alat destilasi bertingkat - Parfum berwarna bening, aroma yang
- Dilakukan proses destilasi lebih dominan alkohol dibanding bunga
menggunakan sampel yang telah di durian
maserasi
- Dimasukan ke dalam botol

4.2 Pembahasan
Parfum adalah campuran min yak esensial dan senyawa aroma(aroma coumpound),
fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek
atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan
apakah satu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, eau de toilette atau eau de cologne.
Minyak essensial adalah minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan tumbuhan. Minyak
tersebut mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan tersebut berupa zat antiseptik seperti fenol,
alkohol dan molekul-molekul lain. Khasiatnya menyembuhkan berbagai penyakit serta
menyebarkan bau harum. Kandungan zat-zat kimia alami dari tumbuhan ini bersifat antioksidan,
sehingga mampu membantu proses pembusukan. Selain itu minyak esensial juga mempunyai
efek antiinflamsi yaitu mempercepat penyembuhan dan sebagai antiseptik.
Minyak atsirii dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential
oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil) adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Di dalam perdagangan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak
wangi. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu susunan
senyawa komponenya kuat mempengaruhi saraf mnusia, sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu. Setiap penyusunya memiliki efek tersendiri, dan campuranya dapat
menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini minyak atsiri termasuk
komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran atau jiwa
seperti yoga atau ayurveda.
Pada praktikum pembuatan parfum dengan bahan baku bunga durian kali ini dilakukan
dengan cara maserasi kemudian destilasi. Pertama-tama yang dilakukan adalah mengeringkan
bunga durian tanpa dikeringkan dibawah terik matahari secara langsung, hal ini bertujuan agar
kandungan yang ada di dalam bunga mawar seperti minyak atsiri tidak menguap. Hal ini
disebabkan karena minyak atsiri mempunyai sifat mudah menguap. Langkah yang kedua adalah
melakukan maserasi dengan menggunakan pelarut alkohol 70%. Pelarut alkohol 70% dipilih
karena alkohol bersifat semipolar. Ketika dia berada dengan air (polar) menjadi polar, sedangkan
ketika dia berada dengan aseton, etil asetat(nonpolar) ia menjadi sifat no polar. Di dalam bunga
mawar mengandung senyawa polar dan nonpolar oleh karena itu digunakan alkohol 70% agar
zat-zat atau senyawa-senyawa yang berada dalam bunga mawar akan terikat sempurna
olehalkohol 70%. Langkah yang ketiga adalah dilakukan penyaringan dengan kertas saring. Hal
ini bertujuan untuk memisahkan cairan yang mengandung air, alkohol dan senyawa-senyawa
aromatik dari bunga mawar agar lebih mudah untuk dilakukan destilasi pada proses selanjutnya.
Langkah yang keempat adalah melakukan destilasi hal ini bertujuan untuk mendapatkan parfum
yang murni terpisah dari air. Proses destilasi dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih air dan
alkohol. Titik didih air pada suhu 1000C sedangkan titik didih alkohol 700C. Berdasarkan titik
didih ini maka alkohol akan menguap lebih dulu dibandingkan air. Alkohol tersebut mengikat
senyawa-senyawa aromatik dan kandungan lain dalam bunga mawar. Langkah yang lain adalah
melakukan pendinginan dengan cara mengalirkan air pada pendingin liebig, sehingga uap-uap
yang telah naik akan mencair menjadi parfum.
Pada percobaan ini digunakan beberapa alat beserta fungsinya masing-masing antara lain:
1. Nampan berfungsi untuk mengeringkan bunga mawar
2. Beaker glass berfungsi untuk tempat melakukan maserasi
3. Corong kaca berfungsi untuk memisahkan larutan bunga durian dari bunganya dan memudahkan
memasukan minyak ke dalam labu alas bulat leher 3
4. Labu leher 3 berfungsi sebagai tempat untuk meletakan cairan untuk dilakukan maserasi
5. Heat mantle berfungsi untuk memanaskan larutan
6. Kondensor berfungsi untuk tempat uap.Yang mempunyai titik didih tinggi akan menempati ruang
dalam kondensor itu kemudian mencair ke dalam labu alas bulat
7. Pendingin liebig berfungsi untuk mendinginkan uap agar dia mencair menjadi parfum
8. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung cairan yang telah berubah menjadi parfum
9. Panci berfungsi untuk meletakan es batu agar erlenmeyer tetap dingin sehingga uap mencair
10. Tiang statif berfungsi untuk menegakan kondensor agar peralatan tidak jatuh
11. Klem berfungsi untuk menjepit kondensor
12. Ember berfungsi untuk tempat es batu dan air yang akan dialirkan pada pendingin liebig agar uap
mencair menjadi parfum
13. Selang berfungsi sebagai tempat perantara mengalirnya air dari ember menuju pendingin liebig
14. Pompa aquarium berfungsi untuk memompa air dari ember menuju pendingin liebig
15. Sambungan T berfungsi untuk menyambung kondensor bola dan pendingin liebig
16. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu
Di dalam percobaan digunakan beberapa bahan beserta fungsinya antara lain sebagai
berikut:
1. Bunga mawar berfungsi untuk diambil kandungan senyawanya untuk dijadikan parfum
2. Alkohol 70% berfungsi untuk memaserasi bunga durian
3. Vaselin berfungsi untuk mengolesi sambungan pada alat yang menggunakan kaca agar tidak
pecah
4. Tissue berfungsi untuk menjepit kondensor agar tidak pecah ketika dijepit dengan klem
5. Es batu berfungsi untuk memberikan suasana dingin sehingga uap mencair
6. Garam berfungsi agar es batu yang digunakan tidak cepat mencair
7. Kertas saring berfungsi untuk memisahkan larutan bunga durian dari bunganya
8. Plastik dan karet gelang berfungsi untuk menutup erlenmeyer agar parfum yang dihasilkan tidak
menetes
9. Botol berfungsi sebagai tempat hasil destilasi
10. Kertas saring berfungsi untuk memisahkan bunga durian dari filtratnya
Pada percobaan kali ini dilakukan beberapa kesalahan. Faktor-faktor kesalahan tersebut antara
lain:
1. Merendam dalam waktu yang singkat sehingga ekstrak kandungan dalam bunga durian belum
terserap sempurna oleh alkohol
2. Kadar alkohol yang digunakan cukup tinggi sehingga parfum yang dihasilkan sanagt berbau
alkohol
3. Kurang penjagaan pada suhu antara 600C-700C sehingga air dalam larutan ikut menguap

1.1.1. Evaluasi Sediaan Shampo

Setelah sediaan sampo sudah jadi, perlu dilakukan pengujian untuk penjaminan
kualitas sampo tersebut. Beberapa uji yang dilakukan pada sampo diantaranya adalah :
a. Organoleptik dan Homogenitas
Organopeltik parfume haruslah menarik, stabil pada suhu ,
Pengukuran Bobot Jenis
b. Pengukuran pH
pH parfume sangat penting untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas rambut,
meminimalkan iritasi pada mata dan menstabilkan keseimbangan ekologis kulit.
c. Viskositas dan Sifat Alir
dilakukan menggunakan viskosimeter Brookfield. Viskositas sampo akan
berpengaruh pada saat filling ke wadah, proses pencampuran, dan pada saat
pemakaian.
d. Kejernihan
Dilakukan uji kejernihan untuk menghindari adanya partikel. Dilihat dengan
mata biasa yaitu dengan menyinari wadah dari samping dgn latar belakang
hitam, dipakai untuk menyelidiki kebocoran2 dan kotoran2.

Anda mungkin juga menyukai