PENDAHULUAN
luas pada manusia dan hewan yang tidak sesuai indikasi, mengakibatkan
efek samping dari penggunaan obat ganda dan dosis tinggi (Depkes, 2015).
pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan
berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan
tenaga kesehatan dan keluhan penduduk adalah 25,0%. Empat provinsi dengan
ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan
Jawa Timur (Kemenkes, 2013). Sebagai kelompok penyakit, kata dr. Endang R.
sarana kesehatan yaitu sebanyak 40% - 60% kunjungan berobat di Puskesmas dan
1
15% - 30% kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit
(Kemenkes, 2009).
pelayanan kesehatan, sikap dan keterampilan petugasnya, sikap dan pola hidup
terhadap pengobatannya. Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa
adanya kesadaran dari pasien itu sendiri, bahkan dapat pula menimbulkan
komplikasi yang sangat merugikan dan pada akhirnya dapat berakibat fatal
(Hussar, 1995).
berbagai metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah skala MMAS-8
(Morisky Medication Adherence Scale) yang terdiri dari tiga aspek yaitu frekuensi
tanpa diketahui oleh tim medis, dan kemampuan mengendalikan diri untuk tetap
diperoleh jumlah pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi lebih banyak dengan
responden.
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pemberian kartu minum obat dan leaflet terhadap tingkat
kepatuhan penggunaan antibiotik pada pasien ISPA poli penyakit dalam di RSI
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian kartu minum obat dan leaflet terhadap
tingkat kepatuhan penggunaan antibiotik pada pasien ISPA poli penyakit dalam di
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kesehatan pasien.
3
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
c. Bagi Penulis
masyarakat.
d. Bagi Pembaca
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Antibiotik
disebabkan oleh bakteri. Sebagai salah satu jenis obat umum, antibiotik banyak
beredar di masyarakat. Hanya saja, masih ditemukan perilaku yang salah dalam
anggapan yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan obat dari segala
(Kemenkes, 2016).
dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infections (ARI) yaitu penyakit
infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih dari saluran pernapasan, mulai
dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Hartono dan
Rahmawati, 2012).
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas
dan menimbulkan reaksi inflamasi. Virus yang paling sering menyebabkan ISPA
5
patogenesis terkait dengan tiga faktor utama, yaitu keadaan imunitas inang, jenis
satu sama lain. ISPA termasuk golongan Air Borne Diseases yang penularan
semua golongan umur, akan tetapi bayi, balita, dan manula merupakan yang
Terapi infeksi saluran nafas dibagi menjadi dua yaitu terapi pokok yang terdiri
Prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2013 adalah 25,0% tidak jauh
berbeda dengan prevalensi pada tahun 2007 sebesar 25,5%. Prevalensi ISPA yang
tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 25,8% dan <1 tahun
Dalam resume profil kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 terdapat data
persentase penderita ISPA pada balita sebesar 79,61% dan di Kabupaten Ngawi
terdapat 2.458 penderita atau dalam persentase sebesar 55,6% (Kemenkes, 2017).
6
C. Tata Laksana ISPA
D. Rumah Sakit
1. Pengertian
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes no 34 tahun 2017).
dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang
7
3. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
a. Visi
optimal.
b. Misi :
D. Leaflet
untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau
sebelumnya telah tersedia di Instalasi Farmasi RSI At-Tin Husada sebagai sarana
Kartu minum obat merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk
dalamnya berisi nama pasien, nama obat dan jumlah, aturan pakai, dan tanggal
pertama minum obat. Kartu minum obat juga memuat kolom tanggal dan waktu
8
yang diisi oleh pasien atau pendamping minum obat pada saat pasien tersebut
mengkonsumsi obat.
F. Definisi Kepatuhan
Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap instruksi atau
petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet,
latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley, 2007).
pasien hipertensi hasil yang diperoleh jumlah pasien dengan tingkat kepatuhan
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
secara prospektif atau data diambil setelah penelitian dimulai dan lebih
pasien ISPA yang diberi kartu minum obat, leaflet, kuisioner (kelompok
kasus) dan tanpa kartu minum obat dan leaflet atau kuisioner saja (kelompok
mengkonsumsi antibiotik.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ISPA poli penyakit
antibiotik.
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
10
Dengan kata lain subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel
b. Kriteria Eksklusi
sebagai berikut:
n= N
1+N (e²)
(Wahyuni, 2009).
Keterangan:
n= Jumlah sampel
N= Ukuran populasi
11
Berdasarkan data Rekam Medis untuk kunjungan pasien poli dalam dengan
n= 36
1+36 (0,05²)
n= 36
1+0,09
n= 33
C. Instrumen
1. Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah usia sedangkan
2. Definisi Operasional
a. Leaflet adalah media informasi dari kertas yang berisi gambar dan
12
konsumsi suatu obat. Di dalamnya berisi nama pasien, nama obat dan
jumlah, aturan pakai, dan tanggal pertama minum obat. Kartu minum
obat juga memuat kolom tanggal dan waktu yang diisi oleh pasien atau
obat.
yang diderita.
Mandala Madiun.
Ngawi.
13
Secara skematis digambarkan sebagai berikut:
Perijinan
Studi Literatur
Analisis Data
Kesimpulan
Penelitian ini mengamati dua kelompok pasien yaitu kelompok kasus dan
Memberikan
informasi terkait
penelitian
pengumpulan dan
analisis data
14
F. Pengolahan dan Analisis Data
sampai 4 dan 6 sampai 7, jika dijawab “ya” maka skor 0 dan jika “tidak”
diberi skor 1. Pertanyaan 5, jika dijawab “ya” maka diberi skor 1 dan jika
“tidak” diberi skor 0. Tingkat kepatuhan didapatkan dari total skor yang
yaitu patuh (gabungan kategori kepatuhan tinggi dan sedang) dan tidak
G. Kelemahan Penelitian
15
H. Jadwal KTI
NO KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembekalan KTI
2 Pengajuan Judul
3 Perijinan
Pengajuan
4 Proposal
5 Bimbingan
6 Penelitian
Penyusunan
7 Laporan
16