Dosen Pengampu :
Oleh :
Desy Arysasi
Siti A’inurrohmah
Titik Faridah
Zahrotul Widad
Susy Sulistioningsih
Kholiq Mawardi
Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul “ ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS HIPERTENSI” ini tepat pada waktunya.
Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda Rasullullah
Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan ke alam
yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.
Ucapan terima kasih tak lupa saya haturkan kepada Dr.Nasrudin S.Kep.Ns.S.KM.
M.Kes dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
ini.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim
Penulis harapkan agar laporan ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, Tim Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca serta bagi Tim Penulis sendiri.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas
mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan
pelayanan asuhan keperawatan.
TINJAUAN TEORI
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi
serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya
atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada.
4. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan,
pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk
pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup
kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat
secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup
kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow
yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai,
harga diri dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan.
4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok
beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan mamandang komunitas sebagai
klien.
d. Patofisiologi
Faktor-faktor yang berperan dalam pengendalian tekanan darah, pada
dasarnya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi rumus dasar:
tekanan darah = curah jantung x resistensi perifer. Tekanan darah
dibutuhkan untuk mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi yang
merupakan hasil dari aksi pompa jantung atau yang sering disebut curah
jantung (cardiac output) dan tekanan dari arteri perifer atau sering disebut
resistensi perifer.Kedua penentu primer adanya tekanan darah tersebut
masing-masing juga ditentukan oleh berbagai interaksi faktor-faktor serial
yang sangat kompleks.Berdasarkan rumus tersebut, maka peningkatan
tekanan darah secara logis dapat terjadi karena peningkatan curah jantung
dan atau peningkatan resistensi perifer.Peningkatan curah jantung dapat
melalui dua mekanisme yaitu melalui peningkatan volume cairan (preload)
atau melalui peningkatan kontraktilitas karena rangsangan neural
jantung.Meskipun faktor peningkatan curah jantung terlibat dalam
pemulaaan timbulnya hipertensi, namun temuan-temuan pada penderita
hipertensi kronis menunjukkan adanya hemodinamik yang khas yaitu
adanya peningkatan resistensi perifer dengan curah jantung yang normal.
Adanya pola peningkatan curah jantung yang menyebabkan
peningkatan resistensi secara persisten, sudah diteliti pada beberapa
oraang dan pada banyak hewan coba pada penelitian-penelitian tentang
hipertensi. Pada hewan coba, dengan kondisi jaringan ginjal yang
berkurang, ketika diberi penambahan volume cairan, maka tekaanan darah
pada awalnya akan naik sebagai konsekuensi tinggi curah jantung, namun
dalam beberapa hari, resistensi perifer akan meningkat dan curah jantung
akan kembali ke nilai basal. Perubahan resistensi perifer tersebut
menunjukkan adanya perubahan property instrinsik dari pembuluh darah
yang berfungsi untuk mengatur aaliran darah yang terkait dengan
kebutuhan metabolic dari jaringan.
e. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2015, p. 102)
2. Data Demografi
a. Jumlah KK : 7 KK
b. Jumlah Penduduk : 30 penduduk
1) Berdasarkan Jenis kelamin
Laki-Laki : 17 (56%)
Perempuan : 13 (44%)
2) Berdasarkan Usia
Dewasa : 21 (70%)
Anak-anak : 5 (17%)
Lansia : 4 (13%)
3) Berdasarkan tingkat pendidikan
SMA : 3 (10%)
SMP : 10 (33%)
SD : 14 (47%)
Belum sekolah : 3 (10%)
DS : Masyarakat mengatakan masih banyak yang tidak mengetahui
tentang penyakit hipertensi
Kemungkinan
Poin Tingkat
Masalah Kesehatan Perhatian Skor
untuk dikelola
prevalensi bahaya
masyarakat
Defisit Pengetahuan 3 3 4 3 13
Defisit Kesehatan 4 4 4 3 15
Komunitas
No Diagnosa Prioritas
1 Defisit Kesehatan Komunitas
2 Defisit Pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN