MATA KULIAH
KONSEP KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPU
HENNY FITRIANI, S.SI.T, M.KEB
DISUSUN OLEH :
VINA APRIL LIANASARI
231091051
1
KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita akal dan budi, memberikan kehidupan yang patut kita syukuri,
keluarga yang penuh kasih, dan teman-teman yang menjadi inspirasi bagi kami.
Atas anugerah-Nya, kami berhasil menyelesaikan sebuah karya ilmiah berjudul
"Woman Centre, Midwifery Partnership, Continuity of Care."
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa karya kami memiliki
keterbatasan. Oleh karena itu, dengan ikhlas, kami meminta saran dan kritik dari
semua pihak untuk meningkatkan kualitas makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya atas setiap masukan yang diberikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat, berjalan dengan lancar, dan mendapat
berkah bagi semua pembacanya. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 4
2.1. Woman Centred Care................................................................................ 4
2.2. Empowering (Pemberdayaan Perempuan)................................................ 6
2.3. Primery Care (Pelayanan Utama).............................................................. 8
2.4. Trush (Kepercayaan).................................................................................10
2.5. Building Trust in Women's Healthcare (Membangun Kepercayaan
dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan) .................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................14
3.2 Saran`........................................................................................................14
BAB IV EVALUASI SOAL...........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam Woman-Centred Care, penting untuk menciptakan suatu
atmosfer di mana perempuan merasa didengar dan dihormati. Ini
melibatkan komunikasi terbuka antara penyedia layanan kesehatan dan
pasien perempuan, di mana informasi diberikan dengan jelas dan
pemahaman terhadap kebutuhan serta preferensi pasien diutamakan.
Pelayanan kesehatan perempuan juga harus memastikan bahwa perempuan
merasa memiliki kontrol atas keputusan terkait kesehatan mereka,
mempromosikan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Konsep
ini mengakui keunikan setiap perempuan, menghormati diversitas
pengalaman dan kebutuhan kesehatan mereka. Dalam woman-centred
care, penyedia layanan kesehatan diharapkan untuk menggali pemahaman
mendalam terhadap konteks sosial, budaya, dan personal setiap pasien
perempuan untuk memberikan pelayanan yang lebih terpersonal dan
relevan (Agustin, 2022)
Pemberdayaan perempuan sebagai landasan utama dalam mencapai
kesehatan perempuan yang optimal merupakan upaya yang komprehensif
dan mendalam. Pemberdayaan ini tidak hanya sebatas memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan dukungan, tetapi juga melibatkan
penguatan kapasitas perempuan untuk mengambil peran aktif dalam
pengelolaan kesehatan pribadi dan keluarga mereka. Memberikan
pengetahuan kepada perempuan tidak hanya berarti menyediakan
informasi tentang penyakit atau tindakan medis tertentu, tetapi juga
mencakup pemahaman mendalam tentang hak-hak kesehatan perempuan,
termasuk hak untuk mendapatkan akses penuh terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu dan bebas dari diskriminasi. Pemberdayaan
perempuan juga mencakup pemberian keterampilan, seperti keterampilan
komunikasi yang efektif dengan penyedia layanan kesehatan, keterampilan
pengambilan keputusan, dan keterampilan dalam mengelola stres dan
tekanan sehari-hari. (Putriningsih, 2019)
Pembangunan kepercayaan memegang peran kunci dalam
memperkuat hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan perempuan.
2
Proses ini melibatkan komunikasi yang terbuka, penghargaan terhadap
nilai-nilai budaya, dan penerimaan terhadap preferensi perempuan,
sekaligus mengakui keunikan setiap pengalaman kesehatan. Kepercayaan
yang solid menjadi landasan esensial bagi kolaborasi yang efektif dan
manajemen kesehatan yang optimal. (Handayani, 2019) Dalam konteks
ini, pembahasan tentang Woman Centre, Midwifery Partnership, dan
Continuity of Care bukan hanya merupakan pemahaman tentang layanan
kesehatan perempuan, tetapi juga merupakan perwakilan dari perubahan
menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.
Makalah ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi konsep-konsep
tersebut secara lebih mendalam, menggarisbawahi dampaknya terhadap
kesehatan perempuan, dan memberikan landasan bagi peningkatan kualitas
layanan kesehatan perempuan di masa depan.
Makalah ini membahas perkembangan ruang lingkup kebidanan
seiring dengan kemajuan zaman, menghadapi tantangan baru dan
pergeseran paradigma dalam pelayanan kesehatan yang dipicu oleh
kemajuan teknologi dan penelitian ilmiah. Dalam menghadapi perubahan
ini, bidan diharapkan dapat beradaptasi tanpa kehilangan inti dan prinsip
dasar kebidanan. Pemahaman mendalam terkait filosofi kesehatan menjadi
kunci untuk membantu bidan menavigasi perubahan tersebut. Dengan
eksplorasi yang mendalam, makalah ini tidak hanya memberikan wawasan
konseptual tentang peran filosofi dalam kebidanan, tetapi juga
memberikan perspektif berharga bagi praktisi, akademisi, dan pembuat
kebijakan kesehatan maternal. Harapannya, makalah ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam mengoptimalkan peran bidan dalam konteks
kesehatan global yang terus berkembang, khususnya terkait dengan
Woman Centre, Midwifery Partnership, dan Continuity of Care.
3
1. Bagaimana Woman Centre memberikan dasar yang penting dalam
pengembangan praktik kesehatan perempuan modern?
2. Apa peran kemitraan kebidanan dalam meningkatkan aksesibilitas
pelayanan kesehatan dan membangun hubungan kontinu antara penyedia
layanan dan perempuan?
3. Bagaimana Woman-Centred Care menciptakan lingkungan yang
mendukung, menghormati, dan memberdayakan perempuan dalam
pengelolaan kesehatan mereka?
4. Mengapa pemberdayaan perempuan dianggap sebagai fondasi utama
dalam mencapai kesehatan perempuan yang optimal, dan bagaimana hal
ini dapat tercermin dalam pelayanan kesehatan perempuan?
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun sebagai sumber referensi yang holistik untuk
membantu pembaca mendalami konsep filosofi, definisi bidan, dan evolusi
ruang lingkup kebidanan. Penelusuran dalam makalah mencakup aspek-aspek
krusial seperti keterkaitan antara filosofi dan bidan, peran utama bidan,
interaksi perempuan dalam konteks kebidanan, dan penciptaan lingkungan
kebidanan yang optimal. Di samping itu, makalah ini secara tajam
menganalisis dampak dan implikasi paradigma filosofi serta definisi bidan
terhadap perkembangan seluruh aspek kebidanan. Tujuan utama penulisan
adalah memberikan wawasan mendalam dan holistik mengenai isu-isu krusial
4
yang terkait dengan kebidanan, dengan mengenalkan pembaca pada
pemahaman lebih lanjut tentang filosofi dan peran bidan dalam kerangka
yang lebih luas.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
baik antara perempuan dan bidan, informasi dapat dipertukarkan dengan
efisien, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil lebih awal.
Woman Centre, Midwifery Partnership, dan Continuity of Care adalah
integrasi yang erat antara perempuan, bidan, tim kesehatan, keluarga, dan
komunitas dalam memberikan asuhan kesehatan maternal yang holistik,
berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan serta nilai-nilai perempuan.
Melalui kerjasama yang kuat ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan dan memberikan pengalaman kehamilan yang positif bagi
perempuan.
6
1. Perawatan yang difokuskan pada kebutuhan unik, harapan, dan aspirasi
wanita, lebih daripada memenuhi kebutuhan lembaga-lembaga atau profesi
yang terlibat.
2. Pengakuan terhadap hak-hak perempuan untuk menentukan nasib sendiri,
termasuk hak pikiran, kendali, dan kontinuitas perawatan dalam konteks
kebidanan. Ini mencakup perhatian pada kebutuhan janin, bayi, atau
keluarga wanita, serta individu lain yang diidentifikasi dan dipercayai oleh
wanita tersebut.
3. Keterlibatan masyarakat dalam semua tahap kehamilan, persalinan, dan
masa pasca kelahiran bayi.
4. Kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya jika diperlukan.
5. Pendekatan "holistik" dalam menangani masalah sosial, emosional, fisik,
psikologis, kebutuhan spiritual, dan budaya wanita.
Pendekatan fleksibel ini mencerminkan kebutuhan akan perawatan yang
sesuai dengan setiap perempuan, mengakui bahwa setiap individu memiliki
pengalaman unik dan keputusan yang berbeda. Dalam menanggapi perbedaan
ini, Women-Centered Care harus memberikan dukungan dan informasi yang
memadai, serta melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan tentang
perawatan kehamilan mereka. Fleksibilitas juga memungkinkan integrasi
aspek-aspek budaya dan nilai-nilai perempuan dalam setiap aspek perawatan
kehamilan, menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghormati
pilihan dan pengalaman masing-masing perempuan.
7
4. Menjamin kesinambungan perawatan bagi perempuan, sehingga mereka
dapat membentuk hubungan yang saling percaya dengan para penyedia
perawatan yang peduli pada mereka.
5. Memberikan kontrol kepada perempuan dalam mengambil keputusan-
keputusan kunci yang memengaruhi isi dan perkembangan perawatan
mereka.
8
10. Perawatan berpusat pada keluarga, memfasilitasi perkembangan
kepercayaan diri orangtua yang efektif.
9
e. Mengembangkan upaya pemberdayaan perempuan, kesejahteraan
keluarga, dan masyarakat, serta perlindungan anak.
11
Dengan demikian, konsep pelayanan kesehatan primer (PHC)
merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau
secara universal oleh individu dan keluarga di masyarakat. Fokus dari
pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai
aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian
pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra
dengan profesi dan ikut seerta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih
baik.
12
bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
13
tahap perjalanan kesehatan perempuan, kontinuitas perawatan memastikan
keberlanjutan dalam hubungan dan kepercayaan yang terus berkembang.
4. Faktor-faktor Penting dalam Membangun Kepercayaan
Transparansi dalam proses perawatan, pengambilan keputusan
bersama, dan keterlibatan perempuan dalam merancang pelayanan
kesehatan menjadi faktor penting dalam membangun dan memelihara
kepercayaan.
5. Kepercayaan dan Hasil Kesehatan
Kepercayaan memainkan peran penting dalam mencapai hasil
kesehatan yang optimal. Melalui studi kasus dan bukti empiris, kita dapat
mengidentifikasi bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi berkorelasi
dengan pengalaman perempuan yang lebih positif.
6. Tantangan dalam Membangun dan Memelihara Kepercayaan
Meskipun penting, membangun dan memelihara kepercayaan tidak
selalu mudah. Tantangan seperti kurangnya transparansi atau kurangnya
keterlibatan masyarakat dapat menjadi hambatan, tetapi strategi yang tepat
dapat mengatasi kendala tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, Woman Centre, Midwifery Partnership, dan
Continuity of Care membentuk landasan kuat dalam memberikan pelayanan
kesehatan perempuan yang holistik. Kepercayaan menjadi elemen kunci yang
mendukung kesuksesan ketiganya. Dengan mengintegrasikan Woman-Centred
Care, kemitraan kebidanan, dan kontinuitas perawatan, terbentuklah suatu
pendekatan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik perempuan tetapi
juga menghormati nilai-nilai, budaya, dan aspirasi individu. Membangun
kepercayaan melibatkan transparansi, partisipasi aktif perempuan dalam
pengambilan keputusan, dan keterlibatan masyarakat. Proses ini bukan hanya
menghasilkan hubungan saling percaya antara perempuan dan penyedia
layanan, tetapi juga meningkatkan hasil kesehatan dan pengalaman positif
perempuan dalam perjalanan kesehatan mereka..
3.2 Saran
Untuk memperkuat fondasi kepercayaan dalam pelayanan kesehatan
perempuan, perlu adanya upaya terus-menerus dalam meningkatkan
transparansi proses perawatan. Pendidikan dan komunikasi yang efektif
kepada perempuan tentang opsi perawatan, risiko, dan manfaatnya juga dapat
memperkuat kepercayaan. Selain itu, pelibatan masyarakat secara lebih
mendalam dapat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung dan memberdayakan perempuan. Dalam hal memelihara
kemitraan kebidanan, penting untuk terus mendorong komunikasi terbuka dan
kerjasama tim yang solid. Mengatasi tantangan seperti kurangnya keterlibatan
masyarakat memerlukan pendekatan yang berbasis pada kebutuhan dan nilai
lokal. Dengan demikian, langkah-langkah ini akan tidak hanya menjaga
kepercayaan yang sudah ada tetapi juga memperkuat fondasi untuk masa
depan yang lebih baik dalam pelayanan kesehatan perempuan.
BAB IV
EVALUASI SOAL
Jawaban: C
Jawaban: C
Jawaban: B
Jawaban: B
A. Proses perawatan yang berkelanjutan dan koheren yang dikoordinasikan sesuai kebutuhan pasien
Jawaban: A
A. Proses perawatan yang berkelanjutan dan koheren yang dikoordinasikan sesuai dengan kebutuhan
pasien
Jawaban: A
A. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh dokter yang sama
B. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh bidan yang sama
C. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh perawat yang sama
D. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh apoteker yang sama
Jawaban: B
14
8. Mengapa Continuity of Care penting dalam pelayanan kesehatan wanita?
Jawaban: D
9. Bagaimana Women Centre, Midwifery Partnership, dan Continuity of Care saling berhubungan?
B. Mereka saling berhubungan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada wanita
C. Mereka saling berhubungan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada pria
D. Mereka saling berhubungan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada anak-
anak
Jawaban: B
15
10. Bagaimana Midwifery Partnership dapat mendukung Continuity of Care?
A. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh dokter yang sama
B. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh bidan yang sama
C. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh perawat yang sama
D. Dengan memastikan bahwa pasien selalu dirawat oleh apoteker yang sama
Jawaban: B
16
DAFTAR PUSTAKA