Musk
: Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa
jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan
Himalaya. Untuk mencegah kepunahan hewan langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang
keras. Orang lantas menangkar rusa jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya.
Setelah operasi selesai, rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli mendorong
para pembuat parfum berpaling juga ke musk sintetis. Harganya pun lebih murah. b
Civet
: Spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini
punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat vitalnya. Kantong
perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna kecokelatan beraroma keras.
Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa. c
Ambergris
: Bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas di saat kematiannya. Karena itu,
pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris
digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap. Ambergris lebih ringan dari
air, mengapung bebas dilautan. Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah
tersapu ke tepi pantai. Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya menjadi abu-
abu pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya
berubah menjadi aroma ambergris. d
Castereum
: Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh berang-
berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu berang-berang dari pengaruh
perubahan cuaca. Hewan ini pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di
Amerika Utara dan Rusia. Berang-berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling
bagus. Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan
dipakai dengan larutan alkohol. Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.
GERANIOL: dari minyak citronella Produk isolat diturunkan langsung dari masing-masing
minyak atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini merupakan
produk esterifikasi seperti: formiat, asetat, propionat, dan ester-ester dari citronellol, linalool,
geraniol, terpinol, dan lain sebagainya 4. Parfum dari bahan kimia (organic sintetik) Bahan
organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic. Dan alkohol lemak (fatty alkohol) yang
biasanya mempunyai bau, ester-ester dan aldehida.
•Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose
•Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum Lilac
•Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari
•Terpentin, suatu minyak atsiri
•Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bahan dasar parfum jasmin
•Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl
•Carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine
•Dan benzyl acetate yang digunakan dalam floral parfum
essential oil. Kemudian dimasukkan ke dalam etil alcohol yang apabila terbakar sepenuhnya,
maka akan meninggalkan essensial oil pada bagian bawahnya.
Enfleurage adalah dimana bunga disebar di atas chassis. Chassis adalah lapisan kaca yang
diletakkan di dalam bingkai kayu yang disusun bertingkat. Sebelum disebar chassis sudah
terlebih dahulu dilapisi oleh lemak. Setelah beberapa lama, bunga diganti dengan bunga baru
hingga lemak yang melapisi chassis telah menyerap essential oil yang dimiliki
Maceration mirip dengan enfleurage kecuali bahwa ia menggunakan lemak yang dihangatkan
untuk menyerap bau bunga tersebut. Seperti dalam solvent extraction, lemak dilarutkan
dalam alcohol untuk mendapatkan essensial oil
Expression adalah metode ekstraksi paling kuno namun paling simple. Metode ini digunakan
untuk memperoleh essential oil dari buah ataupun tanaman yang secara manual atau mekanik
ditekan hingga semua minyaknya terperas habis.
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena
memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal),
untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).