Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENELITIAN DALAM KEBIDANAN


ASUHAN BERKELANJUTAN (CONTINUITY OF CARE)
PADA IBU BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dosen Pembimbing :
Siti Mardhatillah, SST, M.Keb

Disusun Oleh :
Mawaddah (23.15201.00)
Yumi Isabel (23.15201.0070)

Program Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim. Segala Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah SWT. Atas
berkat Rahmat dan karunia Nya, sehingga Makalah Penelitian dalam Kebidanan mengenai
Asuhan berkelanjutan (continuity of care) pada ibu berkebutuhan khusus ini selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan disusunnya pembelajaran makalah ini diharapkan menjadi bahan kajian dalam
pembelajaran mata kuliah Penelitian dalam Kebidanan, sehingga pembelajaran menjadi lebih
terstruktur dan dinamis sehingga memudahkan mahasiswa dalam memahami topik pembelajaran.

Penulis menyadari betul bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan banyak terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Tangerang, Januari 2024

Penulis

VISI DAN MISI PENDIDIKAN PRODI KEBIDANAN


VISI
Menghasilkan lulusan bidan yang berkarakter Islami, inovatif serta unggul dalam upaya promotif
dan mampu memberikan asuhan persalinan secara gentle birth pada tahun 2025.

MISI

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran bedasarkan pada kurikulum perguruan tinggi melalui
strategi pembelajaranyang sesuai dengan perkembangan terkini kebidanan berdasarkan Etik
Keprofesian dan nilai-nilai islam.
2. Memajukan program Studi Profesi Bidan sebagai institusi akademik dan profesi yang unggul di
tingkat lokal, regional dan nasional.
3. Meningkatkan Kompetensi lulusan dalam pengaplikasian inovasi pelayanan kebidanan, upaya
promotif dan asuhan persalinan secara gentle birth berlandaskan nilai-nilai Islami.
4. Melakukan penelitian, pengkajian dan pengembangan keilmuan tentang metode gentle birth
yang dgunakan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di Masyarakat.
5. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada Masyarakat berdasarkan hasil
peneitian yang tepat guna dalam pelayanan dan pemberdayaan Masyarakat.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bidan merupakan profesi kunci dalam pelayanan terhadap perempuan selama


daur kehidupan dan bidan mempunyai otoritas besar terhadap kesejahteraan Kesehatan
perempuan. Sehingga profesionalisme bidan merupakan elemen penting dalam
pemberdayaan perempuan. Seiring semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan kebidanan dengan indikator keberhasilan menurunnya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan atau Angka Kematian Bayi (AKB) secara bermakna.
Mutu
pelayanan kebidanan identik dengan bidan yang kompeten. Tenaga bidan yang bermutu,
memiliki kemampuan komprehensif dan professional yang hanya dapat dihasilkan
melalui institusi penyelenggara pendidikan bidan yang berkualitas.

Standar pendidikan bidan dari International Confederation of Midwifery


(ICM),menyatakan bahwa filosofi pendidikan bidan harus konsisten dengan filosofi
asuhankebidanan. Filosofi asuhan kebidanan adalah meyakini bahwa proses reproduksi
Perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang dialami oleh setiap perempuan.
Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan perempuan, memberi
kewenangan pada perempuan, asuhan secara individual, asuhan secara terus menerus dan
berkelanjutan(continuity of care/ CoC).

Asuhan berkelanjutan (Continuity of Care) adalah Asuhan yang diberikan seorang


bidan terhadap klien/pasien mulai dari masa pra konsepsi, masa kehamilan, nifas, dan
KB. Asuhan Contunuity of Care (COC) merupakan upaya bidan di Indonesia untuk
memberikan asuhan yang berkelanjutan, bidan dapat memantau kondisi ibu dan bayi
sehingga mencegah terjadi komplikasi yang tidak segera ditangani. Pemantauan tersebut
secara intesif sangatlah diperlukan untuk mendeteksi secara dini apabila terdapat penyulit
atau kelainan dengan tujuan menyiapkan wanita hamil secara komprehensif baik fisik
maupun mental serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan, dan nifas
sehingga tidak terjadi penyulit dan komplikasi serta memberikan pelayanan keluarga
berencana (KB) untuk menunda, menjarangkan dan membatasi kehamilan demi
kesejahteraan keluarga. Asuhan kebidanan yang komprehensif dapat mengoptimalkan
deteksi resiko tinggi maternal neonatal. Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan (Diana, 2017).

Selama kehamilan ibu hamil mengalami nyeri punggung, susah bernafas, sering
kencing, kontraksi perut, pergelangan kaki membengkak, kram pada kaki, tidur kurang
nyenyak (Hutchision, et al. 2012). Pertumbuhan janin yang sudah sedemikian membesar
dapat menekan kandung kemih ibu, akibatnya kapasitas kandung kemih jadi terbatas
sehingga ibu sering ngin buang air kecil, hal ini dapat menganggu istirahat ibu termasuk
waktu tidurnya (Hutahaean, 2013). Menurut Potter dan Perry (2010), Dampak fisiologis
yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi menurunnya aktivitas sehari-hari,
timbul rasa lelah, lemah, kondisi neuromuscular yang buruk, daya tahan tubuh rendah,
dan gangguan tanda vital. Selain itu dampak psikologis dari gangguan tidur meliputi rasa
tidak nyaman, emosional, stress, depresi, cemas, dan tidak konsentrasi. Penyebab dari
gangguan tidur pada ibu hamil trimester III antara lain semakin besarnya janin yang
menekan usus ke atas sehingga menekan diafragma yang berakibat ibu menjadi susah
bernapas. Janin yang membesar sering kali menekan kandung kemih akibatnya ibu hamil
sering buang air kecil bolak balik ke kamar mandi yang berujung membuat ibu hamil
menjadi sulit beristirahat dan tidur. Dari sisi psikologis, ibu hamil yang memasuki
trimester III stress dan kecemasannya akan meningkat dikarenakan ibu mulai memikirkan
proses persalinan, nyeri persalinan dan kondisi bayi yang akan dilahirkan nanti
(Janiwarty & Pieter, 2013).

Dampak gangguan pola tidur jika terjadi secara berkepanjangan selama


kehamilan maka dikhawatirkan bayi yang akan dilahirkan memiliki berat badan lahir
rendah (BBLR), perkembangan sarafnya tidak seimbang, lahir prematur dan melemahnya
sistem kekebalan tubuh bayi. Selain itu juga gangguan tidur menimbulkan depresi dan
stres yang berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin
mengalami peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat
janin menjadi lebih hiperaktif (Okun, Schetter & Glynn, 2011).
Menurut Wangel, et al. (2011) gangguan pola tidur pada ibu hamil juga dapat
meningkatkan persalinan lama yang berujung pada persalinan secara operasi sesar. Agar
seorang ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik fisik maupun
mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal yang bertujuan untuk mempersiapkan
persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan anak yang akan dilahirkannya dalam
keadaan sehat (Departemen Kesehatan RI, 2010).

Upaya–upaya untuk mengatasi kualitas tidur antara lain dengan hipnoterapi,


mengonsumsi obat-obatan yang aman bagi ibu hamil, aromaterapi, musik klasik, edukasi
tidur (sleeping education), latihan relaksasi dan olahraga (Hegard, 2010). Prenatal Gentle
Yoga salah satu olahraga ringan pilihan yang bisa diambil oleh ibu hamil. Sebagai bentuk
rileksasi sebelum melahirkan dan mengurangi kecemasan, yoga bisa juga membantu ibu
hamil meningkatkan kualitas tidur karena sering ditemui ibu hamil susah untuk tidur
malam maupun siang hari karena perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh ibu hamil
(Rahma, 2013).

B. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agara mahasiswa mampu untuk
mengetahui dan memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu
berkebutuhan khusus dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

C. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa
mampu mengetahui :
1. Mengetahui Pengertian asuhan kebidanan continuity of care.
2. Definisi Psikologi Dalam Kehamilan.
3. Depresi Saat Kehamilan
4. Pengaruh Psikologis Pada Kehamilan
5. Perubahan dan Adaptasi Psikologi Pada Kehamilan
6. Macam- macam Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan
7. Pengelolaan Gangguan Psikologi
8. Cara mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil
9. Intervensi Yang Dapat Dilakukan

BAB II
ASUHAN BERKELANJUTAN (CONTINUITY OF CARE) PADA IBU
BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Pengertian Asuhan Keberlanjutan (Continuity of Care)


Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan peladenan yang
berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi
baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan
perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu (Homer et al, 2014).
Asuhan berkelanjutan (Continuity of Care) adalah Asuhan yang diberikan seorang
bidan terhadap klien/pasien mulai dari masa pra konsepsi, masa kehamilan, nifas, dan
KB. Asuhan Contunuity of Care (COC) merupakan upaya bidan di Indonesia untuk
memberikan asuhan yang berkelanjutan, bidan dapat memantau kondisi ibu dan bayi
sehingga mencegah terjadi komplikasi yang tidak segera ditangani.
Pemantauan tersebut secara intesif sangatlah diperlukan untuk mendeteksi secara dini
apabila terdapat penyulit atau kelainan dengan tujuan menyiapkan wanita hamil secara
komprehensif baik fisik maupun mental serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga tidak terjadi penyulit dan komplikasi serta
memberikan pelayanan keluarga berencana (KB) untuk menunda, menjarangkan dan
membatasi kehamilan demi kesejahteraan keluarga.
Asuhan kebidanan yang komprehensif dapat mengoptimalkan deteksi resiko tinggi
maternal neonatal. Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi
atau rujukan (Diana, 2017).

B. Definisi Psikologi Dalam Kehamilan


Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata. Dalam arti
bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental.Psikologi tidak
mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental yang berupa
tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu tingkah laku dan
proses mental.

C. Pengaruh Psikologis Pada Kehamilan


Menimbulkan Sindrom Pasca-Abortus yang meliputi menangis terus-menerus,
depresi berkepanjangan, perasaan bersalah, ketidakmampuan untuk memaafkan diri
sendiri, kesedihan
mendalam, amarah, kelumpuhan emosional, problem atau kelainan seksual,
kekacauan pola makan, perasaan rendah diri, penyalahgunaan alkohol dan obat-
obatan terlarang, mimpi-mimpi
buruk dan gangguan tidur lainnya, dorongan untuk bunuh diri, kesulitan dalam
relasasi, serangan gelisa dan panik, serta selalu melakukan kilas balik.

D. Macam- macam Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan


a. Pasangan Infertil
Infertilitas merupakan suatu kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan suatu
pasangan untuk mendapatkan atau menghasilkan keturunan.
b. Kehamilan Palsu (Pseudociecys)
Pseudosiesis adalah kehamilan imaginer atau kehamilan palsu, secara psikis lebih
berat gangguannya dari peristiwa abortus. Pseudosiesis adalah wanita yang tidak
hamil tapi merasa bahwa dirnya hamil diikuti dengan munculnya gejala dan tanda
(dugaan) kehamilan.
c. .Kehamilan di Luar Nikah
Hamil di luar nikah adalah hamil di luar ikatan perkawinan. Pada umumnya terdapat
pada wanita pubertas atau odolescen. Prosesnya adalah permainan seksual yang
belum matang yang merupakan perbuatan seksual sebagai eksperimen atau coba-coba
yang dilakukan para remaja.
d. Kehamilan yang tidak Dikehendaki
Kehamilan yang tidak dikehendaki biasanya terjadi pada remaja akibat hubungan
yang terlampau bebas, tetapi juga pada wanita yang telah menikah sebagai akibat dari
kegagalan kontrasepsi dan penolakan pada jenis kelamin bayi yang ia kandung.

E. Pengelolaan Gangguan Psikologi


a. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Infertilitas
Gangguan psikologis pada infertilitas merupakan siklus yang tidak terputus.
Infertilitas dapat disebabkan oleh adanya gangguan psikologis yang menghambat
proses reproduksi itu sendiri dan dampak dari infertilitas ini juga mengakibatkan
gangguan psikologis.
b. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan Palsu (Pseudocyesis) Peristiwa
pseudocyesis merujuk pada peristiwa pseudologia, yaitu fantasi-fantasi kebohongan
yang selalu ditampilkan ke depan untuk mengingkari atau menghindari realitas yang
tidak menyenangkan
c. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan di Luar Nikah
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan guna menangani permasalahan ini adalah
dengan konseling humanistik, di mana manusia sebagai individu berhak menentukan
sendiri keputusannya dan selalu
berpandangan bahwa pada dasarnya manusia itu adalah baik (Rogers, 1971).
d. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan Yang Tidak Dikehendaki
Penanganan dalam permasalahan ini tidak jauh berbeda dengan penanganan pada
kehamilan di luar nikah.
e. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Keguguran Sindrom
pasca-abortus berada dalam kategori “kekacauan akibat stress pasca-trauma”. The
American Psychiatric (APA) menjelaskan bahwa kekacauan akibat stress pasca-
trauma terjadi apabila orang mengalami suatu peristiwa yang melampaui batas
pengalaman manusia biasa, di mana pengalaman ini hampir dipastikan akan
mengguncangkan jiwa siapa saja.
f. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Janin Mati Dalam
memberikan bantuan dan konseling pada ibu dengan janin mati harus disesuaikan
dengan fase di mana ia berada. Dengan memperhatikan hal itu diharapkan bantuan
yang diberikan adalah bantuan yang tepat, bukan bantuan yang justru membuat
keadaan semakin kacau.
g. Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Ketergantungan Obat
a. 1) Ketergantungan obat merupakan suatu kondisi yang tercipta karena adanya
pengaruh lingkungan dan faktor kebiasaan.
2) Dalam penanganan permasalahan ini perlu dilakukan konseling dengan pendekatan
behavioristik, di mana konselor membantu klien untuk belajar bertindak dengan cara-
cara yang baru dan pantas, atau
mebantu mereka untuk memodifikasi atau mengeliminasi tingkah laku yang berlebih
atau maladaptif.
3) Tujuan dari konseling yang diberikan adalah untuk mengubah tingkah laku yang
maladaptif dan belajar tingkah laku yang lebih efektif. Memfokuskan pada faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkah laku dan menemukan cara untuk mengatasi
tingkah laku yang bermasalah.

F. Cara mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil


a. Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik
danpsikologis pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
b. Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil, agar
terjadisaling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang
dialami.
c. Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up /
periksa kehamilan.
d. Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
e. Tetap menjaga penampilan.
f. Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
g. Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
h. Melakukan senam hamil untuk dapat membantu ibu hamil menormalkan
perubahan psikologis.
i. Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu
melahirkan.

G. Intervensi Yang Dapat Dilakukan


1. Menciptakan lingkungan terapeutik.
2. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada Memberi
aktifitas.
3. Melibatkan keluarga lain dalam proses perawatan.
4. Melaksanakan program terapi dokter.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asuhan berkelanjutan (continuity of care) pada ibu berkebutuhan khusus merupakan pendekatan
yang penting dalam memberikan perawatan kesehatan yang holistik dan terintegrasi bagi ibu
dengan kondisi kesehatan atau kebutuhan khusus. Ibu berkebutuhan khusus mencakup ibu dengan
disabilitas, ibu remaja, ibu dengan penyakit kronis, ibu dengan masalah kesehatan mental, dan
lain sebagainya.
Pentingnya Asuhan Berkelanjutan bagi Ibu Berkebutuhan Khusus:

1. Mengoptimalkan Perawatan Kesehatan: Asuhan berkelanjutan memastikan bahwa ibu


berkebutuhan khusus mendapatkan perawatan yang terintegrasi dan berkesinambungan dari
berbagai pihak, termasuk dokter, perawat, ahli terapi, dan penyedia layanan kesehatan lainnya.
Dengan begitu, perawatan kesehatan yang diberikan dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi kesehatan ibu.

2. Mengurangi Risiko Komplikasi: Ibu berkebutuhan khusus sering kali memiliki risiko
komplikasi yang lebih tinggi selama kehamilan, persalinan, dan masa pasca persalinan. Dengan
adanya asuhan berkelanjutan, risiko komplikasi dapat diidentifikasi lebih awal, dan langkah-
langkah pencegahan atau intervensi dapat diambil dengan lebih tepat waktu.

3. Memberikan Dukungan Emosional: Asuhan berkelanjutan tidak hanya berfokus pada aspek
fisik, tetapi juga pada kesejahteraan emosional ibu. Bagi ibu berkebutuhan khusus, dukungan
emosional yang konsisten dan berkelanjutan sangat penting untuk membantu menghadapi
tantangan dan stres yang mungkin mereka hadapi.

4. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan Kesehatan: Melalui asuhan berkelanjutan, ibu


berkebutuhan khusus dapat mendapatkan pendidikan kesehatan yang sesuai dengan kondisi
mereka. Pendidikan kesehatan ini dapat membantu meningkatkan pemahaman ibu tentang
kesehatan mereka dan mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.

5. Meningkatkan Kualitas Hidup: Asuhan berkelanjutan berkontribusi pada peningkatan kualitas


hidup ibu berkebutuhan khusus dengan memberikan perawatan yang holistik dan terpadu. Hal ini
dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka.

B. Saran

Asuhan berkelanjutan (continuity of care) merupakan Asuhan Kebidanan yang


sangat penting dalam praktik Kebidanan dan oleh karenanya para peneliti harus
mengetahui dan paham tentang Continuity of care ini sebelum melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA / DAFTAR REFERENSI

 Diana, S. 2017. Model Asuhan Kebidanan Contnuity of Care. Surakarta : CV Kekata


Group.
 Hardiningsih, Fresthy Astrika Yunita, Agus Eka Nurma Yuneta. Analisis
ImplementasiContnuity Of Care (COC) di Program Sudi DIII Kebidanan UNS.
PLACENTUM Jurnal IlmiahKesehatan dan Aplikasinya, Vol.8 (2) 2020.
 Yulizawat,Hani Fitria, Yunita. Contnuity Of Care. Indomedia Pustaka:2021. ISBN: 978-
623-6133-03-3

Anda mungkin juga menyukai