-
6. Mekanisme kerja dan fungsi obat : Bisoprolol secara selektif mem-blok stimulasi
katekolamin reseptor β1-adrenergik di jantung dan otot polos pembuluh darah. Hal ini
menyebabkan penurunan denyut jantung, curah jantung, tekanan darah sistolik dan
diastolik, dan mungkin hipotensi ortostatik refleks. Pada dosis yang lebih tinggi
(misalnya 20 mg dan lebih besar) bisoprolol kompetitif dapat menghalangi reseptor β2-
adrenergik di bronkus dan otot polos pembuluh darah menyebabkan bronkospasme dan
vasodilatasi.
-
Inhibitor selektif reseptor beta 1-adrenergik; blok beta 1-reseptor kompetitif, dengan
sedikit mempengaruhi atau tidak berpengaruh pada beta 2-reseptor pada dosis < 20 mg
-
Mekanisme aksi farmakologi obat hipertensi bisoprolol belum sepenuhnya diketahui.
Beberapa factor yang terlibat dalam mekansime antihipertensi :
1. Penurunan curah jantung
2. Penghambatan pelepasan renin oleh ginjal
3. Pengurangan aliran tonus simpatis dari pusat vasomotor pada otak.
7. Kontraindikasi Bisoprolol
Gagal jantung akut atau selama episode dekomposisi gagal jantung yang memerlukan
terapi intravena inotropik.
Syok kardiogenik.
Blok AV derajat 2 atau 3 (tanpa peacemaker).
Sindrom sinus.
Blokade sinoatrial.
Bradikardia yang kurang dari 60 denyut/menit sebelum memulai pengobatan.
Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg).
Asma bronkial parah atau penyakit paru obstruktif kronik yang parah.
Tahap akhir penyakit oklusif arteri periferal dan sindrom Raynaud.
Faeokromositoma yang tidak diobati.
Asidosis metabolik.
Hipersensitif terhadap bisoprolol
3.Dosis Umum : Dosis lazim dewasa untuk ascites, gagal jantung kongestif, edema,
hipertensi, oliguria nonobstruktif, edema paru, gagal ginjal, dan oliguria :
6.Mekanisme Kerja dan fungsi obat : Furosemide adalah obat yang termasuk loop diuretic
yang merupakan turunan asam antranilat. Obat ini bekerja dengan cara membuang cairan
berlebih di dalam tubuh. Cairan berlebihan yang tidak bisa dikeluarkan dengan
semestinya ini disebabkan oleh penyakit-penyakit seperti gagal jantung, penyakit ginjal
maupun kelainan pada hati. Hal ini menyebabkan tubuh cepat lelah, sesak nafas, serta
kaki dan pergelangan membengkak. Kondisi inilah yang disebut edema.
7 Kontra Indikasi :-. jangan menggunakan furosemide untuk pasien yang memiliki
riwayat alergi terhadap furosemide.
Efek samping pada saluran gastrointestinal seperti mual, muntah, anoreksia, iritasi mulut
dan lambung, diare, dan sembelit.
Efek samping yang umum lainnya misalnya gangguan pendengaran, pusing, sakit kepala,
juga penglihatan kabur.
Furosemide juga menyebabkan efek samping yang cukup berat seperti anemia aplastik,
anemia hemolitik, trombositopenia, agranulositosis, leukopenia, dan eosinofilia.
Efek samping pada kulit misalnya nekrolisis epidermal toksik, sindrom stevens-johnson,
eritema, ruam, dermatitis eksfoliatif, dan bisa menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif
terhadap sinar matahari.
Furosemide juga bisa menyebabkan hipotensi ortostatik yang akan bertambah buruk jika
anda juga mengkonsumsi alkohol, barbiturat atau narkotika.
DAFTAR OBAT YANG DI BERIKAN PADA PASIEN
- Sublingual : 5-10 mg
- Oral : sehari dalam dosis terbagi, angina 30-120 mg, dosis maksimum 240 mg/hr
- Infus Intravena : 2-10 mg/jam; dosis lebih tinggi sampai 20 mg/jam mungkin diperlukan
4. Dosis untuk pasien yang bersangkutan ; 3x 1 hari 5mg
5. Cara pemberian obat : Per oral
6. Mekanisme kerja dan fungsi obat :
Isosorbide dinitrate adalah jenis vasodilator. Obat ini mengendurkan pembuluh darah,
meningkatkan persediaan darah dan oksigen ke jantung. Obat ini digunakan untuk mencegah
sakit di dada yang disebabkan oleh angina.
7. Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif hipertrofik,
stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia berat,
trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit
8. Efek samping obat :
Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi
bradikardi paradoksikal). Efek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat,
mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop,
pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.
DAFTAR OBAT YANG DI BERIKAN PADA PASIEN
Untuk dosis melalui mulut (per oral) tergantung dari indikasi penggunaannya, misalnya:
Selain itu, asam asetilsalisilat juga befungsi sebagai penghambat pembentukan enzim
dan mencegah pembekuan darah.
8. Efek samping obat : Timbulnya perasaan tidak nyaman pada lambung dan daerah
sekitar ulu hati
3. Gula Darah
GDA : 78 mg %
3. Faal Ginjal
a. UREAS :163,7 MG %
b. Creatinin : 3,38 mg %
c. Uric Acid : 7,8 mg 5
4. Faal hati
a. SGOT :82,3
b. SGPT : 61,3
c. Bill total : 0,70
d. Bill Direct :0,32
e. HbsAg :negatif
5. EKG
a. Susp. Left ventrikel hypertropi
b. ST segmen depresion ( lateral, anterior )
ASUHAN KEPERAWATAN
DECOMPENSASI CORDIS
DI RUANAGAN MELATI
CI LAHAN CI INSTITUSI
PROGRAM SI KEPERAWATAN