Anda di halaman 1dari 21

Hematemesis Melena Akibat

Sirosis Hati
Kelompok 10
1211012013 Nanda Putri Utami
1211012045 Carmelia Saraswati
1211013016 Daeng Erlangga
1211013022 Afifah Makhirliana
1211013040 Ade Jihan Rosida
1211013051 Rafiqha Nurul F
1111013057 Riski
1111013048 Atika Tirta Sari

Definisi
Hematemesis adalah muntah darah berwarna merah
kehitaman seperti kopi, tidak berbusa, bercampur
makanan dan pH asam lambung yang berasal dari
saluran cerna bagian atas.
Melena adalah buang air besar darah berwarna hitam,
encer yang berasal dari saluran cerna bagian atas.

Penyebab
Salah satu penyebab hematemesis melena adalah
kerusakan pembuluh darah di lendir pada saluran
pencernaan dan sirosis hepatis karena tekanan darah
portal yang meningkat.

Patofisiologi

Gagal hepar sirosis kronik, kematian sel dalam hepar


termasuk penyebab hematemesis melena yang dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta.
Sebagai akibatnya, terbentuk saluran kolateral pada
dinding abdominal anterior.
Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena
tersebut menjadi mengembang oleh darah dan membesar.
Pembuluh darah yang berdilatasi ini disebut varises dan
dapat pecah sehingga mengakibatkan hemoragi
gastrointestinal. Hal ini dapat menyebabkan hematemesis
melena.

Gejala klinis

Demam ringan (38-39C)


Mual, muntah darah berwarna kehitaman
BAB berwarna hitam dan berbau busuk
Tekanan darah menurun (90/60 mmHg)
Distensi abdomen
Bising usus hiperaktif
Berkeringat, membran mukosa pucat
Lemah, pusing
Ekstremitas dingin
Wajah pucat
Turgor kulit jelek

Diagnosis
1. Tanyakan riwayat atau perjalanan penyakit
2. Pemeriksaan tanda vital seperti denyut nadi, tekanan
darah dan pernapasan.
3. Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan endoskopi
4. Lakukan tes darah

Parameter Pemeriksaan Lab


Indeks hati umumnya digunakan untuk menilai prognosis sirosis hati
dengan hematemesis melena.
Parameter 0 1 2
Albumin (g%) >3.6 3-3.5
<3
Bilirubin (mg%) <2
2-3
<3
Gangguan kesadaran Minimal 0
Asites Minimal 0
Interpretasi
Gagal hati ringan :0-3
Gagal hati sedang: 4-6
Gagal hati berat : 7-10
Pada gagal hati ringan, angka kematian sekitar 0-16% sedangkan pada
gagal hati sedang-berat sekitar 18-40%.

Urine
Dalam urin terdapat urobilinogen, juga terdapat bilirubin bila penderita ada ikterus.
Pada penderita dengan asites, maka ekskresi natrium berkurang, dan pada penderita
yang berat ekskresinya kurang dari 3 meq (0,1).
Tinja
Mungkin terdapat kenaikan sterkobilinogen. Pada penderita ikterus ekskresi pigmen
empedu rendah.
Darah
Biasanya dijumpai normositik normokromik anemia yang ringan, kadang-kadang dalam
bentuk makrositer, yang disebabkan kekurangan asam folat dan vitamin B12 atau karena
splenomegali. Bilamana penderita pernah mengalami perdarahan gastrointestinal, maka
akan terjadi hipokromik anemia. Juga dijumpai leukopeni bersama trombositopeni.
Waktu protombin memanjang dan tidak dapat kembali normal walaupun telah diberi
pengobatan dengan vitamin K. gambaran sumsum tulang terdapat makronormoblastik
dan terjadi kenaikan plasma sel pada kenaikan kadar globulin dalam darah.
Tes faal hati
Penderita sirosis banyak mengalami gangguan tes faal hati, lebih-lebih lagi bagi
penderita yang sudah disertai tanda-tanda hipertensi portal. Hal ini tampak jelas
menurunnya kadar serum albumin <3,0% sebanyak 85,92%, terdapat peninggian serum
transaminase >40 U/l sebanyak 60,1%. Menurunnya kadar tersebut di atas adalah sejalan
dengan hasil pengamatan jasmani, yaitu ditemukan asites sebanyak 85,79%.

Terapi
Tujuan pengobatan awal meliputi:
Resusitasi cairan yang adekuat
Koreksi koagulopati dan trombositopenia
Kontrol perdarahan
Pencegahan perdarahan ulang
Penjagaan fungsi hati

Managemen Penanganan

Terapi non farmakologi


Puasa
Diet hati lambung
Pantau perdarahan
Hindari alkohol

Terapi Farmakologi
Prinsip terapi obat:
Mengurangi tekanan portal dan varises dengan
mengurangi aliran darah vena porta melalui
vasokontriksi splanknik
Obat yang digunakan antara lain:
Octreotide
Somatostatin
Vasopressin
Terlipressin (triglycyl-lisin vasopressin)

Terapi Farmakologi
1. Transfusi Darah PRC (sesuai pendarahan yang terjadi dan
Hb).
Pada kasus varises transfusi sampai dengan Hb 10gr%, pada
kasus non-varises transfusi sampai dengan Hb 12gr%
2. Sementara menunggu darah dapat diberikan pengganti
plasma (misalnya dekstran/hemacel) atau NaCl 0,9% atau
RL
3. Untuk penyebab non-varises
a. Injeksi antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa
proton
b. Sitoprotektor yaitu sukralfat 3-4 x a gram atau teprenon
3x 1 tab
c. Antasida
d. Injeksi vitamin K untuk pasien penyakit sirosis hati

4. Untuk penyebab varises


a. Somatostatin bolus 250 ug + drip 250 J,lg/jam
intravena atau okreotida (sandostatin) 0,1 mg/2
jam
pemerian diberikan sampai perdarahan berhenti
atau bila mampu diteruskan 3 hari setelah
skleroterapiligasi varises esofagus
b. Propanol, dimulai dosi 2x10mg dosis dapat
ditingkatkan hingga distolik turun 20 mmHg atau
denyut nadi turun 20% (setelah keadaan)
c. Isosorbid dinitrat /mononitrat 2x1 tablet / hari
hingga keadaan normal
d. Metoklorpamid 3x10mg / hari

4. Pada pasien dengan pecah varises/penyakit hati kronik


/ sirosis hati diberikan
a. Laktulosa 4x 1sendok makan
b. Neomisin 4x500 mg. obat ini diberikan sampai tinja
normal

Somatostatin
Merupakan peptida dari asam amino 14
Somatostatin meningkatkan tonus pembuluh daah pada
saluran gastrointestinal dengan menginhibisi peptida
vasodilator
Karena kemampuan untuk menurunkan splanknik aliran
darah sehingga mengurangi tekanan portal dan varises
tanpa efek merugikan yang signifikan, obat in sering
digunakan untuk mengobati pendarahan varises yang
merupakan salah satu penyebab munculnya
hematemesis melena

Octreotide
Merupakan analog oktapeptida sintetis yang lebih
potensial dibandingkan somatostatin
Karena kemampuan untuk menurunkan splanknik aliran
darah sehingga mengurangi tekanan portal dan varises
tanpa efek merugikan yang signifikan, obat in sering
digunakan untuk mengobati pendarahan varises yang
merupakan salah satu penyebab munculnya
hematemesis melena

Vasopresin
Vasopresin (hormon antidiuretik) merupakan
vasokontriksor nonselektif yang potensial
Vasopresin mengurangi tekanan porta melalui
vasokontriksi splanknik yang menyebabkan penurunan
aliran darah splanknik

Terlipressin (Glypressin)
Merupakan vasopresin prodrug sintetik yang
memiliki aktifitas vasokontriksor intrinsik.
Cara kerjanya sama dengan Vasopresin namun
dengan toksisitas yang lebih rendah

Anda mungkin juga menyukai