Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“Prinsip-prinsip Pelaksanaan Manajemen dalam Kebidanan”

Dosen Pengampu
Drs. H. Samudro Tjondronegoro, MHum
Disusun Oleh:
Nama :Nanda Erly Saviranissa
NIM : 19341023
Prodi : S1 Kebidanan Profesi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AKBIDYO


YOGYAKARTA
Jl. Parangtritis Km. 6, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dengan judul “Prinsip-prinsip Pelaksanaan Manajemen dalam Kebidanan”.

Saya selaku penulis berharap isi pada makalah ini dapat memberikan wawasan luas
untuk memahami tentang prinsip pelaksanaan manajemen dalam kebidanan. Selain daripada
itu, saya berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi
perkuliahan Kewarganegaraan di STIKes AKBIDYO.

Saya selaku penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat sangat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Yogyakarta, Maret 2020


DEFINISI
A. Kebidanan

Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu(multi disiplin)
yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmukedokteran, ilmu keperawatan, ilmu
sosial, ilmu perilaku, ilmu buaya, ilmukesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk
dapat memberikan pelayanan kepada Ibu dalam masa prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, Ibu
bersalin, post partum, bayi dan baru lahir. Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan
abnormal pada Ibu dan anak, melaksanakan konselingdan pendidikan terhadap individu,
keluarga dan masyarakat.

B. Manajemen Kebidanan

Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu
keputusan yang berfokus pada klien (Asrinah dkk, 2010).

C. Prinsip Proses Manajemen Kebidanan

Menurut Mufdlillah (2011) prinsip manajemen kebidanan sebagai berikut :

1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbarui data yang lengkap dan relevan dengan
melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan intepretasi data dasar.

3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan


merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.

4. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggung
jawab terhadap kesehatannya.

5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.

6. Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individu.

7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan kolaborsi dan


merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada
penyimpangan dari keadaan normal.

9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi
rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

DASAR HUKUM
Bidan memiliki kewenangan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, dalam
pemberian asuhan secara komperehensif yang tercantum dalam
KEPMENKES(1464/MENKES/PER/X/2010 pada pasal 9 dan pasal 10) serta tercantum
dalam standar pelayanan dan standar kompetensi bidan sesuai dengan kasus yang di ambil.

Pada pasal 9 bidan mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan


pada ibu, pelayanan kesehatan pada anak serta pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana. Pada pasal 10 ayat 1 bidan mempunyai kewenangan sebagainama
dimaksud dalam pasal 9 pada poin pelayanan kesehatan ibu diberikan pada pra hamil, masa
persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan, kehamilan normal,
pelayanan persalinan normal, pelayaan nifas normal, pelayanan ibu menyusui dan pelayanan
konseling pada masa antara dua kehamilan.

Pada pasal 10 ayat 3 menjelaskan dalam memberikan pelayanan sebagaiman pada


ayat 2 bidan berwenang untuk melakukan episiotomy, penjahitan luka jalan lahir tingkat I
dan II, penanganan kegawatdaruratan, dilanjut dengan perujkan, pemberian tablet Fe pada ibu
hamil, pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas, fasilitasi/bimbingan inisiasi
menyusui dini dan promosi air susu ibu eksklusif, pemberian uterotonika pada manajemen
aktif kala tiga dan postpartum, penyuluhan dan konseling, bimbingan pada kelompok ibu
hamil, pemberian surat keteranagan kematian dan pemberian surat keterangan cuti bersama
(IBI, 2008;hal 153).
KASUS

Setelah dilakukan asuhan


kebidanan pada
Ny. M G4 P3 A0 UK 37
minggu 1 hari hari
dengan hipertensi, Janin
Tunggal, Hidup,
Intrauterin di Bandar
Agung mulai dari
pengkajian dan sampai
evaluasi dengan
menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan
menurut varney, maka
penulis menyimpulkan
bahwa: Pengkajian
dilakukan dengan
mengumpulkan data
subjektif pada Ny. M yaitu
mengatakan sering pusing
dan pandangan mata
berkunang - kunang. Data
objektif didapatkan
tekanan darah 140/90
mmHg dan berdasarkan
hasil pemeriksaan tersebut
ibu mengalami
kehamilan hipertensi. A
(Analysis/Assessment)
pendokumentasian dari
data subjektif dan
Seorang bidan melakukan asuhan kebidanan terhadap Ny. M G4 P3 A0 UK 37
minggu 1 hari dengan hipertensi, Janin Tunggal, Hidup, Intrauterin di Bandar Agung mulai
dari pengkajian dan sampai evaluasi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
menurut varney, maka penulis menyimpulkan bahwa: Pengkajian dilakukan dengan
mengumpulkan data subjektif pada Ny. M yaitu mengatakan sering pusing dan pandangan
mata berkunang - kunang. Data objektif didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg dan
berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut ibu mengalami kehamilan hipertensi. A
(Analysis/Assessment) pendokumentasian dari data subjektif dan objektif didapatkan hasil
Ny. M G4 P3 A0 UK 37 minggu 1 hari dengan hipertensi, Janin Tunggal, Hidup, Intrauterin.
P (Planning) dalam kasus ibu hamil Ny. M dengan hipertensi yang diberikan yaitu pantau
KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan kehamilannya,
anjurkan untuk banyak istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat,
cukup vitamin dan rendah lemak.
LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya.
Berbagai faktor yang terkait dengan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan
kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui, namun demikian jumlah kematian ibu
dan bayi masih tetap tinggi (Depkes RI, 2010). Ada banyak kasus di negara berkembang di
mana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai dengan kelahiran
dengan selamat. Pelaksanaan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama kehamilan
dapat dicegah. Hipertensi selama kehamilan selalu membutuhkan perhatian khusus, wanita
hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi
pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang mendertia hipertensi
ketika sudah hamil, karena beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan menderita
hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor (Suheimi, 2009).

Pelayanan kesehatan yang memadai serta tenaga yang profesional dalam tenaga
kesehatan juga mendukung upaya penurunan angka kematian ibu. Di samping itu dukungan
keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan juga sangat penting karena dapat memberikan
semangat untuk rajin periksa/ ANC serta dapat memberikan menu makanan terutama diet
tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah garam yang mendukung
kesehatannya. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKI yaitu dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
meningkatkan sistem surveilansi, pemantauan dan informasi kesehatan serta meningkatkan
pelayanan kesehatan (Suheimi, 2009).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nelawati Radjamuda pada tahun 2014
dengan judul Faktor-Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu
Hamil di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L. Ratumbuysang Kota Manado,
dimana didaptakan kejadian hipertensi ibu hamil pada umur <20 tahun 117 orang (56,5%).
Pada primipara 109 (52,7%), dan pada riwayat hipertensi (preeklamsi-eklamsi) 115 orang
(55,6%). Hasil bivariat yaitu terdapat hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi pada
ibu hamil (Ρ=0,002), terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu
hamil dengan nilai Ρ=0,000 dan terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian
hipertensi pada ibu hamil dengan nilai Ρ=0,002 (Ρ<0,005). Faktor-faktor resiko yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil yaitu umur, paritas dan riwayat
hipertensi.

Berdasarkan studi pendahulu yang dilakukan oleh penulis di Desa Keban Jati pada
tanggal 3 Februari 2018, data jumlah ibu hamil ada 15 orang dan masih ada ibu hamil dengan
tekanan darah absolut 140/90 mmHg dan mengalami hipertensi sebanyak 1 orang.
Berdasarkan uraian tersebut dan masih adanya ibu hamil dengan hipertensi, maka penulis
mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny M usia kehamilan 37 minggu G4P3A0
dengan kehamilan Hipertensi di Desa Bandar Agung”.

PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Usia Kehamilan 37 Minggu G4p3a0 dengan


Kehamilan Hipertensi Di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna. Hipertensi selama
kehamilan selalu membutuhkan perhatian khusus, wanita hamil yang menderita hipertensi
dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar
dibandingkan dengan wanita hamil yang mendertia hipertensi ketika sudah hamil, karena
beberapa wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena
beberapa faktor (Suheimi, 2009)). Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny M usia
kehamilan 37 minggu G4P3A0 dengan kehamilan Hipertensi di Desa Bandar Agung dan
mendokumentasikan secara SOAP. Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian
kualitatif berjenis deskriptif dengan bentuk studi kasus. Ibu hamil Ny.M setelah dilakukan
asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU baik, kesadaran: compos mentis, tekanan darah:
120/80 mmHg, suhu: 36,5°C, nadi: 86 x/ menit, RR: 24 x/ menit, ibu telah mengerti tentang
hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan
walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah diberikan, dan ibu bersedia untuk minum
sesuai aturan, ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan. Pada studi
kasus ini telah dilaksanakan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan langkah-langkah
SOAP serta tidak ada kesenjangan antara teori dan asuhan kebidanan yang telah diberikan
pada Ny M usia kehamilan 37 minggu G4P3A0 dengan kehamilan Hipertensi di Desa Bandar
Agung Tanggal 09,14 dan 18 Juli 2018.

KESIMPULAN
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan pola
pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Tindakan yang dilakukan bertujuan
agar rencana yang disusun tercapai dengan adanya kerjasama antara bidan dengan petugas
lainnya agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pasien.

Asuhan kebidanan pada Ny “M” dengan Hipertensi dalam kehamilan dilakukan


dengan teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan
analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis
Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan
yang menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi klien.

SARAN

Seorang bidan hendaknya menganggap bahwa semua ibu hamil mempunyai resiko
untuk komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, oleh karena itu bidan
diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya tandatanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu dan keluarga segera kepelayanan kesehatan bila mengalami hal tersebut.
Diharapkan dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistematis danrasioanal, seluruh
aktivitas atau tindakan yang diberikan bidan kepadaklien akan efektif, terhindar dari tindakan
yang bersifat coba coba atau merugikan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, E. R. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Ny. D Usia Kehamilan 37 Minggu


G4p3a0 Dengan Kehamilan Hipertensi Di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu
Manna. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2), 84-93.

PERKEMBANGAN II, B. D. D. B. MODUL TEORI.

PERTIWI, D. D. MAKALAH ASPEK LEGAL DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN PENGAMPU: DWI ASTUTI, S. SiT., MH.

Nurrobikha, S. S. T., & Asmawati Burhan, S. S. T. (2015). Buku Ajar Konsep


Kebidanan. Deepublish.

Sumarmi, S., & Rostini, D. (2019). MANAJEMEN PEMBELAJARAN,


KOMPETENSI LULUSAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN UNTUK
MEMPERSIAPKAN UJI KOMPETENSI LULUSANPENDIDIKAN DIII
KEBIDANAN. Nusantara Education Review, 2(2), 129-138.

Anda mungkin juga menyukai