Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUGAS 1

Women Cnter Care pada Ibu Bersalin

Dosen Pembimbing: Jenny Anna Siauta, SST., M.Keb.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Ucu Suadah 205401446138

Neli Nuraeni 205401446123

Siti Bayi Natur Rohmah 205401446122

Iis Yulia 205401446146

Siti Budiasih 205401446180

UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan hidayah-Nya-lah,
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula Shalawat serta salam kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW sebagai "Uswatun Hasanah" bagi dunia pendidikan Islam.

Makalah yang berjudul “Women Cnter Care pada Ibu Bersalin” kami susun sebagai
tugas mata kuliah “Asuhan Kebidanan Terkini”.

Kami menyadari bahwa makalah ini tak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan
baik dari segi penulisan maupun isi di dalamnya. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan
saran ataupun kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak terutama dari Dosen
Pembimbing yang bersangkutan, demi kesempurnaan pembuatan tugas-tugas selanjutnya.

Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi diri saya
pribadi, dan bagi seluruh civitas academia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.

Jakarta, 05 April 2021

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakan
Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan,
nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (Rahmawati, 2012).
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
masih menjadi prioritas program kesehatan di Indonesia. Bidan sebagai pemberi
asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan
yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of
Care/CoC) dalam pendidikan klinik. Bidan mempunyai peran yang sangat penting
dengan memberikan asuhan kebidanan yang berfokus pada perempuan (woman
centered care) secara berkelanjutan. Bidan memberikan asuhan komprehensif, mandiri
dan bertanggung jawab terhadap asuhanan yang berkesinambungan sepanjang siklus
kehidupan perempuan.
Prinsip dasar women centered‖memastikan fokus pada kehamilan dan
kelahiran sebagai awal kehidupan keluarga, tidak hanya sebagai tahap kehidupan
yang harus dilindung. Fase-fase kehidupan ini memperhitungkan makna dan nilai
setiap wanita secara lengkap. Asuhanyang berpusat pada wanita dalam pengaturan
klinis aman, mendukung, dan lembut. Ini adalah landasan filosofis dari Pendidikan
kebidanan, yang pada gilirannya mempromosikanpemahaman yang dibutuhkan oleh
siswa kebidanan untuk merawat wanita secara holistik.
International Confederation of Midwifery (ICM), menyatakan bahwa filosofi
pendidikan bidan harus konsisten dengan filosofi asuhan kebidanan. Filosofi asuhan
kebidanan adalah menyakini bahwa proses reproduksi perempuan merupakan proses
alamiah dan normal yang dialami oleh setiap perempuan (ICM, 2011).
Untuk saat ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 AKI diperkirakan
mencapai 359 kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup. Menggunakan angka
perkiraan dari SDKI sebelumnya, AKB telah turun sepenuhnya dari 68 kematian per
1.000 kelahiran hidup untuk periode 1987-1991 menjadi 32 kematian per 1.000
kelahiran untuk periode 2008-2012.
Beberapa penyumbang penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih
didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung
penyebab kematian ibu karena faktor terlambat dan terlalu. Kehamilan di usia tua
dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu. Usia ibu hamil > 35 tahun memiliki
hubungan yang signifikan dengan preeklamsia, kelahiran bayi premature, berat badan
lahir rendah dan seksio sesarea. Penyakit hypertensi dapat menyebabkan
preeklamsia, dan akan mempengaruhi pertumbuhan plasenta yaitu hypertropi
plasenta (Aghamohammadi dan Noortarijor, 2011). Dalam hal ini ada keterkaitan
dari faktor penyebab tidak langsung yakni faktor risiko usia diatas 35 tahun dengan
penyebab langsung kematian ibu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Women Center Care


Women centred care adalah istilah yang menggambarkan kesehatan yang
menghormati nilai-nilai, budaya, pilihan, dan preferensi wanita dan keluarganya,
dalam konteks mempromosikan hasil kesehatan yang optimal. Perempuan-centredness
dirancang untuk meningkatkan kepuasan dengan pengalaman bersalin perawatan dan
meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan, bayi, keluarga dan profesional
kesehatan, yang merupakan komponen penting dari peningkatan kualitas kesehatan.
Women centred care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada wanita. Dalam
kebidanan terpusat pada ibu (wanita) adalah suatu konsep yang mencakup hal-hal
yang lebih memfokuskan pada kebutuhan, harapan dan aspirasi masing-masing wanita
dengan memperhatikan lingkungan sosialnya daripada kebutuhan institusi atau profesi
terkait
1. Filosofi Women Center Care
a. Perawatan yang berfokus pada perawatan wanita yang unik, harapan dan
aspirasi wanita tersebut dari pada kebutuhan lembaga-lembaga atau profesi
yang terlibat.
b. Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib sendiri dalam
hal pikiran, control dan kontinuitas perawatan dalam bidang kebidanan.
Meliputi kebutuhan janin, bayi atau keluarga wanita itu, orang lain yang
signifikan, seperti yang diidentifikasi dan dipercaya oleh wanita tersebut.
c. Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap mulai dari
kehamilan, persalinan, dan setelah kelahiran bayi.
d. Melibatkan kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya bila diperlukan.
‘Holistik’ dalam hal menangani masalah social wanita, emosional, fisik,
psikologis, kebutuhan spiritual dan budaya.
2. Prinsif-prinsif dasar Women Cener Care
a. Memastikan perempuan menjadi mitra yang sejajar dalam perencanaan dan
pemberian perawatan maternitas.
b. Mengenali layanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan mereka dan
keinginan daripada orang-orang staf atau manajer.
c. Memberikan informasi pilihan perempuan dalam hal pilihan yang tersedia
selama kehamilan, persalinan dan periode pascanatal.
d. Memberikan kesinambungan perempuan sehingga mereka mampu membentuk
hubungan saling percaya dengan orang-orang yang peduli pada mereka.
e. Memberikan control perempuan atas keputusan-keputusan kunci yang
mempengaruhi isi dan kemajuan perawatan mereka.
3. Womwn Center Care Harus Mencakupi
a. Sebuah filosofi yang menegaskan perempuan itu sendiri, kekuatan dan
keterampilan, komitmen untuk mempromosikan persalinan fisiologis dan
kelahiran.
b. Kebidanan yang dipimpin perawatan kehamilan normal, kelahiran dan periode
pascanatal.
c. Layanan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan
masyarakat dimana mereka tinggal atau bekerja.
d. Terintegrasi perawatan dibatas-batas sector akui dan primer.
e. Sebuah perspektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan factor social
dan lingkungan yang lebih luas, berkomitmen sumber daya untuk perawatan
kesehatan preventif dan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan dan
social.
f. Maximized kontinuitas perawatan dan perawat, dengan satu kesatuan perawatan
kebidanan selama persalinan.
g. Focus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan keluarga,
bukan hanya sebagai episode klinis terisolasi, dengan memperhitungkan penuh
makna dan nilai-nilai setiap wanita membawa pengalaman keibuannya.
h. Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup kesehatan
ibu dan bayi.
i. Keterlibatan pengguna yang melampaui tokenistic, untuk mengembangkan
kemitraan yang nyata antara wanita dan bidan.
j. Keluarga berpusat perawatan yang memfasilitasi pengembangan percaya diri
orangtua yang efektif.
k. Memperkuat kepemimpinan kebidanan dalam rangka untuk mempromosikan
keunggulan professional dan memaksimalkan kontribusi pelayanan maternitas ke
agenda kesehatan masyarakat yang lebih luas.
l. Cukup membayar dan keluarga ramah kondisi kerja bagi semua bidan

Bentuk-bentuk women centred care di Indonesia merupakan program untuk


menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang merujuk pada program sedunia yang di
dukung oleh WHO yaitu:

a. Safe Motherhood
b. Gerakan Sayang Ibu (GSI)
c. Komunikasi Interpersonal dan Konseling
d. Asuhan Persalinan Normal
e. Making Pregnancy Safer (MPS)

Women centred care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam visi-nya, yaitu:

a. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan kebidanan.


b. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
c. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.
d. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan
harapan wanita.
Untuk dapat memberikan perawatan atau asuhan yang baik terhadap wanita, bidan
harus menerapkan hal-hal berikut ini:

a. Lakukan intervensi minimal


b. Memberikan asuhan yang komprehensif
c. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
d. Melakukan segala tindakan yang sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan
kompetensi
e. Memberikan informed consent
f. Memberikan asuhan yang aman, nyaman, logis dan berkualitas
g. Menerapkan Asuhan Sayang Ibu
Yang dimaksud Asuhan Sayang Ibu adalah:
- Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu
- Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan
- Asuhan yang berorintasi dengan kebutuhan ibu
- Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga

Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan, dan keinginan ibu. Pelaksanaan asuhan sayang ibu yang mendasar
atau menjadi prinsipdalam proses persalinan meliputi pemberian dukungan
emosional, pemberian cairan dan nutrisi, keleluasan untuk miksi dan defekasi,
serta pencegahan infeksi. Semua hal tersebut digunakan sebagai antisipasi untuk
menghindari terjadinya partus lama, partus tidak maju dan partus yang dirujuk.

B. Definisi persalinan
Persalinan normal menurut WHO (2010) adalah persalinan yang dimulai secara
spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
persalinan. (Oktarina, 2016)
1. Tujuan persalinan
Tujuan asuhan persalinan normal adalah untuk menjaga kelangsungan hidup dan
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi, dengan intervensi seminimal
mungkin tetapi kualitas pelayanan yang optimal (Widiastini, 2018)
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan poses yang alami (Rohani,
2011)
2. Asuhan persalinan yang dilakukan
a. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, dan
keluarga pasien atau teman dekat, dukungan yang dapat diberikan seperti
mengusap keringat, menemani atau membimbing jalan-jalan (mobilisasi),
memberikan minum, merubah posisi dan sebagainya, memijat atau menggosok
pinggang.
b. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his dengan cara ibu diminta untuk
menarik nafas panjang,tahan napas sebentar, kemudian dilepaskan dengan
meniup sewaktu ada his.
c. Memberikan support pada ibu dan keluarga.
d. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan siap pakai pada setiap
persalinan.
e. Melakukan pemantauan DJJ, HIS, Nadi, dan pembukaan serviks, penurunan
bagian terbawah janin, TD, suhu, produksi urine setiap 4 jam sekali
(Saifuddin, 2014).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan mempunyai peran yang sangat penting dengan memberikan asuhan kebidanan
yang berfokus pada perempuan (woman centered care) secara berkelanjutan. Bidan
memberikan asuhan komprehensif, mandiri dan bertanggung jawab terhadap
asuhanan yang berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan perempuan. Salah
satunya adalah asuhan pada persalinan
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan poses yang alami Persalinan berhubungan
dengan asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan gerakan women center care.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai