DISUSUN OLEH :
AUDIA PARAMATA
C0242004
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam
rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan
yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sector terkait termasuk
swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada
pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan
promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama
hamil.
DAFTAR ISI
1.1 Rumusan Masalah
1.1.1 Apa pengertian partnership ?
1.1.2 Apa saja prinsip dari partnership interprofesional, intergensi, dan intersektor ?
1.2 Tujuan
1.2.1 Memahami pengertian dari partnership
1.2.3 Agar memahami apa itu partnership interprofesional, intergensi, dan intersektor
2.3.1 Interprofesional
Interpropesional adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua
atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas
pelayanan dan pelaksanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik
itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga
kesehatan yang professional. Partnership memiliki poin-poin penting dalam
promosi kesehatan adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya. Oleh karena itu pemerintah maupun pihak-
pihak harus memiliki perhatian cukup besar terhadap pembangunan kesehatan.
2.3.2 Interagency
Intergency adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan
bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor
pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
2.3.3 Intergensi
mewujudkan kepuasan klien bahagia dan sejahteraan. Interagency,menuju
tujuan bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor
pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
2.4 Kunci Keberhasilan Dalam Kemitraan
1). Adanya Cooperation (kerjasama yang harmonissharing vision and mission)
2). Adanya Coordination (koordinasi yang baik-sharing tujuan)
3).Adanya Collaboration (kolaborasi yang setara-sharing sumber daya)
4).Adanya Creation of Dynamic Team (menciptakan tim yang dinamis)
5).Adanya Commitment (komitmen-kesepakatan bersama