Anda di halaman 1dari 25

OBAT-OBAT YANG

MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
(Diuretik & Antidiuretik)
Kafa Asyya Fuady 09180000032 Sindia Mirna Wahyuni 09180000056
Dwivani Nur Salsabila 09180000042 Ayu Dwi Lestari 09180000060
Erika Saputri 09180000048 Tr i d a r a F e b r u a l u k i 09180000069
Pu t r i Wahy un i 09180000055
Cairan & Elektrolit
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price, 2006).
Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-
partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Price,
Silvia, 2006).
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari
airtubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan
danelektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu
terganggu makaakan berpengaruh pada yang lainnya.
Diuretik
Diuretik adalah obat yang digunakan untuk membuang kelebihan garam dan
air dari dalam tubuh melalui urine. Diuretik atau diuretic tersedia dalam bentuk
obat minum atau suntik.
Fungsi utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti
mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstrasel kembali menjadi normal.
Beberapa jenis diuretik bisa digunakan untuk mencegah dan mengatasi
altitude sickness, meredakan edema pada gagal ginjal, membantu penanganan
diabetes insipidus jenis tertentu, dan membantu menegakkan diagnosis
hiperaldosteronism.
Obat ini juga digunakan untuk menurunkan tekanan cairan dalam mata
(tekanan intraokular), yang berguna untuk mengatasi glaukoma. Diuretik yang
menurunkan kadar kalium juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi
hiperkalemia (Karch, 2011).
Cara Kerja Diuretik
• Tubuli Proksimal
Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang disini direabsorpsi secara
aktif untuk kurang lebih 70% antara lain ion Na+ dan air, begitu pula dengan
glukosa dan ureum. Karena reabsorpsi berlangsung secara proporsional,
maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma.
• Lengkungan Henle (Henle’s loop)
Di bagian menaik dari Henle’s loop ini kurang lebih 25% dari semua ion Cl-
yang telah difiltrasi direabsorsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif
dari Na+ dan K+ tetapi tanpa air, hingga filtrate menjadi hipotonis.
• Tubuli Distal
Di bagian pertama segmen ini, Na+ direabsorpsi secara aktif pula tanpa air
hingga filtrat menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. Senyawa thiazida dan
klortalidon bekerja di empat ini dengan memperbanyak ekskresi Na+ dan Cl-
sebesar 5-10%. Di bagian kedua segmen ini, ion Na+ ditukarkan dengan ion
K+ atau NH4+. Proses ini dikendalikan oleh hormone anak ginjal aldosteron.
• Saluran Pengumpul
Hormon antidiuretik ADH (vasopresin) darihipofisis bertitik kerja di sini
dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini.
Diuretik dapat dibagi menjadi 5
golongan obat yaitu:
Diuretik Osmotik
Diuretik Penghambat Karbonik Anhidrase
Diuretik Kuat (Diuretik Lengkungan/Ansa)
Diuretik Tiazid
Diuretik Hemat Kalium
Diuretik Osmotik
•Diuretik osmotik meningkatkan jumlah cairan tubuh yang disaring
keluar oleh ginjal, sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali
oleh ginjal.
•Diuretik yang termasuk jenis jenis diuretik osmotik adalah mannitol.
•Efek Samping : Perluasan volume ekstraseluler, Dehidrasi dan
Hipernatremia.
Manitol
Bentuk sediaan: Infus
Merek dagang: Infusan M-20, Mannitol, Otsu-Manitol 20
Dosis manitol bagi orang dewasa yang digunakan untuk mengurangi
tekanan di dalam otak atau bola mata adalah 0,25-2 g/kgBB. Infus
diberikan melalui pembuluh vena dalam (intravena) pada larutan yang
mengandung manitol 15-25%, selama 30-60 menit.
Diuretik Penghambat Karbonik
Anhidrase
•Diuretik jenis penghambat karbonat anhidrase bekerja dengan
meningkatkan pengeluaran asam bikarbonat, natrium, kalium, dan
air pada bagian tubulus renalis ginjal.
•Diuretik yang termasuk jenis penghambat karbonat anhidrase adalah
acetazolamide.
•Efek Samping : Asidosis Metabolik Hiperkloremik, Batu ginjal,
Pembuangan Kalium ginjal, Rasa kantuk dan parestesi.
Acetazolamide
Bentuk sediaan: tablet
Merek dagang: Glauseta
Mencegah dan meredakan gejala penyakit ketinggian
Dewasa: 500-1000 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dianjurkan untuk
diminum 1-2 hari sebelum pendakian. Jika diperlukan, dapat dilanjutkan selama 2 hari saat
berada di dataran tinggi.

Epilepsi dan glaukoma


Dewasa: 250-1000 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dapat diminum
sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.
Anak di atas 12 tahun: 8-30 mg/kgBB, dalam dosis yang dibagi menjadi beberapa jadwal
konsumsi. Dosis maksimal adalah 750 mg per hari.

