PENGERTIAN
Kebidanan komuitas adalah pelayanan kebidanan yang
menekankan pada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di
komunitas (masyarakat sekitar). Maka seorang bidan dituntut mampu
memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok.
Terdapat beberapa strategi untu mengatasi tantangan atau kendala yang
terdapat dalam komunitas:
1. Social budaya seperti ketidakadilan gender, pendidikan, tradisi yang
merugikan ekonomi seperti kemiskinan.
2. Politik dan hukum seperti ketidakadilan social
3. Fasilitas , tidak ada peralatan yang cukup, pelayanan rujukan
4. Lingkungan seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong
(daerah yang terisolir), kumuh, padat, dll.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kesehatan
perempuan diwilayah kerjanya sehingga masyarakat mampu
mengenali masalah dan kebutuhan serta mampu memecahkan
masalahnya sendiri.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai
dengan tanggungjawab bidan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan
persalinan, perawatan nifas dan perinatal secara terpadu.
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaita dengan risiko
kehamilan, persalinan, nifas dan perinatal.
d. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak.
e. Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat setempat yang terkait.
C. PRINSIP PELAYANAN
1. Kebidanan komunitas sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan
masyarakat, social, psikologi, imu kebidanan, dan lainnya yang
mendukung peran bidan di komunitas.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan ang menjunjung harkat
dan martabat kemanusiaan klien.
3. Ciri kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit
analisis. Populasi berupa kelompok sasaran (jumlah perempuan,
jumlah kepala keluarga, jumlah laki-laki, jumlah neonates, jumlah
balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri oleh
bidan.
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan tetapi
hasil kerjasama dengan mitra-mitra seperti PKK, kelompok ibu-ibu
pengajian, kader kesehatan, perawat, PLKB, dokter pekerja social,
dll.
5. Sistem pelaporan kebidanan komunitas berhubungan dengan wilayah
kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
a. Peran Bidan
Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup pendidikan kesehatan
(promosi kesehatan), kesehatan ibu dan anak dengan pendekatan siklus
kehidupan, melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di komunitas serta
melakukan rujukan kebidanan bila mana ada kasus kegawatdaruratan
maternal dan neonatal. Dengan demikian, bidan dituntut harus
kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan. Dalam upaya
pelayanan kebidanan yang berfokus pada kesehatan reproduksi ibu dan
anak, maka bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti (IBI, 2005).
b. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
c. Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
b Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai
berikut:
c Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup hal-hal sebagai
berikut:
d Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup hal-hal sebagai berikut.
H. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang
bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan
masayarakat dalam menemukan, merencanakan dan memecahkan
masalah menggunakan sumber daya/potensi yang mereka miliki,
termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM
yang ada dan hidup di masyarakat. Pemberdayaan keluarga di bidang
kesehatan akan menghasilakn kemandirian keluarga dalam menemukan
masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya, kemudian mampu
merencanakan dan mengambil keputusan untuk memecahkan masalah
kesehatannya sendiri tanpa bantuan pihak lain (Parker, 2003).
Strategi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan
perempuan diantaranya dapat ditempuh dengan langkah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan.
2. Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat untuk
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan
oleh pemerintah.
3. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan
kesehatan.
4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan
kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat.
5. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki
masyarakat secara terbuka (transparan).
Program Pemerintah yang Berkaitan dengan Kebidanan Komunitas
1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, yang dikelola dari, oleh untuk Bersama
guna pembangunan kesehatan. Posyandu adalah kegiatan kesehatan
dasar yang diselenggarakan dari, oleh masyarakat dibantu oleh petugas
kesehatan disuatu wilayah kerja Puskesmas.
Tujuan utamanya menu jang penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Sasaran posyandu yaitu seluruh masyarakat utamanya :
a. Bayi
b. Balita
c. Ibu hamil, nifas, menyusui
d. Pasangan usia subur
Kegiatan posyandu meliputi :
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi
d. Gizi
e. Pencegahan dan penanggulangan diare
a. Meja 1 : Pendaftaran
b. Meja 2 : Penimbangan bayi dan anak balita
c. Meja 3 : Pengisian KMS
d. Meja 4 : Penyuluhan perorangan
e. Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga profeisonal meliputi KIA, KB,
imunisasi dan pengobatan
Tingkat perkembangan posyandu dibedakan menjadi 4, antara lain :
Suparmi,Affi Zakiya, Qona Lutfi S. 2018. Buku Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta : Trans Info Media