Anda di halaman 1dari 2

Spironolactone untuk Pengobatan Diuretika

Nama Dagang: Aldactone (Soho), *Aldazide (Soho), Carpiaton (Fahrenheit), Letonal (Otto),
Spirola (Kalbe Farma), Spirolacton (Phapros).
Diuretik sering disebut juga dengan tablet air. Spironolactone (7-Acetylthio-3-oxo-17-
pregn-4-ene-21 ,17-carbolactone) dikenal sebagai diuretik hemat kalium karena, tidak seperti
beberapa diuretik lain, spironolactone tidak menyebabkan tubuh kehilangan kalium.

Spironolactone digunakan untuk mengobati edema (bengkak karena terlalu banyak cairan),
yang disebabkan karena adanya kerusakan hati, penyakit ginjal atau karena gagal jantung.
Spironolactone mampu mencegah penumpukan cairan dengan cara meningkatkan jumlah urin
yang diproduksi oleh ginjal atau karena sebab lain seperti hiperaldosteronisme primer.
Yang harus diperhatikan dalam pengobatan dengan spironolactone yaitu:
Diuretik dapat mengakibatkan tubuh kehilangan terlalu banyak air dan dehidrasi,
sehingga membuat tubuh merasa haus dan kulit terasa kering.
Jangan berhenti minum spironolactone tanpa konsultasi dengan dokter walaupun
sudah merasa baik.
Deskripsi:
Spironolactone merupakan potassium-sparing diuretic (water pill) yang mencegah tubuh dari
penyerapan garam yang terlalu banyak dan menjaga tubuh dari kekurangan kadar potassium.

Indikasi:
1. Untuk mengobati kondisi dimana terlalu banyak terdapat aldosterone dalam tubuh.
(Aldosteron adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenalin untuk membantu
mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh).
2. Untuk mengobati edema (fluid retention) pada penderita gagal jantung kongestif,
cirrhosis pad hati, atau gangguan ginjal yang disebut sindrom nefrotik.
3. Untuk mengobati atau mencegah hipokalemia Kadar potassium rendah dalam darah).

Dosis:
1. Dosis awal: 25 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.
2. Jika setelah 1 bulan pasien masih memiliki gejala tetapi kadar potassium dalam
keadaan normal, tambahkan dosis menjadi 50 mg melalui mulut (per oral), 1 kali
sehari.

Efek Samping:
Efek CNS (sakit kepala, keadaan mengantuk, ataksia, kebingungan mental);EfekGI (kram,
diare); Endokrin & metabolis (gynecomastia, hirsutism, ketidakteraturan menstruasi,
impotensi, acidosis sedang, hiponatremia, hiperkalemia, dan peningkatan BUN (blood urea
nitrogen) yang temporer).

Instruksi Khusus:
1. Sebelum memulai terapi, periksa serum K <5mmol/L & Cr<250 micromol/L (2.8
mg/dL)
2. Hindari pada pasien dengan hiperkalemia atau kerusakan ginjal akut.
3. Gunakan dengan hati-hati padapasien yang berisiko meningkatkan kemungkinan
hiperkalemia (misalnya diabetes mellitus, pada orang yang lebih tua, pasien dengan
kerusakan hati atau ginjal)
4. Serum K dan Cr harus diukur setelah 4-6 hari dari dimulainya pengobatan. (Jika kadar
serum K antara 5-5.5 mmol/L, kurangi setengah dosis. Jika kadar serum K >5.5
mmol/L, hentikan pemberian Spironolactone)
5. Jika dosis ditingkatkan hingga 50 mg/hari, periksa serum K dan Cr 1 minggu setelah
dosis ditingkatkan.
6. Serum K dan Cr harus diawasi terus selama terapi.

Anda mungkin juga menyukai