Anda di halaman 1dari 15

WOMEN CENTERE CARE

Disusun Oleh Kel 3

Lemsa Situmorang 19060029P


Farida Jambak 19060017P
Kana Solimah Pulungan 19060025P
Ramadhia Susanti Sihite 19060055P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
KOTA PADANG SIDEMPUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan YME atas segala rahmat-Nya

dan karunianya, sehingga makalah Women Centere care kami dapat selesaikan

sebagaimana mestinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas untuk bidang studi

Manajemen Kebidanan .Adapun judul makaah ini adalah Bidan bekerja dengan

perempuan untuk bisa memberikan advokasi perubahan dalam pelayanan kebidanan.

Kami menyadari didalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan penulisan maklah selanjutnya.

Akhirnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.Semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi kita semua.


Padangsidimpuan 8 Maret 2021

Kelomok 3

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hubungan yang berkualitas merupakan dasar pelayanan yang diberikan

selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.Hubungan antara bidan dan

perempuan yang menggabungkan semua aspek pelayanan kebidanan. Beberapa

studi menunjukkan bahwa hubungan saling percaya antara perempuan dan bidan

mencakup aspek emosional yang terkait khusunya dalam proses persalinan.

(Mansur, 2011).

Meningkatkan kepuasan perempuan dalam pelayanan kebidanan yang

berkualitas telah menjadi bagian dari upaya global dalam memenuhi setiap hak

perempuan untuk mendapatkan pelayanan kebidanan terbaik selama kehamilan,

persalinan dan nifas. Ketidakcocokan antara apa yang perempuan harapkan dalam

pelayanan kebidanan dan tingkat layanan yang disediakan dengan pelayanan oleh

bidan sebagai pemberi asuhan.Kekwatiran perempuan terkait dengan kualitas

interaksi interpersonal dan kurangnya empati bidan sehingga tidak peduli dengan
kebutuhan perempuan dalam layanan kebidanan.Selain itu belum terpenuhinya

asuhan kebidanan dalam pelayanan yang diberikan menyebabkan minimnya

informasi yang diberikan bidan pada perempuan.(Irianti, 2019).

Kepedulian bidan dalam memberikan layanan kebidanan adalah cara terbaik

untuk perempuan agar memiliki pengalaman melahirkan yang positif.Selain itu

keterampilan berkomunikasi, pengetahuan dan pemahaman merupakan faktor

penting dalam kemitraan antara bidan dan perempuan.Kualitas pelayanan

merupakan aspek penting asuhan pada perempuan.Kepedulian professional yang

merupakan inti dari kebidanan, kompetensi bidan, kebijaksanaan, keterampilan

interpersonal bidan dan pengembangan pribadi secara professional.Jika salah satu

faktor itu hilang maka layanan menjadi tidak memadai.Pentingnya memahami

kebutuhan perempuan dalam layanan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan yang berpusat pada perempuan dan membangun hubungan yang baik

dan saling percaya dalam kondisi apapun untuk pelayanan kebidanan yang

berkualitas.

1.2 Tujuan Umum

1. Dapat mengetahui pengertian partnership, bidan dan pelayanan kebidanan

2. Dapat memahami partnership bidan dalam pelayanan kebidanan:

 Patnership bidan dengan perempuan

1.3 Manfaatnya
1. Diharfkan makalah ini menjadi reperensi bacaan untuk menambah

pengetahuan mengenai partnership bidan dengan wanita dalam pelayanan

kebidanan.

2. Diharfkan makalah ini dapat memberikan informasi baru sebagai sarana

pendukung untuk memperluas wawasan khususnya dibidang kebidanan.

3. Diharfakan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat meningkatkan kinerja

dan tanggung jawab sebagai pendamping perempuan dan memberikan asuhan

yang secara integral sesuai dengan kompotensi dan kewenangan yang

dimilikinya

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Partnership Bidan dan perempuan dalam Pelayanan Kebidanan

Pengertian

Partnership menurut terjemahan Google adalah “Kemitraan, persekutuan,

perseroan, perkongsian, perekanan (Translate google, 2021).

Bidan adalah seorang yang menyelesaikan program pendidikan bidan yang

telah diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk

menjalankan Praktek Kebidanan di Negeri itu (Irianti, 2019).

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan

asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari

kehamilan sampai keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi wanita

dan pelayanan kesehatan masyarakat (Irianti, 2019).


Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya

menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai/memperoleh kehidupan yang

lebih baik.(Irianti, 2019).

2.2 Partnership bidan dalam pelayanan kebidanan

Patnership bidan dalam pelayanan kebidanan ada dua yaitu:

1. Women Cantere care

Ikatan Bidan Indonesia menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang

perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi

profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan

kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk

menjalankan praktik kebidanan Bidan diakui sebagai tenaga professional yang

bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk

memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan

masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan

asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,

promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan

medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada

masyarakat khususnya perempuan.Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal

dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas padakesehatan perempuan,

kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.


Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang

meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan, pelayanan

kebidanan dapat dibedakan menjadi;

a. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab

bidan

b. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota

timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari

sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

c. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka

rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang

dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong

persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan

kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan

dan kesejahteraan ibu serta bayinya. Adapun pelayanan dan penyuluhan yang

diberikan adalah masalah kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu

hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan

reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan

kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin

meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas.

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa

kebutuhankebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain. Hak

Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi


adalah penting, sehingga perempuan dapat: Mempunyai pengalaman dalam

kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit, kekerasan, ketidakmampuan,

ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan

seksualitas Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan

keinginannya, menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan menjaga

kehamilan sampai waktu persalinan Mendorong dan membesarkan anak-anak yang

sehat seperti juga ketika mereka menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri

Prinsip – Prinsip dasar Women Centered care:

a. Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan

pelayanan kebidanan maternitas

b. Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

perempuan

c. Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan

dalam hal pemilihan terhadap kehamilan, persalinan dan nifas.

d. Memberikan penyuluhan dan pelayanan kebidanan kepada perempuan

sehingga mereka mampu membentuk hubungan saling percaya antara sesame

e. Bidan memberikan control atas keputusan-keputusan dalam memberikan

pelayanan kebidanan.

Sasaran Pelayanan Kebidanan

Menurut Mulya (2011) Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat

khususnya perempuan yang meliputi upaya promotif, preventif dan rehabilitative.

a. Upaya promotif meliputi: meningkatkan kesadaran idnividu, keluarga dan

masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi keluarga


yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan upaya

penyuluhan kesehatan baik dengan mengunakan media ataupun langsung

kepada masyarakat.

b. Upaya Preventif meliputi: meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal care secara

rutin, mengkonsumsi makanan gizi seimbang, meningkatkan cakupan

imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih.

c. Upaya kuratif meliputi meningkatkan system rujukan dan kolaborasi yang

berkesinambungan , melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan

kewenangan dan tanggung jawab.

d. Upaya Rehabilitatif meliputi pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi

dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi, gangguan reproduksi,

2. Continuity of Care

Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang

semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia

yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan

sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut

haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam

kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia

lanjut. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam

semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan
prosesnya.Siklus hidup reproduksi merupakan permasalahan yang tidak ditangani

dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.

Menurut Mulya (2011) Dalam pendekatan siklus hidup dikenal lima tahap, yaitu:

a. Konsepsi

b. Bayi dan anak

c. Remaja

d. Usia subur

e. Usia Lanjut

Contoh Pencegahan dan promosi kesehatan, masalah/tindakan dalam pelayanan

berkesinambungan pada daur kehidupan wanita PraKonsepsi Pengenalan dini riwayat

infeksi toksoplasma, Rubella, Sitomegalo Virus, herves,dll. Pemeriksaan imunologis

dan terapi.Konsepsi Pengenalan dini kelainan genetik (keturunan) dll. - Pemeriksaan

sitogenetik, tindakan korektif intra uterin (perbaikan dalam kandungan) dll.

PraKelahiran (1- 40 mgg) - Pengenalan dini malformasi (kesalahan bentuk) dalam

perkembangan janin. - Pemeriksaan Ultrasonografi, Terminasi Kehamilan.

PraPubertas (0bln–12 bln) - Pencegahan infeksi kekurangan kalori, protein, mineral,

dan vitamin. Imunisasi, perbaikan gizi, - Pembinaan kebugaran

jasmani.Pubertas/remaja (13th-20th) - Penkes tentang penyakit seksual menular dan

kehamilan. - Komunikasi, Informasi dan edukasi Agama, etika dan moral serta

pendidikan seks. Reproduksi.


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Partnership menurut terjemahan Google adalah “Kemitraan, persekutuan, perseroan,

perkongsian, perekanan (Translate google, 2021).

Bidan adalah seorang yang menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah

diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan

Praktek Kebidanan di Negeri itu (Irianti, 2019).

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan

asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari

kehamilan sampai keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi wanita

dan pelayanan kesehatan masyarakat (Irianti, 2019).


Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya

menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai/memperoleh kehidupan yang

lebih baik.(Irianti, 2019).

Partnership bidan dalam pelayanan kebidanan ada 2, yaitu pelayanan

perempuan dan pemberdayaan perempuan Adapun pelayanan dan penyuluhan yang

diberikan adalah masalah kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil,

kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan reproduksi

wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan kesehatan reproduksi

tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin meningkat tentu akan

membuat mereka hidup lebih berkualitas. Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta

mengetahui bahwa kebutuhankebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu

dengan yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Irianti, B (2019), Konsep Kebidanan Yogyakarta, Pustaka Baru Press

Mulya (2011) The Pregnancy handbook Jakarta, Qanita

Kurnia, Hesti, 2011. Patnership Bidan Dan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan,

Internet:http://celebrat2002.blogspot.com/2009/02/partnership-bidan-dan-

perempuandalam.html [akses:08 Maret 2021]

Anda mungkin juga menyukai