Tanaman Asal : Helicteres isora L. Famili : Sterculiaceae Kandungan : Alkaloida, saponin, fitosterol, flobatanin, asam hidroksikarbosilat, gula Khasiat : Anti diare, amara, anthelmintik, anti konvulsan Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa Bagian yang digunakan : Buah Buah Segar Buah Kering • Tumbuhan perdu, tinggi 4 meter. • Berbatang basah, kulit kayu berserat. • Buah puteran terbentuk dari beberapa helai daun yang terpilin. • Setiap tabung buah memiliki 5 biji kecil berwarna coklat.
( sumber: biodiversitywarriors.org, wikipedia.
Diakses 13 Mei 2017 ) TAMARINDI FRUCTUS Nama Lain : Buah Asam Jawa Tanaman Asal : Tamarindus indica L. Familia :Caesalpiniaceae Kandungan : Asam-asam organik antara lain asam tartrat, asam sitrat, asam malat Khasiat : Pencahar lemah Pemerian : Bau manis asam, rasa asam agak manis, putih kehijauan ketika muda dan coklat kehitaman ketika sangat masak. Bagian yang di Gunakan : Daging buah (Pulpa) Tidak hanya buahnya tetapi daun yang muda, kayu, dan bijinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan. • Daun Muda : Jamu sinom, anti inflamasi, antipiretik, laktagoga, obat batuk, antiseptik. • Tepung Biji : Obat disentri dan diare. • Buah : pencahar, antiseptik, antipiretik, obat sariawan. • Kayu : pembuatan meubel, kerajinan ukir- ukiran dan patung.
( Sumber: Wikipedia, diakses 13 Mei 2017 )
VANILLAE FRUCTUS Nama Lain : Buah Vanili Tanaman Asal : Vanilla planifolia Andrews Familia : Orchidaceae Kandungan : Vanilin, saponin, polifenol Khasiat : Bahan Pewangi, meningkatkan hormon serotonin, melancarkan pencernaan, anti radang Pemerian : Bau khas harum enak aromatik, rasa khas Bagian yg digunakan: Buah yang tua tetapi belum masak dan telah difermentasikan dgn cara khusus Buah Segar Buah Kering • Buah vanila matang sekitar 6-9 bulan setelah penyerbukan. • Tanda buah sudah matang adalah ujung buah berwarna pucat kekuningan. • Jika terlalu matang dapat menyebabkan buah terbelah dan isinya keluar, sehingga mengurangi hasil panen.
( sumber: wikipedia, manfaat.co.id. Diakses 17 Mei
Sifat pelarut Pemilihan suatu pelarut yang akan digunakan dalam proses ekstraksi harus berdasakan dari kemampuan pelarut pada saat melarutkan zat aktif dalam jumlah yang maksimal dan juga seminimal mungkin bagi unsur yang tidak diinginkan. Berdasarkan konstanta dielektriknya, pelarut organik dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu pelarut polar dan pelarut non polar. Semakin tinggi konstanta dielektrik pelarut maka pelarut akan semakin polar. Berdasarkan konstanta dielektrik suatu pelarut dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini.