Anda di halaman 1dari 17

Makalah Konsep Dasar Keperawatan

Proepek Keperawatan Komunitas

NamaPembimbing :

Ns. Yudistira Afconneri, S.kep,M.kep

Nama mahasiswi:

SHERLI DWI CHINTIA

LOKAL 1B

NIM: 213210222

Prodi D.III keperawatan solok

Poltekkes kemenkes padang

Tahun 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan Makalah ini, kami mengalami berbagai kendala


dan kesulitan, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran,
ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus
ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang berjudul
“Makalah Trend dan Issu Terkait prospek Keperawatan Komunitas” dapat
selesai tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin dicapai.

Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka kami
mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.

Solok, 02 November 202

Sherli

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan............................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI


A. Defenisi prospek keperawatan komunitas......................................... 6
B. Prinsip, sasaran dan falsafah keperawatan komunitas........................9
C. Tingkat pencegahan dalam keperawatan
komunitas.........................14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................16
B. Saran................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang


kesehatan, dimana kita mulai ketrampilan hubungan antar manusia serta
ketrampilan organisasi di terapkan dalam hubungan yang serasi dengan
ketrampilan anggota profesi keseahatan lain dan tenaga sosial, demi
memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan kesehatan di
tunjukan kepada individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya
peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan,
koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan. Sebagai suatu
penegasan yang konprehensif. Selain itu, masyarakat atau komunitas juga di
pandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai
kesehatan komunitas, sebagai suatu upaya peningkatan kesehatan dan
menggunakan kerja sama sebagai suatu mekanisme dalam mempermudah
pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau komunitas di libatkan
secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya,
perawatan kesehatan masyarakat (Nusring Proces Comunity) di upayakan
dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang
utama merupakan pendekatan yang menjadi acuan pelayanan kesehatan
yang akan di berikan.

Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai proses dimana


individu, keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya
sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan
kesehatanya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian bantuan di

4
berikan oleh perawat komunitas karena ketidakmampuan, ketidaktahuan,
ketidakmampuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta
dengan menggunakan potensi lingkungan berusaha memandirikan
masyarakat sehingga pengembangan wilayah setempat (Locality
Development) merupakan bentuk pengorganisasian yang paling tepat
digunakan. Di dalam praktik keperawatan komunitas, pendekatan ilmiah
yang di gunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri atas 4
tahap yaitu; pengkajian (Assement), Perencanaan (Planing), Pelaksanaan
(Implementation), evaluasi (evalutation). Intervensi keperawatan yang di
lakukan haruslah yang dapat di lakukan oleh perawat baik secara mandiri
maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lain melalui lintas program dan
lintas sektoral.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan konsep isu dan trend dalam defenisi prospek terkait
keperawatan komunitas?
2. Jelaskan prinsip, sasaran dan falsafah keperawatan komunitas?
3. Bagaiaman bentuk tingkat pencegahan dalam keperawatan
komunitsa?

C. Tujuan

1. Mampu menjelaskan konsep isu dan trend dalam prospek terkait


keperawatan komunitas.
2. Mampu menjelaskan prinsip, sasaran dan falsafah keperawatan
komunitas
3. Mampu menjelaskan bentuk tingkat pencegahan dalam
keperawatan komunitas

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi prospek Keperawatan Komunitas


Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal dengan sebutan
perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak
permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan
kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara komprehensif.
Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan
tujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas
mengatasi stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier.
Peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui
pelayanan keperawatan langsung dan perhatian langsung terhadap seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan
masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, dan kelompok.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan
suatu proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk
swasta mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan diri
keluarga dan masyarakat, mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan

6
diri, keluarga dan masyarakat serta menjadi pelaku atau perintis kesehatan
dan peminpin yang menggerakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan
berdasarkan azas kemandirian dan kebersamaan. Dari hal tersebut
masyarakat dapat berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, pikiran
atau pengetahuan, sarana, dana yang dimilikinya untuk upaya kesehatan.
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses
keperawatan. Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap
situasi, tetapi prosesnya memiliki kesamaan. Elemennya menggunakan
metode pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu
kerangka operasional dalam pelaksanaan askep yang berupa rangkaian
kegiatan secara sistematis sehingga masyarakat mampu secara mandiri
dalam menghadapi masalah kesehatannya. Adanya kesungguhan
kesesuaian, bersiklus, berfokus pada klien, interaktif dan berorientasi pada
komunitas, adalah elemen-elemen penting dalam asuhan keperawatan
komunitas.
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang
perawat kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap
elemen-elemen tersebut akan tampak pada rangkaian kegiatan dalam proses
keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara dinamis dalam suatu
siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan
prinsip-prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip
keperawatan sebagai sesuatu yang tidak sederhana, maka Program Profesi
Ners STIKes Dharma Husada Bandung dirancang sebagai media bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan keterampilannya secara
langsung di lapangan.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Praktek Keperawatan
Komunitas atau rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas
dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri
dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang

7
kesehatan dan dibidang yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan
sehat sejahtera. Kegiatan ini merupakan aplikasi teori yang diperoleh
melalui kegiatan belajar mengajar di kelas selama proses akademik yang
disajikan dalam suatu tatanan nyata yang merupakan kegiatan lapangan di
masyarakat melalui upaya pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang
terpadu dengan program-program yang dilaksanakan oleh Puskesmas.
Melalui kegiatan-kegiatan Praktek Komunitas ini, mahasiswa sebagai
calon perawat profesional diharapkan mempunyai pengalaman belajar di
masyarakat, khususnya dalam menanggulangi masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat dan di lain pihak masyarakat juga di harapkan dapat
mengambil manfaat dari kegiatan ini dengan belajar mengembangkan pola
hidup sehat dan mengoptimalkan fungsi keluarga.
Komunitas sebagi suatu kelompok sosial yang di tentuakn oleh batas-
batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa
saling mengenal dan interaksi anggota masyarakat yang satu dengan yang
lainya. (WHO 1974)
Keperawatan Komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang di terapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (ANA, 1973)
1. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)

Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan


supra sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan
atau stressor pada salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas,
misalnya adanya gangguan pada salah satu subsistem pendidikan,
dimana masyarakat akan kehilangan informasi atau ketidaktahuan.
2. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)

Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi


tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah
perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya pelayanan

8
keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesehatan
dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
3. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)

Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena


tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga
dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas
kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai
gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.

B. Prinsip, Sasaran dan Falsafah Keperawatan Komunitas


1. Prinsip Keperawatan Komunitas
a. Pemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang di
lakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
b. Otonomi
Dalam keperawatan komunitas, masyarakat di berikan kebebasan
untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik yang di sediakan.
c. Keadilan
Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang di lakukan
sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
2. Sasaran Keperawatan Komunitas
a. Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari


aspek biologi, psikologi sosial dan spiritual. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidak-mampuan
merawat dirinya sendiri oleh karena suatu hal dan sebab, maka akan

9
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainya dan kelurga yang ada
di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Maka di sini peran
perawat komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang
di alami, keterbatasan pengetahuannya dan kekurangannya
kemampuan menuju kemandirian.
b. Keluarga

Keluarga merupak unit terkecil dari masyarakat yang terdiri


atas kepala keluarga, anggota keluarga lainya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena ikatan darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antar keluarga satu dengan yang lainya
saling bergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada di
sekitarnya. Dari permasalahan tersebut di atas maka keluarga
merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis:
1) Keluarga sebagai lembaga yang perlu di perhitungkan
2) Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan
kesehatan seluruh anggota keluarga
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
4) Keluarga sebagai tempat pengambilan kepeutusan dalam
perawatan
5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai
usaha-usaha kesehatan masyarakat
c. Kelompok Khusus

Yang di maksud adalah sekumpulan individu yang


mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan. Kegiatan
yang terrganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan
antara lain;

10
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti ibu hamil, bayi
baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, dan lansia.
2) kelompok dengan kesehatan khusus yang memerluhkan
kesehatan, anatara lain : kasus penyakit kelamin, tuberkulosis,
aids, kusta dll

3. Filsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mangacu pada


falsafah atau paradigma keperawtan secara umum, yaitu: manusia
merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Bertolak dari pandangan ini,
disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari atas
empat komponen dasar, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan, dan
keperawatan.
Komponen Paradigma Keperawatan
a. Manusia.

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai


pribadi yang utuh dan unik, mempunyai aspek bio- psiko-sosio-
kultural-spiritual. Manusia sebagai sistem terbuka yang selalu
berinteraksi dan berespon terhadap lingkungan, mempunyai
kemampuan untuk mempertahankan integritas diri melalui
mekanisme adaptasi.
Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat
untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh
kembang. Manusia Indonesia adalah manusia yang beriman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945, merupakan sumber daya pembangunan yang berhak

11
memiliki kemampuan untuk hidup sehat guna mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Disamping itu manusia Indonesia adalah
manusia yang memiliki berbagai kultur yang bersifat unik dan
memiliki berbagai keyakinan tentang sehat sehingga akan
memberikan respon yang berbeda – beda terhadap upaya pemenuhan
kebutuhan dasarnya secara mandiri baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
b. Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang


sehat sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat
merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis
yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga
dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar
melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh
dan kembangnya. Sehat sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum adalah hak dan tanggung jawab setiap individu yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti
dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu harus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Sakit merupakan keadaan yang tidak seimbang antara bio-
psiko-sosio-spiritual manusia sebagai respon tubuh dalam
berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal. Respon ini menyebabkan terganggunya
individu untuk berfungsi optimal dalam pemenuhan kebutuhan
dasar sesuai dengan tingkat tumbuh kembang.Respon yang tidak
adekuat terhadap lingkungan dapat disebabkan oleh karena
ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan. Kondisi
manusia dalam rentang sehat sakit merupakan bidang pelayanan
keperawatan.

12
c. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi


kesehatan manusia baik faktor dari dalam diri (internal) maupun dari
luar (eksternal). Lingkungan internal meliputi aspek – aspek
genetika. struktur dan fungsi tubuh dan psikologis. Sedangkan
lingkungan eksternal meliputi lingkungan sekitar manusia baik
lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan
internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia termasuk persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara
memelihara dan mempertahankan kesehatan serta menanggulangi
penyakit. Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai hubungan
yang dinamis dengan lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan dari
lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk merespon
secara adaptif terhadap pengaruh lingkungan agar dapat
mempertahankan derajat kesehatannya. Ketidakmampuan manusia
merespon terhadap pengaruh lingkungan internal maupun eksternal,
akan mengakibatkan gangguan kesehatan atau pergeseran status
kesehatan dalam rentang sehat sakit.
d. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan
keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan
kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.

13
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan
keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan
masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.Praktek keperawatan
adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama
dengan pasien baik individu, keluarga, kelompok/komunitas dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup dan tanggung jawabnya.
Perbedaan pelayanan klinik dan rumah sakit dalam
keperawatan komunitas
- Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap. Sementara
klinik tidak terlalu lengkap
- Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci
sementara klinik hanya uang konsul dan obat saja
- Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik
hanya menyediakan ruangan yang lebih kecil
- Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan
terperinci sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara
saja

C. Tingkat pencegahan dalam Keperawatan Komunitas


1. Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok
resiko tinggi, yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi
untuk menderita . Perawat komunitas harus mengenalkan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap timbulnya dan upaya yang perlu dilakukan
untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak masa prasekolah
hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang pentingnya latihan

14
jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat, menjaga badan agar
tidak terlalu gemuk, dan resiko merokok bagi kesehatan.
2. Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat
timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan
intervensi keperawatan sejak awal penyakit. Dalam mengelola, sejak
awal sudah harus diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah
kemungkinan terjadinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai dan
pengelolaannya secara mandiri memegang peran penting untuk
meningkatkan kepatuhan pasien. Sistem rujukan yang baik akan sangat
mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak
pengelolaan .
3. Prevensi tersier. Apabila sudah muncul penyulit menahun , maka
perawat komunitas harus berusaha mencegah terjadinya
kecacatan/komplikasi lebih lanjut dan merehabilitasi pasien sedini
mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap. Pendidikan kesehatan
bertujuan untuk melindungi upaya rekonstitusi, yaitu: mendorong untuk
patuh mengikuti program PKP , pendidikan kesehatan kepada dan
keluarga untuk mencegah hipoglikemi terulang dan melihara stabilitas
klien (Allender & Spradley, 2005).

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan
untuk ditangani atau desas – desus dalam ruang lingkup keperawatan
komunitas. Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan
komunitas. Komunitas sebagi suatu kelompok sosial yang di tentuakn oleh
batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada
rasa saling mengenal dan interaksi anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainya. (WHO 1974)
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan (CHN, 1977).

16
B. Saran
Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu
masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antara tingkat sosial
ekonomi dan mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan
kesehatan komunitas di masa mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Efendy, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas:


Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-
berkembang-di-indonesia/
https://www.kompasiana.com/tridi8789/praktik-mandiri-perawat-sebagai-
alternatif-solusi-masalah-kesehatan-anda-sudakah-anda-
tau_58d0eb8c357b6133199f9cea

17

Anda mungkin juga menyukai