Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa : Syaiful Ridzal Tanggal Pengkajian : 18-01-2021


NIM : 1120020094 Jam pengkajian : 09.00 WIB
Tempat Praktik : R. GELATIK

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. R
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 66839

B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


a. Berdasarakan pengkajian (menurut klien).
Klien mengatakan waktu ceramah dimasjid dibawah ke RSJ karena dikira gila.
b. Menurut status
Marah –marah dan ngomel-ngomel
C. Riwayat penyakit sekarang dan faktor presipitasi
Pasien kambuh 5 hari yang lalu dan parah 3 hari ini,marah-marah,ngomel-
ngomel,keluyuran,membuang baju suaminya,melempari rumah tetangga.
DX: Resiko menciderai diri,orang lain,dan lingkungan
D. Faktor predisposisi
a. Riwayat Penyakit Lalu
1) Pasien sudah menunjukan gejala sakit jiwa sejak tahun 2004,kemudian dibawah ke
ketorsono,rawat jalan dan menunjukan perubahan,tetapi tidak rutin minum obat.
2) Tahun 2005 dibawah ke RSJ karena 2 bulan terakhir kambuh,gejala ditunjukan teriak
sendiri,melihat tuyul,marah-marah karena bertengkar dengan mertuanya.
3) Tahun 2006 Mrs yang ke-2 karena 4 bulan tidak kontrol,10 hari sebelumnya kambuh
dengan gejala dan suami,dan suka membuang barang (kalung).
4) Pada tahun 2013 (tahaun ini) 5 hari sebelumnya pasien kambuh dan parah 3 hari
terakhir,gejalanya marah-marah,ngomel,keluyuran, dan membuang baju suaminya.
b. Pengobatan sebelumya
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien sendiri yang membawa obat
dan tidak minum,kontrol tidak rutin.
Dx: regimen terapeutik inefektif
c. Riwayat trauma
Klien pernah mengalami trauma fisik yaitu memukul anaknya dan suaminya,klien
sebagai pelakunya.
Dx : Resiko Perilaku Kekerasan
d. Pengelaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
1) Klien mengatakan tiga minggu yang lalu pernah dijambret tasnya oleh 2 orang
jambret sepulang dari masjid.
2) Pada usia 34 tahun ayah pasien meninggal dunia.
3) Tiga minggu sebelum masuk RSJ pasien bertengkar dengan ibunya.
4) Klien mengatakan setiap mengalami kejadian yang tidak mengenakkan perasaannya
sedih,dan akhirnya marah-marah pada anak dan suaminya.
Dx : -Respon pasca trauma.
·          - Koping individu inefektif, respon pasca trauma.
e. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
E. Status Mental.
a. Penampilan :
Pasien tampak rapi, bersih, memakai pakaian sesuai jadwal.
Kesadaran :
Kesadaran klien berubah secara:
1) Limitasi: pasien tidak bisa membedakan kenyataan dibuktikan dengan pasien
menyatakan dirinya ahli dakwah dan tidak mengalami gangguan jiwa.
2) Relasi : pasien mengatakan  tidak pernah berkumpul dengan teman yang lain karena
waktunya banyak untuk mendekatkan diri dengan Allah dengan cara ber muzadah.
Dx : perubahan proses pikir
b. Disorientasi
1) Waktu : klien mengatakan tidak lupa, tanggal berapa hari ini, klien bisa
menyebutkan hari dan jam.
2) Tempat : klien mengatakan sekarang berada di RSJ, tempat orang gila katanya.
3) Orang   : klien mengatakan tidak kenal dengan teman sekamarnya, tetapi klien bisa
membedakan perawat dan pasien lain,bisa membedakan laki-laki dan perempuan.
Dx : - tidak ada masalah keperawatan
c. Pembicaraan
Pasien bicara cepat, nada bicara cepat, pasien sering mengulang pembicaraan,
mengatakan tentang kehebatan dirinya, pembicaraan awal terarah sesuai pertanyaan,
lama kelamaan nglantur klien lebih sering menunduk ketika bicara.
Dx : kerusakan komunikasi verbal
d. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Klien tampak lebih sering tidur dan jarang beraktivitas dengan teman atau orang
lain,karena tidak punya waktu untuk berkenalan, klien mengatakan lebih baik
mendekatkan diri pada Allah, pasien lebih sering menyendiri dan beraktivitas dengan
motivasi klien tidak pernah membantu aktifitas di RSJ.
Dx : defisit aktifitas.
e. Afek dan Emosi
Emosi klien sering berubah-ubah kadang wajar kadang menyendiri (diam)
Masalah : labil
f. Persepsi – sensori
1) Tidak ada halusinasi
2) Tidak ada ilusi
3) Tidak ada depersonalisai
4) Tidak ada realisasi
5) Tidak ada gangguan somatusensorik
Dx : tidak ada masalah keperawatan
g. Proses pikir
1) Arus pikir
Pembicaraan klien berulang-ulang (perseverasi), klien mengatakan secara
berulang-ulang bahwa dirinya adlah pemecah rekor dan juara,sering diminta orang
berdakwa di masjid dan pengajian
Dx : perubahan proses pikir
2) Isi pikir
Klien mengatakan ingin cepat  keluar dan mengajar dipondokon ingin
mengajari anak-anakberdakwah,klien mengatakan dirinya adalah pemecah
rekor,tidak ada orang yang menandingi kehebatanya,suaminya adalah seorang dokter
dan kepala puskesmas.
Dx : perubahan proses pikir : waham kebesaran
3) Bentuk pikir
Bentuk pikir klien non realistis,pembicaraan klien tidak sesuai dengan
kenyataan.
Dx : perubahan proses pikir
h. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif,mau bercakap-cakap,mau tersenyium,pembicaraan klien selalu
mempertahankan pendapatnya,kalau dirinya orang hebat,saat berbicara klien sering
menunduk.
Dx : kerusakan interaksi sosial
i. Memori
1) Jangak panjang : klien mampu mengingat anaknya
2) Jangka menengah : klien mampu mengingat 1 bulan yang lalu masih dirumah dan
menyapu,memasak untuk anak dan suaminya.
3) Jangka pendek : klien mampu mengingat hari ini bangun pagi,sholat,mandi dan
makan.
Dx : Tidak ada masalah keperawatan
j. Tingkat konsentasi dan berhitung
Saat ditanya “jika ibu belanja habis 5000,untuk beli tempe dan uang ibu 10.000
maka kembalinya berap? “klien menjawab Rp.5000
Dx : tidak ada masalah keperawatan
k. Kemampuan penilaian
Saat ditanya tidur dulu sebelum minum obat atau minum obat dulu sebelum tidur,
klien menjawab minum obat dulu sebelum tidur,karena mematuhi peraturan perawat..
Dx : tidak ada masalah keperawatan
l. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita : klien mengatakan dia tidak sakit jiwa tetapi
orang-orang mengaggap gila padahal dia pemecah rekor.
m. Dx : perubahan proses pikir
F. Pemeriksaan fisik
Tanggal 19-01-2021
a. Keadaan umum : cukup
b. Tanda vital :
1) TD : 120/70mmHg
2) N   : 90x/menit
3) S    : 36,5c
4) RR : 20x/menit
c. Antropometri : TB : 150  cm, BB : 54 kg.
Tidak ada keluhan fisik : klien mengatakan tidak merasakan sakit apapun
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Genogram
n.

43

Keterangan :

: laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
43 : Pasien
: Tinggal Serumah
Penjelasan :
1. Ayah pasien sudah meninggal.
2. Pasien tinggal bersama ibu, suami, dan ketiga anaknya
3. Hubungan  klien dan ibunya kurang baik sering bertengkar masalah tanah dan jemuran
4. Orang yang terdekat dengan klien adalah anak pertamanya.
Dx: Koping keluarga inefektif
b. Konsep Diri
1) Citra tubuh
Klien mengatakan sangat menyukai semua bagian dari tubuhnya karena ini adalah
pemberian Allah kepadanya.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan sebelum dirawat dia adalah seorang ibu rumah tangga yang
baik, selain itu dia juga seorang pemecah rekor dimasjid dan dia bangga sudah
juara sejak dini, klien mengatakan suaminya dokter.
3) Peran
Dirumah klien mengatakan dia adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, ia
juga sebagai pendakwa.
4) Ideal diri
Klien mengatakan bahwa harapannya masyarakat bisa membaca alquran.
5) Harga diri
Klien mengatakan dirinya sangat dihormati oleh masyarakat karena dia adalah
seorang pemecah rekor di masjid, tetapi sekarang ia harus tinggal di RSJ, kumpul
dengan orang sakit jiwa, klien mengatakan malu.
Dx : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
c. Hubungan  Sosial
1) Orang yang berarti atau terdekat
Klien mengatakan orang yang terdekat dengannya adalah anak-anaknya jika
ada  masalah ceritanya langsung keanaknya.
2) Peran serta kegiatan kelompok
Klien mengatakan sebelum disini dia mengikuti kelompok pengajian di
daerahnya, dia berperan sebagai penceramah, di RSJ klien sering menyendiri.
3) Hambatan dan hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan saat ini waktunya kurang, malah tidak ada waktu untuk
berkomunikasi dengan teman  karena waktunya lebih banyak untuk bertakwa dan
mendekatkan diri pada Tuhan.
Dx : Isolasi sosial
d. Spritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan harus mendekatkan diri pada Tuhan
karena Allah yang memberikan segalanya, dan klien mengatakan takut pada
Tuhan.
2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan saat dirumah waktunya beribadah pada Allah lebih banyak
dan    rajin beribadah, tetapi saat disini jarang karena malu nanti mengganggu
yang lain dan dianggap gila, saat ini klien sering menyendiri, diam dengan alasan
mendekatkan diri pada Tuhan dengan ”Muzadah” .
Dx : Distress spiritual
H. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Klien makan sendiri dengan bimbingan perawat, makan 3x1 hari, 1 porsi tidak
dihabiskan.
b. BAK /BAK
Klien dapat BAB/BAK secara mandiri.
c. Mandi
Klien mandi harus dimotivasi perawat terlebih dahulu.
d. Berpakaian atau berhias
Klien dapat berpakaian atau berhias sendiri, menggunakan pakaian yang sesuai
seragam pada hari itu dan ganti baju 1 x sehari.
e. Istirahat dan tidur
1) Tidur siang 13.00 – 15.30
2) Tidur malam 18.00 – 05.00
3) Aktivitas sebelum tidur : duduk – duduk, nonton tv.
4) Klien tidak mengalami gangguan tidur
f. Penggunaan obat
Klien minum obat dengan bantuan minimal perawat memberikan bimmbingan
dan motivasi pada klien untuk minum obat.Klien juga mengeluh pusing setiap habis
minum obat.
g. Pemeliharaan kesehatan
1) Perawatan lanjutan :
2) Sistem pendukung
h. Aktivitas dalam rumah
1) Klien mengatakan dapat menyiapkan makanan dirumah
2) Klien klien mengatakan dapat menjaga kerapian dan kebersihan rumah
3) Klien mengatakan dapat mencuci pakaian sendiri
4) Klien mengatakan yang mengatur keuangan dirumah adalah dirinya
i. Aktivitas diluar rumah
1) Klien dapat belanja ke pasar sendiri
2) Klien dapat menggunakan transportasi
I. Mekanisme koping
Klien mengatakan kalau punya masalah mendekatkan diri pada Allah,tetapi ketika
kehilangan sesuatu seperti dijambret klien marah-marah dan memukul,
Dx :  koping individu inefektif.
J. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada waktu bergaul dengan yang lain, karena pasien lebih
senang sendiri dan mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara muzadah.
Dx: kerusakan interaksi social
K. Pengetahuan kurang tentang
Klien mengatakan orang gila itu ya orang yang mengalami penyakit gangguan jiwa, saya
tidak sakit jiwa tapi dibawa kesini.
Dx: -
L. Aspek medis
a. Diagnosa medis: F.25.0 (skizoafektif)
b. Terapi medik:
1) Haloperidol 5 mg 1-0-1
2) Clopramazine 100 mg 0-1-1
3) Defakene 2 x 1 sdm
4) B.komplek 1-0-1
M. Lampiran laboratorium

pemeriksaan Kurang Normal Lebih


Hb (Hemoglobin) <10 gram/dL 12-16 gram/dL >18 gram/dL
Leukosit Kurang dari batas 4500-10000 Lebih dari batas
normal sel/mm3 normal dan jika
terjadi infeksi
Hematokrit < 30 % 37-47%, > 55 %) 
LED (laju endap LED yang sangat <20mm/jam LED yang
darah) rendah pertama meningkat
menandakan menandakan
gagal jantung dan adanya infeksi
poikilositosis. atau inflamasi
Trombosit Nilai ambang 150.000-400.000 >1.000.000
bahaya pada
sel/mm3 sel/mm3.
<30.000 sel/mm3.
ANALISA DATA
Nama               : Ny.R
Usia                 : 43 tahun
No RM            : 066839
No Tanggal Data fokus Masalah
18-01-2021 DS: Perubahan proses pikir :
1. Klien mangatakan bahwa waham kebesaran
dirinya adalah pemecah rekor,
sering juara sejak di MI,
suaminya adalah seorang
dokter kepala puskesmas.
2. Klien mengatakan tidak ada
yang bisa menandinginya
berdakwah karenadia orang
yang paling hebat.
DO:
1. Klien terus membicarakan
kehebatannya
2. Pembicaraan klien cenderung
berulang-ulang
3. Isi pembicaraan tidak sesuai
dengan kenyataan.
19-01-2021 DS: Isolasi sosial
1. Klien  mengatakan waktunya
tidak ada untuk
berkomunikasih dengan teman
karena lebih banyak diam
untuk mendekatkan diri
dengan Allah
DO:
1. Klien lebih sering menyediri
2. Aktivitas klien menurun
3. Klien kurang komunikasi
verbal dengan yang lain
20-01-2021 DS: Harga diri rendah
1. Klien mengatakan dirinya
adalah seorang pemecah rekor
yang hebat, tetapi sekarang
harus tinggal bersama dengan
orang gila disini klien merasa
malu.
DO:
1. Klien lebih sering menyediri
2. Klien tidak mau bergaul
dengan orang lain
Diagnosa keperawatan
a. Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
b. Isolasi social
c. Harga diri rendah
d. Perubahan proses pikir: waham kebesaran
e. Kerusakan komunikasi verbal
f. Defisit aktivitas
g. Koping individu inefektif
h. Koping keluarga inefektif
i. Respon pasca trauma
Prioritas masalah
Perubahan proses pikir: waham kebesaran.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama :  Ny F
No.RM            : 066839
Umur    : 43 tahun

Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


Perubahan 1. TUM: Setelah 1 kali 1. Bina hubungan Dengan
Proses Fikir : Pasien interaksi klien saling percaya. membina
Waham secara menunjujukankan 2. Ciptakan hubungan
Kebesaran bertahap tanda-tanda lingkungan yang saling percaya
mampu percaya kepada tenang, buat pasien akan
berhubunga perawat : kontrak yang merasa aman
n dengan 1. Mau menerima jelas( topik, dan bersedia
realitas kehadiran waktu, tempat ). berinteraksi
2. TUK 1 : perawat 3. Jangan dengan
Pasien disampingnnya membantah dan perawat
dapat 2. Mengatakan mendukung
membina mau menerima waham klien
hubungan bantuan (tidak
saling perawat. membicarakan isi
percaya. 3. Tidak waham klien).
menunjukan 4. Observasi apakah
tanda-tanda waham klien
curiga menganggu
4. Mengizinkan aktivitas sehari-
duduk di hari dan
samping. perawatan diri.

TUK 2 : Setelah 1 kali 1. Beri pujian pada Untuk


Pasien dapat interaksi klien penampilan dan meningkatkan
mengidentifika menunjukan: kemamuan pasien Harga diri
si kemampuan 1. Klien yang realistis. pasien
yang di miliki. menceritakan 2. Diskusika dengan terhadap
ide-ide dan pasien dirinya sendiri
perasaan yang kemampuan yang dan realita
muncul secara dimiliki pada
berulang dalam waktu lalu dan
pikirannya. saat ini yang
realistis.
3. Tanyakan apa
yang bisa
dilakukan
( kaitkan dengan
aktivitas sehari-
hari ) dan
anjurkan untuk
melakukanya.
4. Jika pasien selalu
berbicara tentang
waham nya
dengarkan
sampai
kebutuhan
waham tidak ada
(perawat perlu
memperhatikan  k
ebutuhan pasien)

TUK 3 : Setelah 2 kali 1. Observasi Untuk


Pasien dapat interaksi klien: kebutuhan pasien memenuhi
mengidentifika 1. Dapat sehari-hari. kebutuhan
si kebutuhan menyebutkan 2. Dikusikan pasien yang
yang tidak kejadian- kebutuhan pasien belum
dapat kejadian sesuai yang tidak terpenuhi.
terpenuhi. dengan  urutan terpenuhi selama
waktu serta di rumah
kebutuhan dasar maupun di
yang tidak rumah sakit.
terpenuhi 3. Hubungan
seperti kebutuhan yang
2. Dapat tidk terpenuhi
menyebutkan dengan
hubungan antara timbulnya
kejadian waham.
traumatis atau 4. Tingkatkan
kebutuhan tidak aktivitas yang
terpenuhi dapat memenuhi
dengan kebutuhan
wahamnya. pasien,
memerlukan
waktu dan
tenaga.
5. Atur situasi agar
klien tidak
mempunyai
waktu dengan
wahamnya.
TUK 4 : Setelah dilakukan 2 1. Berbicara dengan Dengan
Pasien kali interaksi klien pasien dalam berorientasi
berhubungan dapat konteks realitas dengan realita
dengan realitas menyebutkan: (realitas diri, klien dapat
1. Perbedaan orang lain waktu menyatakan
pengalaman dan tempat). pernyataan
nyata dengan 2. Sertakan pasien sesuai dengan
pengalaman dalam TAK kenyataan
wahamnya. orientasi realita.
3. Beri pujian pada
setiap kegiatan
positif yang
dilakukan pasien.

TUK 5 : Setelah 1 kali 1. Diskusi dengan


Pasien interaksi keluarga keluarga tentang
mendapat dapat menjelaskan: gejala waham,
dukungan 1. Tentang cara merawat
keluarga pengertian lingkuangan
waham keluarga, follow
tanda dan gejala up dan obat.
waham 2. Anjurkan pasien
2. Cara merawat melaksanakan
klien waham dengan bantuan
perawat.

TUK 6 : Setelah 1 kali 1. Dikusikan 1. Untuk


Pasien dapat interaksi klien dengan pasien mengotrol
menggunakan menyebutkan: dan keluarga kegiatan
obat dengan 1. Manfaat minum tentang obat, pasien
benar obat dosis, frekuensi, minum obat
2. Kerugian tidak efeksamping 2. Dan
minum obat obat, dan akibat mencegah
3. Nama, warna, dari penghentian pasien
dosis, efek obat. putus obat.
samping, efek 2. Dikusikan
terapi. perubahan
4. Klien perasaan pasien
mendemonstrasi setelah minum
kan penggunaan obat.
obat dengan 3. Berikan obat
benar. dengan prinsip 5
5. Menyebutkan benar dan
akibat berhenti observasi setelah
minum obat minum obat.
tanpa
berkonsultasi
pada dokter.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NAMA            : NY R
USIA              : 43 TAHUN
NO.RM           : 066839
Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi
06-02-2013 Perubahan proses SP I : pasien S:
pikir: waham 1.   Melakukan BHSP 1. Klien mengatakan
kebesaran 1. “selamat pagi,bu dirinya adalah pemecah
saya perawat Betsy rekor tapi sekarang
masih ingat dengan berada di RSJ sebagai
saya?” pasien gila katanya.
2. “Bagaimana 2. Klien mengatakan
perasaan ibu hari sudah biasa menyapu
ini?” saat dirumah
3. “sesuai janji 3. Klien mengatakan
kemarin kita akan mulai besok akan ikut
ngobrol-ngobrol ya menyapu dengan yang
bu?” lainnya.
4. “kita ngobrolnya O
selama 10 menit 1. Ekspresi wajah
disini bagaimana?” bersahabat
Membantu orientasi 2. Kontak mata ada
realita 3. Klien mau berbincang-
1. “Menurut ibu, bincang
sekarang ibu dan 4. Klien kooperatif
saya sedang berada 5. Klien mau membuat
dimana, bu?” jadwal kegiatan
2. “baju yang ibu A
kenakan bagus 1. Klien dapat melakukan
sekali, tapi kok BHSP
sama dengan yang 2. Klien dapat memenuhi
lain kenapa ya bu?” kebutuhan sehari-hari
Mengidentifikasi 3. Klien mampu
kebutuhan sehari-hari berorientasi pada
klien realita
1. “Ibu biasanya kalau P:
di umah sukanya 1. Pasien
apa bu?” Menerapkan atau
2. “kalau disini bisa memasukkan ke dalam
dilakukan juga?” jadwal kegiatan dan
3. “Nanti saya akan menjalankan jadwal
membantu ibu, kegiatan yang sudah
bagaimana kalau dibuat
kita buat jadwal 2. Perawat
kegiatan harian a. Melanjutkan SP II
supaya ibu bisa b. Mengevaluasi jadwal
melakukannyasetiap harian
hari, nanti setiap c. Berdiskusi tentang
hari saya akan liaht kemampuan yang
dan mengeceknya, dimiliki
bagaimana bu, ibu d. Melatih kemampuan
mau?” yang dimiliki

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NAMA            : NY R
USIA              : 43 TAHUN
NO.RM           : 066839
Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi
07-02-2013 Perubahan proses SP II: S:
pikir: waham 1.   Mengevaluasi jadwal 1. Klien mengatakan
kebesaran kegiatan klien saya masih ingat
1. “bu, kemarin kan kita mbak betsy ya,
sudah membuat tadi pagi saya
jadwal kegiatan sudah menyapu  
bagaimana kalau saya mbak, saya
lihat dan saya cek senang sekali.
hari ini?” 2. Klien mengatakan
Berdiskusi kemampuan saya senang dan
yang di miliki klien pandai mengaji
1. “kemarin ibu bilang, karena setelah
ibu senang menyapu melakukannya
dirumah tadi pagi membuat hati
juga sudah dilakukan saya dingin.
bukan? Selain itu saat 3. Klien  mengataka
dirumah ibu pandai n  mau mengaji
dalam hal apa lagi?” setiap hari kalau
3.   Melatih kemampuan boleh dan  tidak
yang dimiliki klien mengganggu
1. “wah katanya ibu pasien lain dan
pandai mengaji mau
ternyata,bagaimana memasukkan ked
kalau sekarang kita alam jadwal
berlatih dan ibu kegiatan harian.
tunjukan kepada saya O:
bakat ibu ini?” 1. Kontak  mata ada
2. “ternyata ibu benar- 2. Pandangan fokus
benar pandai mengaji 3. Pasien
ya?” mau tersenyum
3. “pasti akan lebih baik dan berjabat
lagi kalau setiap hari tangan
ibu melakukannya, 4. Ekspresi wajah
bagaimana kalau kita bersahabat
masukkan kedalam 5. Pembicaraan
jadwal harian juga terarah
bu?” 6. Pasien tidak
bingung
7. Pasien dapat
melalukan
kegiatan sehari-
hari
A:
1. Klien  mampu
melakukan jadwal
kegiatan dan
mampu memenuh
i kebutuhannya.
2. Klien mampu
berdiskusi tentang
kemampuan yang
dimiliki
3. Klien dapat
melatih
kemampuan yang
di miliki.
P:
1. Perawat
a. Melanjutkan
ke SP 3
b. Mengevaluasi j
adwal kegiatan
harian pasien
b. Memberikan p
endidikan
kesehatan tenta
ng penggunaan
obat secara
teratur
c. Menganjurkan 
pasien
memasukan
kedalam jadwa
l kegiatan.
2. Pasien
Klien berlatih
aktivitas sesuai
dengan jadwal
kegiatan harian
yang sudah
dibuat.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NAMA            : NY R
USIA              : 43 TAHUN
NO.RM           : 066839
Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi
08-02-2013 Perubahan proses SP III: S:
pikir: waham 1.   Mengevaluasi jadwal 1. Klien
kebesaran kegiatan pasien mengatakan saya
1. “ibu bagaimana sudah
jadwal kegiatannya melalukakan
kemarin sudah yang di tulis
dilakukan dijadwal mbak.
semua,boleh saya 2. Klien
lihat?” mengatakan iya
2. “wah bagus sekali mbak tadi saya
ternyata ibu sangat sudah minum
rajinya?” obat biar cepat
2.   Memberikan sembuh
pendidikan kesehatan katanya,obatnya
tentang penggunaan pil saja tadi mbak
obat secara teratur yang sirup untuk
1. “ibu tadi sudah nanti sore.
minumnya kan? Jadi 3. Klien
obatnya ada 2 jenis ya mengatakan
bu yang satu sirup dan kalau gak minum
satunya pil,tapil obat nanti gak
pilnya ada 3 macam cepat sembuh,jadi
lo bu” gak bisa pulang.
2. “kalau sirupnya 4. Klien
dimimun pagi dan mengatakan iya
sore saja,sedang mbak
pilnya pagi siang dan dijadwalakan aja
sore” biar saya tidak
3. “minumnya harus lupa.
teratur lo ya bu, kalau O:
setelah minum obat 1. Klien kooperatif
ibunya pusing atau 2. Klien mau
nggliyeng dipakai berbincang dan
isitarahat atau tidur bercakap-cakap.
saja ya bu karena itu 3. Ekspresi wajah
efek obatnya” bersahabat
4. “minumobat ini biar 4. Klien dapat
ibu cepat sembuh, menjawab
kalau ibu gak mau pentingnya
minum obat atau minum obat
berhenti minum obat teratur
nanti ibu gak cepat 5. Klien dapat
sembuhnya jadi lama membedakan
disininya.” jenis obat dan
3.   Menganjurkan kapan
memasukan kedalam meminumnya.
jadwal kegiatan secara
teratur A:
1. “jangan lupa diminum 1. Klien mampu
yang teratur lo ya melakukan
bu,biar ibu cepat kegiatan
sembuh dan cepat hariannya dengan
pulang” baik
“bagaimana kalau kita 2. Klien mengetahui
masukkan kedalam tentang
jadwal kegiatan penggunaan obat
harian ibu,biar tidak secara teratur
lupa dan minumnya 3. Klien mampu
teratur’ memasukkan
minum obat
teratur kedalam
jadwal kegiatan
hariannya.
P:
1. Perawat
a. Menyiapkan
dan
melakukan SP
keluarga jika
ada kunjungan
keluarga klien
b. Mengevaluasi
jadwal
kegiatan
harian klien
2. Pasien
a. Klien berlatih
aktivitas
sesuai jadwal
kegiatan
hariannya.
b. Pasien minum
obat secara
teratur.

Anda mungkin juga menyukai