Mardiyati Hasanah
1111013018
Parfum
Parfumatauminyak wangiadalah
campuranminyak esensial dan senyawa
aroma(aroma compound),fiksatif,
danpelarutyang digunakan untuk memberikan
bau wangi untuk tubuhmanusia, obyek,
atauruangan. Parfum adalahcampuran dari zat
pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang
sesuai.Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur
denganminyak wangi menentukan apakah suatu
parfum dianggap sebagai ekstrak parfum,Eau
de parfum,Eau de toilette, atauEau de Cologne.
Pembagian Parfum
Berdasarkan tingkat konsentrat ini parfum dibagi menjadi 4
golongan, yakni:
1.Ekstrak parfumadalah yang paling berkonsentrat dan
paling halus diantara keempat tipeparfum. Biasanya terdiri
dari 20-40% konsentrat bahan wewangian, tentu menjadi
yang paling mahal harganya.
2.Eau de Parfum(EDP)- biasanya terdiri dari 8-16%
konsentrat bahan wewangian. Wangi EDP biasanya mulai
menghilang setelah beberapa jam, tapi jejak wanginya masih
akan ada dalam jangka waktu 24 jam. EDP cocok jika anda
butuh wangi yang tahan seharian.Parfum ini kandungan
alkoholnya rendah dengan kadar essence yang paling tinggi
diantara jenis parfum yang lain, tapi aromanya kuat dan
dapat bertahan cukup lama. Cocok digunakan untuk pesta
atau acara pada malam hari.
Kategori parfum
Secara umum, semua parfum termasuk salah satu dari 6 kategori yang
berbeda berdasarkan top note yang dominan. Kategori yang berbeda
cocok untuk orang yang berbeda dan suasana yang berbeda pula.
Adapun kategori tersebut antara lain:
1.Parfum earthy atau woodyakan menimbulkan aroma hutan dan
biasanya sangat menyegarkan. Biasanya parfum ini disukai generasi
yang lebih tua dan sangat ideal.
2.Wewangiaan orientalmenggunakan aroma rempah yang kuat.
3.Parfum greenjauh lebih ringan daripada oriental
4.Parfum oceanic modernsemakin populer di kalangan anak muda
yang menyukai wangi yang intens.
5.Parfum spicy fruityjuga pilihan baik untuk iklim yang lebih hangat.
6.Floral klasikyang cocok untuk semua orang dan situasi wewangian
ini paling feminin daripada minyak wangi lainnya dan terlihat terbaik
jika digunakan ingredien kualitas tinggi.
Sumber parfum
1.Parfum yg berasal dari tumbuhan
Minyak atsiri diperoleh dari bermacam-macam Tumbuhan dari
bagian-bagian tertentu seperti:
Bunga : rose, lavender, orange blossom (buah limau)
Biji : caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
Daun : bay (daun salam), thyme, patchoull (nilam)
Kayu : sandalwood (cendana), cedar, aloe
kulit kayu : cinnamon, cascarilla
Buah : lemon (citrus), nutmeg (pala)
minyak bunga: jasmin absolute, rose absolute
resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh
Dari tanaman tetapi bahan ini mengandung minyak
menguap yang beraroma dan kental: gum styrax, balsam
peru, benzoin, myrrh.
2.Enfleurage
Pada proses ini absorbsi minyak atsiri oleh lemak
dilakukan pada suhu rendah, sehingga minyak
terhindar dari kerusakan yang disebabkan panas.
Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi
beberapa jenis minyak bunga seperti: melati, ekstraksi
sedap malam, mawar, yang masih melanjutkan
kegiatan fisiologisnya dan memproduksi minyak
setelah bunga dipetik. Proses ini menghasilkan
rendemen minyak lebih tinggi, kelemahannya
memerlukan waktu lebih lama, membutuhkan tenaga
trampil dan berpengalaman Menyatukan wewangian
dan minyak tapi dengan cara yang berbeda, yakni
penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin.
Cara ini dapat menghasilkan parfum setara bunga.
Kandungan dan
Komposisi Parfum
Adapun komposisi dari parfum antara lain :
1.Zat pewangi (odoriferous substances)
Komponen pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang
menghasilkan bau wangi yang diperoleh dari minyak atsiri atau
dihasilkan secara sintetis. Zat Pewangi Pada umumnya parfum
mengandung zat pewangi 2% (weak parfum) sampai 10% atau
22,5% (strong parfum) dan selebihnya adalah bahan pengencer dan
zat pengikat.
2.Zat pengikat (fixatives)
Wangi parfum akan cepat menguap tanpa zat pengikat karena pada
umumnya zat pewangi dalam alkohol lebih cepat menguap dari
alkohol sendiri. Zat pengikat adalah suatu persenyawaan yang
memiliki daya menguap yang lebih rendah dari zat pewangi atau
minyak atsiri serta dapat menghambat atau mengurangi kecepatan
penguapan zat pewangi. Penambahan zat pengikat bertujuan
mempertahankan komponen yang dapat menguap agar dapat
dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Tanda keracunan
Pada umumnya keracunan zat pewangi di tandai
oleh beberapa gejala berikut berdasarkan
departemen kesehatan di Kanada (tahun 1990)
yaitu mata berair, penglihatan berganda, bersin,
sesak nafas, alergi ringitis, sinusitis, tinunitus,
pusing, vertigo, batuk, bronkitis, sulit bernafas,
sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain,
disorientasi, kehilangan ingatan bertahap,
ketegangan, alergi akut, kemurungan,
perubahan tingkah laku, memar pada kulit,
peradangan otot dan sendi, sakit, lemah,
denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih
cepat.
Dari SCCNFP/0017/98
Dari SCCNFP/0392/00
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Anonim, 1985,Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta.
Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972,Cosmetics, Science and Technology,
2nd ed., Wiley Interscience, New York.
Flick EW, 1966,Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes Publ.,
Westwood, New Jersey.
Jellinek JS, 1970,Formulation and Function of Cosmetics,WileyInterscience, New York.
Wade, Ainkey, Paul, J.Walker.1994.Handbook of Pharmaceutical
Excipients Second Edition. London: Pharmaceutical Press.
Wasitaatmadja SM. 1997.Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI
Press. 266-300.
http://shofipunya.wordpress.com/2011/12/10/formulasi-sediaan-shampo
/
. Diakses tanggal 17 Maret 2015
Misura, M. Hanafi. 2012 .Makalah Kosmetologi, parfum. Universitas
Sumatera Utara.
SCCNFP/0017/98
SCCNFP/0392/00