Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Mengenai Saya
Sutopo
Rental "TOPO CS" Jl. Bina Cipta RT.15 No.04 Kel.Bukit Sangkal Kec. Kalidoni Palembang Sumsel
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia, taufik dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Konteks
Pelayanan Kebidanan”. Kami berupaya menyajikan materi yang dapat membantu pembaca
supaya dapat mengerti bagaimana kebutuhan dasar manusia dalam konteks pelayanan kebidanan.
Kami mengetahui makalah kami ini jauh dari sempurna, karena di dunia ini tidak ada
yang sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari para dosen dan teman-teman sangat kami
harapkan, agar terciptanya makalah yang lebih baik.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyelesaian makalah ini. Harapan kami agar makalah ini dapat membantu para mahasiswa
untuk lebih mengetahui tentang kebutuhan dasar manusia dalam konteks pelayanan kebidanan
dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka mendukung visi Indonesia Sehat 2010 Departemen Kesehatan mempunyai
beberapa misi, antara lain : memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, serta mendorong kemandirian masyarakat. (Fuadramadan, 2012).
Untuk itu perlu adanya kerjasama lintas program maupun lintas sektoral dalam
mewujudkan tujuan diatas disesuaikan dengan cara pandang dan kebijakan bidang kesehatan.
Salah satu unggulan dalam Indonesia Sehat 2010 adalah upaya percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir, yang perlu penyesuaian dan
dijabarkan dalam beberapa kegiatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan ibu dan bayi baru lahir dalam pelayanan kebidanan. Dalam hal ini pelayanan
kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga
bidan. (Suci, 2012).
Bidan sebagai salah satu tenaga utama dalam percepatan penurunan AKI & AKB baru
lahir. dituntut untuk mengantisipasi perubahan tersebut, sehingga pelayanan yang diberikan lebih
bermutu, optimal dan mencapai tujuan yang diharapkan. (Suci, 2012).
Seiring perkembangan dunia medis yang sedemikian pesatnya, maka pelayanan kebidanan
dituntut untuk bisa mengikuti dan pengimbangi perkembangan pelayanan medis dan kesehatan
lainnya. Di sebagian besar pelayanan kesehatan yang seharusnya melaksanakan pelayanan dan
asuhan kebidanan, masih terbatas pada pelaksanaan “kegiatan-kegiatan” yang belum memenuhi
kaidah asuhan secara profesional yang bertanggung gugat. Begitu rumitnya masalah yang
dihadapi sehingga sukar menentukan titik masuk untuk mengadakan perubahan yang strategis
dan bermakna. Kalaupun ada upaya untuk membenahi, pada umumnya masih bersifat insidentil,
kurang terarah, terfagmantasi dan berjangka pendek yang bahkan justru dapat merugikan
perkembangan pelayanan kebidanan itu sendiri. (Fuadramadan, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk kebutuhan dasar manusia ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia ?
3. Apa saja kebutuhan dasar manusia dalam konteks pelayanan kebidanan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kebutuhan dasar manusia ?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia ?
3. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar manusia dalam konteks pelayanan kebidanan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Fungsi Bidan
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai
berikut.
1. Fungsi Pelaksana.
2. Fungsi Pengelola
3. Fungsi Pendidik
4. Fungsi Peneliti
(Vioren, 2012)
2.5 Tugas Mandiri Bidan
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
2. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka
sebagai klien.
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal,
4. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien/keluarga.
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
7. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana.
8. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium serta menopause.
9. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
(Vioren, 2012)
2.6 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai
dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat
daruratan. (Vioren, 2012)
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat,
rumah sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. (Vioren, 2012)
Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :
1. Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3. Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun
vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
(Vioren, 2012)
2.7 Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi
kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri
maupun berasal dari luar secara gotong royong. (Vioren, 2012)
Agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bidan harus
dapat melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Komunikasi tersebut melibatkan
lebih banyak proses mendengarkan dan pada proses berbicara, merupakan suatu proses interaksi
yang tetap yang ditujukan untuk suatu kesepakatan. Komunikasi yang baik akan membentuk
pengetahuan dan tanggung jawab orang-orang yang terlibat didalamnya (Vioren, 2012)
Komunikasi yang baik dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dan
memperlihatkan pandangan dan opini mereka dihargai. Selanjutnya hal ini dapat membuat
masyarakat mau mengambil keputusan sendiri dan mengusulkan ide-idenya. Bebrapa hal yang
perlu diperhatikan seorang bidan dalam berkomunikasi kepada masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Jangan terlalu banyak bicara, cobalah untuk tidak menyela
2. Jangan meneruskan kaliamt mereka/mengantisipasi apa yang sedang mereka ucapkan
3. Tanyakan apabila anda merasa kurang jelas
4. Lebih baik membicarakan sesuatu dengna cara tatp muka, daripada berkomunikasi secara
tertulis.
(Vioren, 2012)
Ada 3 jenis pendekatan :
1. Specifict Content Approach
Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah, melalui proposal
program kepada instansi yang berwenang. Contoh : pengasapan pada kasus DBD
2. General Content objective
Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam
wadah tertentu. Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.
3. Proses Objective approach
Masyarakat sebagai pengambil prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.
Contoh : kader
(Vioren, 2012)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang
tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll. Sebagian masalah
komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat secara
aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa
percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang mereka miliki.
Pelayanan yang berorentasi pada kebutuhan masyarakat adalah proses dimana masyarakat
dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari kebutuhan tersebut serta
mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai skala
prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari
luar secara gotong royong.
3.2. Saran
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun tentang kebutuhan dasar manusia dalam konteks pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Vioren. 2012. Pelayanan kebidanan. http://viorenshaflody.blogspot.com
Suci. 2012. Konsep kebidanan. http://sisucilagisukangeblog.blogspot.com
Fuadramadan. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia. http://fuadramadan.wordpress.com
Diposting oleh Sutopo
0 KOMENTAR:
POSTING KOMENTAR