Anda di halaman 1dari 49

PENGANTAR

KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


(CHN)
DAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN
KOMUNITAS

by: Suwanti,S.Kep.Ns.,MNS
Outline
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
B. PENGERTIAN KOMUNITAS DAN CHN
C. PARADIGMA KEPERAWATAN KOMUNITAS
D. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
E. SASARAN KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS
F. RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS
G. FALSAFAH
H. FILOSOFI
I. ASUMSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
J. KARAKTERISTIK KEPERAWATAN
K. PRINSIP PEMBERIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS
L. TANGGUNG JAWAB PERAWAT KESEHATAN
KOMUNITAS
M. PERAN PERAWAT KOMUNITAS
N. TATATAN PRAKTIK DALAM KEPERAWATAN
O. KONSEP MODEL KEPERAWATAN
KOMUNITAS
P. PENGERTIAN SEHAT
Q. INDIKATOR SEHAT
R. KARAKTERISTIK SEHAT
SEJARAH CHN
(Allender,2010)
Early Home care Nursing (Before mid-
1800s)
District Nursing (Mid-1800s to 1900)
Visiting nurse William Rathbone (Inggris)
 Public Health Nursing (1900 to 1970)
Robert Koch’s  TB program
Community Health Nursing (1970 to the
present)
Pengertian komunitas
 Adalah sekelompok manusia yg
berhubungan lebih sering dibandingkan
dengan manusia lain yg berada diluarnya
serta saling ketergantungan untuk
memenuhi keperluan barang dan jasa yang
penting untuk menunjang kehidupan
sehari-hari (Wijayaningsih, 2013).
PENGERTIAN
Keperawatan kesehatan Komunitas
(Community Health Nursing/CHN)
 Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yg mrpkn gabungan ketrampilan ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, dan
sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi
sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahaya yg lebih besar,
ditujukan kepada individu, keluarga,yg mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan (WHO, 1959 dalam Wijayaningsih, 2013).
Continued...
 Keperawatan kesehatan komunitas adalah
pelayanan keperawatan profesional yg
ditujukan kepada masyarakat dg pendekatan
pd kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yg optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dg menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yg dibutuhkan dan
melibatkan klien sbg mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Spradley; Logan dan
Dawkin,1987 dalam Wijayaningsih, 2013).
CHN is  Keperawatan kesehatan
- a synthesis of nursing komunitas adalah suatu
practice and public health sintesa dari praktik
practice applied to kesehatan masyarakat yg
promoting and preserving dilakukan utk meningkatkan
the health of population
- Not limited to a particular
dan memelihara kesehatan
age group, diagnosis and is msyarakat, yg bersifat
continuing, not episodic. menyeluruh dg tdk
- Health promotion, membatasi pelayanan yg
maintenance, health diberikan kepada kelompok
education, management, umur tertentu, berkelanjutan
coordination, and dan melibatkan masyarakat
continuity of care of the (ANA, 1973 dalam Wijayaningsih,
health care of individual, 2013).
families, groups, in the
community (ANA in Stanhope
and Lancaster, 1999).
Kesimpulan:
 “ Perawatan kesehatan komunitas adalah
suatu bidang dalam ilmu keperawatan yg
merupakan keterpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat dg dukungan
peran serta masyarakat, serta mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dg tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara
menyeluruh dan terpadu sbg kesatuan yg
utuh melalui proses keperawatan utk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal (Wijayaningsih, 2013).
PARADIGMA KEPERAWATAN
KOMUNITAS (Logan & Dawkin, 1987 dalam Wijayaningsih,2013).

MANUSIA
INDIVIDU, KELG,

POK/KOM

KESEHATAN
KEPERAWATAN lingkungan,perilaku,
3 LEVEL PREVENSI
yankesh,keturunan.

LINGKUNGAN
bio,psiko,sosial,kultural,
spiritual)
TUJUAN KEPERAWATAN KESH
KOMUNITAS
 TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dlm memelihara kesehatannya
utk mencapai derajat kesehatan yg optimal
oleh masyarakat.
TUJUAN KEPERAWATAN
KESH KOMUNITAS
 TUJUAN  TUJUAN KHUSUS:
UMUM 1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masy.
Meningkatkan 2. Meningkatnya kemampuan individu,
derajat keluarga,kelompok,dan masyarakat utk melaksanakan
kesehatan upaya perawatan dasar dlm rangka mengatasi masalah
dan keperawatan.
kemampuan
masyarakat 3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yg
secara memerlukan pembinaan dan askep. Tertanganinya pok
menyeluruh masy khusus/rawan yg memerlukan pembinaan dan
dlm askep dirumah,dipanti,dimasyarakat.
memelihara 4. Tertanganinya kasus-kasus yg memerlukan penanganan
kesehatannya lebih lanjut dan askep dirumah.
utk mencapai 5. Tertanganinya kasus-kasus tertentu yg masuk resti yg
derajat memerlukan penanganan dan askep dirumah dan di
kesehatan yg Puskesmas.
optimal oleh
masyarakat. 6. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik
dan sosial utk menuju sehat optimal.
SASARAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS
Terdri 3 tingkat:
1. Tingkat individu
2. Tingkat keluarga- keluarg yg belum
terjangkau yankesh, kelg yg beresiko
tinggi, kelg yg perlu tindak lanjut
keperawatan.
3. Tingkat komunitas—pembinaan poksus,
pembinaan desa/masyarakat.
RUANG LINGKUP
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas
mencakup berbagai bentuk
upaya yankesh baik upaya
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
FALSAFAH CHN
(Helvie,1999)

1. Pelayanan keperawatan kesh


komunitas mrpkn bagian integral dr
upaya kesehatan yg hrs ada dan
terjangkau serta dpt diterima oleh
semua org.
2. Upaya promotif dan preventif adalah
upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
3. Pelayanan yg diberikan kepada klien
berlangsung secara berkelanjutan.
Continued...
4. Perawat sbg provider dan klien sbg
konsumer yankesh, menjalin suatu
hubungan yg saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan kebijaksanaan
dan yankesh.
5. Pengembangan tenaga keperawatan
kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
6. Individu dlm suatu masyarakat ikut
bertanggungjawab atas kesehatannya, ia
hrs mendorong, mendidik, dan
berpartisipasi aktif dlm yankesh mrk
sendiri.
Nilai dan konsep sehat
7.
berbeda tergantung Fungsi utama CHN
13.
pada budaya, agama membantu klien
dan latar belakang mencapai tingkat
sosial klien sehat yg tinggi
8. Otonomi individu dan
komunitas membri 14. Fungsi CHN tersebut
prioritas yg berbeda dilengkapi dg penggunaan
pada waktu yg berbeda kerangka teori dan
9. Klien  fleksibel dapat pendekatan sistem
berubah sesuai stimulus 15. Pengetahuan kesehatan
internal atau eksternal yg baru dan teknologi yg
10. Klien termotivasi berkembang setiap waktu
untuk berkembang utk memenuhi perubahan
11.Kesehatan merupakan kebutuhan kesehatan
penyesuaian klien yg 16. Dengan menggunakan
dinamis thd lingkungan
dan mempraktikkan teori
12.Klien dpt berpindah baru yg berkembang dan
kearah yg berbeda
sepanjang rentang teknologi, CHN akan
pada waktu yg berbeda mencapai upaya efektif di
masyarakat luas (society).
FILOSOFI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
(Helvie,1991 dalam Wijayaningsih,2013)
1. Kesehatan dan hidup produktif lebih
lama adalah hak semua org.
2. Semua penduduk mempunyai kebutuhan
belajar kesehatan.
3. Beberapa klien yg tidak mengenal
kebutuhan belajarnya dpt membantu
meningkatkan kesehatannya.
4. Penduduk menerima dan menggunakan
informasi yg bermanfaat bg dirinya.
Continued..
5. Kesehatan adalah suatu yg bernilai bagi klien
dan memiliki prioritas yg berbeda pada wkt
yg berbeda.
6. Konsep dan kesehatan berbeda pada setiap
org bergantung pada latar belakang budaya,
agama dan sosial klien.
7. Autonomi individu dan komunitas dapat
diberikan prioritas yg berbeda pd wkt yg
berbeda.
8. Klien adalah fleksibel dan dpt berubah dg
adanya perubahan rangsang internal dan
eksternal.
Continued...
9. Klien dimotivasi menuju perubahan.
10. Kesehatan adalah dinamis bagi klien
terhadap perubahan lingkungannya.
11. Klien bergerak dlm arah yg berbeda
sepanjang rentang sehat pd waktu yg
berbeda.
Continued...
12. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan
komunitas adalah membantu klien
bergerak kearah kesejahteraan lebih
tinggi yg dilakukan dg menggunakan
kerangka teori dan pendekatan
sistematik.
13. Pengetahuan dan teknologi kesehatan
baru yg terjadi sepanjang wkt akan
mengubah kebutuhan kesehatan.
.
ASUMSI KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS
(ANA, 1980 dalam Wijayaningsih,2013)
yaitu keperawatan kesehatan
komunitas mrpkn sistem yg
komplek dan merupakan
subsistem pelayanan kesehatan.
Penentuan kebijakan kesehatan
seharusnya melibatkan
penerima layanan, perawat, dan
klien membentuk hubungan
kerjasama yg menunjang pelayan
kesehatan, lingkungan
berpengaruh terhadap
kesehatan klien, serta kesehatan
menjadi tanggungjawab setiap
individu.
KARAKTERISTIK
KEPERAWATAN
1. Pelayanan keperawatan berorientasi pd pelayanan
kelompok, fokus pelayanan utama adalah
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Askep diberikan secara komprehensif dan
berkelanjutan dg melibatkan partisipasi aktif
klien/masyarakat.
3. Klien memiliki otonomi yg tinggi
4. Fokus yankep lebih terarah pada kondisi
sehat,pelayan memerlukan kolaborasi interdisiplin.
5. Perawat secara lsg dpt mengkaji dan engintervensi
klein dan lingkungannya dan pelayanan berdasarkan
kewaspadaan epidemiologi.
PRINSIP PEMBERIAN
PELAYANAN KEPKESHKOM
1. Semua tindakan keperawatan hrs
memberikan manfaat besar bg
komunitas.
2. Pelayanan diberikan bekerjasama dg
klien dalam wkt yg panjang dan
berkelanjutan.
3. Melakukan kerjasama lintas program dan
sektoral.
4. Askep diberikan secara lsg mengkaji dan
intervensi klien dan lingkungannya.
Continued...
5. Prinsip keadilan, tindakan yg diberikan
disesuaikan dg kemampuan dan kapasitas
komunitas tsb.
6. Otonomi, klien diberikan kebebasan dlm
memilih/melaksanakan bbrp alternatif
dlm menyelesaikan mslh kesehatan yg
ada.
7. Keluarga adalah unit utama dlm
yankeshmasy.
Continued...
7. Sasaran terdiri dari individu, keluarga,
kelompok, masyarakat.
8. Perawat bekerja dg masyarakat bukan
bekerja untuk masyarakat.
9. Upaya kesehatan lebih menekannkan
upaya promotif, preventif, tanpa
melupakan kuratif dan rehabilitatif.
10. Pemecahan masalah dg menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Continued...
11. Kegiatan utama perkeshkom adalah
dimasyarakat bukan di RS.
12. Klien adalah keseluruhan masyarakatyg
sehat dan sakit.
13.Perkeshkom lebih diutamakan PHBS.
14. Tujuan perkeshkom adalah meningkatkan
fungsi kehidupan shg dapat meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin.
15. Perawat komunitas tdk bekerja sendiri tapi
dalam tim.
Continued...
16. Kegiatan perawat komunitas utk
meningkatkan kesh komunitas, pencegahan
pykt, melayani masyarakat yg sehat dan sakit,
penduduk sakit yg tdk kepuskesmas, pasien
yg baru kembali dr RS.
17. Penting kunjungan rumah.
18.Kegiatan utama adalah penkesh.
19.Yan kepkeshkom hrs mengacu pada sisten
yankesh yg ada.
20.Yankep dilakukan diinstitusi kesehatan yaitu
puskesmas,sekolah, panti,dll.
TANGGUNGJAWAB PERAWAT
KESH KOMUNITAS
1. Menyediakan pelayanan bagi yg sakit, org
cacat dirumah dan pengajaran kepada
pengasuhnya.
2. Mengajarkan upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyakit dan injuri.
3. Identifikasi standar kehidupan yg tdk
adekuat/mengancam penyakit/injuri.
4.Melakukan rujukan,mencegah dan
melaporkan adanya kelalaian/penyalahgunaan.
5. Memberikan pembelaan utk mendapatkan
kehidupan dan pelayanan yg sesuai standar.
Continued....
5. Kolaborasi dlm mengembangkan
yankeshyg adekuat dan pelayanan
mandiri
6. Berpartisipasi dlm mengembangkan
pelayanan profesional, menjamin
pelayanan keperawatan yg berkualitas
dan melaksanakan riset keperawatan.
PERAN PERAWAT KOMUNITAS
(Allender et all,2010)

1. EDUCATOR
2. ADVOCATOR
3. MANAJEMEN KASUS/CASE MANAGER
4. KOLABORATOR
5. ROLE MODEL
6. PENELITI
7. CHANGE AGENT/PEMBAHARU
8. LEADER—in the manager role
9. CLINICIAN/CARE PROVIDER
10. PLANNER---in the management process-planner set the
goals and direction for the organization or project and
determine the means to achieve them.
11. CONTROLLER AND EVALUATOR—In the management
function in project and programs
TATANAN PRAKTIK DLM
KEPERAWATAN KESH KOMUNITAS
1. Perawat keluarga
2. Perawat kesehatan sekolah
3. Perawat kesehatan kerja
4. Perawat gerontologi
KONSEP MODEL
KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Model system (Imogine King)
2. Model Adaptasi (Calistra Roy)
3. Model ‘Self Care”( S.E Orem)
4. Model “Health Care System” (Betty
Neuman)
5. Health Promotion model (Nola Pender)
PENGERTIAN KESEHATAN
 WHO(1948) menyebutkan bahwa
pengertian “kesehatan adalah sebagai
kesejahteraan dari keadaan fisik, mental,
dan sosial dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”.
atau Health is a state of complete
physical, mental, and social well-being and
not merely the absence of diseases or
infirmity
Kesehatan Menurut Undang-
Undang No 23 Tahun 1992

 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial,
dan ekonomis.
Kesehatan Menurut Majelis
Ulama Indonesia (MUI) (1983)

Dalam musyawarah Nasional Ulama pada


tahun 1983 Majelis Ulama Indonesia
(MUI) menyebutkan bahwa kesehatan
merupakan ketahanan jasmani, rohani, dan
sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai
karunia dari Allah yang wajib disyukuri
dengan cara mengamalkansegala
ajaranNya.
 Kesehatan Menurut Perkins (1938)
Kesehatan merupakan suatu keadaan yang
seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh juga berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
 Kesehatan Menurut Paune (1983)
Kesehatan merupakan fungsi yang efektif dari
sumber-sumber perawatan diri yang menjamin
sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan
merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan
diperlukannya untuk mendapatkan,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi
psikososial & spiritual.
Indikator Kesehatan menurut
Indonesia Sehat 2010 dari Depkes RI
tahun 2003
Terdiri dari 3 indikator, yaitu:
 Indikator Derajat Kesehatan yang merupakan hasil
akhir, terdiri atas indikator angka-angka mortalitas,
angka-angka morbiditas, dan indikator status gizi
 Indikator Hasil Antara, terdiri atas indikator
keadaan lingkungan, indikator perilaku hidup
masyarakat, dan indikator akses dan mutu
pelayanan kesehatan
 Indikator Proses dan Masukan, terdiri atas
indikator pelayanan kesehatan, indikator sumber
daya kesehatan, dan indikator manajemen
kesehatan serta indikator kontribusi sektor-
sektor terkait.
Indikator Sehat (Derajat
Kesehatan dan pelayanan
Kesehatan)
WHO menyarankan agar sebagai indikator
kesehatan penduduk harus mengacu pada
kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiri
dari 6 hal yaitu :
a. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis
pada seseorang
b. Mengukur kemampuan fisik seseorang
c. Penilaian atas kesehatan sendiri
d. Indeks Masa Tubuh
e. Kesehatan Mental
f. Kesehatan spiritual
KARAKTERISTIK SEHAT/CIRI-
CIRI SEHAT
1. Kesehatan fisik -----terwujud
apabila sesorang tidak merasa dan
mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara
objektif tidak tampak sakit. Semua
organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa)--- mencakup 3
komponen, yakni pikiran, emosional, dan
spiritual.
A. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir
atau jalan pikiran.
B. Emosional sehat tercermin dari kemampuan
seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan
sebagainya.
C. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang
dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu
di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam).
3. Kesehatan sosial terwujud apabila
seseorang mampu berhubungan
dengan orang lain atau kelompok
lain secara baik, tanpa membedakan
ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial, ekonomi, politik, dan
sebagainya, serta saling toleran dan
menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi
 bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong terhadap hidupnya sendiri
atau keluarganya secara finansial.
Bagi mereka yang belum dewasa
(siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut
(pensiunan), dengan sendirinya batasan
ini tidak berlaku.
LEVEL OF DISEASE PREVENTION
(Hunt,2009)
Level Description Activities
primary Prevention of the initial Immunization, family planning,retirement planning,
occurence of disease well-child care, smooking cessation,hygiene
/injury teaching,fluoride supplement, seat belt and seat
car restraint ,fitness classess, alcohol and drug
prevention, environment protection.
Secondary Early identification of Physical assessment, hypertension
disease / disability with screening,developmental screening,breast and
promth intervention to testicullar self-examination, hearing and vision
prevent/limit disability screening,mammography,pregnancy testing.
Tertiary Assisstance (after Teaching and counselling regarding lifestyle
disease/disability has changes such as diet and exercise,stress
occured) to halt further management after diagnosisof chronic illness.
disease progress and to Support group,support for caretaker, meals on
meet one’s potential & wheels for homebond,physical therapy after
maximize (quality of life stroke and accident.
despite illness/injury) Mental health councelling for rape victims.
TAHAPAN/TINGKATAN
PENCEGAHAN DLM KOMUNITAS
1. Prevensi primer
ditujukan bagi orang-orang yang termasuk
kelompok risiko tinggi, yakni mereka yang belum
menderita tetapi berpotensi untuk menderita.
Perawat komunitas harus mengenalkan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya
dan upaya yang perlu dilakukan untuk
menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak
masa prasekolah hendaknya telah ditanamkan
pengertian tentang pentingnya latihan jasmani
teratur, pola dan jenis makanan yang sehat,
menjaga badan agar tidak terlalu gemuk, dan
risiko merokok bagi kesehatan.
2. Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah
atau menghambat timbulnya penyulit dengan
tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi
keperawatan sejak awal penyakit.
Dalam mengelola, sejak awal sudah harus
diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah
kemungkinan terjadinya penyulit menahun.
Penyuluhan mengenai dan pengelolaannya secara
mandiri memegang peran penting untuk
meningkatkan kepatuhan pasien. Sistem rujukan
yang baik akan sangat mendukung pelayanan
kesehatan primer yang merupakan ujung tombak
pengelolaan .
3. Prevensi tersier.
Apabila sudah muncul penyulit menahun , maka
perawat komunitas harus berusaha mencegah
terjadinya kecacatan/komplikasi lebih lanjut dan
merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum
kecacatan tersebut menetap.
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk melindungi
upaya rekonstitusi, yaitu: pendidikan kesehatan
kepada dan keluarga untuk mencegah hipoglikemi
terulang dan melihara stabilitas klien (Allender &
Spradley, 2005).
References
 Allender,JA.,Rector,C.,& Warner.,K.D. 2010.Community Health Nursing. Wolter
Kluwer,Lippincott William & Wilkins, USA
 Hunt,Roberta.2009. Introduction to Community-Based Nursing,4th edition, Wolters
Kluwers Lippincott William &Wilkins, USA
 Standhope & Lancaster. 2010. Foundation of Nursing in the Community,3rd
edition,Mosby Elsevier,USA
 Wijayaningsih, Sari Kartika .2013. Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Komunitas.
Trans Info Medika.Jakarta.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai