Anda di halaman 1dari 34

SEDIAAN KOSMETIK

PARFUM
DEFINISI PARFUM
 Kata parfum berasal dari bahasa latin
“per fumum” yang berarti melalui
asap.
 Seni membuat parfum (perfumery)
berasal dari Mesopotamia dan Mesir,
tapi dikembangkan oleh bangsa Roma
dan Persia.
DEFINISI PARFUM
 Parfum merupakan suatu bentuk sediaan
kosmetik yang mengandung wangi-wangian
baik dari alam maupun sintesis yang
dibutuhkan untuk memberi kesenangan dan
kesegaran pada pemakaiannya.

 Parfum adalah campuran dari zat pewangi


yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
DEFINISI PARFUM
 Fragrans (Fragrance, kosmetik
pengharum tubuh) merupakan biang
segala wewangian.
 Menurut FDA (Food and Drugs
Administration) Amerika, fragrans
berarti semua substansi baik alami
maupun sintetis yang semata-mata
digunakan untuk memberi bau pada
produk-produk kosmetik.
DEFINISI PARFUM
 Kadar minyak wangi berkisar 5% - 22,5%,
sediaan biasanya dalam bentuk larutan.
 Umumnya parfum terdiri dari minyak atsiri
atau bahan sintesis.
 Pelarut yang paling umum digunakan untuk
melarutkan minyak parfum adalah etanol atau
campuran etanol dan air. Selain itu dapat pula
digunakan minyak kelapa, wax cair ataupun
minyak jojoba.
SEJARAH PARFUM
 Catatan paling tua berasal dari bangsa Mesir Kuno yg
mengunakan bhn aromatik dalam kehidupan sehari-hari, baik
utk kecantikan maupun utk keagamaan.
 Parfum kuno bangsa Yahudi berasal dari batang pohon myrrh
yg terkenal di Arab.
 Kamfer merupakan parfum yg berasal dari China.
 Cinnamon, sandalwood (cendana) adalah parfum dari India yg
sdh merupakan kehidupan sehari-hari.
 Parfum-parfum di atas diperdagangkan sampai ke daratan
Eropa oleh bangsa Phonesia.
 Negeri yg kini terkenal dg parfumnya adalah Perancis
SYARAT PARFUM
 Merupakan suatu larutan yang jernih,
harus bening atau keruh tapi
menarik.
 Konsistensi harus lama.
 Penggunaan antioksidan diperlukan.
 Penggunaan alkohol, harus mudah
atau cepat hilang dan mempunyai
sifat mendinginkan.
PENGGUNAAN WANGI-WANGIAN
 Penutup bau badan yang tidak disukai
 Eliminasi bau
 Aromatherapy dan spa
BAHAN DASAR

Bahan dasar wangi – wangian adalah :


1. Tumbuhan, contohnya : oleum citri
2. Sekresi hewan, contohnya : musk
3. Bahan kimia, contohnya : sitral
PARFUM YG BERASAL DARI
TUMBUHAN
Sumber yang berasal dari Tanaman
 Sudah lama digunakan sebagai
sumber minyak esensial dan
senyawa aromatik.
 Biasanya berupa metabolik
sekunder dan tiap tanaman dapat
menghasilkan beberapa aroma.
PARFUM YG BERASAL DARI
TUMBUHAN
MINYAK ATSIRI DIPEROLEH dari bermacam-macam tumbuhan dari
bagian-bagian tertentu seperti:
 Bunga: rose, lavender, orange blossom (b’limau)
 Biji: caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
 Daun: bay (d’salam), thyme, patchoull (nilam)
 Kayu: sandalwood (cendana), cedar, aloe
 Kulit kayu: cinnamon, cascarilla
 Buah: lemon (citrus), nutmeg (pala)
 Minyak bunga: jasmin absolute, rose absolute
 Resin, gum, balsam bhn tdk menguap yg diperoleh dr tanaman
tetapi bhn ini mengandung minyak menguap yg beraroma dan
kental: gum styrax, balsam peru, benzoin, myrrh.
PARFUM DARI SEKRESI
BINATANG
 Musk: dari kelenjar dekat organ seks rusa
(musk deer)
 Civet: dari musang (civet catz)
 Ambergris: dari usus halus sperm whale (ikan
paus yg mengandung spermaceti)
 Castereum: dari berang-berang
PARFUM DARI BAHAN KIMIA
(organic sintetik)
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic dan alkohol
lemak (fatty alkohol) yg biasanya mempunyai bau, ester-ester
dan aldehida.
 Phenyl ethyl alkohol: salah satu bhn dsr parfum rose
 Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum
lilac
 Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari
terpentin, suatu minyak atsiri
 Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bhn dasar parfum jasmin
 Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl
carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine
dan benzyl acetate yg digunakan dalam floral parfum
PARFUM DARI BAHAN KIMIA
(Isolat)
 EUGINOL: biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
 CITRAL: dari minyak lemon
 GERANIOL: dari minyak citronella
PERBEDAAN PARFUM YANG BERASAL
DARI SUMBER ALAM DAN SINTETIS
Parfum dari sumber alam
1. Variasinya tergantung dari lokasi dan waktu
panennya. Sangatlah sulit untuk
menghasilkan produk yang konsisten dari
bahan alam ini.
2. Terdiri dari beribu senyawa kimia.
3. Keunikan aroma bergantung pada bahan
yang digunakan.
4. Kompleksitas aromanya lebih dalam dan
halus.
5. Harga jualnya lebih mahal.
PERBEDAAN PARFUM YANG BERASAL
DARI SUMBER ALAM DAN SINTETIS
Parfum sintetis
1. Variasinya lebih konsisten dibandingkan dengan
bahan natural.
2. Komponen penyusun bergantung pada
kemurnian dan biasanya hanya terdiri dari satu
senyawa kimia.
3. Keunikan aroma cenderung sama dengan yang
berasal dari alam jika mengandung komponen
yang sama.
4. Kompleksitas aroma lebih tegas dan
terstruktur.
5. Biasanya lebih murah dibanding parfum alam.
EFEK PSIKOLOGIS PARFUM
Wewangian yang digunakan seseorang dapat
mencerminkan kepribadiannya seperti:
 Sportif dan dinamis, wewangian yang
beraroma ringan dan lembut dengan campuran
keharuman bunga, rempah, dan buah
 Anggun, wewangian berbau rempah yang
hangat romantis dan beraroma bunga-bungaan
 Meningkatkan rasa percaya diri, alat
mengekspresikan diri sekaligus menandai
kehadiran seseorang
Pembuatan Parfum

 Distilasi
 Ekspresi
 Ekstrasi
- Enfleurage
- Maserasi
- Solvent extraction
DISTILASI
 Distilasi atau penyulingan: proses pemisahan komponen
yg berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran
atau lbh berdasarkan titik uapnya dan proses ini dilakukan
thdp m’atsiri yg tdk larut dlm air dan tidak rusak oleh uap.
 Kelemahan distilasi adalah:
1. Tdk baik digunakan utk jenis minyak yg mengalami
kerusakan oleh panas & air
2. M’atsiri yg mengandung fraksi ester akan terhidrolisa krn
adanya air & panas
3. Komp’ minyak yg larut dlm air tdk dpt diekstraksi
4. Komp’ minyak dg ttk didih tinggi, sbgn tdk ikut tersuling
dan tetap tinggal dlm bahan
PENGEPRESAN
 Cara pengepresan umumnya dilakukan thdp
bahan brp biji, buah atau kulit buah yg
dihasilkan dari tanaman yg termasuk famili
citrus, krn minyak dr tanaman citrus akan
mengalami kerusakan jk diekstraksi dg
penyulingan.
 Dengan tekanan pengepresan, sel-sel yg
mengandung minyak akan pecah dan minyak
akan mengalir ke permukaan bahan
 Contoh: M’lemon, M’bergamot (kulit jeruk
mandarin)
Ekstraksi dg lemak dingin
(enfleurage)
 Pada proses ini absorbsi m’atsiri oleh lemak
dilakukan pd suhu rendah, shgg minyak
terhindar dr kerusakan yg disebabkan panas
 Metode ini banyak diterapkan untuk
mengekstraksi bbrp jenis minyak bunga spt:
melati, ekstraksi sedap malam, mawar, yg msh
melanjutkan kegiatan fisiologisnya &
memproduksi minyak set‘ bunga dipetik
 Proses ini m’hslkan rendemen minyak lbh tinggi,
kelemahannya memerlukan waktu lbh lama,
m’butuhkan tenaga trampil & berpengalaman
MASERASI
 Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak
dilakukan dalam keadaan hangat
 Alat yg digunakan dan proses pencampuran bunga dg
lemak sama spt pada enfleurage
 Kebaikan cara ini: daya absorbsi lemak terhadap bau
bertambah besar dan kelemahannya krnkemungkinan
sbgn komponen minyak mengalami kerusakan dg panas,
shgg cara ini jarang digunakan
 Dilakukan thdp bbrp jenis bunga: mawar, orange, yg
kegiatan fisiologisnya terhenti set’ pemetikan.
 Bunga tsb jk disuling hanya menghslkan sejumlah
minyak yg diproduksi oleh bunga pd saat ekstraksi &
seterusnya akan mati & tdk memproduksi minyak
EKTRAKSI DENGAN PELARUT
MENGUAP
 Cara ini digunakan ut minyak bunga yg mudah rusak oleh
pemanasan, oleh uap dan air
 Cara ini terutama ut minyak bunga: cempaka, melati,
mawar, lavender, kenanga dll
 Produk yg dihslkan brp concrete dan absolute yg bersifat
larut dlm etanol dan bau yg dihslkan hampir menyamai
bau minyak bunga alamiah.
 Minyak bunga hsl ekstraksi dg pelarut menguap ini masih
memiliki bau asli bunga alamiah dan lbh baik mutunya
dibanding dgn bunga hasil penyulingan.
 Biaya relatif lbh mahal OKI baik digunakan thdp minyak
dg nilai ekonomis tinggi spt minyak melati, sedap malam,
akasia, mimosa dan violet
PENGGOLONGAN SEDIAAN
PARFUM
 Eau de parfum
 Eau de toilete
 Eau de cologne
EAU DE PARFUM
 Merupakan suatu larutan alkohol yang
mengandung minyak atsiri dalam
kadar yang relatif tinggi dan kekuatan
keharuman serta keawetannya relatif
baik.
 Mempunyai kadar essence lebih tinggi
dari Eau de toilette dan Eau de
cologne sehingga wanginya lebih
menyengat
EAU DE TOILETTE
merupakan suatu larutan minyak-
minyak atsiri dalam alkohol yang
bentuknya lebih encer daripada
parfum, biasanya diberi suatu zat
warna dan mempunyai kadar alkohol
yang lebih banyak dari essense
sehingga wanginya tidak begitu tahan
lama.
EAU DE COLOGNE
merupakan suatu larutan alkohol dari
minyak-minyak atsiri yang lebih encer
daripada parfum, biasanya minyak-minyak
atsiri yang terkandung didalamnya
merupakan minyak-minyak atsiri dari
bermacam jeruk seperti ol.citri, ol. Aurantii.
Fungsinya hanya menyegarkan aroma tubuh
karena wewangian yang paling ringan dan
tidak tahan lama.
 Eau de Cologne atau Eau de toilette
adalah sediaan kosmetik ygdigunakan
utk mengharumkan badan atau baju.
 Merupakan larutan M.Wangi dlm
etanol 75% atau 85%.
 Kadar Minyak Wangi berkisar 2% -
4%. Sediaan ini biasa dlm btk cair
atau aerosol
Komposisi Umum
 Zat Pewangi
 Zat Pengikat
 Bahan Pelarut
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de Parfume
1. komposisi
minyak atsiri atau campurannya dengan sekresi
hewan.
2. Zat pelekat
Benzyl benzoat, dietil ptalat.
3. Zat pembawa
alkohol atau larutan hidroalkohol  65 %
4. Bentuk sediaan : Larutan
5. Kegunaan : sebagai pewangi dan penyegar
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de toilette
1. Bentuk sediaan : larutan lebih encer dari
parfum dan diberi zat warna
2. Komposisi : minyak atsiri dalam alkohol
(5:90%)
3. Zat pelekat : benzil benzoate
4. Kegunaan : pewangi tangan
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de cologne
1. Bentuk sediaan : larutan, gel
2. Komposisi : minyak atsiri (oleum citri)
dalam alkohol 85-90%
3. Fixative : resin
4. Kegunaan : untuk menyegarkan (tidak
tahan lama), aromaterapi.
Pustaka
 Wasitaatmaja, Sjarif M. 1997.
Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI
Press. Jakarta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai