Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

PARTNERSHIP BIDAN DAN PEREMPUAN DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu :

Yolanda Montessori, S.ST.,M.Keb

DISUSUN OLEH :

AGNES ROSANDA JANUARTI (231108115401001)

PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KAPUAS RAYA

SINTANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Partnership Bidan dan Perempuan dalam Pelayanan Kebidanan”. Makalah ini
membahas tentang hubungan erat antara bidan dan perempuan dalam konteks
pelayanan kesehatan kebidanan. Partnership ini menjadi pondasi yang sangat penting
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Penulis menyadari akan relevansi dan urgensi tema ini dalam memperkuat kemitraan
yang saling mendukung antara bidan dan perempuan. Kehadiran bidan sebagai
tenaga kesehatan yang mendampingi perempuan sejak prakonsepsi hingga pasca
persalinan memiliki peran strategis dalam mewujudkan pelayanan kebidanan yang
holistik dan terpadu.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh


mengenai partnership bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai
pentingnya peran dan hubungan yang saling memperkuat antara bidan dan
perempuan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam memajukan bidang kebidanan dan pelayanan
kesehatan perempuan di Indonesia.

Sintang, 11 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..............................................................1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................3
BAB III PENUTUP.................................................................................7
A. KESIMPULAN..........................................................................7
B. SARAN......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan kebidanan memegang peran penting dalam menjaga
kesehatan ibu dan anak. Partnership erat antara bidan dan perempuan menjadi
landasan yang penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi dan komprehensif, serta mendukung kelangsungan hidup
generasi mendatang. Bidan, sebagai garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan kebidanan, memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan
perawatan yang komprehensif dan berfokus pada perempuan, terutama
selama masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan, dan nifas. Partnership
antara bidan dan perempuan tidak hanya mencakup aspek medis, tetapi juga
harus mempromosikan keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan
terkait perawatan kesehatan mereka, memberikan informasi yang akurat, dan
memberdayakan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka dan bayi. Memahami peran
kunci bidan sebagai pendamping yang memberikan dukungan fisik,
emosional, dan informasi yang tepat kepada perempuan selama perjalanan
kehamilan hingga pasca persalinan adalah esensi dari partnership ini.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas berbagai aspek partnership bidan dan perempuan
dalam pelayanan kebidanan. Penulis akan membahas definisi partnership,
peran bidan dan perempuan dalam konteks ini, manfaat partnership yang erat,
prinsip-prinsip partnership bidan dan perempuan, serta tantangan yang
mungkin dihadapi dalam menerapkan kemitraan ini. Penulis juga akan
memberikan gambaran tentang bagaimana partnership ini dapat ditingkatkan
untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pelayanan kebidanan.
Dengan memahami dan memperkuat kemitraan antara bidan dan perempuan,
kita dapat memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif,
mempromosikan kesehatan ibu dan anak, serta memberikan kontribusi nyata
pada masyarakat.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai konsep
partnership antara bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan. Penulis
akan membahas peran bidan dalam membimbing, mendukung, dan
memberdayakan perempuan selama perjalanan kehamilan, persalinan, dan

1
pasca persalinan. Selain itu, makalah ini juga akan menyoroti manfaat dari
kemitraan yang kokoh ini terhadap kesehatan ibu, anak, dan masyarakat
secara keseluruhan.

BAB II

2
PEMBAHASAN

Konsep Dasar Partnership Bidan dan Perempuan dalam Pelayanan Kebidanan

1. Pengertian Partnership Bidan dan Perempuan


Partnership bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan mengacu pada
hubungan kerja sama yang erat antara bidan, seorang tenaga kesehatan profesional
dalam bidang kebidanan, dan perempuan, sebagai penerima pelayanan kesehatan
kebidanan. Hubungan ini didasarkan pada saling pengertian, kepercayaan, dan
komunikasi yang baik guna memastikan pelayanan kesehatan yang optimal selama
periode kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Peran Bidan dalam Partnership
Peran bidan dalam kemitraan ini mencakup pendampingan, edukasi, konseling,
dan pelayanan kesehatan yang berfokus pada perempuan. Bidan harus mampu
memberikan informasi yang akurat, memberdayakan perempuan untuk mengambil
keputusan yang tepat terkait dengan kesehatannya, dan menghormati prefensi dan
kepercayaan perempuan.
3. Peran Perempuan dalam Partnership
Perempuan memiliki peran aktif dalam kemitraan ini. Mereka diharapkan untuk
mengambil inisiatif dalam mencari perawatan kesehatan, memahami informasi yang
diberikan oleh bidan, dan berpartisipasi terkait dengan proses pengambilan keputusan
terkait dengan perawatan kesehatan mereka dan bayi yang akan lahir.
4. Manfaat Partnership Bidan dan Perempuan
Kemitraan yang solid antara bidan dan perempuan membawa manfaat signifikan.
Perempuan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih holistik, aman, dan sesuai
dengan kebutuhan mereka. Selain itu, kemitraan ini juga membantu meningkatkan
kualitas perawatan kebidanan, mengurangi komplikasi, perencanaan kehamilan yang
tepat dan aman, dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ibu dan anak.
Kemitraan bidan dan prempuan adalah fondasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan kebidanan yang optimal dan membangun masyarakat yang lebih sehat
secara menyeluruh. Melalui kemitraan yang kuat, kita dapat meningkatkan kesehatan
perempuan, anak, dan masyarakat pada umumnya.
5. Prinsip-prinsip Partnership Bidan dan Perempuan
Prinsip-prinsip kemitraan (partnership) antara bidan dan perempuan dalam
pelayanan kebidanan mencakupi kolaborasi, keterbukaan, kepercayaan, dan
penghargaan terhadap otonomi perempuan dalam pengambilan keputusan terkait
kesehatan. Salah satu prinsip utama kemitraan bidan dan perempuan adalah

3
menghormati otonomi dan hak perempuan untuk mengambil keputusan terkait
kesehatan mereka. Bidan harus memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil
selama perjalanan kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan didasarkan pada
pemahaman dan keinginan perempuan, dengan memberikan informasi yang
komprehensif dan akurat.
6. Tantangan dalam Menerapkan Partnership
A. Norma Budaya dan Tradisional
 Tantangan : Norma budaya yang menghambat partisipasi aktif perempuan
dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan.
 Solusi : Kampanye pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya peran aktif perempuan dalam pelayanan kesehatan dan
mengatasi stereotip budaya.
B. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Kesehatan
 Tantangan : Kurangnya pengetahuan dan pemahaman perawatan terkait
prosedur medis dan opsi perawatan yang tersedia.
 Solusi : Program edukasi kesehatan yang terfokus pada perempuan,
memberikan informasi yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi,
peran bidan, dan manfaat kemitraan.
C. Keterbatasan Akses dan Ketersediaan Layanan Kesehatan :
 Tantangan : Keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, terutama di daerah pedesaan atau terpencil.
 Solusi : Mendorong pendirian pusat kesehatan yang mudah diakses,
menyediakan transportasi terjangkau, dan memperkuat jejaring kesehatan
masyarakat.
D. Keterbatasan Sumber Daya dan Fasilitas Kesehatan :
 Tantangan : Keterbatasan dana, peralatan, dan personal medis yang memadai
untuk mendukung kemitraan yang efektif
 Solusi : Pengalokasian anggaran yang lebih baik, peningkatan infrastruktur,
dan pelatihan lebih lanjut bagi tenaga kesehatan untuk memaksimalkan
sumber daya yang ada.
E. Komunikasi yang Tidak Efektif dan Kurangnya Keterampilan Komunikasi
 Tantangan: Kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif antara perempuan
dan tenaga kesehatan.
 Solusi : Pelatihan intensif bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi, mendengarkan aktif, dan membina hubungan
percaya dengan perempuan.
F. Tingkat Pendidikan yang Rendah dan Literasi Kesehatan yang Kurang

4
 Tantangan : Pemahaman yang rendah terkait informasi kesehatan dan
prosedur medis.
 Solusi : Program pendidikan kesehatan dan literasi yang disesuaikan dengan
tingkat pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan kesehatan.
7. Peningkatan Partnership Bidan dan Perempuan dalam Pelayanan Kebidanan
Peningkatan partnership antara bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan
suatu hal yang penting untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan
kemitraan ini :
 Membangun komunikasi yang jujur, terbuka, dan menghargai pendapat serta
keinginan perempuan. Memberikan ruang untuk diskusi tentang perawatan
yang akan diberikan dan memahami prefensi perempuan.
 Melakukan penyuluhan dan edukasi yang komprehensif kepada perempuan
mengenai proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan, serta peran
penting bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
 Mendorong pengambilan keputusan bersama antara bidan dan perempuan
terkait perawatan yang akan diberikan. Memberikan informasi yang jelas
tentang opsi perawatan, risiko, dan manfaatnya sehingga perempuan dapat
berpartisipasi aktif dalam memilih perawatan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
 Memastikan bahwa perempuan memiliki akses penuh terhadap informasi
yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan terkait kesehatan mereka.
Menghormati hak perempuan untuk memutuskan dan mendukung keputusan
mereka.
 Mengintegrasikan perempuan dalam proses perawatan dari perencanaan
hingga evaluasi. Melibatkan mereka dalam perencanaan perawatan,
pelaksanaan tindakan medis, dan penilaian hasil perawatan.
 Mengadakan pelatihan dan workshop bersama bagi bidan dan perempuan
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, empati, dan pemahaman
saling terkait.
 Menyelenggarakan forum diskusi atau konsultasi berkala antara bidan dan
perempuan untuk membahas isu-isu terkini dalam pelayanan kebidanan,
memahami harapan dan masukan, serta mengidentifikasi area perbaikan.

5
 Mendukung dan mempromosikan program kemitraan yang didukung oleh
pemerintah dan LSM untuk memfasilitasi kemitraan yang erat antara bidan
dan perempuan, termasuk melalui program dana dan bimbingan.
 Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada bidan dan perempuan atas
kontribusi mereka dalam menyediakan pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Dengan mengimplementasikan strategi ini, kemitraan antara bidan dan perempuan
dapat ditingkatkan, memberikan manfaat yang lebih besar dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak, serta mendukung terciptanya pelayanan kesehatan yang lebih
holistik dan responsif.

BAB III
PENUTUP

6
A. Kesimpulan
Kemitraan yang kuat antara bidan dan perempuan dalam pelayanan kebidanan
adalah elemen kunci dalam menciptakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
holistik, terfokus pada kebutuhan individu, dan memberikan penghargaan terhadap
otonomi perempuan. Melalui keterlibatan aktif, komunikasi yang efektif, dan
pengambilan keputusan bersama, perempuan dapat memainkan peran sentral dalam
merencanakan, mengambil keputusan, dan menerima perawatan yang sesuai selama
kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Dalam mewujudkan kemitraan ini,
perempuan harus didukung dalam meningkatkan pengetahuan mereka tentang
kesehatan ibu dan anak serta diberdayakan untuk berperan aktif dalam proses
perawatan.
B. Saran
 Peningkatan Kesadaran dan Edukasi :Mendorong inisiatif yang
meningkatkan kesadaran dan pendidikan perempuan tentang kesehatan ibu
dan anak, membantu membangun pengetahuan dan pemahaman yang lebih
baik tentang pentingnya kemitraan ini.
 Pelatihan Keterampilan Komunikasi : Melakukan pelatihan keterampilan
komunikasi bagi para bidan untuk memastikan bahwa komunikasi dengan
perempuan lebih efektif dan berorientasi pada kebutuhan perempuan.
 Pendukung Teknologi dan Inovasi : Menggalakkan penggunaan teknologi
dan inovasi untuk meningkatkan akses informasi dan memberdayakan
perempuan dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka.
 Mendorong Kemitraan Komunitas : Mengembangkan kemitraan yang kuat
antara rumah sakit, lembaga kesehatan, komunitas, dan perempuan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat lokal.
 Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan : Mengadopsi pendekatan yang
berkelanjutan dengan evaluasi rutin untuk memantau efektivitas kemitraan
bidan dan perempuan, serta untuk mengidentifikasi area perbaikan.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan kemitraan bidan dan
perempuan dalam pelayanan kebidanan akan semakin memperkuat dan menghasilkan
pelayanan kesehatan yang lebih baik, berfokus pada perempuan dan anak-anak,
sehingga menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam dunia kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/partnership-bidan-dan-perempuan-dalam-pelayanan-
kebidanan-pdf-free.html

7
https://fatmanadia.wordpress.com/2012/03/04/partnership-bidan-dan-
perempuan-dalam-pelayanan-kebidanan-women-centered-care/

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/rancangan_produk_hukum/
RPM_Standar_Pelayanan_Kebidanan.doc

https://g.co/kgs/8WyHg4

(PDF) Penerapan Partnership Dalam Pelayanan Kebidanan


https://www.researchgate.net/publication/325158234_Penerapan_Partnershi
p_Dalam_Pelayanan_Kebidanan

PDF - Scribd https://id.scribd.com/document/456220634/MAKALAH-


MODEL-PRAKTIK-KEBIDANAN-PARTNERSHIP

Anda mungkin juga menyukai