2. Penandaan
Obat keras disebut juga obat daftar “G”, yang diambil dari bahasa Belanda. “G” merupakan
singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya, maksudnya obat dalam golongan ini
berbahaya jika pemakainnya tidak berdasarkan resep dokter.
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan
ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk
golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk
di dalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.
clopidogrel tidak termasuk kedalam DOWA jadi hanya bisa diberikan dengan resep dokter.
a) Produksi
1. PP No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
2. Permenkes No 1799 Tahun 2010 Tentang Industri Farmasi
3. Permenkes No 16 Tahun 2015 Tentang Perubahan Permenkes 1799 Tahun 1010 Tentang
Indutri Farmasi
4. Permenkes No 1010/Menkes/ Tahun 2008 Tentang Registrasi Obat
5. Kepmenkes No 328 Tahun 2013 Tentang Fornas
b) Ditribusi
1. Permenkes No 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
2. Permenkes No 30 tahun 2017 Tentang Perubahan ke dua atas Permenkes No 1148 Tahun
2011 Tentang PBF
3. Surat Keputusan Kepala Badan POM No 7542 Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis
CDOB
4. UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
5. UU No 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
6. PP No 44 Tahun 2010 Tentang Prekursor
7. Permenkes RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan
Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000. Penggolongan obat ini terdiri dari: obat
bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
8. Permenkes No 3 Tahun 2015 Peredaran penyimpanan peredaran dan pemusnahan
c) Pelayanan
1. Undang – Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Permenkes No 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi izin praktek dan izin Kerja Tenaga
Kefarmasian
3. Permenkes No 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
4. Permenkes No 73 Tahun 2016 Tentang Standar pelayanan Kefarmasian di Apotek
5. Permenkes No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
6. Permenkes No 9 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik
7. Permenkes No 9 tahun 2017 tentang Apotek
8. Permenkes No 41 tahun 2017 tentang perubahan penggolongan Narkotik
9. Permenkes No 3 Tahun 2017 tentng perubahan penggolongn psikotropik
4. Nomor Registrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kotak No. 1 : membedakan nama obat jadi
Kotak No. 2 : menggolongkan golongan obat
Kotak No. 3 : membedakan jenis produksi
Kotak No. 4-5 : membedakan periode pendaftaran obat jadi
Kotak No.7-8 : menunjukan nomor urut pabrik
Kotak No. 9-11 : menunjukan nomor urut obat jadi yang disetujui di masing-masing
pabrik
Kotak No. 12-13 : menunjukan macam sediaan jadi
Kotak No. 14 : menunjukan kekuatan sediaan obat jadi
Kotak No. 15 : menunjukan kemasan yang berbeda untuk tiap nama kekuatan dan bentuk
sediaan obat jadi
Kotak nomor 1
D : Nama Dagang
G : Nama Generik
Kotak nomor 2
N : Golongan obat narkotik
P : Golongan obat Psikotropika
T : Golongan obat Bebas terbatas
B : Golongan obat bebas
K : Golongan obat keras
Kotak nomor 3
I : Obat jadi Impor
E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal
X : Obat jadi untuk keperluan khusus