Diuresis
Dewasa: 230-375 mg, sekali sehari.
Diuretik Kuat (Diuretik
Lengkungan/Ansa)
•Diuretik loop bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan
natrium pada loop (lengkung) Henle di dalam ginjal. Hal ini akan meningkatkan
jumlah air dan garam yang dikeluarkan melalui urine.
•Obat diuretik yang termasuk golongan diuretik loop adalah bumetanide dan
furosemide.
•Efek Samping: Alkalosis Metabolik Hipokalemik, Ototoksisitas, Hiperurikemia,
Hipomagnesemia, Reaksi alergi
Bumetanide
Bentuk sediaan: tablet dan suntikan
Merek dagang: -
 Kondisi: pengobatan edema
Dewasa : 1 mg dosis tunggal. Jika diperlukan bisa diberikan
tambahan dosis 1 mg setelah 6–8 jam.
Lansia : 0,5 mg perhari.
Diuretik Tiazid
•Thiazide bekerja dengan mengurangi penyerapan natrium atau klorida pada
distal tubulus ginjal, sehingga meningkatkan produksi urine. Selain itu, thiazide
dapat merelaksasi pembuluh darah, sehingga efektif dalam menurunkan
tekanan darah.
•Obat diuretik yang termasuk golongan thiazide adalah indapaminde,
hydrochlorothiazide, dan chlorthalidone.
•Efek Samping : Alkalosis Metabolik Hipokalemik, Hiperurikemia, Gangguan
Toleransi Karbohidrat, Hiperlipidemia, Hiponatremia, Reaksi alergi.
Indapamide
Bentuk sediaan: tablet
Merek dagang: Natrilix SR, Aldapres,
dan Bioprexum plus

Kondisi: pengobatan edema


Dewasa: 2,5 mg, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg per
hari setelah 1 minggu pengobatan.
Kondisi: pengobatan hipertensi
Dewasa: 1,25–2,5 mg, sekali sehari.
Diuretik Hemat Kalium
•Diuretik hemat kalium bekerja dengan meningkatkan volume cairan dan natrium
di dalam urine dengan tetap mempertahankan kadar kalium di dalam tubuh.
•Obat diuretik yang termasuk golongan diuretik hemat kalium adalah amiloride,
eplerenone, spironolactone, dan triamterene.
•Efek samping: Hiperkalemia, Asidosis Metabolik Hiperkloremik, Ginekomasti,
Gagal ginjal akut, Batu ginjal.
Amiloride
Bentuk sediaan: tablet
Merek dagang: Lorinide Mite
Kondisi: pengobatan edema
Dewasa: dosis awal 5–10 mg per hari. Jika digunakan bersamaan dengan
diuretik lain atau obat antihipertensi, dosis yang diberikan adalah 2,5 mg
per hari. Dosis maksimal: 20 mg per hari.
Antidiuretik
Antidiuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
suatu kondisi, sifat atau penyebab turunnya laju urinasi. Antidiuretik
memiliki khasiat yaitu mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal
dengan jalan meningkatkan resorpsi kembalinya oleh tubuli ginjal.
Penggunaannya untuk menguji fungsi hipofisis berdasarkan daya
kerjanya menstimulir ekskresi ACTH. Terutama digunakan pada
diabetes insipidus, yang bergejala poliuria (berkemih banyak) akibat
kekurangan ADH.
Cara Kerja
Cara kerja antidiuretika adalah dengan mengatur penyerapan kembali
molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan
dinding tubulus ginjal, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin.
Pengaruh antidiuretik pada pembentukan urine adalah jika kadar
Antidiuretika meningkat maka tubuh akan mempertahankan kadar air dalam
darah dengan cara mengeluarkan air dari nefron melalui tubulus kontortus
proksimal. Di sana air akan diserap kembali oleh tubuh dan keluar dari nefron
sehingga urine berkurang.
Jadi, antidiuretika mempengaruhi kinerja penyerapan air di tubulus kontortus
proksimal.
Penggolongan Obat Antidiuretik dibagi menjadi :
Alamiah : Vasopresin
Sintetis : Desmopresin dan Terlipresin
Vasopresin
Vasopressin adalah hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh otak di kelenjar
yang dinamakan hipotalamus, dan disimpan di kelenjar pituitari atau hipofisis.
Hormon ini bertugas dalam membantu ginjal untuk mengatur kadar air di dalam
tubuh.
Untuk mengurangi frekuensi buang air kecil, mengontrol rasa haus, dan
menjaga asupan air yang dibutuhkan oleh penderita diabetes insipidus,
vasopressin sintetis tersedia dalam bentuk suntikan.
Selain bertugas mengatur kadar air di dalam tubuh, suntikan vasopressin juga
digunakan untuk mengendalikan perdarahan karena pecah varises esofagus pada
penderita kerusakan hati (sirosis).
Vasopressin bekerja dengan cara mengurangi pasokan urine yang
dikeluarkan, dan membantu ginjal untuk menyerap kembali pasokan air ke dalam
tubuh. Selain itu, obat ini juga berfungsi menyempitkan pembuluh darah.
Merek dagang: Farpresin
Dosis Vasopressin
Diabetes insipidus : 0,25-1 ml (5-20 unit), tiap 4 jam.
Perdarahan akibat pecah varises : 1 ml (20 unit) dilarutkan dalam infus sebanyak
100 ml glukosa 5%, diberikan selama 15 menit.
Efek Samping Vasopressin
• Sakit kepala atau pusing
• Mual dan muntah
• Perut kembung atau kram perut
• Kelelahan yang disebabkan hiponatremia
• Keringat berlebihan
• Keracunan karena terlalu banyak kadar air di dalam tubuh
• Gatal-gatal
• Sesak napas
• Denyut jantung yang kian cepat atau sangat lambat
• Nyeri dada, berkurangnya sirkulasi darah ke jantung, hingga serangan jantung.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai