KESEHATAN MELALUI
PROGRAM KEMITRAAN
PENDAHULUAN
Hingga saat ini dan beberapa dekade yang akan datang di negara-negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, masalah Kesehatan Ibu dan Anak
masih akan menjadi prioritas utama diantara masalah kesehatan lainnya. Dewasa ini
sebutan kelangsungan hidup anak dan kehamilan dan persalinan yang aman
menjadi patokan keberhasilan program kesehatan masyarakat di negara-negara
yang sedang berkembang.
Kelompok Ibu dan Anak (sampai usia 5 tahun) di negara sedang berkembang
rata-rata merupakan sepertiga dari jumlah penduduk. Keduanya, secara biologis dan
sosiologis merupakan kesatuan yang sangat erat dan sama-sama menanggung
risiko kesehatan yang relatif lebih lebih berat daripada kelompok masyarakat
lainnya. Kelompok ibu berada dalam peran reproduksi (kehamilan dan persalinan )
disamping
mereka
juga
sebagai
tulang
punggung
kehidupan
keluarga.
Sementaraitu, anak sampai dengan usia 5 tahun adalah kelompok yang sangat
bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang justru sedang dalam fase
kritis dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosialnya.
Angka kematian bayi dapat diturunkan secara mengesankan, tetapi angka
kematian ibu masih belum terlalu diperhatikan. Latar belakang penyebab utama
tingginya angka-angka tersebut memang masih kompleks. Pertolongan persalinan
yang saat ini masih dilakukan oleh dukun bersalin tradisional memang masih
dianggap sebagai pemegang peran utama tingginya angka-angka tersebut,
meskipun pendekatan kepada dukun-dukun tersebut sebenarnya sudah merupakan
salah satu kegiatan utama dalam program KIA. Keterlambatan merujuk ke fasilitas
yang lebih mampu (Rumah Sakit, Dokter atau Bidan) yang diduga masih menjadi
penyebab tingginya kecelakaan persalinan bila dukun-dukun tadi tiba-tiba
saling
menghargai
dan
keterbukaan
tentang
semua
hal.
program
penanganan
pelatihan
kegawatan
kesehatan
obstetri,
reproduksi
pencegahan
yang
infeksi
dan
mencakup
keluarga
keberhasilan
dilaksanakan
di
kegiatan
beberapa
keselamatan
daerah,
ibu.
Kemitraan
menunjukkan
ini
kemitraan
telah
antara
lingkungan
yang
mendukung
pelayanan
kesehatan
ibu.
a.
dan
masyarakat
dalam
menghadapi
persalinan
dan
3. Sosialisasi dan advokasi , melalui penyusunan hasil informasi cakupan program dan
data informasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai substansi untuk
sosialisasi dan advokasi. Kepada para penentu kebijakan agar lebih berpihak
kepada kepentingan ibu dan anak.
Melalui berbagai upaya antara lain peningkatan pelayanan kesehatan,
peningkatan kemampuan petugas serta melalui dukungan dan kemitraan berbagai
pihak akan sangat menentukan upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).
Selain hal-hal yang sudah disampaikan di atas, diperlukan juga strategi
berbasis masyarakat yang akan mendukung tercapainya tujuan upaya keselamatan
ibu meliputi:
1. Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan pelaksana pelayanan
setempat, dalam upaya memperbaiki kesehatan ibu.
2. Bekerjasama dengan masyarakat, wanita, keluarga dan dukun/pengobat untuk
mengubah sikap terhadap keterlambatan mendapat pertolongan.
3.
kita harus
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi III, PT. Bina Rupa Aksara,
Jakarta: 1996.
Budioro B., Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang: 1997.
Ditjen PKM, Pendekatan Kemasyarakatan, Depkes RI, Jakarta : 1997
Notoatmodjo, Soekidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta:
2003.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta: 1997.
https://drihsangpi.wordpress.com/2013/04/12/upaya-peningkatan-promosi-kesehatan-melaluiprogram-kemitraan/