Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

D DENGAN ASMA BRONKHIAL

DI RAJABASA BANDAR LAMPUNG

OLEH :

LELI PURNAMASARI
2021207209075

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN Tn. D DENGAN ASMA BRONKHIAL
DI RAJABASA BANDAR LAMPUNG

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. D
2. Usia : 52 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : Swasta
B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas. Terdengar suara wheezing di seluruh lapang paru,
napas tersengal-sengal, batuk, banyak keringat, anoreksia dan mual, akral hangat,
CRT 2 detik, cemas. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas
30 x/menit, suhu 36,8 ℃. SpO290%. Hb 12,5 g/dL, leukosit 8.000 /uL, eritrosit 4,5
juta/µl, hematokrit 40 %. Terapi yang telah diberikan : O2 5 LPM dengan nasal
kanula, IVFD RL 20 TPM + Aminofilin 1 amp, nebulizer ventolin 1 amp/8 jam,
methyl prednisone 1 amp/8 jam, ambroxol sirup 3x1, sucralfat syrup 3x1, ranitine 1
amp/12 jam. Pasien dipindahkan ke ruang rawat inap.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dilakukan pengkajian tanggal 26 Juni 2022 pukul 09.00 WIB, keluhan utama
yang dirasakannya adalah sesak napas. Sesak napas dirasakan terus-menerus, rasa
sesaknya dirasakan seperti terhimpit benda berat, Sesak napasnya berkurang jika
diberikan setelah di nebulizer dan diberikan oksigen dalam posisi setengah duduk,
bertambah bila posisi tidur terlentang, banyak bergerak dan batuk.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga Tn. D mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun
memiliki alergi kulit atau dermatitis, memiliki riwayat penyakit asma bronkhiale.
Pasien tidak pernah di rawat dan dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke
puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. Keluarga mengatakan bahwa 2
hari yang lalu pasien terpapar polusi debu, dan mengalami batuk pilek, satu hari
kemudian pasien mengeluh sesak napas berat dan batuk-batuk.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Tn. D mengatakan di dalam anggota keluarganya memiliki penyakit
keturunan yaitu ayahnya. Anggota keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun
penyakit kronik lainnya. Tn. D mengatakan cemas terhadap serangan sesaknya yang
tiba-tiba dan sangat berat dirasakan. Keluarga sering menanyakan perkembangan
kondisi Tn. P kepada dokter dan perawat. Pasien selama di rawat di RS selalu
ditemani oleh keluarganya, hubungan antara orang istri dan anak kandungnya baik
dan tidak ada konflik. Tn. P sebelum sakit selalu menjalankan sholat 5 waktu, namun
saat sakit hanya bisa berdoa. Perawat selalu memberikan pelayanan kepada pasien dan
keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy pasien.

F. Pemeriksaan Fisik :
Kedaaan umum : tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS E4V5M6,
tampak gelisah, TD 140/90 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 100
x/menit, suhu 37,2 ℃. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : konjungtiva an anemis,
pernapasan lebih cendrung menggunakan mulut (pursed-lip breathing), pernapasan
cepat dan dangkal, pergerakan dinding dada simetris, terdengar suara wheezing pada
seluruh lapang paru. Suara perkusi pada dada sonor, tidak ada nyeri tekan atau nyeri
ketuk. Akral hangat, nadi teraba kuat dan teratur.

G. Penatalaksaan
Terapi yang diberikan :
 O2 5 LPM dengan nasal kanula
 IVFD RL 20 TPM + Aminofilin 1 amp
 Nebulizer ventolin 2,5 mg/8 jam
 Methyl prednisolon 10 mg/8 jam
 Ranitidine50 mg/12 jam
 Ambroxol sirup 3x1
 Sucralfat syrup 3x1
A. Analisis Data

No. Data Masalah Penyebab


1 DS : Bersihan jalan Hipersekresi
Pasien mengeluh sesak napas napas tidak jalan napas
efektif
DO : (D.0001)
- Batuk produktif dan sulit dikeluarkan
- Terdengar suara wheezing pada seluruh lapang paru
- Tampak gelisah,
- Rr 28 x/menit
2 DS : Pola napas Hiperventilas
- Pasien mengeluh sesak napas. tidak efektif i
- Sesak napas dirasakan terus-menerus, rasa sesaknya (D.0005)
dirasakan seperti terhimpit benda berat

DO :
- Pernapasan lebih cendrung menggunakan mulut
(pursed-lip breathing), pernapasan cepat dan dangkal,
pergerakan dinding dada simetris, terdengar suara
wheezing pada seluruh lapang paru.
- Rr 28 x/menit
DS : Intoleransi Ketidakseimb
3 - Klien mengatakan sesak bertambah bila posisi tidur aktivitas angan anatara
terlentang, banyak bergerak dan batuk. (D.0056) suplai dan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan dan kadang- kebutuhan
kadang mual. oksigen

DO :
- Pasien tampak lemah, kesulitan bernapas, pasien bedrest
di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi
semi fowler.
- Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari
pasien,
- SpO290%., Frekuensi nadi 100 x/menit
- Rr 28 x/menit
DS : Ansietas Perubahan
4 - Tn. P mengatakan cemas terhadap serangan sesaknya (D.0080) status
yang tiba-tiba dan sangat berat dirasakan. kesehatan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan dan kadang-
kadang mual.

DO :
- Klien tampak gelisah
- Rr 28 x/menit
- TD 140/90 mmHg
- Frekuensi nadi 100 x/menit
- Imt 22,49 (normal)
DS : Defisit Kurang
5 Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. P pengetahuan terpapar
kepada dokter dan perawat. (D.0111) informasi

DO :
Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di
warung saja sembuh.
B. Diagnosa keperawatan yang muncul sesuai prioritas berdasarkan kasus fiktif
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas
2. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
4. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
5. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

C. Rencana Keperawatan (minimal 3 buah sesuai prioritas) sesuai kasus fiktif


No. Dx. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Kep.
1 Setelah dilakukan Intervensi utama :
tindakan keperawatan Latihan batuk efektif Latihan batuk efektif
3x24 jam diharapkan Observasi : Observasi :
bersihan jalan napas - Identifikasi kemampuan - Mengetahui kemampuan
efektif dengan kriteria batuk batuk klien
hasil : Terapeutik : Terapeutik :
Luaran utama : - Atur posisi semi fowler - Meningkatkan ekspansi paru
Bersihan jalan napas atau fowler dan memudahkan pernapasan
(L.01001) - Pasang perlak dan - Memudahkan klien saat
- Klien dapat bengkok di pangkuan membuang sputum
melakukan batuk pasien - Menjaga kebersihan area
efektif - Buang sekret pada sekitar klien
- Produksi sputum tempat sputum Edukasi :
menurun Edukasi : - Membina hubungan saling
- Wheezing menurun - Jelaskan tujuan dan percaya
- Sesak napas prosedur batuk efektif - Memaksimalkan ekspansi
berkurang - Anjurkan tarik napas paru, untuk dapat melakukan
- Frekuensi napas dalam melalui mulut batuk efektif sesuai instruksi
membaik melalui hidung selama 4 sehingga didapatkan hasil
- Klien tidak gelisah detik, tahan selama 2 yang memuaskan
detik, kemudian - Diharapkan agar klien dapat
keluarkan dari mulut melakukan batuk efektif
selama 8 detik dengan baik
- Anjurkan batuk dengan Kolaborasi :
kuat langsung setelah - Mukolitik menurunkan
tarik napas dalam yang kekentalan dan perlengketan
ke- 3 sekret paru, ekspektoran
Kolaborasi : memudahkan sekret lepas
- Kolaborasi pemberian dari perlengketan jalan napas
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu

Manajemen jalan napas Manajemen jalan napas


Observasi : Observasi :
- Monitor bunyi napas - Mengetahui adanya gangguan
tambahan pernapasan
Terapeutik : Terapeutik :
- Berikan minum hangat - Menurunkan spasme bronkus
Edukasi : Edukasi :
- Anjurkan asupan cairan - Menurunkan kekentalan
2000 ml/hari, jika tidak sekret
ada kontraindikasi - Mempermudah pengeluaran
- Ajarkan teknik batuk sekret
efektif Kolaborasi :
Kolaborasi : - Pemberian bronkodilator via
- Kolaborasi pemberian inhalasi akan langsung
bronkodilator, menuju area bronkus yang
ekspektoran, mukolitik, mengalami spasme sehingga
jika perlu lebih cepat berdilatasi
2 Setelah dilakukan Intervensi utama :
tindakan keperawatan Manajemen jalan napas Manajemen jalan napas
3x24 jam diharapkan Observasi : Observasi :
pola napas efektif dengan - Monitor pola napas - Mengetahui pola napas klien
kriteria hasil : (frekuensi, kedalaman, (frekuensi, kedalaman, usaha
Luaran utama : usaha napas) napas)
Pola napas (L.01004) Terapeutik : Terapeutik :
- Sesak berkurang - Posisikan semi fowler - Meningkatkan ekspansi paru
- Tidak cenderung ke atau fowler dan memudahkan pernapasan
pernapasan pursed - Berikan oksigen, jika - Pemberian oksigen
lip perlu mengurangi beban otot
- Frekuensi napas pernapasan
membaik Kolaborasi : Kolaborasi :
- Kedalaman napas - Kolaborasi pemberian - Pemberian bronkodilator via
membaik bronkodilator, inhalasi akan langsung
ekspektoran, mukolitik, menuju area bronkus yang
jika perlu mengalami spasme sehingga
lebih cepat berdilatasi,
Mukolitik menurunkan
kekentalan dan perlengketan
sekret paru, ekspektoran
memudahkan sekret lepas
dari perlengketan jalan napas

3 Setelah dilakukan Intervensi utama :


tindakan keperawatan Manajemen energi Manajemen energi
3x24 jam diharapkan Observasi : Observasi :
klien menunjukkan - Monitor lokasi dan - Mengidentifikasi penyebab
toleransi terhadap ketidaknyamanan klien tidak toleran terhadap
aktivitas dengan kriteria selama melakukan aktivitas
hasil : aktivitas Terapeutik :
Luaran utama : Terapeutik : - Mengurangi stres,
Toleransi aktivitas - Sediakan lingkungan meningkatkan istirahat klien
(L.05047) nyaman dan rendah Edukasi :
- Frekuensi napas dan stimulus (mis. Cahaya, - Meminimalkan pengeluaran
nadi membaik suara, kunjungan) energi dan pemakaian
- Saturasi oksigen Edukasi : oksigen
meningkat - Anjurkan tirah baring - Melatih kekuatan dan
- Sesak ketika - Anjurkan melakukan menunjang proses
beraktivitas aktivitas secara bertahap kesembuhan pasien secara
berkurang Kolaborasi : bertahap
- Klien tidak tampak - Kolaborasi dengan ahli Kolaborasi :
lemah gizi tentang cara - Menentukan jumlah kalori
meningkatkan asupan dan nutrisi yang dibuthkan.
makanan

Anda mungkin juga menyukai