Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.A DENGAN THYPOID

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Ners Stase KMB
Dosen Pembimbing Yanti Srinayanti, S.Kep., Ners.,M.Kep.

Oleh :

SYIFA FAUZIAH
2006277051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIAMIS
2021
I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Tanggal pengkajian : 15 februari 2021
Diagnosa medis : Thypoid
Alamat : ciamis

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. R
Umur : 30 tahun
Alamat : Ciamis
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien: Istri

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : demam
2. Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengatakan demam dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Klien juga
mengakatan mual dan muntah ± 3 kali kondisi klien bertambah parah
karena nafsu makan hilang dan klien mengatakan sakit kepala.
3. Riwayat penyakit dahulu :
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada penyakit berat yang pernah di
derita dan klien belum pernah di rawat di rumah sakit.
4. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan
5. Riwayat Biologis :
a. Pola nutrisi
Sebelum sakit:
Klien mengatakan nafsu makannya baik, frekuensi makan 3x sehari
dengan porsi dihabiskan. Minum air putih sekitar 6-8 gelas/hari
kadang juga minum teh.
Setelah sakit:
Klien mengatakan frekuensi makan 3x sehari dengan porsi tidak
dihabiskan, klien hanya menghabiskan ½ porsi makan. Minum air
putih ± 5 gelas/hari.
b. Pola eliminasi: selama sehat Tn.A BAB 1 kali perhari, selama sakit
Tn.A kesulitan BAB sudah 3 hari belum BAB
c. Pola tidur :selama sehat Tn.A tidur 7-8 jam/hari dan tidak ada
keluhan untuk memulai tidur ataupun saat tidur.
6. Aspek psikososial :
- Kaji psikologis : klien sabar dengan keadaan sakit
- Data sosial : klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan
masyarakat lingkungan terjalin dengan baik
- Data spiritual : klien mengatakan dirinya beragama islam, klien
mengatakan bahwa sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT, dan
keluarga klien hanya bisa berusaha dan berdoa agar bisa diberi
kesembuhan.
7. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum: lemah
Kesadaran: Compos Mentis GCS 15 (E: 4 M:5 V:6)
BB saat ini 50 kg TB: 160cm
TTV:
TD: 120/80 mmHg
S: 38,5 C
R: 22x/menit
N: 98x/menit
a. Kepala
Rambut: bersih
Mata: konjungtiva anemis
Mulut: mukosa bibir kering
Hidung: tidak ada secret
b. Leher:
Tidak terdapat benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening
dan kelenjar tiroid
c. Thorak:
- Paru-paru
Asukultasi :vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
Perkusi: sonor.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru simetris
- Jantung: tidak ada nyeri tekan, inspeksi ictus cordis terlihat
jelas pada ICS V, auskultasi suara jantung klien normal, CRT
< 3 detik
d. Abdomen:
Tidak terdapat massa pada abdomen
e. Ekstremitas:
Kekuata otot
4 4

4 4
Keterangan: gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan minimal
Turgor kulit jelek ≤ 1 detik, tidak ada petekie, akral teraba hangat.
8. Therapy
Terapi IVFD RL 20 tetes/menit
Parasetamol iv/8 jam
Ceftriaxone 1gr/iv/12jam
Cefixime 1 tablet/oral/12jam
Rebal plus 1 tablet/oral/24jam

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: Bakteri salmonella thypi Hipertermi
- Klien mengatakan
demam sejak 4 hari peradangan pada saluran
yang lalu cerna
- Klien mengatakan
pusing merangsang pelepasan zat
Do: pirogen dan leukosit
- Klien nampak lemah
- Kulit teraba hangat zat pirogen beredar dalam
- TTV: darah
TD: 120/80 mmHg
N: 98x/menit hipotalamus
S: 38,5 C
RR: 22x/menit merespon dengan
meningkatkan suhu tubuh

demam thypoid

inflamasi kuman pada usus


halus

peningkatan suhu tubuh

2 Ds: Bakteri salmonella thypi Defisit nutrisi


- Klien mengatakan
mual dan muntah Masuk ke saluran cerna
- Klien mengatakan melalui makanan dan
tidak nafsu makan minuman
Do:
- Klien menghabiskan ½ Sebagian dimusnahkan
porsi makan asam lambung

Peningkatan produksi asam


lambung

Mual, muntah
Nafsu makan menurun

Berat badan menurun

3 Ds: Bakteri salmonella thypi Ketidakseimbangan


- Klien mengatakan cairan
muntah ± 3 kali peradangan pada saluran
- Klien mengatakan cerna
hanya minum ± 5 gelas
Do: demam thypoid
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit jelek ≤ 1 inflamasi kuman pada usus
detik halus

sebagian menetap di ileum


terminalis

perdarahan dan perforasi

tubuh banyak kehilangan


cairan

II. Diagnosa Keperawatan


1. hipertermi b.d proses penyakit ( mis. infeksi salmonella thypi). SDKI kode:
D.0130
2. defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan. SDKI kode: D. 0019
3. resiko ketidakseimbangan cairan b.d tubuh banyak kehilangan cairan. SDKI
kode: D.0036

III. Intervensi Keperawatan

No Dx SLKI SIKI
1 I Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
keperawatan selama 1x8 jam Observasi:
diharapkan termoregulasi - Identifikasi penyebab
membaik dengan kriteria hasil: hipertermia (mis.
- Suhu tubuh dari sedang (3) dehidrasi)
menjadi cukup membaik (4) - Monitor suhu tubuh
Terapeutik
Kode: L.14134 - Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis. kompres
dingin pada dahi, leher,
aksila)
- Berikan cairan oral
- Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

Kode: I. 15506
2 II Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
keperawatan selama 1x8 jam Observasi:
diharapkan status nutrisi membaik - Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil: - Identifikasi kebutuhan
- Nafsu makan dari cukup kalori dan nutrien
memburuk (2) menjadi - Monitor asupan makanan
sedang (3) - Monitor berat badan
Terapeutik
Kode: L.03030 - Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu

Kode: I.03119
3 III Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cariran
keperawatan selama 1x8 jam Observasi
diharapkan keseimbangan cairan - Monitor status hidrasi
meningkat dengan kriteria hasil: (mis. kelembapan mukosa,
- Membran mukosa dari cukup turgor kulit)
memburuk (2) menjadi Terapeutik
sedang (3) - Berikan asupan cairan,
- Turgor kulit cukup sesuai kebutuhan
memburuk (2) menjadi - Berikan cairan intravena,
sedang (3) jika perlu
Kolaborasi
Kode: L.03020 - Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu

Kode: I.03098

IV. Implementasi dan Evaluasi

No Dx Implementasi Evaluasi
1 I - Memonitor suhu tubuh S:
- Melakukan pendinginan - Klien mengatakan masih
eksternal (kompres dingin) demam
- Memberikan cairan oral - Klien mengatakan pusing
- Menganjurkan tirah baring O:
- Klien nampak lemah
- Kulit masih teraba hangat
- S: 38 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

2 II - Memonitor asupan makanan S:


- Memonitor berat badan - Klien mengatakan mual
- Melakukan oral hygiene - Klien mengatakan kurang
sebelum makan, jika perlu nafsu
- Menyajikan makanan secara O:
menarik dan suhu yang - Klien menghabiskan
sesuai makan ½ porsi
- Memberikan makanan tinggi A:
kalori dan tinggi protein Masalah belum teratasi
- Menganjurkan posisi duduk, P:
jika mampu Lanjutkan intervensi
3 III - Memonitor status hidrasi S:
(mis. kelembapan mukosa, Klien mengatakan sudah tidak
turgor kulit) muntah
- Memberikan asupan cairan, O:
sesuai kebutuhan Mukosa bibir sedikit lembab
- Memberikan cairan Turgor kulit ≤ 2 detik
intravena, jika perlu A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai