Anda di halaman 1dari 4

LEAFLET SPJOKLIRONOLACTONE

Komposisi : tiap tabler mengandung SPIRONOLACTONE 25 mg


Farmakologi
Mekanisme kerja : Spronolactone adalah agonis farmakologis spesifik dari aldosteron.
Berperan terutama melalui peningkatan kompetitif reseptor-reseptor pada tempat pertukaran
natrium-kalium yang bergantung pada distal confuted renal tubule. Spironolactone
menyebabkan peningkatan jumlah natrium dan air untuk diekskresi. Sedangkan kalium
ditahan (retensi) . spironolaktone bertindak baik sebagai obat diuretik maupun sebagai
antihipertensi melalui mekanisme ini. Spironolaktone dapat diberikan tunggal atau komninasi
dengan obat diuretik lainnya yang bekerja pada tubulus ginjal yang lebih proksimal.
Spironolaktone efektif menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien pasien
dengan hiperaldosteronisme primer spironolaktone juga efektif pada banyak kasus hipertensi
esensial . meskipun terdapat fakta bahwa sekresi aldosteron mungkin masih dalam batas
normal pada hipertensi esensial ringan
Melalui mekanismenya untuk melawaan (antagonis) efek aldosteron,spironolaktone
menghambat pertukaran natrium untuk kalium tubulus ginjal distal dan membantu mencegah
kehilngan kalium . spironolakton tidak tampak meningkatkan asam urat serum, mencetuskan
gout atau mengubah metabolisme karbohidrat. (Brosur obat produksi pabrik Dexa)
Mekanisme kerja :
• Antagonis reseptor mineralokortikoid tiruan steroid (antagonis aldosteron) .
• Mengekspos efek magnesium-dan potasium-hemat, natriuretik, diuretik, dan hipotensi. efek
oleh penghambat kompetitif efek fisiologis hormon adrenokortikortikal aldosteron pada
tubulus ginjal distal, miokardium, dan pembuluh darah.
• Umumnya tidak menyebabkan deplesi kalium atau mempengaruhi metabolisme glukosa
atau ekskresi asam urat.
• Antagonis reseptor androgen dan progesteron. (AHFS.2011)
Indikasi
Edema, hipertensi, CHF, Primary Aldosteronism, Hypokalemia, Precocious Puberty,
Hirsutism. (AHFS.2011)
Spironolaktone di indikasikan untuk pelaksanaan : (Brosur obat produksi pabrik Dexa)
Hiperaldosteronisme primer : untuk diagnosis dan pengobatan pada hiperaldosteronisme
primer
Kondisi-kondisi edematosa untuk pasien dengan :
Gagal jantung kongestif
Sirosis hati disertai dengan edema dan atau asites
Sindrom nefrotik
Hipertensi esensial

Kontraindikasi
Spironolaktone dikontraindikasikan pada pasien dengan anuria, gangguan ginjal akut,
gangguan fungsi eksresi ginjal yang signifikan , hiperkalemia, sensitif terhadap
spironolaktone atau kehamilan (AHFS.2011)

Dosis dan pemberian


1. Diagnosa dan pengobatan Hiperaldosteronisme primer
Bila waktu test lam diberikan dosis 400 mg/hari selama 3-4 minggu
Bila waktu test singkat diberikan dosis 400mh/hari selama 4 hari
2. Edema jantung
Dewasa 50 – 100 mg/hari dalam dosis tunggal tau terbagi
Edema akibat sirosis hati (dengan atau tanpa ascites)
Dewasa 300 – 600 mg/hari
Edema akibat sindrom nefrotik
Biasanya 100-200 mg/hari
3. Hipertensi esensial
Dewasa : dosis awal 25mg/hari, kemudian dinaikkan menjadi 100mg/hari dalam dosis
tunggal atau terbagi dua. Dosis diatur sesuai dengan tekanan darah dan kadar kalium
serum (Brosur obat produksi pabrik Dexa)
4. CHF
Oral: Awalnya, 12,5-25 mg sehari digunakan pada pasien yang menerima inhibitor
ACE dan diuretik loop dengan atau tanpa glikosida jantung.
Kenaikan menjadi 50 mg setiap hari setelah 8 minggu pada pasien yang menunjukkan
tanda dan gejala gagal jantung progresif dan memiliki konsentrasi kalium serum <5,5
mEq / L.215
Turun menjadi 25 mg setiap hari jika hiperkalemia terjadi. (AHFS.2011)
5. Hypokalemia
Oral: 25-100 mg/Hari
6. Hirsutisme
Oral: 50-200 mg daily.a Regresi hirsutisme terbukti dalam 2 bulan, maksimal dalam 6
bulan, dan telah dipertahankan selama ≥ 16 bulan dengan terapi lanjutan.
(AHFS.2011)

Interaksi obat
ACE inhibitor, digoxin, alkohol, kortikosteroid, barbiturat, Acetylsalicylic acid ,Amantadine,
Amphotericin B, Angiotensin II receptor antagonists, Aspirin, Caffeine, Candesartan,
Captopril, Carbenoxolone, Clofibrate, Colestyramine (Stockley’s. Ed 9)

Efek samping
Hiperkalemia, hiponatremia, anoreksia, mual, muntah, diare, kram perut, gastritis, perdarahan
gaster, ulserasi, sakit kepala, mengantuk, lesu, ataksia, kebingungan mental, demam, ruam,
anafilaksis, vaskulitis, urtikaria, ginekomastia, libido menurun, impotensi relatif pada laki-
laki, ketidakteraturan haid, amenore, perdarahan pascamenopause, peningkatan konsentrasi
BUN. (AHFS.2011)
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan, terhindar dari sinar matahari
Nomor Batch/Registrasi/Exp Date/Harga

Nomor Batch : Av432

Registrasi : GKL 1710046410A1

Exp Date : 07-2022

Harga ;

Regulasi

Spironolaktone termasuk dalam golongan Obat Keras yang diataur dalam Ordonansi Obat
keras St. No 419 tahun 1949. Dalam pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa Penyerahan persediaan
untuk penyerahan dan penawaran untuk penjualan bahan-bahan G, demikian pula memiliki
bahan-bahan ini dalam jumlah sedemikian rupa sehingga secara normal tidak dapat diterima
bahwa bahan-bahan ini hanya diperuntukan pemakaian pribadi adalah dilarang. Larangan ini
tidak berlaku untuk pedagang-pedagang besar yang diakui, apoteker-apoteker yang
memipmin apotek dan Dokter hewan. Dengan obat penandaan yang diataur dalam
Kepmenkes NO.02396/A/SK/VIII/86 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar G. Pasal 2
ayat : Pada etiket dan bungkus luar obat jadi yang tergolong obat keras harus dicantumkan
secara jelas tanda khusus untuk obat keras. Ayat 2: ketentuan dimaksud dalam ayat (1)
merupakan pelengkap dari keharusan mencantumkan kalimat “Harus dengan resep dokter”
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 197/A/SK/77. Pasal 3 ayat 1:
Tanda khusus obat keras adalah lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi.

Anda mungkin juga menyukai