Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

COVID
Diajukan sebagi Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh :
Andika kurnia
Feriska tri
Raisa pasca
Almira lutfia
Nadisha putri

POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Uraian Kasus
Tn.A datang ke rumah sakit salamun pada hari Selasa, 17 Oktober 2022 pukul
09.00 WIB klien mengeluh demam sejak 3hari yang lalu disertai batuk berdahak
dan sesak nafas, klien tampak terlihat cemas akan kondisi nya dan klien sudah
tidak mandi selama 3 hari , terdapat suara mengi/whezzing. Hasil TTV : Tekanan
Darah : 110/70 mmHg HR : 96x/menit RR: 26x/menit SPo2 : 73% Suhu : 38`c

Pengkajian

Identitas klien
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 58 tahun
3. Tanggal Masuk : 16 Oktober 2020
4. Tanggal pengkajian : 16 Oktober 2020
5. Jenis kelamin : Laki-laki
6. Pekerjaan: PNS
7. Status : Menikah
8. Pendidikan : S1
9. Agama : Islam

→Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan Utama:

Klien mengeluh Sesak Nafas, demam disertai batuk berdahak

Riwayat Penyakit Terdahulu:

Klien mengatakan 3 sebelumnya sudah pernah dirawat di Rs. Salamun dengan


riwayat penyakit diabetes melitus, Klien dirawat 1 tahun yang lalu , Klien
mengatakan sudah mengalami penyakit DM sejak 10 tahun lalu.
Riwayat Kesehatan Sekarang:

2
Saat datang ke IGD Rs. Salamun klien mengatakan bahwa ia merasakan gatal
pada tenggorokannya , sesak nafas , dan sesak semakin berat setiap harinya ,
klien mengatakan bahwa suhu badannya juga tinggi.
 Kelelahan, kelemahan, tidak dapat tidur
 Pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun
 Nyeri dada yang timbulnya mendadak ( dapat/tidak berhubungan nyeri)
 Dispnea dengan/tanpa kerja
 Batuk dengan produksi sputum
 Stress
 Riwayat Kesehatan Keluarga:
Klien mengatakan didalam anggota keluarga nya tidak ada yang menderita
penyakit yang sama seperti yang diderita klien.
 DATA PSIKOLOGIS
Klien tidak memiliki gangguan yang berhubungan dengan kestabilan diri ,
maupun mental
 DATA SOSIAL
Hubungan klien dengan klien lain dalam satu ruangan dan juga perawat baik,
hubungan dengan keluarga baik, klien dapat kooperatif dalam berinteraksi dengan
tenaga kesehatan.
 DATA SPIRITUAL
Klien beragama islam. Sebelum sakit klien taat beribadah seperti sholat dan
mengaji tetapi saat ini klien tidak dapat menjalankan sholat 5 waktu, tetapi klien
selalu berdoa untuk kesembuhannya
Kebiasaan Sehari-hari :
 Nutrisi dan Cairan
- Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit makan 3 kali sehari , dengan porsi 1 piring, mual
dan muntah tidak ada, klien minum -+ 1500 cc / 24 jam , jenis minuman yaitu air
mineral dan kopi
- Selama Sakit
Klien mengatakan sejak sakit nafsu makan klien menurun , klien merasakan mual
seperti ingin muntah setiap makan , klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan

3
2-3 sendok makan dari 1 porsi makanan yang disediakan, klien minum -+ 900 cc /
24 jam, jenis minuman yaitu air mineral.
 Eliminasi
- Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali / hari , konsistensi lembek, tidak ada
konstipasi , klien mengatakan BAK -+ 4 kali/ hari , warna urine kuning , bau urine
khas
- Selama Sakit
Klien mengatakan selama sakit klien tidak BAB , klien BAK 3 kali / hari warna
urine kuning pekat , bau urine khas.
 Aktivitas
- Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit , klien dapat melakukan aktivitas sebagai kepala
rumah tangga, klien bekerja sebagai pegawai swasta
- Selama Sakit
Klien mengatakan selama sakit kegiatan aktivitas rumah tangganya dibantu oleh
sebagian perawat ruangan dan keluarga.

4
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Klien tampak lemah


 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : 15 ( M6V5E4 )
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 HR : 96x/menit
 RR : 26x/menit
 Spo2 : 78%
 Suhu : 38`c

- Kepala
Simetris , kepala bersih , penyebaran rambut merata, warna rambut hitam , mulai
beruban dan tidak ada kelainan
- Mata
Sklera putih , konjungtiva anemis , palpebra tidak ada edema, refleks cahaya + ,
pupil isokor.
- Hidung
Simetris, tidak ada polip , tidak ada perdarahan , tidak ada penurunan ketajaman
penciuman, dan tidak ada kelainan.
- Mulut dan Lidah
Keadaan mukosa bibir kering dan bibir klien tampak pucat , lidah berwarna putih
- Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris , frekuensi nafas 26 kali/menit , irama nafas cepat,
pasien menggunakan alat bantu nafas oksigen nasal kanul 5 liter/menit.
Palpasi : Traktil premitus seimbang kanan dan kiri, pengembangan sama di paru
kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : Vesikuler , terdapat nafas tambahan wheezing
- Jantung
Inspeksi : Letus kordis tidak terlihat
Palpasi : Letus kordis teraba di ICS 5 , dan akral hangat, CRT<2 detik

5
Perkusi : Batas atas ( ICS II line strenal dekstra ) , Batas bawah ( ICS V line
midclavicula sinistra ) , batas kanan ( ICS III line sternal dekstra ) , batas kiri
( ICS III line strenal sinistra )
Auskultasi : Bj 1 dan Bj 2 Reguler , Gallop tidak ada , murmur tidak ada
- Abdomen
Inspeksi : Simetris , tidak ada asites , tidak ada benjolan abdomen , tidak ada luka
operasi pada abdomen , dan tidak terpasang drain.
Auskultasi : Peristaltik usu 16x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , tidak ada pembesaran pada hepar
Perkusi : Timpani
- Gastrointestinal
Tampak bersih , Kemampuan berkemih baik , warna urine kuning, bau khas urine
, tidak ada distensi kandung kemih , tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
- Ekstremitas
Pada ekstremitas atas klien terpasang infus RL 20 Tpm pada tangan kiri, tidak
terdapat edema, akral teraba hangat, CRT<2detik.
- Kulit
Warna kulit klien sawo matang, tidak terdapat luka, tidak terdapat pitting edema

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 29 Oktober 2020

Foto thoraxs ( rontgen )

RT-PCR ( swab tenggorokan / sputum )

Antigen Rapid Diagnostic Test ( RDT )

6
A.Masalah Keperawatan

Klien datang ke rumah sakit salamun pada hari Selasa, 17 Oktober 2022 pukul
09.00 WIB klien mengeluh demam sejak 3hari yang lalu disertai batuk berdahak
dan sesak nafas, klien tampak terlihat cemas akan kondisi nya dan klien sudah
tidak mandi selama 3 hari , terdapat suara mengi/whezzing. Hasil TTV : Tekanan
Darah : 110/70 mmHg HR : 96x/menit RR: 26x/menit SPo2 : 73% Suhu : 38`c

B.Analisa data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Infeksi virus Bersihan jalan nafas
pasien mengatakan ↓ Tidak efektif
sesak nafas Virus covid
DO : mengiritasi jalan
-pasien bernafas nafas
dengan bantuan otot ↓
dalam Produksi secret
-pasien Nampak meningkat
kesulitan bernafas ↓
-adanya suara nafas Secret kental
tambahan weezing ↓
-terdapat sputum Batuk berdahak

Hasil TTV: SPo2 : Bersihan jalan nafas
73% tidak efektif
RR : 26x/menit
2. DS: Infeksi virus covid Hipertermia
pasien mengeluh ↓ berhubungan
demam sejak 3 hari Pelepasan dengan infeksi virus
yang lalu hipotalamus covid
DO: ↓
-pasien tampak hipertermia
menggigil
-kulit pasien teraba
panas

Hasil TTV:
suhu: 38,5’C

7
3. Faktor hormonal
DS : ↓
Terjadi gangguan Ansietas
pasien mengatakan psikologi berhubungan
mengalami rasa cemas ↓ dengan kecemasan
Emosional
DO : ↓
Perubahan status
-pasien tampak gelisah
kesehatan

-pasien tampak pucat
ansietas

4. Status kesehatan Defisit perawatan


DS: menurun diri

- pasien mengatakan Menghambat
sudah 3 hari tidak kemampuan klien
mandi merawat diri

DO: Penurunan aktifitas

-kulit pasien tampak
Defisit perawatan
kotor
diri
-rambut klien tampak
kotor

8
B. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya secret


2. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus covid
3. Ansietas berhubungan dengan kecemasan
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan aktifitas
C. Intervensi

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Hasil
1. Bersihan jalan nafas setelah dilakukan latihan batuk efektif 1) Mengetahaui frekuensi,
tidak efektif tindakan irama , kedalaman dan
Observasi :
berhubungan dengan keperawatan upaya nafas
adanya secret selama 3x24 jam di 1.identifikasi kemampuan
2) Mengetahui bila terjadi
harapkan bersihan batuk
pola nafas yang abnormal
jalan nafas klien
membaik dengan 2.monitor adanya retensi
3) Mengetahui kadar
kriteria hasil : sputum
oksigen dalam darah
- frekuensi nafas 3.monitor tanda gejala
4) mengetahuai kefektifan
klien normal adanya infeksi saluran
pertukaran oksigen di paru
nafas
- klien sudah tidak 5) membantu memenuhi
kesulitan bernafas 4.atur posisi semifowler
kebutuhan oksigen dan
atau fowler
meringankan sesak nafas
-klien dapat batuk
dengan efektif 5.jelaskan tujuan batuk
efektif

9
-sputum klien sudah
menghilang atau
tidak adanya suara
tambahan saat
bernafas (mengi /
wheezing)

10
2. Peningkatan suhu Setelah dilakukan 1.Kaji tanda dan gejala 1.Untuk mengetahui tanda
tubuh berhubungan tindakan adanya peningkatan s uhu dan gejala pada tubuh pasien
dengan proses infeksi
virus keperawatan selama tubuh dan penyebabnya. 2.Untuk mengetahui
2x24 jam 2.Monitor TTV, suhu tiap keadaan umum klien
diharapkan suhu 6 jam sekali serta memantau
tubuh pasien normal 3.Anjurkan klien banyak perubahan suhu tubuh
Dengan Kriteria minum 2 – 2,5 liter/24 pasien
Hasil: jam monitorintake dan 3.Menghindari
1. -Suhu tubuh 36,5- output terjadinya dehidrasi
37,5oC. 4.Anjurkan untuk 4.Mengetahui intake dan
2. -Badan tidak terasa memakai pakaian tipis dan output pasien
panas. menyerap keringat 5.Untuk mempercepat
5.Memberi kompres air penurunan suhu tubuh
-Akral normal.
hangat

11
3.
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. monitor tanda tanda 1.Mengetahui adanya
dengan kecemasan tindakan ansietas tanda ansietas
keperawatan
selama 3x24 jam 2.Temani pasien untuk 2. untuk mengurangi
mengurangi kecemasan kecemasan
Diharapkan tidak
adanya ansietas 3.mengidentifikasi situasi 3. untuk mengetahui
dengan Kriteria yang memicu kecemasan pemicu kecemasan pasien
hasil :
4.ciptakan suasana 4.Untuk menurunkan stres
-tidak adanya terapeutik untuk dan rangsangan berlebihan
kekhawatiran akibat menumbuhkan meningkatkan istirahat
kondisi yang kepercayaan
dialami klien 5. untuk melatih relaksasi
5.Latih teknik relaksasi pada pasien
-klien tidak merasa
gelisah 6.latih kegiatan 6. untuk mengalihkan
pengalihan untuk kecemasan
-klien tidak tampak mengurangi ketegangan
pucat

12
4.
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan 1.monitor tingkat 1.Mengetahui
berhubungan dengan tindakan kemandirian perkembangan keadaan
ketidakmampuan keperawatan umum pasien
aktivitas selama 3x24 jam 2.identifikasi kebutuhan
alat bantu kebersihan diri 2. untuk mengetahui
Diharapkan klien kebutuhan pasien
mampu merawat 3.siapkan keperluan
diri sendiri dengan pribadi ( kebutuhan 3. untuk meningkatkan
kriteria hasil : pembersihan diri) perawatan diri pasien

-klien dapat mandi 4.anjurkan melakukan 4. agar pasien dapat


tanpa dibantu perawatan diri secara perawatan diri secara
konsisten sesuai mandiri
-adanya keinginan kemampuan
melalukan
perawatan diri

-kkeinginan
perawatan diri klien
meningkat

13
D. Implementasi

Tanggal/Waktu No. Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf


17-09-2022 Bersihan jalan 1. identifikasi S: klien mengatakan
nafas tidak efektif kemampuan batuk masih sedikit sesak
Pukul 09.00
berhubungan dan masih ada
WIB 2.monitor adanya
dengan secret sedikit sputum
retensi sputum
O: nafas klien
3.monitor tanda
tampak masih sedikit
gejala adanya
kesulitan dan masih
infeksi saluran
ada sputum
nafas
A: masalah bersihan
4.atur posisi
jalan nafas tidak
semifowler atau
efektif belum teratasi
fowler
P: rencana Tindakan
5.jelaskan tujuan
dilanjutkan.
batuk efektif
17-09-2022 Peningkatan suhu Kaji tanda dan S: klien mengatakan
tubuh berhubungan gejala adanya badannya sudah
Pukul 09.00
dengan proses tidak demam lagi
WIB peningkatan s uhu
infeksi virus
O: hasil TTV
tubuh dan terhadap suhu 36,7’C
penyebabnya.
A: masalah
2.Monitor TTV, peningkatan suhu
suhu tiap 6 jam tubuh tercapai

sekali P: Tindakan
dihentikan
3.Anjurkan klien
banyak minum 2 –
2,5 liter/24 jam
monitorintake dan
output
4.Anjurkan untuk
memakai pakaian
tipis dan menyerap
keringat
5.Memberi
kompres air hangat

14
17-09-2022 S: klien mengatakan
Ansietas 1.monitor tanda sudah tidak cemas
Pukul 09.00 berhubungan tanda ansietas
WIB dengan kecemasan O: klien tampak
2.Temani pasien lebih tenang
untuk mengurangi
A: masalah ansietas
kecemasan
tercapai
3.mengidentifikasi P: Tindakan
situasi yang dihentikan
memicu kecemasan

4.ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan

5.Latih teknik
relaksasi

6.latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
keteganganmemoni
tor kelelahan fisik
dan emosional
17-09-2022 S: klien mengatakan
Pukul: 09.00 Defisit perawatan 1.monitor tingkat bisa perawatan diri
WIB diri berhubungan kemandirian tetapi masih dibantu
dengan
ketidakmampuan 2.identifikasi O: klien tampak
aktivitas kebutuhan alat lebih segar
bantu kebersihan
diri A: masalah deficit
perawatan diri
3.siapkan tercapai Sebagian
keperluan pribadi
( kebutuhan P: Tindakan
pembersihan diri) dilanjutkan

4.anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai
kemampuan

15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pandemi covid adalah suatu kejadian yang tidak di prediksi sebelumnya, efek
dari penyakit ini sangatlah besar hingga berpengaruh kepada kondisi ekonomi
global secara nasional bahkan internasional , Banyaknya sudah kasus yang
disebabkan oleh virus corona membuat kita semakin ragu dan takut untuk
memulai kehidupan yang disebut dengan new normal, alhasil yang kita hadapi
adalah kapan, dimana, bagaimana, kenapa, apa, dan siapa saja yang akan tertular
oleh virus tersebut. Tapi dibalik rasa panik dan rasa takut itulah masyarakat
berusaha untuk sadar dan merubah pikiran mereka, serta pola hidup mereka,
mau tidak mau mereka harus lebih serius menghadapi dunia yang baru, pakai
masker setiap harinya, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, pake hand
sanitizer dan lain-lain.
Sikap dan sifat mereka sendiri lah yang dapat membantu mereka menghadapi
situasi dan kondisi yang berbahaya dimasa pandemi corona, tidak hanya itu,
mereka harus melindungi Kesehatan mereka, menjaga immunitas tubuh mereka
sendiri bagaimanapun caranya, maka himbauan yang diberikan harus mereka
dengar dan lakukan demi diri mereka sendiri dan lingkungan mereka,
Dampak yang disebabkan memang diluar perkiraan, bahkan tidak bisa lagi
dihitung dan hanya menunggu dimana tidak ada lagi virus tersebut dan sampe
sekarang hanya bisa berharapnya dengan adanya vaksin kita bisa disembuhkan
untuk sementara waktu Tindakan yang harus diambil adalah keseriusan untuk

16
tetap bertahan dan membuat sebuah mindset hingga pandemic ini berakhir,
maka semuanya kembali kepada diri sendiri, semakin banyak kita peduli dan
mengingat atau diperingatkan, semakin banyak juga orang akan sadar dan ikut
serta untuk melakukan yang kita lakukan sekarang dan seterusnya.

B. Saran

Saran yang diambil adalah memulai pola hidup baru, memulai segalanya dari
awal, lebih peduli, lebih serius menangani dan menanggapi hal-hal kecil/sepele,
tidak meremhkan informasi dan berita yang beredar, tetap waspada, jaga diri
sendiri, ikuti protokol Kesehatan, ikuti saran dan prasarana di situasi dan kondisi
pandemic virus corona, tetap lakukan kegiatan sehari-hari namun tetap hati-hati
dan untuk kedepannya masyarakat semua bisa beradaptasi dengan apa yang
terjadi sekarang di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

17
Kemenes.ri, (2020) Tanda gejala penyakit jantung coroner
(http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/kenali-tanda-dan-gejala-penyakit-jantung-
koroner-pjk) Jakarta: kemenkes republic indonesia

Niken, Ayu,larasati (2021)

(http://library.poltekkesjakarta1.ac.id/repository/index.php?
p=fstream&fid=846&bid=1339&fname=21_KEPERAWATAN_NIKEN%20AYU
%20LARASATI_P17120017021_0895396590987.pdf ) poltekkes Jakarta.

PPNI, t. p. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SKDI). Jakarta :


Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI). Jakarta : Dewan Pemngurus Pusat

18

Anda mungkin juga menyukai