Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

ANALGETIKA

Disusun Oleh:

LINTANG DERYSTIAN C. B

NIM: 32315430

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

2017
LEMBAR KERJA

PEMBERIAN DAN EFEK OBAT

I. TUJUAN
 Mahasiswa mampu memahami dan membandingkan daya
analgetik
 Mahasiswa mampu mempraktekkan uji analgetik pada hewan uji
II. DASAR TEORI
Analgetika adalah senyawa yang dalam dosis terapeutik
meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anastesi
umum. Menurut Depkes (1991), analgetika adalah obat yang
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Efek ini dapat dicapai dengan berbagai cara seperti menekan kepekaan
reseptor rasa nyeri terhadap rangsang nyeri mekanik, termik, listrik,
atau kimia pada saraf pusat atau saraf perifer dengan cara menghambat
pembentukan prostaglandin sebagai mediator rasa nyeri.
Mekanisme kerja analgetika adalah menghambat secara langsung
dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf pusat yang mengkatalisis
biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase, sehingga mencegah
sensibilisasi resptor rasa nyeri oleh mediator nyeri ( siswandono dan
Soekarjo, 2000 )
Berdasarkan kerja farmakologis, analgetika dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu:
1. Analgetik Narkotik
Zat yang tergolong analgetik narkotik mempunyai daya penghalau
nyeri yang kuat sekali dengan titik kerja yang terletak pada sistem
saraf pusat. Analgetika jenis ini pada umumnya menurunkan
kesadaran ( meredakan dan menidurkan ) dan menimbulkan
perasaan nyaman ( euphoria ), serta mengakibatkan ketergantungan
fisik dan psikis ( ketagihan atau adiksi ). Analgetika narkotik
merupakan kelompok obat yang mempunyai sifat-sifat sepeti
opium dan morfin.
2. Analgetik Npon Narkotik
Analgetik non narkotik bersifat tidak adiktif dan kurang kuat dalam
menghalau rasa nyeri dibandingkan dengan analgetik narkotik.
Obat ini juga dinamakan analgetik perifer, tidak menurunkan
keadaran dan tidak mengakibatkan ketgihan. Analgetik golongan
ini digunakan untuk mengobati nyeri ringan sam pai edang dan
dijual bebas. Pada umumnya analgetika golongan ini juga
menurunkan suhu tubuh yang tinggi, sehingga dapat digunakan
sebagai antipiretik ( Tjay dan Raharja, 2002 )
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat:
 Kapas
 Spuit 1cc
 Needle 26
 Bak mencit
 Stop watch
 Timbangan digital
 Handscoon
 Masker
 Bekker Glass
2. Bahan:
 Mencit
 Paracetamol 500mg
 Asam acetat 5%
 Aqua dest
IV. CARA KERJA
 Mencit 1, Kontrol Negatif
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Diinjeksikan mencit dengan asam acetat engan cara intra
peritonial 0,1 mL
3. Amati geliat mencit tiap 5 menit kemudian dihitung
geliatnya ( memanjang, menempel perutnya pada lantai )
 Mencit 2
1. Pegang mencit dengan cara yang benar
2. Diinjeksi dengan paracetamol 0,2 mL dengan cara sonde (
peroral )
3. Setelah 15 menit mencit diinjeksi dengan asam acetat 0,1
mL secara intra peritonial
4. Amati geliat mencit setiap 5 menit kemudian htung
persentase proteksi geliat Paracetamol
V. PERHITUNGAN DOSIS
a. Deskripsi Hewan Uji
Jenis : mencit
Galur : winstar
Umur : 4 bulan
Jenis Kelamin : Jantan
b. Dosis Hewan Uji
Paracetamol, Konversi Dosis
Dosis Manusia : 500mg/70 kg BB
Dosis Mencit 20 gram : 500mgx0,0026 mg = 1,3 mg
Dosis Mencit (kg/BB) = 1,3 mg x ( 1000:20 ) = 65 mg/kg BB
VI. HASIL
Tabel Jumlah Geliat Hewan Uji
Perlakuan Menit Ke-
hewan uji 5 10 15 20 25 30
I 53 117 251 386 527 727
II - - - - - -
III 68 105 126 143 183 235
Jumlah geliat kontrol = 727
Jumlah geliat perlakuan ( total ) = 235
Daya analgetik paracetamol 500mg % = 100-[(P/K)x100]
= 100-[(235/727)x100]
= 67,675 %
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa dapat melihat daya kerja suatu
obat yaitu paracetamol sebagai analgetik dengan mediator hewan uji
mencit. Paracetamol 500mg dibuat larutan dahulu agar dapat
diinjeksikan ke tubuh mencit.
Mekanisme kerja Paracetamol yaitu sebagai inhibitor prostaglandin
yaitu merupakan bahan kimia yang terlibat dalam transmisi pesan rasa
sakit ke otak. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, paracetamol
membantu meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit pada
anggota tubuh lainnya dan menurunkan demam.

VIII. KESIMPULAN
a. Analgetik adalah senyawa yang dalam dosis terapeutik dan
meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja
anastesi umum.
b. Berdasar percobaan di atas diketahui mencit mengurangi geliat
tubuhnya ketika sudah diinjeksikan paracetamol 500mg. Hal itu
menunjukkan bahwa paracetamol telah bekerja sebagai pereda
nyeri pada tubuh mencit.
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. Mediskus.com
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1991. Pedoman
Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka: Penapisan
Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta :
Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto
Medika.
3. Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Diterjemahkan oleh Widianto,
M.B. dan Rianti A.S. Bandung: Penerbit ITB.
4. Solihanafi S. Frida. 2010. Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Kunci
( Kaempferiae pandurata Roxb ) Terhadap Jumlah Geliat Mencit
Balb/C yang Diinduksi Asam Asetat. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
5. Tjay, T.H., dan K. Rahardja. 2002. Obat-obat Penting: Khasiat
Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi V Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
6. Tuhu, P.F.S., Purwatiningsih, dan Arifah Sri Wahyuni. 2007. Efek
Analgetika Ekstrak Etanol Etanol Daun Kayu Putih ( Melaleuca
leucadendron L ) Pada Mencit Jantan. Pharmacon. Vol 8 (2): 40-
43.

Anda mungkin juga menyukai