SOXHLET
(Alat Ekstraktor)
Sebuah ekstraktor Soxhlet merupakan bagian dari peralatan laboratorium. Alat ini
ditemukan pada tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Pada awalnya, Soxhlet
dirancang untuk ekstraksi lipid dari bahan padat. Namun, dalam
perkembangannya Soxhlet tidak terbatas pada ekstraksi lipid saja. Biasanya,
ekstraksi dengan menggunakan Soxhlet hanya diperlukan apabila senyawa yang
diinginkan memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor tidak larut
dalam pelarut.. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang signifikan
dalam pelarut, maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk memisahkan
senyawa dari substansi pelarut.
Soxhlet adalah alat yang digunakan untuk ekstraksi (metode untuk mendapatkan
senyawa dari sistem campuran) padat-cair atau memisahkan suatu komponen
dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Ekstraksi padat cair
atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam
pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami
perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang
diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan
diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga
digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan
pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja dari ekstraktor Soxhlet adalah salah satu model ekstraksi
(pemisahan/pengambilan) yang menggunakan pelarut selalu baru dalam
mengekstraknya sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah
pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor).
Keterangan :
1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat
proses pengembunan. Aliran air pada kondensor bergerak dari bawah ke
atas, hal ini dilakukan karena jika aliran air mengalir dari atas ke bawah,
maka akan terdapat ruang kosong pada kondensor sehingga proses
kondensasi gas tidak akan maksimal.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari
proses penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya
penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus.
Posisi sifon harus lebih tinggi dari pada sampelnya (agar sampel yang
berada diposisi atas tidak terendam oleh pelarut).
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan.
7. Kertas saring : berfungsi sebagai tempat sampel, dimana tinggi kertas
saring tidak boleh melebihi tinggi pipa F, hal ini dikarenakan jika tinggi
kertas saring melebihi tinggi pipa F maka uap yang terbentuk akan
terhalang oleh kertas saring atau bahkan uap yang terbentuk masuk ke
dalamnya dan proses kondensasi akan berlangsung tidak maksimal.
Adapun syarat dari tempat sampel yaitu mudah ditembus pelarut dan tidak
dapat larut oleh pelarut.
8. Selang masuk : berfungsi sebagai saluran masuknya air ke dalam
kondensor.
9. Selang keluar : berfungsi sebagai saluran keluarnya air dari kondensor.
Gambar Alat
Sumber
https://www.researchgate.net/file.PostFileLoader.html?
id=53ba1f04d2fd646e1f8b45c3&assetKey=AS
%3A273553327362063%401442231603370 [PDF]
http://icuk-sugiarto.blogspot.co.id/2014/08/fungsi-bagian-bagian-soxhletbeserta.html
http://akbarcules46.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://khoirulazam89.blogspot.co.id/2012/01/prinsip-kerja-ekstraktor-soxhlet.html