DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2020
Kasus
DS : bronkitis Ketidakseimbangan
- Klien mengaatakan ↓ Nutrisi: kurang dari
tidak nafsu makan Hipertropi & hyperplasia kebutuhan
- Klien merasa mual kelenjar mukus
- Klien mengataakaan ↓
berat baadannya turun Merangsang mukosa
bronkus
DO: ↓
- Klien tampak lemas Peningkatan jumlah sel
dan lesu goblet
- Setelah dilakukan ↓
pengkajian, BB klien Peningkatan produksi
dari 65 kg menjadi 60 mucus
kg ↓
Anoreksia
↓
Ketidakseimbangan
Nutrisi: kurang dari
kebutuhan
DS : bronkitis Keletihan
- Klien mengatakan ↓
tidak bisa tidur Hipertropi & hyperplasia
kelenjar mukus
DO : ↓
- pola tidur kurang dari Merangsang mukosa
4 jam sehari bronkus
- TTV: ↓
Respirasi : 24x/menit, Peningkatan jumlah sel
Nadi : 100x/menit, goblet
Suhu : 37 ℃ ↓
Peningkatan produksi
mucus
↓
Perkembangan
mikroorganisme
infeksius
↓
Mucus sangat purulen
↓
Batuk berdahak, sesak
↓
Sesak di malam hari
↓
Gangguan tidur
↓
keletihan
B. DIAGNOSA DATA
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d mukuss berlebih (00031)
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan
makanan kurang dari RDA (00002)
3. Keletihan b.d gangguan tidur (00093)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Hasil kriteria Intervensi
Keeperaw
atan
1. Ketidakefe Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
ktifan keperawatan selama 1×24 1. Buka jalan nafas dengan
bersihan jam, diharapkan masalah Teknik chin lift atau jaw
jalan napas teratasi dengan kriteria hasil : thrust, sebagai mana
b.d mukuss Status pernafasan: kepaten mestinya
berlebih jalan nafas 2. Posisikan pasien untuk
Indikattor Skala Skala memaksimalkan ventilasi
awal akhir 3. Buang secret dengan
Kedalama 3 5 memotivasi pasien untuk
n inspirasi melakukan batuk atau
Kemampu 3 5 menyedot lendir
an 4. Memotivasi pasien untuk
mengeluar bernafas pelan, dalam,
kan secret berputar dan batuk
Batuk 3 5
Akumulasi 3 5 Peningkatan manajemen
sputum batuk
1. Dukung pasien menarik
Status pernafasan nafas dalam beberapa kali
Indicator Skala Skala 2. Dukung pasien untuk
awal akhir melakukan nafas dalam,
frekuensi 3 5 bungkukkan kedepan,
nafas lakukan tiga atau empat kali
Irama 3 5 hembusan ( untuk membuka
pernafasan area glottis)
Kedalama 3 5 3. Minta pasien untuk menarik
n inspirasi nafas dalam, keluarkan
Suara 3 5 perlahan dan batukkan di
auskultasi akhir ekshalasi
nafas (penghembusan)
Monitor pernafasan
Perilaku berhenti merokok
1. Monitor kecepatan, irama,
Indikator Skala Skala
kedalaman, dan kesulitan
awal akhir
bernafas
Mengekpe 3 5
2. Monitor suara nafas
sikan
tamabahan ngorok atau
keinginan
mengi
untuk
3. Monitor kemampuan batuk
berhenti
efektif pasien
merokok
4. Monitor peningkatan
Mengekpr 3 5
kelelahan, kecemasan dan
esikan
kekurangan udara pada
kepercayaa pasien
n terhadap
kemampua
n untuk
berhenti
merokok
Membang 3 5
un strategi
yang
efektif
untuk
berhenti
merokok
Komitmen 3 5
terhadap
strategi
berhenti
merokok
2. Ketidaksei Setelah dilakukan tindakan Manajemen gangguan
mbangan keperawatan selama 1×24 makan
nutrisi: jam, diharapkan masalah 1. Kolaborasi dengan tim
kurang dari teratasi dengan kriteria hasil :. kesehatan lain untuk
kebutuhan Status nutrisi mengembangkan rencana
tubuh b.d Indikator Skala Skala perawatan dengan
asupan awal akhir melibatkan klien dan orang-
makanan Asupan 3 5 orang terdekatnya dengan
kurang dari gizi tepat.
RDA Asupan 3 5 2. Tentukan pencapain berat
makanan badan harian sesuai
Asupan 3 5 keinginan.
cairan 3. Rundingkan dengan ahli
Energi 3 5 gizi dalam menentukan
Resiko 3 5 asupan kalori harian yang
berat diperlukan untuk
badan/ mempertahan berat badan
tinggi yang sudah ditentukan
badan 4. Monitor intake/asupan dan
asupan cairan secara tepat.
Manajemen nutrisi
1. Tentukan status gizi
pasien dan kemampuan
(pasien) untuk
memenuhi kebutuhan
gizi
2. Tentukan apa yang
menjadi preferensi
makanan bagi pasien.
3. Tentukan jumlah kalori
dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan
gizi
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI