Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. T.

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN : GANGGUAN KONSEP DIRI


HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa Pada Program Studi Profesi Ners
Dosen Pembimbing : Yanti Srinayanti S.Kep.,Ners., M.Kep

Oleh :

Wildan Syahida Ali


2006277057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIAMIS
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn.Ts
Umur : 35thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kedudukan dalam keluarga : Anak
Status perkawinan : Belum kawin
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tahap penghasilan pasien : -
Diagnosa medis Skizofrenia
Berapa kali pernah dirawat : 1x
Lama perawatan : 20 hari
Alamt : RSJ Cisarua Bandung

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn.T
Alamat : Sindangkasih, ciamis
Umur : 68thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan Buruh

3. Alasan masuk rumah sakit


Menurut penuturan keluarga 10 tahun yang lalu klien pernah di rawat di RSJ
Cisarua bandung dengan alasan sering mengamuk, rewel, bicara kacau, sulit
tidur, kadang-kadang tampak gelisah, klien di rawat di RSJ selama 20 hari,
setelah pulang dan melakukan berobat jalan dipuskesmas kondisi pasien
semakin membaik. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 maret
2021 keluarga mengatakn klien sudah tidak separah dulu sekarang sudah
mandiri, tidak ada gejala seperti rewel mengamuk, gelisah hanya saja klien
masih suli berinteraksi dengan orang lain. Pada saat dilkukan wawancara
pasien mengatakan “saya malu karna saya merasa tidak beguna, saya tidak
bisa bekerja dan saya merasa putus asa orang lain tidak menyukai saya”
4. Faktor predisposisi
Klien mengatakan mengalami gangguan jiwa dimasa lalu pada usia 25 tahun
dan di rawat di RSJ Cisarua bandung selama 20 hari kemudian dilanjutkan
berobat rutin dipuskesmas. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik dan
aniaya seksual. Klien juga tidak pernah mengalami kekerasan dalam rumah
tangga baik sebagai korban, pelakau atau saksi. Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami penyakit gangguan jiwa. Klien mengatakan ada pengalaman
yang tidak menyenagkan di masalalunya yaitu ketika ibunya meninggal dan
mengalami beberapa kali penolakan ketika melamar pekerjaan “ saya merasa
malu karena terus di tolak ketika melamar pekerjaan, saya sadar bahwa saya
hanya lulusan SD dan tidak pantas mendapat pekerjaan yang bagus”
Masalah : Harga diri rendah
5. Faktor presipitasi
Klien mengatakan “ saya malu dengan orang lain yang sudah bekerja
sedangkan saya selalu ditolak dan tidak pernah mendapatkan pekerjaan “,
keluarga mengatakan pasien jarang bergaul di luar dan hanya melakukan
aktivitas di rumah saja seperti menonton tv
Masalah : Harga diri rendah
6. Faktor sosial ekonomi keluarga
a. Keadaan rumah : Tn. T tinggal bersama anaknya di rumah miliksendiri
dengan kondisi rumah cukup baik, dinding rumah baik, atap tidak ada
yang bocor atau rusak,hanya saja keadaan lantai kuarng bersih seperti
jarang disapu dan di pel
b. Yang menanggung ekonomi keluarga : Tn. T bekerja sebagai buruh
tani dengan peng hasilan kurang lebih Rp.50.000/hari dan tidak
menentu, Tn.T yang menanggung biaya anak nya yang serumah dan
sesekali mendapat kiriman uang dari anak-anaknya yang berda
diluarkota
7. Pemeriksaan fisik
a. Tanda tanda vital
TD : 120/80 mnt
Nadi : 80//mnt
Respirasi : 24 /mnt
Suhu : 36,5
b. Keluhan fisik
Klien mengatakan sedang dalam kondisi sehat
Masalah : tidak ada
8. Psikososial
a. Genogram
Genogram

: laki -laki : laki -laki meninggal


: perempuan : perempuan meninggal
: klien
: tinggal serumah : Laki-laki gangguan jiwa

Tn.T mempunyai 5 orang anak, anak pertama sampai ketiga sudah mempunyai
keluarga masig-masing dan tinggal di luarkota , Tn.T tinggal berdua bersama
anak ke 4 nya dan anak terakhir berjenis kelamin perempuan sudah
meniinggal sejak umur 20 tahun.

b. Konsep diri
1) Gambaran diri : Klien mengatakan tidak memiliki pandangan
buruk terhadap tubuhnya dan sangat menyukai seluruh anggota
tubuhnya. Klien merasa bersyukur dengan apa yang sudah
didapatkan dan diberikan oleh Allah SWT diberikan kesehatan
dan tidak cacat.
2) Identitas diri : Klien merupakan seorang laki-laki berusia 35
tahun dan berstatus belum menikah. Klien mengatakan merasa
belum puas membantu orang tua sebagai anak yang berbakti
dan bisa membahagiakan keluarganya.
3) Peran diri : Klien merasa tidak berguna karena tidak bekerja
untuk membantu orangtuanya dan merasa kurang beruntung
dari ketiga kakak.
4) Ideal diri : Klien mengatakan ingin menjadi lebih baik lagi
mulai sekarang dan ingin menjadi orang yang berguna dengan
mampu bekerja.
5) Harga diri : Klien mengatakan malu dan kurang beruntung
dengan kondisinya saat ini yang tidak bekerja dan tidak bisa
melakukan apa-apa.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri
rendah
c. Hubungan sosial
Klien mengatakan dapat bersosialisasi dengan saudara, keluarga dan
tetangga-tetangga terdekat. Klien juga memiliki keluarga dekat yang
selalu ada untuk klien yaitu ayahnya sendiri. Klien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan kelompok atau kegiatan masyarakat di sekitar
rumahnya.
Masalah : Tidak ada
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam, Klien
yakin dengan Allah SWT dan selalu berusaha beribadah dengan
baik.
2) Kegiatan ibadah : Klien mengatakan melaksanakan shalat 5
waktu sesuai dengan jadwal waktu shalat
Masalah keperawatan : Tidak ada
9. Status Mental
1) Penampilan : Penampilan klien terlihat cukup rapih, klien
menggunakan pakaian yang layak dipakai. Klien tidak terbalik
memakai pakaian dan berpenampilan sesuai.
Masalah keperawatan : Tidak ada
2) Pembicaraan : Klien dapat diajak diskusi dengan orang lain, klien
kooperatif saat ditanya dan dapat berbicara dengan baik. Klien
berbicara dengan biasa tidak gagap dan tidak dengan nada tinggi. Klien
dapat berpindah dari kalimat satu dengan kalimat selanjutnya dan
berkaitan. Klien fokus dengan setiap pertanyaan dalam pembicaraan.
Masalah keperawatan : tidak ada
3) Aktivitas motorik : Aktifitas motorik klien terlihat cukup tenang dan
klien hanya duduk di atas tempat duduk selama pembicaraan
berlangsung.
Masalah keperawatan : tidak ada
4) Alam perasaan : Klien merasa sedih dan merasa tidak berguna untuk
keluarganya.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
5) Afek : Afek klien datar selama berinteraksi .
Masalah keperawatan : tidak ada
6) Interaksi selama wawancara : Klien kooperatif ketika diajak bertemu
dengan perawat, saat pertemuan kontak matanya kurang sering saling
pandangan, sering melihat ke arah yang lain ketika diajak ngobrol
jawaban klien simpel dan terbuka ketika berbicara.dengan
pewawancara.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
7) Persepsi : Klien mengatakan saat dahulu dirumah klien sering melihat
sosok artis bernama “ariel”. Penglihatan tersebut dapat muncul kapan
saja, saat klien sendiri maupun saat klien sedang berbincang dengan
orang lain. Namun semenjak di rawat di RSJ dan meminum obat secara
teratur hal tersebut tidak pernah muncul kembali.
Masalah keperawatan : tidak ada
8) Proses pikir : Proses pikir klien saat wawancara cukup baik dan
pembicaraan pasien sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ada
9) Isi pikir : klien selalu berfikir ingin bisa seperti orang lain bisa
mendapat pekerjaan dan menjadi orang yang berguna
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
10) Waham : Klien mengatakan sering putus asa dan berfikir tidak ada
gunanya dimata orang lain dan selalu berfikir orang lain tidak
menyukainya
Masalah keperawatan : Waham curiga
11) Tingkat kesadaran : Kesadaran klien baik, tidak ada gangguan orientasi
terhadap waktu, tempat dan klien dapat mengingat orang yang
berkomunikasi dengannya.
Masalah keperawatan : tidak ada
12) Memori : Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
dan jangka pendek. Klien dapat mengingat jangka panjang saat klien
bercerita bagaimana ia dibawa ke yayasan. Klien dapat mengingat
jangka pendek yaitu klien mampu mengulangi nama perawat saat awal
kenalan.
Masalah keperawatan : tidak ada
13) Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien memiliki konsentrasi yang
cukup baik. Klien dapat berhitung dengan baik saat disuruh untuk
menghitung klien mampu berhitung dengan baik dan dapat
berkonsentrasi.
Masalah keperawatan : tidak ada
14) Kemampuan penilaian : Pengkajian kemampuan penilaian klien
mampu mengambil keputusan yang sederhana dan perlu motivasi.
Masalah keperawatan : tidak ada
15) Daya tilik diri : Daya tilik diri klien cenderung mengingkari. Klien
mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, padahal klien sebenarnya
sakit, dan sering tidak mengatakan merasa tidak berguna dan tidak
memiliki kemampuan apaapa.
Masalah keperawatan : harga diri rendah.

10. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Makan : Klien mengatakan makan apa saja yang disediakan oleh
keluarga. Klien tidak meilih – milih makanan. Semua makanan yang
ada klien makan. Selesai makan klien selalu mencuci alat makannya
dan mengembalikan ketempat yang sudah disiapkan.
Masalah keperawatan : tidak ada
b. BAB/BAK : Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hal BAB dan
BAK. Klien BAB dan BAK di WC.
Masalah keperawatan : tidak ada
c. Mandi : Klien mengatakan mandi 2 kali sehari pagi dan sore. Klien
mandi dengan tertib dan selalu menggosok gigi dan 2 hari sekali
keramas. Kuku tangan dan kuku kaki klien tidak kotor namun sedikit
panjang. Klien tidak memiliki masalah dengan bau badan karena saat
pengkajian tidak ada bau yang mencolok pada badan klien.
Masalah keperawatan : tidak ada
d. Berpakaian : Cara berpakaian klien baik, cukup rapi dan baju klien
terlihat bersih. Klien selalu menggunakan baju yang layak dan setiap
pagi selalu ganti baju. Masalah keperawatan : tidak ada
e. Istirahat dan tidur : Klien tidur siang selama 2-4 jam. Klien tidur
malam jam 20.30 WIB selama 6-8 jam. Klien mengatakan tidak ada
masalah dengan pola tidurnya.
Masalah keperawatan : tidak ada
f. Penggunaan obat : Klien mengatakan rutin minum obat, dibuktikan
saat pengkajian ada obat yang masih tersisa.
Masalah keperawatan : tidak ada
g. Pemeliharaan kesehatan : Keluarga mengatakan pklien rutin
melkaukan pemeriksaan ke puskesmas, dan stiap satuminggu sekali
keluarga selalu membawakan obat dari puskesmas..
Masalah keperawatan : tidak ada
h. Kegiatan di luar rumah : Klien mengatakan tidak punya kegiatan
diluar rumah, paling sesekali perji membeli maknan ringan ke warung
terdekat
Masalah keperawatan : tidak ada.
11. Mekanisme Koping
Klien mengatakan apabila klien mempunyai masalah, klien sering
memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain).
12. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Keluarga mengatakan Klien tidak memiliki masalah dengan lingkungan
tempat klien tinggal. Hanya saja klien memilih berkegiatan di dalam rumah
dan sangat jarang berinteraksi dengan orang lain
13. Pengetahuan
Keluarga mengatakan tidak tau penyakit yang diderita oleh klien, keluarga
juga tidak tau alasan mengapa klien dulu dipulangkan dari RSJ , keluarga
menganggap klien sudah sembuh dan hanya butuh berobat jalan saja di
puskesmas
14. Aspek Medik
Menurut data diagnosa medis pada klien adalah skzofrenia dan sekarang klien
rutin melakukan therapy obat clozapine tablet 25mg
B. Analisa data
No Data Masalah
1. DS : Gangguan konsep
- “ saya merasa malu karena terus di tolak ketika diri : harga diri
melamar pekerjaan, saya sadar bahwa saya hanya rendah
lulusan SD dan tidak pantas mendapat pekerjaan yang
bagus”
- “ saya malu dengan orang lain yang sudah bekerja
sedangkan saya selalu ditolak dan tidak pernah
mendapatkan pekerjaan “
DO :
- Pada saat wawancara kontak mata klien kurang sering
saling pandangan, sering melihat ke arah yang lain
ketika diajak ngobrol jawaban klien simpel dan
terbuka ketika berbicara.dengan pewawancara.
- Klien mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja,
padahal klien sebenarnya sakit, dan sering tidak
mengatakan merasa tidak berguna dan tidak memiliki
kemampuan apaapa.
2. DS : Waham curiga
- Klien mengatakan sering putus asa dan berfikir tidak
ada gunanya dimata orang lain dan selalu berfikir orang
lain tidak menyukainya
3. Data Subjektif: Koping individu
- Klien mengatakan apabila klien mempunyai masalah, tidak efektif
klien sering memendamnya (tidak mau menceritakan
pada orang lain
C. Pohon maslah

D. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Waham curiga ( Akibat )

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


( Core Problem )

Koping individu tidak efektif ( Penyebab )

2. Gangguan proses pikir : Waham curiga


3. Koping individu tidak efektif
E. Rencana keperawatan
NO DX KEP PERENCANAAN
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Gangguan Klien mampu : Setelah dilakukan 3 x pertemuan, SP 1
konsep 1. Mengidentifikasi klien mampu : 1. Identifikasi kemampuan aspek
diri: harga kemampuuan dan 1. Mengidentifikasi positif yang dimiliki
diri rendah aspek positif kemampuuan dan - Diskusikan bahwa pasien
yang dimiliki aspek positif yang dimiliki masih memiliki sejumlah
2. Menilai 2. Menilai kemampuan yang kemampuan dan aspek positif
kemampuan yang dapat digunakan - Beri pujian yang realistis dan
dapat digunakan 3. Menetapkan atau memilih hindarkan setiap kali bertemu
3. Menetapkan atau kegiatan yang sesuai dengan pasien dengan
memilih kegiatan kemampuan penilaian negatif
yang sesuai 4. Melatih kegiatan yang sudah 2. Nilai kemampuan yang dapat
kemampuan diplih, sesuai kemampuan dilakukan saat ini
4. Melatih kegiatan 5. Merencanakan kegiatan yang - Diskusikan dengan pasien
yang sudah diplih, sudah dilatihnya kemampuan yang masih
sesuai digunakan saat ini
kemampuan - Bantu pasien menyebutkan
5. Merencanakan dan memberi penguatan
kegiatan yang terhadap kemampuan diri
sudah dilatihnya yang diungkapkan pasien
- Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif
3. Pilih kemampuan yang akan
dilatih
- Diskusikan dengan pasien
beberapa aktifitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari
- Bantu pasien menentukan
aktifitas mana yang dapat
dilakukan secara mandiri
• Aktivitas yang
memerlukan bantuan
minimal dari keluarga
• Aktifitas apa saja yang
perlu bantuan penuh dari
keluarga atau
lingkungan terdekat
pasien
• Beri contoh cara
pelaksanaan aktifitas
yang dapat dilakukan
pasien
• Susun bersama pasien
aktifitas atau kegiatan
sehari-hari pasien
4. Nilai kemampuan pertama yang
dipilih
- Diskusikan dengan pasien
untuk menentukan urutan
kegiatan
- Bersama pasien dan keluarga
memperagakan beberapa
kegiatan yang dilakukan
pasien
- Berikan dukungan atau
pujian yang nyata sesuai
kemajuan yang diperlihatkan
pasien
5. Masukan dalam jadwal kegiatan
5. Beri kesempatan pada pasien
untuk mencoba kegiatan
6. Beri pujian atas aktifitas/ kegiatan
yang dapat dilakukan pasien
setiap hari
7. Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi dab perubahan
sikap
8. Susun daftar aktifitas yang sudah
dialihkan bersama pasien dan
keluarga
- Berikan kesempatan
mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan.
Yakinkan bahwa keluarga
mendukung setiap aktifitas
yang dilakukan pasien.
SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP1)
2. Pilih kemampuan kedua yang
dapat dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien
SP 3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1
dan 2)
2. Memilih kemampuan ketiga yang
dapat dilakukan
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien
Keluarga mampu : Setelah 3 x pertemuan keluarga SP 1
1. Merawat pasien mampu : 1. Identifikasi masalah yang
1. Mengidentifikasi kemampuan dirasakan dalam merawat pasien
dengan harga diri yang 2. Jelaskan proses terjadinya HDR
rendah di rumah dimiliki pasien 3. Jelaskan tentang cara merawat
dan menjadi 2. Menyediakan fasilitas untuk pasien
pasien melakukan kegiatan 4. Main peran dalam merawat
sistem pendukung 3. Mendorong pasien melakukan pasien HDR
yang efektif bagi kegiatan 5.Susun RTL keluarga / jadwal
pasien 4. Memuji pasien saat pasien dapat keluarga untuk merawat pasien
melakukan kegiatan SP 2
5. Membantu melatih pasien 1. Evaluasi kemampuan SP 1
2. Latih keluarga langsung ke pasien
3. Menyusun RTL keluarga / jadwal
keluarga untuk merawat pasien
SP 3
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga :
- Follow Up
- Rujukan
2 Gangguan Pasien mampu : Setelah 1 x pertemuan, pasien mampu SP 1
proses pikir : 1. Berorientasi : 1. Identifikasi kebutuhan pasien
Waham kepada realitas 1 Memenuhi kebutuhannya 2. Bicara konteks realita (tidak
curiga secara bertahap. mendukung atau membantah
2. Mampu 2 Menyebutkan Kegiatan yang
waham pasien)
berinteraksi sudah dilakukan 3. Latih pasien untuk memenuhi
dengan orang lain 3 Menyebutkan kegiatan yang kebutuhannya ”dasar”
dan lingkungan serta memilih kegiatan yang 4. Masukkan dalam jadwal harian
3. Menggunakan sudah dimiliki pasien
obat dengan SP 2
4 Menyebutkan kegiatan yang
prinsip 6 benar 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
sudah dilakukan dan mampu
mrmilih kemampuan lain yang 2. Identifikasi potensi / kemampuan
yang dimiliki
dimiliki 3. Pilih & latih potensi /
kemampuan yang dimiliki
4. Masukkan dalam jadwal
SP 3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1
dan 2)
2. Pilih kemampuan yang dapat
dilakukan
3. Pilih dan latih potensi
kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien
Keluarga mampu : Setelah 3 x pertemuan keluarga SP 1
1. Mengidentifikasi mampu: 1. Identifikasi masalah keluarga
waham pasien 1 mengidentifikasi masalah dan dalam merawat pasien
2. Memfasilitasi 2. Jelaskan proses terjadinya waham
menjelaskan cara merawat
pasien untuk 3. Jelaskan tentang cara merawat
memenuhi pasien pasien waham
kebutuhannya 2 Menyebutkan kegiatan yang 4. Latih (simulasi) cara merawat
3. Mempertahankan sesuai dilakukan 5. RTL keluarga / jadwal merawat
program 3 Mampu memperagakan cara pasien
pengobatan merawat pasien SP 2
pasien secara 4 Mengidentifikasi masalah dan 1 Evaluasi kegiatan yang lalu
optimal mampu menjelaskan cara (SP 1)
merawat pasien 2 Latih keluarga cara merawat
pasien (langsung ke pasien)
3 RTL keluarga
SP 3
1 Evaluasi kemampuan keluarga
2 Evaluasi kemampuan pasien
3 RTL Keluarga :
- Follow up
- Rujukan
3 Koping Pasien mampu: Setelah dilakukan 1 x pertemuan Observasi
individu 1. Perilaku koping pasien mammpu memperbaiki satus 1. Identifikasi kegiatan jangka
tidak efektif menjadi adaptif koping pendek dan panjang sesuai
2. Verbalisasi tujuan
kemampuan 2. Identifikasi kemampuan yang
mengatasi dimiliki
3. Identifikasi sumber daya yang
masalah
tersedia untuk memenuhi
tujuan
4. Identifikasi pemahaman proses
penyakit
5. Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial terapeutik Terapeutik
1. Diskusikan perubahan peran
yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan menyakitkan
3. Diskusikan alasan mengkritik
diri sendiri
4. Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku sendiri
5. Diskusikan konsekuensi tidak
menggunakan rasa bersalah
dan rasa malu
6. Diskusikan resiko yang
menimbulkan bahaya pada diri
sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh
infortasi yang dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek tertentu
dalam perawatan
9. Motovasi untuk menentukan
harapan yang realistis
10. Tinjau kembali kemampuan
dalam pengamblan keputusan
11. Hindari mengambil keputusan
saat pasien dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
14. Dampingi saat berduka

F. Implementasi dan evaluasi


Nama klien : Tn.Ts Tanggal pengkajian : 29 Maret 2021
Usia : 35 tahun Tempat : Sindangkasih, ciamis
DX.Kep Implementasi Evaluasi Ttd
Gangguan Tanggal 30 Maret 2021 pukul 09.00 WIB S:
konsep diri: 1. Melakukan SP 1 harga diri redah “Waalaikumsalam sus”
harga diri a. Mengidentifikasi kemampuan aspek “Saya bisa menanam cabe dan mengaji”
rendah positif yang dimiliki “Sekarang saya ingin melakukan latihan
b. Menilai kemampuan yang dapat menanam cabe” “Pertama siapkan
dilakukan saat ini alatnya: plastik/pot, bibit cabe, tanah .
c. Memilih kemampuan yang akan dilatih Ambil plastik/pot isi dengan tanah
d. Menilai kemampuan pertama yang setengahnya, lalu masukan bibit cabe dan
dipilih ditutup lagi dengan tanah dan tidak lupa
e. Memasukan dalam jadwal kegiatan untuk menyiramnya setiap hari”, “Saya
ingin menyiramnya setiap hari agar bisa
menghasilkan cabe yang banyak”
O:
- Klien dapat melakukan latihan
menanam cabai
- Klien kooperatif
- Kontak mata baik
A:
- Masalah teratasi: SP 1 harga diri
rendah tercapai
P:
Perawat:
- Lanjutkan SP 2 harga diri rendah
pada pukul 10.00 WIB tanggal 31
Maret 2021
Klien;
Motivasi klien untuk latihan menanam
cabai sesuai jadwal kegiatan.
Tanggal 31 Maret 2021 pukul 10.00 WIB S:
1. Melakukan SP 2 harga diri rendah “Waalaikumsalam sus”
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu “Baik sus, saya selalu mengaji setiap
(SP1) selesai shalat” “Sekarang saya ingin
b. Memilih kemampuan kedua yang dapat mengaji”
dilakukan “Pertama wudhu, pakaian rapi, ambil al-
c. Melatih kemampuan yang dipilih Quran lalu mengaji”
d. Memasukkan dalam jadwal “Saya akaan berlatih setiap hari selesai
kegiatan pasien shalat 5 waktu”
O:
- Klien dapat melakukan latihan
mengaji
- Klien kooperatif
- Kontak mata baik
A:
- Masalah teratasi: SP 2 harga diri
rendah tercapai
P:
Perawat:
- Lanjutkan SP 3 harga diri rendah
Klien;
- Motivasi klien untuk latihan
menanam cabai dan mengaji sesuai
jadwal kegiatan.
Tanggal 30 maret 2021 pukul 10.00 S:
Melakukan SP 1 ke keluarga dengan pasien “ Alhamdulillah saya sehat bu “
HDR “ anak saya terlihat sangat tidak percaya
1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan diri dan tidak mau berinteraksi dengan
dalam merawat pasien oramglain’
2. Menjelaskan proses terjadinya HDR “iya bu saya sekarang sudah mengerti apa
3. Menjelaskan tentang cara merawat pasien itu harga diri rendah”
4. Melakukan main peran dalam merawat “ jadi saya harus memuji setiap kegiatan
pasien HDR yang sudah dilakukan oleh anak saya,
5.Menyusun RTL keluarga / jadwal seperti “ bagus sekali nak, kamu sudah
keluarga untuk merawat pasien semakin terampil menanam cabainya”
O:
- Keluarga tampak sudah menegerti
tentang HDR
- Keluarga tampak sudah mampu
cara merawat pasien
A:
- Masalah teratasi
P:
Perawat :
- Lanjutkan SP2
Keluarga :
- Motivasi keluarga untuk merawat
pasien
Tanggal 31 maret 2021 pukul 10.00 S:-
Melakukan SP 2 ke keluarga dengan pasien O:
HDR - Keluarga tampak mampu merawat
SP 2 pasien
1 Mengevaluasi kemampuan SP 1 A:
2 Melatih keluarga langsung ke pasien - Masalah peratasi
3 Menyusun RTL keluarga / jadwal
P:
keluarga untuk merawat pasien
- Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai