Anda di halaman 1dari 15

Tugas Presentasi

Asuhan kebidanan
Komunitas
Kelompok II
Anggota Tim:
• Novalina Ayer
• Paskalina Runkore
• Fanny Awom
• Trifosa Kimiak
• Rina Asaribab
• Hermelina Dasem
• Melisa Mambrasar
• Fitriani
BEKERJA DI KOMUNITAS
Adapun beberapa kemampuan keterampilan dan pengetahuan
yang di perlukan sebagai berikut:
1. Mampu melakukan komunitas yang baik dengan masyarakat dengan
bahasa yang dapat di mengerti

2. Mampu melakukan Pendekatan kepada tokoh masyarakat , pemuka


agama, pemerintah, pemimpin organisasi kemasyarakatan dan seluruh
masyarakat yang ada di wilayah kerjanya

3. Mampu berpilaku yang baik sehingga dapat menjadi panutan oleh


masyarakat

4.mampu melaksanakan pelayanan kebidanan yang berkualitas yang


hasilnya cepat di percaya masyarakat
5. Mampu bekerja sama dengan pihak lain baik secara individu, kelompok dan
organisasi

6. Mampu terlibat dalam suatu kelompok atau organisasi yang ada di wilayah
kerjanya

7. Memiliki kemauan untuk menerima masukan dari orang lain


8. Memiliki kemampuan menerima pasien dengan senyum baik pada waktu
melakukan pelayanan maupun pada pergaulan di masyarakat

9. Memiliki kemauan untuk selalu mengembangkan ketrampilan diri dengan


mengikuti pelatihan-pelatihan

10. Selalu berpikir kritis demi kemajuan-kemajuan pelayanan kebidanan


Lanjutan..........

yang Sedang di laksanakan

11. Mampu menyampaikan petunjuk-petunjuk dan arahan-arahan baik


Melalui pelaksanaan sosialisasi maupun kegiatan lenyuluhan

Bidan yang bekerja di komunitas memiliki peranan dalam pelayanan


sebagai berikut:
• Memberikan pelayanan kebidanan secara langsung kepada pasien
• Memberikan pengetahuan pelayanan kebidanan kepada anggota
masyarakat yang memiliki penyakit yang berisiko tinggi
• mengelola (merencanakan , mengorganisasi , menggerakkan , dan
mengevaluasi ) pelayanan kebidanan dengan menggunakan peran
aktif masyarakat
• Memberi konseling atau bimbingan tentang masalah kesehatan
sesuai prioritas kepada kader, keluarga dan masyarakat
• memberikan dorongan secara verbal atau keterlibatan berdiskusi
dengan petugas kesehatan lain , instansi atau anggota keluarga dan
masyarakat dalam pelayanan kebidanan
• memberikan pelayanan kebidanan secara kolaborasi dengan disiplin
ilmu lain, baik lintas program maupun lintas sektoral
• mengikutkan masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan program
pelayanan kebidanan
• melakukan penelitian untuk mengembangkan pelayanan kebidanan.
Jaringan kerja di kebidanan komunitas
Di komunitas terdapat beberapa tempat bidan bekerja baik secara individu maupun
sebagai bagian dari sebuah institusi seperti puskesmas kec, puskesmas pembantu ,
BPS, Polindes , Posyandu , Rumah Pasien , dasawisma , dll.
Bidan di jaringan kerjanya di komunitas dapat bertindak sebagai :

• Di puskesmas bidan bertindak sebagai bagian dari suatu institusi yang bertugas pada
poliklinik kebidanan dan KIA , baik sebagai bidan kordinator maupun sebagai kepala
ruangan bersalin dan ruangan KIA. Bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
bertanggung jawab kepada pimpinan puskesmas.
• di BPS bidan sebagai pengelola yang sekaligus sebagai penanggung jawab penuh atas
semua pelayanan kebidanan yang di lakukan.
• di polindes dan posyandu , bidan sebagai pembina dan penanggung jawab terlaksananya
pelayanan kebidanan.
• dirumah pasien, bidan sebagai pelaksana dan penanggung jawab skeselamatan pasien
Keberhasilan pelayanan kebidanan dalam jaringan kerja bidan di komunitas di
perlukan kerjansama sebagai berikut:

a. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang di laksanakan


di dalam satu instansi terkait misalnya:

a). Kegiatan imunisasi,


b). Kegiatan pemberian tablet FE,
c). Kegiatan pemberian Vitamin A,
d). Kegiatan pemberian PMT dan sebagainnya.
b. Bersama lintas sektor merupaka. Kerjasama yang melibatkan institusi
atau departemen lain , misalnya:
a). Kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS),
b). Kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), dan
sebagainnya
c). Kegiatan pelayanan keluarga Berencana
Tujuan dari kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam
kebidanan komunitas antara lain.
• Meningkatkan koordinasi merupakan suatu keharusan. Untuk memecahkan
suatu masalah kesehatan
• Meningkatkan komunikasi yang efektif melalui pertemuan-pertemuan
berkala berdasarkan kesepakatan bersama. Antara pemerintah dan swasta
tentang masalah kesehatan.
• Meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggulangi masalah
kesehatan dan memaksimalkan keuntungan semua pihak.
• meningkatkam komitmen bersama. Komitmen mengenai kesediann dan
pengorbanan ( waktu , pikiran, tenaga, dan lain sebagainnya masing-
masing anggota kemitraan terhadap program atau upaya pemecahan
masalah kesehatan yang telah di sepakati bersama.
• tercalainya upaya kesehatan yang efisien dan efektif yang berdaya guna
dan berhasil guna.
Bekerja di komunitas bidan Perlu melakukan pendekatan kerja sama Lintas
program dan lintas sektoral antara lain:

a). Imput
Imput sebuah kerjasama adalahsemua sumber daya yang di miliki oleh masing-masing
unsur yang terjalin dalam kerjasama terutama sumber daya manusia , dan sumber daya
yang lain seperti dana, sistem informasi , teknologi dan sebagainya , selain itu , jumlah
atau banyaknya mitra yang terlibat juga merupakanimput

b) Proses
Proses dalam kerjasama pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun
kerjasama tersebut

c). Output
output adalah terbentuknya kerja atau networking , forum,dan sebagainya yang terdiri
dari berbagai unsur dan tersusunnya program dan pelaksaan
Berupa kegiatan bersama dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan. Selain itu , juga tersusun uraian tugas dan fungsi
untuk masing-masing anggota.

d). Outcume
outcume adalah dampak dari pada kerjasamaterhadap
peningkatan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu , outcume
dapat dilihat dari indikator-indikator derajat kesehatan
masyarakat , yang sebenarnya merupakan akumulasi dari
dampak upaya-upaya lain di samping kemitraan. Dengan
demikian, outcume adalah meningkatnya angka atau indikator
kesehatan , misalnya meningkatkan status gizi anak balita ,
meningkatnya penduduk yang terakses air bersih dan lain
sebagainya.
Sasaran MDGS tahun 2015

Pengertian
Milenium Development Goals (MDGS) adalah suatu komitmen dari
pemimpin -pemimpin dunia dari 189 negara perserikatan bangsa-bangsa
untuk mengintergrasikan MDGS sebagai dari program pembangunan
nasional dalam upaya menangani penyelesaian yang yang terkait dengan
isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi kemanusiaan
perdamaian , keamanan, dan pembangunan .
Sampai saat ini, Gerakan Millenium Development Goals (MDGs) di
Indonesia telah mencapai banyak kemajuan dan pada tahun 2015 Indonesa
diharapkan dapat memenuhi 8 sasaran MDGs yang dicanangkan. Namun,
masih terdapat tiga sasaran yang perlu perhatian khusus dan kerja ekstra
keras untuk memenuhinya.

Ketiga sasaran yang masih tertinggal itu adalah :


a). angka kematian ibu melahirkan,
b). penanggulangan HIV/AIDS,
c). akses air minum, dan sanitasi dasar yang layak.
sasaran-sasaran MDGs penting untuk mengangkat tingkat dan harkat
kesejahteraan manusia Indonesia juga sekaligus menunjukkan posisi dan
peringkat Indonesia di antara bangsa-bangsa di dunia.
Delapan sasaran MDGs adalah:

a). memberantas kemiskinan dan kelaparan,


b).mencapai pendidikan untuk semua,
c). mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan, d).menurunkan angka kematian anak,
e). meningkatkan kesehatan ibu,
f). memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular
lainnya,
g).memastikan kelestarian lingkungan hidup,
h).dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai