Anda di halaman 1dari 25

Jamu Tolak Angin

Dibuat Oleh: Kelompok Saraca indica

Kelas : XI Farmasi
Nama Anggota :
Ni Made Ayu Kerta Ningsih (04)
I Made Krisna Dwi Guna (11)
Ni Putu Trisna Sintya Dewi (18)

Guru Pembimbing : Ni Luh Putu Ayu Sukarini,


S.Si.Apt
Program Study : Farmasi
SMK GANDHI USADA BALI
Tahun Ajaran 2018/2019

Kata Pengantar

1
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas ridha dan hidayahnya penulisan dan penyusunan makalah tentang jamu tolak angin
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat membantu untuk memberikan
informasi mengenai jamu tolak angin. Namun disamping itu kami juga menyadari
bahwa tentunya selalu ada kekurangan dalam makalah kami, baik dari isi makalah, kosa
kata, penggunaan tata bahasa dan kekuranagn lainnya, sehingga kami sangat
memerlukan komentar dan kritik dari pembaca agar kedepannya kami bisa membuat
dan menyusun makalah dengan lebih baik, bagus dan benar.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua orang termasuk


anggota dari kelompok kami yang saling bekerja sama dalam membuat makalah ini dan
juga Ibu Ayu, karena telah memberikan kesempatan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Tabanan, 6 Agustus 2018

Penyusun: A.Kerta, Krisna.M, Trisna.S

Daftar Isi
2
5
Bab I Pendahuluan

1.1

1.2

1.2.1

1.2.2

1.2.3

1.3

Bab II Pembahasan

2.2 informasi obat tolak angin

2.3 simplisia yang digunakan membuat jamu tersebut

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam yangmelimpah, n
amun masih belum bisa dioptimalkan oleh masyarakat Indonesia. Padahalapabila di
2
5
telaah lebih lanjut, kekayaan alam tersebut bisa memberikan nilai lebih untuk masy
arakat sendiri. Seperti kekayaan flora yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan
obat-obatan tradisional Obat tradisional merupakan warisan nenek moyang yang
telah dikembangkan sejak dahulu kala.
Sumber obat tradisional terutama berasal dari bahan alam baik tumbuhan,
hewanataupun bahan-bahan mineral. Saat ini Indonesia merupakan salah satu
negara penghasil tanaman obat yang potensial, dimana hasil alam yang paling
banyak digunakan sebagai bahan obat adalah tumbuhan, yang telah digunakan
dalam kurun waktu cukup lama (Djauhariyah,2004). Penelitian dan pengembangan
tumbuhan obat baik di dalam maupun di luar negeri, sekarang ini berkembang
cukup pesat, terutama dalam bidang farmakologi dan fitokimia. Hasil penelitian
tersebut tentunya lebih memantapkan para pengguna tumbuhan obat akan khasiat
maupun kegunaannya. Memang belum banyak dibuktikan secara
ilmiah tentang kasiat tanaman-tanaman tersebut, namun sebagai salah satu alternatif
pengobatan penyakit ,tanaman tersebut sudah digunakan secara turun temurun
untuk proses penyembuhan terhadap penyakit.
Selain itu, obat tradisional juga memberikan efek samping minimal karena
dibuat dari bahan alami. Namun, karena perkembangan jaman, obat-obat tradisional
telah tergeser oleh munculnya obat-obatan modern, tetapi justru masyarakat
sekarang lebih memilih untuk menggunakan obat modern yang memiliki efek
samping tinggi. hal, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
obat-obatan. Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu sarana yang dapat
mengintegrasikan informasi menganai obat – obatan. Sehingga pembuatan situs
obat tradisional merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Dengan
adanya situs obaat tradisional ini, masyarakat dapat dengan cepat, praktis dan
mudah untuk mencari maupun mendapatkan obat – obatan yang benar – benar
dibutuhkan dengan khasiat yang tak kalah dengan obat moderen.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam 
pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan
dukungan WHO untuk “backtonature” yang dalam hal yang lebih menguntungkan. 
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim
dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan standarisasi
bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai diperoleh zat murni.
Di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan produksi obat tradisional.M
enurut data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), sampai tahun 2007
terdapat1.012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri yang
terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil. Karena
banyaknya variasi sediaan bahan alam,maka untuk memudahkan pengawasan dan
perizinan, maka badan POM mengelompokandalam sediaan jamu, sediaan herbal
terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk
jamu pemakaiannya secara empirik  berdasarkan pengalaman, sediaan herbal
2
5
terstandar bahan bakunya harus distandarisasi dansudah diuji farmakologi secara
eksperimental, sedangkan sediaan fitofarmaka sama denganobat modern bahan
bakunya harus distandarisasi dan harus melalui uji klinik.
Sehingga dengan hal ini, kita harus mengenal simplisia atau bahan baku dari
suatu jamu, terutama jamu tolak angin, jamu ini seringkali kita dengar dalam
bahasa kita sehari-hari di Indonesia, yang digunakan untuk masuk angin, tidak enak
badan, meriang, demam, pusing, flu maupun indikasi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Ceritakan mengenai sejarah jamu tolak angin!
1.2.2 Sebutkan dan jelaskan informasi obat dari jamu tolak angin!
1.2.3 Definisikan simplisia yang digunakan membuat jamu tersebut!

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah darijamu tolak angin.
1.3.2 Agar memahami mengenai jamu tolak angin secara mendalam.
1.3.3 Supaya mengetahui simplisia yang digunakan dalam membuat jamu tolak
angin.

BAB II
Pembahasan

2.1 Sejarah Jamu Tolak Angin

Pada 1951 di Semarang, tirai dibuka. Papan bertuliskan Pabrik Djamu


Sido Muntjul menjadi pertanda perjalanan Tolak Angin menembus kerasnya
persaingan bisnis jamu di Indonesia. Namun tidak banyak yang tahu, jauh sebelum
2
5
itu Tolak Angin sudah lebih dulu ada. Pada 1930, Ibu Rakhmat Sulistyo
menemukan formula Tolak Angin. Bentuknya masih berupa rempah-rempah,
seperti jahe, adas, kayu ules, daun mint, dan daun cengkeh yang harus digodok
sebelum diminum.
Sepuluh tahun kemudian, nenek dari Irwan Hidayat, Direktur Marketing
Sido Muncul, itu mulai memasarkan jamu di rumahnya yang berlokasi di Jalan
Ketandan Nomor 8 Yogyakarta. Pada 1949, sang nenek mengungsi ke Semarang
karena Agresi Militer Belanda II. Irwan yang ketika itu masih berusia dua tahun
ikut serta.
"Saya belum mengenal Tolak Angin ketika masih berbentuk rempah-
rempah, yang saya tahu pada 1951 yang dibuat sudah berbentuk serbuk," ujar Irwan
Tolak Angin serbuk bertahan 40 tahun sampai tuntutan zaman
mengharuskan kepraktisan sebagai salah satu ciri manusia modern. Sido Muncul

menghadirkan Tolak Angin berbentuk cair dalam kemasan sachet. Meskipun


mengalami metamorfosis fisik, resep atau formulasi Tolak Angin tidak pernah
berubah, tidak berganti dari generasi ke generasi.
"Ada tiga orang yang pegang resep Tolak Angin, salah satunya ibu
saya," kata ayah dari tiga anak ini.
Resep Tolak Angin yang autentik diuji pada tahun 2000. Saat itu Sido
Muncul menguji keamanan produk atau toxicity dengan Universitas Sanata
Dharma. Irwan tidak menampik sempat muncul kekhawatiran jika resep yang
selama ini dipakai turun temurun tidak lolos uji.
"Akhirnya kami rapat keluarga besar dan sepakat untuk tetap menguji
produk, dan apabila ternyata tidak aman, kami juga sepakat akan mengganti resep,"
ucapnya. Namun, apa yang dikhawatirkan Irwan tidak terjadi. Tolak Angin lolos uji
keamanan dengan mulus. Bahan-bahan yang digunakan sudah pasti aman. Ia punya
keyakinan jika melakukan proses yang baik dan aman bagi masyarakat, pasti bisa
menghasilkan produk yang dipercaya dan langgeng.

2.2 Informasi Obat Dari Jamu Tolak Angin


2
5
A. Manfaat Tolak Angin

Tolak Angin adalah obat untuk mengatasi masuk angin . Kondisi ini


ditandai dengan gejala demam, pusing, badan meriang, lemas, perut
mual, kembung, sakit perut, mata berair, tenggorokan kering, dan merasa
kedinginan. Tolak angin juga sering diminum untuk mengatasi sakit perut karena
pengaruh makanan dan mabuk perjalanan, serta kecapekan, maupun kurang
tidur. Tolak Angin juga baik untuk mereka yang secara genetik memiliki daya
tahan tubuh rendah, perokok, juga bagi yang sedang mengkonsumsi obat-obatan
yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.

B. Cara pakai Tolak Angin

Kocok dahulu sebelum minum. Tolak Angin aman dikonsumsi dalam


jangka panjang, sesuai dosis yang dianjurkan.

C. Cara dalam menyimpan Tolak Angin

Tolak angin dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dalam kulkas.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. Jangan gunakan obat ini setelah
tanggal kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan. Jangan buang obat ini ke
saluran pembuangan air, jangan pula dibuang dengan cara disiram ke toilet. Jika
akan disimpan di kulkas, jangan dibekukan.

D. Peringatan penggunaan tolak angin

Walaupun Tolak Angin terbuat dari bahan alami, namun tidak


direkomendasikan bagi wanita hamil dan menyusui.
E. Interaksi Obat

 Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Tolak Angin?

Untuk menghindari kemungkinan interaksi obat ini, buatlah daftar semua


obat yang sedang atau yang baru-baru ini Anda gunakan, termasuk obat resep,
obat nonresep, obat herbal, dan suplemen vitamin. Perlihatkan daftar ini kepada
dokter atau apoteker saat Anda diresepkan. Untuk keamanan Anda, jangan
memulai atau memberhentikan obat, jangan pula mengganti dosis obat, tanpa
berkonsultasi dulu pada dokter Anda.

 Apakah ada makanan dan minuman yang tak boleh dikonsumsi saat
menggunakan Tolak Angin?

Obat ini diperbolehkan untuk diminum bersama makanan atau minuman


yang Anda sukai, asalkan sesuai, misalkan es krim, cake atau teh hangat. Tetapi,
2
5
tidak boleh digunakan bersama alcohol atau sedatif lain, juga minuman yang
mengandung kafein.

 Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang harus menghindari Tolak Angin?

Obat ini dapat berinteraksi dengan beberapa penyakit dan gangguan


kesehatan. Interaksi ini dapat membuat penyakit Anda bertambah parah, atau
mengganggu cara kerja obat. Penting untuk selalu memberi tahu dokter
mengenai penyakit dan gangguan kesehatan lain yang Anda alami sebelum
mulai menggunakan obat ini. Penderita kondisi kesehatan berikut ini sebaiknya
menghindari penggunaan Tolak Angin, yaitu: gangguan ginjal, multiple
sclerosis, leucosis, collagen, AIDS dan HIV, infeksi dan TBC

F. Dosis

 Berapa dosis Tolak Angin untuk orang dewasa?

Untuk masuk angin: 1 sachet 3x sehari sesudah makan sampai sembuh.

Untuk mabuk perjalanan: 1 sachet sebelum perjalanan jauh.

 Berapa dosis Tolak Angin untuk anak?

Tidak disarankan memberikan Tolak Angin dewasa kepada anak-anak di


bawah 12 tahun, sebab anak-anak di bawah 12 tahun memiliki dosis dan
kandungan bahan yang berbeda. Berikan Tolak Angin Anak yang
diformulasikan khusus untuk anak-anak.

2.3 Bahan Baku dan Simplisia dari Jamu Tolak Angin

1. Buah kapulaga 

 
2
5
Kapulaga disebut juga Elletria cardomomum, berasal dari hutan tropis di
daerah India Selatan dan Srilanka. Kapulaga diperkenalkan ke negara Eropa oleh
bangsa Arab sebagi bumbu. Tanaman ini juga dapat tumbuh di negara Thailand,
Kamboja, Malaysia Barat, dan Filipina, terutama di wilayah berbukit yang
dingin, di daerah lembah dan terlindung.
Klasifikasi Buah Kapulaga

Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Amomum
Jenis : Amomum cardamomum Willd.
Nama Simlisia : Amoni Fructus
Nama lain : Kapulaga.
Nama ilmiah : Amomum compactum

Morfologi buah kapulaga

Buahnya berupa buah kotak, terdapat, dalam tandan kecil-kecil dan


pendek.  Buah bulat memanjang, berlekuk, bersegi tiga, agak pipih, kadang-
kadang berbulu, berwarna putih kekuningan atau kuning kelabu.  Buah beruang
3, setiap ruang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas.  Tiap ruang berisi 5
– 7 biji kecil-kecil, berwarna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas. 
Dalam ruang biji-biji ini tersusun memanjang 2 baris, melekat satu sama lain.

Kandungan Kimia Buah Kapulaga

Buah kapulaga  mengandung minyak atsiri yang terutama mengandung


sineol, terpineol, dan borneol.  Kadar sineol dalam buah lebih kurang 12%.  Di
samping itu buah kapulaga banyak mengandung saponin, flavonoida, senyawa-
senyawa polifenol, mangan, pati, gula, lemak, protein, dan silikat.

Khasiat Buah kapulaga dan cara penggunaan:


2
5
Sebagai obat batuk, mengatasi  perut kembung, mual, radang tenggorok,
bau, perut mulas karena kedinginan.

2. Buah Adas

Adas ini berasal dari Eropa Selatan dan Asia. Namun saat ini
penyebarannya sudah sangat merata disemua kawasan dataran tinggi di
Indonesia, terutama di Jawa. Masyarakat biasanya menanam adas di pinggiran
pematang ladang, bersama dengan tanaman lainnya. Sosok tanaman adas yang
daunnya sangat khas itu akan mudah dikenali di tengah-tengah tanaman sayuran
lainnya.

Klasifikasi Buah Adas

Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Foeniculum
Species : F. vulgare
Nama simplisia : Foeniculi Fructus
Nama lain : buah adas
Nama ilmiah : Foeniculum vulgare

Morfologi Buah Adas

Buah adas berbentuk lonjong, berusuk, panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm,
masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai
sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda, tergantung
negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya
mirip kanfer.
Kandungan Buah Adas
2
5
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi), mengandung anetol,
fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam
anisat, dan persen minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas
mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif.

Kasiat Buah Adas

Sakit perut, perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare,
sakit kuning, kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas, nyeri haid, haid
tidak teratur, air susu ibu (ASI) sedikit, putih telur dalam kencing, susah tidur
buah pelir turun, usus turun ke lipat paha, pembengkakan saluran sperma,
penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar, mengurangi rasa sakit akibat
batu dan membantu menghancurkannya, rematik gout, keracunan tumbuhan obat
atau jamur.

3. Kayu ules

Kayu ules adalah tumbuhan perdu berbentuk semak dengan tinggi


mencapai delapan meter, berbatang basah, kulit kayu berserat dan berwarna abu-
abu. Kayu ules juga dianggap memiliki berbagai sifat nutrisi dan obat yang
sangat mengesankan. Bahkan serat kulit kayu ules bisa digunakan untuk
membuat tali sebagai nilai tambah ekonomi.

Klasifikasi Kayu Ules

Divisi   : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Malvales
Suku       : Malvaceae
Marga     : Helicteres
Jenis       : Helicteres isora
Nama simplisia : Isorae Fructus
2
5
Nama lain : kayu ules, puteran
Nama ilmiah : Helicteres isora L

Morfologi Kayu ules

Ciri-ciri tanaman kayu ules berupa semak besar atau pohon kecil dengan
tinggi 5-8 meter. Kulit kayu ules berwarna abu-abu bergantian, berbulu, dan
daun berbentuk oval dengan pinggir bergerigi. Kayu ules awalnya termasuk
dalam keluarga Malvaceae, tetapi kemudian dipindahkan kedalam keluarga
Sterculiaceae, karena ada kemiripan daun kayu ules Helicteres isora dan Grewia
asiatica Linn.
Kandungan Kayu Ules

Pigmen kloroplas; Pitosterol; Saponin; Gula; Flobatanin; Asam


hidroksikarboksilat dan alkaloid

Manfaat Kayu Ules

Sumber antioksida, karbohidrat, protein, serat, kalsium, fosfor dan sebagai zat
besi

4. Biji Pala

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang


berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai
rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang
penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya
Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah
tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai
untuk biji pala yang diperdagangkan.

Klasifikasi Biji Pala


2
5
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Nama simplisia : Myristicae Semen
Nama lain : Pala
Nama ilmiah : Myristica fragrans

Morfologi Biji Pala

Biji pala ini tunggal, berkeping dua, dilindungi oleh tempurung,


walaupun tidak tebal namun cukup keras. Bentuk bijinya bulat telur lonjong, bila
sudah tua warnanya coklat tua (Rismunandar, 1992). Sifat-sifat biji pala antara
lain (Rismunandar, 1992) : Biji pala yang masih belum cukup tua bila
dikeringkan akan menghasilkan daging biji yang agak rapuh, dan mudah
menjadi sasaran serangga gudang.
Biji pala yang sudah cukup tua bila dikeringkan mengahsilkan biji yang
cukup keras, dan jika diparut akan menghasilkan parutan yang berbentuk bubuk.
Tempurung biji di selubungi oleh selubung biji yang berbentuk jala, berwarna
merah terang. Selebung biji ini disebut fuli atau bunga pala.

Kandungan Biji Pala


Karbohidrat, Protein, Lemak, Kalsium, Zat Besi, Vitamin A, Vitamin B1
dan Vitamin C.

Manfaat Biji Pala Dan Cara Penggunaan


Sebagai pereda sakit perut, Obat tidur, Mengatasi rasa mual,
Meringankan penyakit maag, Menyembuhkan suara parau.

 5. Kayu Manis


2
5
Sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa
sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir
mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam
mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga
dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum
cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum
vulgaris L.)

Klasifikasi Kayu Manis

Kingdom            : Plantae (Tumbuhan)


Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo                   : Laurales
Famili                  : Lauraceae
Genus                 : Cinnamomum
Spesies                : Cinnamomum burmannii
Nama simplisia : Burmanni Cortex
Nama lain : kayu manis
Nama ilmiah : Cinnamomum verum

Morfologi kayu manis

Kayu manis tumbuh menahun (perenial),berbebtuk semak perdu


ketinggian antara 2.5 m sampai 5 m,dan menurut susunan morf ologinya
tanaman kayu manis terdiri atas akar,batang daun bunga,buah,dan biji.
Sistem perakaran tanaman kayu manis menyebar kesegala arah dan dapat
mencapai kedalaman antara 30 cm sampai 50 cm. Batang tanaman kayu manis
tegak dan berkayu. Pada stadium muda batang tanaman berwarna hijau dan
setelah tua berubah menjadi kelabu keputih – putihan.

Kandungan kayu manis

Cinnamaldehyde, eugenol,  trans-cinnamic acid; kelompok senyawa


fenol; tannins; catechins; oligomeric proanthocyanidins; limonene; alpha-
terpineol; pinene; calcium monoterpenoid oxalates; gum; mucilages; resins;
starch; complex sugars; coumarin, kalsium, magnisium, zat besi , kalium,
natrium, khromium (cr), selenium, tembaga (Cu), dan zing (Zn) , vitamin A,
riboflavin (B2), niacin (B3), dan vitamin K
2
5
Manfaat Kayu Manis
Meningkatkan aktivitas otak, menghilangkan kotoran darah, melancarkan
sirkulasi darah, analgetik, anti inflamasi, anti diabetes, antibakteri, menghentikan
perdarahan, mengurangi risiko usus kanker, sebagai penyegar mulut yang baik
dan menghilangkan bau mulut , memberikan bantuan dari ketidaknyamanan
menstruasi dan kram dan membantu dalam sekresi payudara susu .

6. Pegagan

Klasifikasi Tanaman Pegagan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella Asiatica (L.) Urban
Nama simplisia : Centellae Herba
Nama lain : pegagan
Nama ilmiah : Centella asiatica
Morfologi Tanaman Pegagan

Tanaman pegagan merupakan tanaman yang merayap pada tanah, tidak


berbatang, tinggi tanaman pegagan antara 10 sampai 15 cm. Tanaman pegagan
memiliki helaian daun satu dengan tersusun dalam roset akar dan terdiri 2-
20 helai daun. Daun tanaman pegagan memiliki warna hijau, berbentuk seperti
kipas, permukaan daun licin, tepi daun melengkung ke atas bergerigi dan
berambut. Tulang daun tanaman pegagan berpusat di pangkal dan tersebar ke
ujung. Daun tanaman pegagan memiliki diameter 1-7 cm.
2
5
Kandungan Tanaman Pegagan

Tanaman pegagan mengandung  zat asiaticoside, thankunside,


isothankunside, madecassoside, brahmaside, brahmic acid, modasiatic acid,
meso-inosetol, centellose, carotenoids, garam, K, Na, Ca, Fe, vellarine, tannin,
mucilago, resin, pektin, gula, protein, fosfor, dan vitamin B.

Manfaat Tanaman Pegagan


Meningkatkan daya ingat, merevitalisasi pembuluh darah, mengobati
orang yang memiliki gangguan kejiwaan, mengobati insomnia, penyakit lepra,
untuk mengobati darah tinggi, obat penyakit flu, obat penyakit kulit, obat wasir
dan peluruh kencing.

7. Cengkeh 

Tanaman cengkeh, (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),


dalam bahasa Inggris disebut cloves adalah tangkai bunga kering beraroma dari
suku Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan
sebagai bumbu masakan pedas di negara –negara Eropa, dan sebagai bahan
utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan
dupa di Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan sebagai aroma terapi
dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh di tanam terutama di Indonesia
(Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, Sri
Lanka.
Klasifikasi Cengkeh

Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales     
Suku : Myrtaceae
2
5
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Nama simplisia : Caryophylli Folium 
Nama lain : daun cengkeh
Nama ilmiah : Syzygium aromaticum

Kandungan Cengkeh

Kandungan yang terdapat dalam cengkeh : Nutrient, Energi, Protein,


Karbohidrat, Lemak, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Vitamin A, Vitamin B1,
Vitamin C
Manfaat Cengkeh
Sebagai obat tradisional cengkeh memiliki khasiat mengatasi sakit gigi,
sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang
lambung, batuk, terlambat haid, rematik, campak, mengurangi peradangan, dan
mengobati penakit ganguan saluran pernafasan.

8. Biji Kedawung 

Klasifikasi Biji Kedawung

Nama Lain                : Biji kedawung, Biglobosae Semen


Nama Tanaman Asal   : Parkia roxburghii atau Parkia Biglobosa (Betha)
Nama simplisia : Parkiae Semen
Keluarga                    : Mimosaceae
Zat Utama/Isi          : Glukosa dan dammar,hidrat arang,tannin,garam,alkali
Penggunaan              : Antidiare,Adstigen
Pemerian                  : Bau khas, rasa khas, agak pahit
2
5
Manfaat Biji Kedawung

Anti diare, adstringen, untuk perut kembung , mengobati kolera dan sebagai
obat penguat lambung

9. Padi atau Beras

Tanaman padi ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat
tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di
Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah
ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina
dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma,
Thailand, Laos, Vietnam.

Klasifikasi Padi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Poales
 Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Nama ilmiah : Oryza sativa 
Nama lain : padi (beras)

Morfologi Tanaman Padi

Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang


tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung. Pertumbuhan
2
5
batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang
tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5
sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri

Kandungan Oryza sativa

Biji mengandung karbohidrat, dextrin, arabanoxylan, xylan, phytin,


glutelin, enzim (phytase, lypase dan diastase) dan vitamin B1.
 
Khasiat Oryza sativa

Biji (beras) berkhasiat untuk mengatasi demam, diare, gondongan,


rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit, dan bisul. Selaput biji (kulit ari)
bersifat manis, netral, serta masuk meridian limpa dan lambung. Berkhasiat
memelihara lambung, memperkuat limpa, meningkatkan nafsu makan dan
antineuritis. Pati beras berkhasiat sebagai pelembut kulit, peluruh kencing dan
pendingin. 

10. Tanaman poko

Pada dasarnya, Mentha piperita dan Mentha arvensis merupakan jenis


tanaman mentha penghasil minyak permen (peppermint oil) yang berpeluang
untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena tanaman tersebut dapat
tumbuh pada dataran rendah maupun pada dataran tinggi (Sastrohamidjojo,
2004). 
Klasifikasi Daun Mint

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Mentha
2
5
Spesies : Mentha piperita Linn.
 
Kandungan Daun Mint

Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita L.)


adalah menthol, menthone dan metil asetat, dengan kandungan menthol tertinggi
(73,7-85,8%) (Hadipoentyanti, 2012; Padalia et al, 2013). 
Manfaat Daun Mint

Dalam dunia kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang


mudah menguap yaitu menthol digunakan untuk sakit perut, pereda batuk,
inhalasi, mouthwashes, pasta gigi, dsb. Daun mint (Mentha piperita
L.) digunakan oleh para herbalis sebagai antiseptik, antipruritik, dan obat
karminatif.
 
11. Kayu Angin

Kayu angin merupakan kelompok lumut kerak dimana lichen ini


tumbuhnya berupa talus yang terdiri dari benang-benang hifa. Apotesium
tumbuh kea rah sisi, berbentuk perisai. Punya warna hijau kekuningan. Kayu
angin hidup secara  epifit pada pepohonan
Morfologi Tumbuhan

Kayu angin merupakan dua organisme yang terdiri atas cendawan dan
ganggang protococcus yang bersimbiosis membentuk suatu kesatuan individu.
Keseluruhan tumbuhan umumnya berwarna hijau pucat kebiruan, tumbuhan
tegak atau berjumbal, dan panjangnya sampai 30 cm atau lebih. Cabang-
cabangnya pejal atau kosong,membentuk thallus berupabenang atau ranting,
bentuknya bulat memanjang, cabang bervariasi, sering kali kasar, berwarna hijau
kelabu atau hijau kekuningan.

Klasifikasi Kayu Angin


2
5
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Classis : Ascolichenes
Ordo : Lecanorales
Famili : Parmeliaceae 
Genus : Usnea
Spesies : Usnea sp.

Khasiat Kayu Angin

Sebagai bahan klaim medis, Menurut paul Bergner, Penulis MedisJamu,”Asam


usnat di Usnea efektif terhadap bakteri gram positif seperti streptococcus dan
staphylococcus,membuat Usnea tambahan yang berharga untuk formula herbal
untuk sakit tenggorokan dan infeksi kulit. Hal ini juga efektif terhadap bakteri
yang menyebabkan pneunomia.

12. Jahe

Klasifikasi Jahe
Regnum  : Plantae
Divisio  : Pteridophyta
Kelas  : Monocotyledoneae
Ordo  : Scitaminae
Famili  : Zingiberaceae
Genus  : Zingiber
Spesies  : Zingiber officinale rose

Morfologi Jahe
2
5
Jahe (Zingiber officinale rose) merupakan tanaman terna tahunan dengan
batang semu yang tumbuh tegak Tingginya berkisar 0,3 - 0,7 meter. Batang
tanaman merupakan batang semu yang tumbuh tegak lurus. Bagian luar batang
agak licin dan sedikit mengkilap berwarna hijau tua.Batang ini biasnya basah
dan banyak mengandung air, sehingga tergolang tanaman herba.

Kandungan Jahe

Jahe mengandung komponen minyak menguap (Volatile oil), minyak tak


menguap (Non volatile oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut
minyak asiri merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan minyak
tak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi rasa
pedas dan pahit.
Manfaat Jahe

Menurunkan tekanan darah, membantu pencernaan, antikoagulan, yaitu


mencegah penggumpalan darah, mencegah mual, membuat lambung menjadi
nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.

13. Mel Depuratum (Madu)

Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku
nektar bunga.. Madu merupakan sumber energi dan bahan
yang diubah menjadi lemak dan glikogen. Bentuk madu berupa cairan kental.
Warnanya bening atau kuning pucat sampai cokelat kekuningan. Rasanya khas,
yaitu manis dengan aroma enak dan segar.

Kandungan Madu :

Madu ini mengandung asetilkolin, antioksidan, antibiotik, (fruktosa 41,0


%; glukosa 35 %; sukrosa 1,9 %), vitamin A, B1, B2, mineral seperti kalsium,
natrium, kalium, magnesium, besi, juga garam iodine bahkan radium.
2
5
Manfaat Madu :

Memperkuat janin, menjaga stamina, membantu perkembangan otak bayi,


mengobati luka bakar, meningkatkan nafsu , memutihkan dan menyehatkan
gigi, dan antidiabetes.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan

Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa tolak angin adalah jamu
yang sudah ada dari tahun 1930 sampai sekarang yang bermanfaat untuk
mengatasi masuk angin, seperti: gejala demam, pusing, badan meriang, lemas, perut
mual, kembung, sakit perut, mata berair, tenggorokan kering, dan merasa
kedinginan, mengatasi sakit perut karena pengaruh makanan dan mabuk perjalanan,
serta kecapekan, maupun kurang tidur. Adapun bahan baku pembuatan tolak angin
2
5
yang tentunya aman dan sudah teruji secara klinis yaitu : mel depuratum (madu)
jahe kayu angin tanaman poko padi atau beras biji kedawungcengkeh pegagan biji
pala kayu ules buah adas buah kapulaga. 

3.2 Saran

Sebaiknya dalam memilih suatu produk jamu masyarakat ataupun sipa


saja harus mengetahui dan memperhatikan bahan baku dari jamu tersebut, apakah
bahannya aman bagi kesehatan, apakah bahannya ada alergi terhadap tubuh kita.
Karena apabila bahan dari jamu tersebut tidak aman, kita akan mendapatkan efek
yang sangat buruk bagi tubuh, terutama bagi anda yang memiliki alergi terhadap
bahan baku dari suatu jamu, karena alergi inilah yang sangat berbahaya dan bila
dibiarkan maka bisa mengakibatkan suatu kematian

Daftar Pustaka

https://hellosehat.com/obat/tolak-angin/

https://www.farmasi-id.com/tolak-angin-cair/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tolak_Angin

https://budi.com/bahanbaku/tolak-angin
2
5
https://meliana.com/madu/html

http://dechacare.com/Tolak-Angin-P83-1.html

https://ranitulaadsari/mediaobat/tolak.anginku

2
5

Anda mungkin juga menyukai