Anda di halaman 1dari 31

ASKEP PADA IBU

POSTPARTUM

DIAH AYU FATMAWATI


Periode 4 jam pertama

1. Pengkajian
a. Anamnesa
q Klien mengeluh kelelahan/keletihan, mengantuk
q Melaporkan adanya perdarahan
q Pasien mengeluh lapar, haus, muntah.
q Ketidak nyamanan: berikan perhatian pada keluhan rasa
nyeri. Setiap rasa sakit yang berlebihan pada perineum
harus diperiksa. Mungkin terbentuk hematoma di bawah
episiotomi. Sakit kepala dapat menjadi suatu pertanda
terjadinya eklampsia dalam waktu dekat. Afterpain
biasa terjadi pada multipara.
q Interaksi anak-orangtua :
Bila bayi masih dalam ruangan,perhatikan ekspresi wajah
orangtua ketika mereka melihat pada bayinya, apa yang mereka
katakan dan apa yang mereka lakukan. Respons-respons negatif
yang terlihat jelas menandakan adanya masalah.
q Status emosional :
Perhatikan status emosional ibu. Eksagregasi emosi negatif atau
positif atau kurangnya pengekspresian emosi mungkin sebagai
warisan kebudayaan atau kepribadian. Emosi yg demikian
mungkin juga menandakan gejala maladaptasi.
b. Pemeriksaan Fisik
ü Tekanan darah : periksa setiap 15 menit selama 1 jam
atau sampai stabil, kemudian setiap 30 menit untuk jam-
jam berikutnya. Tekanan darah ibu mungkin sedikit
meningkat karena upaya persalinan dan keletihan, dan
normal kembali dalam waktu 1 jam.
ü Nadi : periksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai
stabil, kemudian setiap 30 mnt utk jam-jam berikutnya.
Nadi kembali ke frekuensi normal dalam 1 jam, mungkin
terjadi sedikit bradikardia (50 sampai 70 kali permenit)
ü Suhu tubuh : periksa sekali, pada 1 jam, kemudian sesuai
protokol RS. Suhu tubuh mungkin meningkat bila
dehidrasi atau keletihan.
ü Payudara : lunak dan putting tegang
ü Fundus : Periksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai
stabil, kemudian setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya.
Fundus harus berada dalam midline, keras dan 2 cm dibawah
atau pada umbilikus. Bila uterus lembek, lakukan masase
sampai keras dan pijatan sampai berkontraksi ke tingkat
pertengahan. Bila fundus bergeser ke arah kanan midline,
periksa adanya distensi kandung kemih.
ü Kandung kemih : periksa setiap kali fundus dikaji. Kandung
kemih ibu cepat terisi karena diuresis post partum dan cairan
intravena.
ü Lokhia : periksa setiap 15 menit dalam hubungannya
dengan fundus. Alirannya harus sedang. Bila darah
mengalir dengan cepat, curigai terjadinya robekan servik
(normal; persalinan pervaginam 400-500ml, SC 600-
800ml).
ü Perineum : periksa dalam hubungan dengan pengkajian
lokhea. Episiotomi dan perineum harus bersih, tidak
berwarna dan tidak edema dan jahitan harus utuh.
TANDA - TANDA REEDA

ü Redness (tampak kemerahan pada bagian


jahitan)
ü Edema (adanya cairan abnormal pada jaringan
intraseluler)
ü Ecchymosis (bercak perdarahan kecil, perineum
biru atau ungu)
ü Discharge (ekskresi atau pengeluaran di daerah
yang luka)
ü Approximation (kelekatan jaringan yang di
jahit)
ü Muskuloskeletal
• Edema tungkai
• Sensasi dan gerakan ekstremitas menurun

c. Pemeriksaan Diagnostik
– HB/Ht, jumlah darah lengkap, urinalisis
– Pemeriksaan lain sesuai indikasi dari temuan fisik
d. Tanda Komplikasi Potensial
2. Diagnosa Keperawatan
– Nyeri akut b.d trauma mekanis, edema jaringan
– Risiko ketidakseimbangan cairan b.d atonia uteri, trauma,
ketidakadekuatan perpindahan cairan
– Risiko infeksi
– Risiko perdarahan
– Kesiapan peningkatan proses keluarga b.d
transisi/peningkatan perkembangan anggota keluarga.
3. Intervensi
Prioritas Keperawatan
– Mencegah/mengontrol perdarahan
– Meningkatkan Kenyamanan
– Meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga

Diagnosa
1. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d atonia uteri, trauma,
ketidakadekuatan perpindahan cairan
• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
keseimbangan cairan klien terpenuhi.
• Kriteria hasil : TTV normal, kontraksi uterus kuat pada
umbilikus, aliran lokhea sedang dan tidak ada bekuan,
mununjukkan perbaikan episiotomi, insisi sesarea
merapat dan balutan bedah kering dan utuh.
Tindakan

1) Tempatkan klien pada posisi rekumben


2) K a j i h a l y a n g m e m p e r b e r a t k e j a d i a n
intrapartum,khususnya persalinan yang
diinduksi/persalinan lama.
3) Kaji jenis persalinan dan anestesia, kehilangan
darah pada persalinan, dan lama kala II
4) Catat lokasi dan konsistensi fundus setiap 15
menit dan catat temuan.
5) Masase fundus bila lunak
6) Anjurkan ibu segera menyusui bayinya
Observasi
1) Kaji kepenuhan kandung kemih. Beri tahu dokter bila
distensi terlihat dan klien tidak mampu berkemih.
2) Kaji jumlah, warna, dan sifat aliran lokhea setiap 15 menit.
3) Kaji TD dan nadi setiap 15 menit.
4) Periksa perineum setiap 15 menit perprotokol, perhatikan
kondisi perbaikan episiotomi, edema berlebihan
5) Kolaborasi :
ü Pemberian infus I.V larutan isotonik/plasma, darah
lengkap sesuai indikasi
ü Pemantauan kadar Hb/Ht, darah lengkap sesuai indikasi
ü Bantu dalam persiapan untuk tindakan lanjut b/p
(kuretasi, laparatomi, perbaikan laserasi jalan lahir,
histerektomi).
2. Nyeri akut b.d trauma mekanis, edema jaringan
– Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri klien hilang/berkurang.
– Kriteria Hasil : Mengungkapkan reduksi rasa ketidaknyamanan, menunjukkan
postur dan ekspresi wajah rileks.
– Tindakan
1) Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, sifat kejadian
intrapartal, lama persalinan, dan pemberian anestesi/analgesia
2) Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Evaluasi penyatuan perbaikan luka,
perhatikan adanya edema/hemoroid.
3) Lakukan tindakan kenyamanan(perawatan mulut, mandi sebagian, linen bersih
dan kering, perawatan perineal periodik.
4) Kaji kepenuhan KK. Tentukan waktu terakhir berkemih, perhatikan retensi
cairan prenatal.
5) Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi. Catat adanya faktor-faktor yang
memperberat hebatnya dan frekuensi afterpain.
6) Anjurkan penggunaan tehnik relaksasi
7) Berikan lingkungan yang tenang
8) Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode
pascapartum.
9) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai kebutuhan.
3. Kesiapan peningkatan proses keluarga b.d transisi/peningkatan perkembangan
anggota keluarga.
– Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi peningkatan
kesatuan dan ikatan keluarga.
– Kriteria hasil; menggendong bayi, saat kondisi ibu dan bayi memungkinkan,
mendemonstrasikan perilaku kedekatan dan ikatan yang tepat.
– Tindakan
1) Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan memeriksa bayi, lebih
disukai bersentuhan kulit dg kulit.
2) Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi, dan membntu
dalam perawatan bayi, sesuai kondisi.
3) Observasi dan catat interaksi bayi-keluarga, perhatikan perilaku untuk
menunjukkan ikatan dan keekatan dalam budaya khusus.
4) Catat pengungkapan/perilaku yang menunjukkan kekecewaan/kurang
minat/kedekatan.
5) Terima keluarga dan sibling dengan senag hati selama periode pemulihan.
6) Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama interaksi awal dengan bayi
baru lahir, sesuai kondisi ibu dan bayi.
7) Anjurkan dan bantu pemberian ASI.
Periode 4 Jam Sampai 3 Hari Pascapartum

1. Pengkajian
a. Anamnesa
– Mengeluh tidak bisa tidur
– Kehilangan nafsu makan
– Nyeri takan pada payudara
– Status emosional/Psikososial
• Dampak pengalaman melahirkan, peka rangsang,
takut/menangis (Postpartum Blues)
• Citra diri ibu
• Interaksi ortu-bayi (Perilaku adaptif,-maladaptif,
Interpretasi perilaku bayi)
• Struktur dan Fungsi keluarga
• Dampak keragaman budaya
– Tingkat energi
– Pengetahuan terhadap perawatan diri dan perawatan bayi
– Perilaku maternal
Tanda komplikasi potensial kebutuhan psikososial
– Ti d a k m a m p u / m e n o l a k m e m b i c a r a k a n p e n g a l a m a n
persalinan/melahirkan
– Menolak berinteraksi dengan bayi atau merawat bayi (ex; tidak
memberi nama pada bayi, tidak ingin memeluk,/memberi
makan pada bayi)
– Menolak menghadiri kelas perawatan bayi(termasuk menyusui)
– Menolak membahas kontrasepsi
– Menuduh dirinya sendiri buruk dan tidak berguna
– Terlalu asyik dengan dirinya sendiri
– Depresi berat
– Kurang sistem pendukung
b. Pemeriksaan fisik
– TTV
– TFU
– Payudara; produksi kolustrum 48 jam pertama, ASI
hari ke-3/lebih dini)
– Lokhea
– Kandung Kemih (diuresis diantara hari ke-2 dan
ke-5)
– Asupan nutrisi
– Perineum dan episiotomi
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d trauma mekanis
2) Menyusui efektif
3) Menyusui tidak efektif
4) Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
5) Risiko ketidakseimbangan cairan
6) Risiko ketidakseimbangan elektrolit
7) Risiko cidera pada ibu
8) Risiko perdarahan
9) Risiko infeksi
10) Gangguan eliminasi urin
11) Konstipasi
12) Gangguan pola tidur
13) Defisit pengetahuan
3. Intervensi
Prioritas Perawatan
qMeningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan umum
qMencegah komplikasi
qMemberikan informasi dan pedoman antisipasi

Tujuan Pulang
vKebutuhan fisiologis/psikologis terpenuhi
vKomplikasi dicegah/teratasi
vIkatan keluarga dimulai
vKebutuhan pascapartum dipahami

Tindakan perawatan (lihat NIC, NOC, SIKI, SLKI)


4. Implementasi

a. Mencegah infeksi
b. Mencegah perdarahan berlebih (atonia uteri)
c. Promosi kenyaman, istirahat, ambulasi dan
latihan
d. Promosi pola defikasi dan berkemih normal
e. Promosi hubungan seksual dan kontrasepsi
f. Meningkatkan ketrampilan menjadi orang tua
Mencegah Infeksi
1. Asepsis
2. Kebersihan diri
3. Perawatan Perineal
• Prinsip: mencegah kontaminasi dari rektum, menangani dengan
lembut jaringan yang terkena trauma, bersihkan semua keluaran
yang menjadi sumber bakteri dan bau.
• Prosedur :
– Cuci tangan
– Bersihkan perineum dengan sabun ringan dan air hangat
minimal 1 kali sehari
– Bersihkan dari simpisis pubis sampai daerah anus
– Gunakan pembalut dari bagian depan ke belakang
– Bungkus pembalut yang kotor dan buang dalam sampah
tertutup
– Ganti pembalut setiap kali BAK/BAB/setidaknya 4 kali sehari
– Kaji jumlah dan tanda lokhea pada setiap penggantian
pembalut
– Cuci tangan
Mencegah Perdarahan Berlebih
(atonia uteri)
1. Mempertahankan tonus rahim
• Masase pada fundus
• Pemberian obat oksitoksik
2. Mencegah distensi kandung kemih
• Kosongkan kandung kemih secara spontan,
tidak berhasil pasang kateter.
Promosi Kenyaman, Istirahat,
Ambulasi dan Latihan
1) Rasa nyaman
• Intervensi nonfarmakologi (kompres hangat,
distraksi, relaksasi, sentuhan terapeutik)
• Intervensi farmakologi (obat analgetik)
2) Istirahat (menggosok punggung, obat tidur bila
perlu, rutinitas RS dan perawat disesuaikan, batasi
pengunjung, memberi kursi dan tempat tidur yang
nyaman)
3) Aktifitas (Ambulasi Dini)
Manfaat/Keuntungan
Mempercepat pemulihan kekuatan ibu
Faal usus dan kandung kemih lebih baik
Memungkinkan mengajarkan ibu cara merawat
anaknya.
Mencegah pembentukan trombus
– Lakukan fleksi dan ekstensi kaki secara bergantian
– Putar tumit dengan gerakan sirkular
– Lakukan fleksi dan ekstensi tungkai secara
bergantian
– Tekan bagian belakang lutut ke permukaan tempat
tidur; rileks.
4) Latihan fisik
• Senam nifas
• Latihan kegel
Cara Latihan Kegel
Lambat : Kencangkan otot, tahan sampai hitungan ketiga, dan
lemaskan.
Cepat : Kencangkan otot dan lemaskan secepat mungkin
Dorong keluar, tarik kedalam : Tarik ke atas seluruh dasar
panggul seakan-akan sedang mencoba menarik air masuk ke
dalam vagina. Kemudian dorong keluar seakan-akan mencoba
mengeluarkan air tersebut. Latihan ini juga menggunakan otot-
otot abdomen.

Dilakukan 10 x setiap latihan dan sedikitnya 3 x sehari


Promosi Pola Defikasi dan Berkemih Normal

1) Berkemih
– Kosongkan kandung kemih/vesika urinaria
secara spontan, tidak berhasil pasang kateter.
2) Defikasi
– HE upaya menghindari konstipasi (ambulasi
teratur, asupan cairan adekuat, diet tinggi
serat)
– Beri obat laksatif bila perlu.
Promosi menyusui dan supresi laktasi

1) Promosi Menyusui
• Mulai menyusui segera setelah lahir (dalam waktu 1
jam)
• Jangan berikan makanan/minuman lain pada bayi.
• Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
• Berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya (8-
10 kali/lebih dalam 24 jam) selama bayi menginginkan.
2) Supresi laktasi
• Mengenakan bra yang pas dan memberi topangan (72
jam pertama)
• Menghindari setiap rangsangan payudara
• Berikan obat penghambat laktasi.
Evaluasi

• Merupakan proses berlangsung secara kontinue


dan dimulai saat pasien MRS dan berakhir saat
pasien pulang.
• Bila kemajuan kesehatan tidak sesuai dengan
harapan, modifikasi intervensi.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR DENGAN
SENANG HATI

Anda mungkin juga menyukai